Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGANTAR GEOFISIKA

NAMA: MILIYANTI PUTRI A. MANSUR


NIM: G811 22 007

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

NOVEMBER, 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bumi adalah salah satu planet dalam sistem tata surya. Proses pembentukan
batuan di bumi, baik relief, morfologi, dan karakteristiknya, serta proses-proses
lainnya terjadi secara waktu geologi atau berdasarkan dengan era dalam ilmu
geologi. Berdasarkan ilmu geologi juga dapat dipelajari mengenai berbagai
kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi. Pengetahuan tentang
struktur dan lapisan bawah permukaan bumi atau kulit bumi umumnya
didasarkan pada kajian dan bukti tidak langsung. Kajian dan bukti tersebut
didapatkan melalui studi karakteristik dan sifat batuannya yang disebut dengan
geofisika (Syukri, 2020).

Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi


terhadap gaya, serta medan potensial bumi (medan magnet dan gravitasi).
Geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti inti, mantel bumi, dan kulit
bumi serta kandungan-kandungan alaminya. Geofisika mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga
meteorologi, listrik atmosferis, dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk
mengetahui kondisi dibawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi (Noer dan Dayana, 2022).

Berdasarkan uraian diatas, yang melatarbelakangi praktikum lapangan ini


adalah mengetahui tentang komponen dan jenis-jenis peta, formasi batuan
daerah penelitian,, sedimentologi, geologi struktur, geomorfologi, dan
stratigrafi daerah penelitian.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana mengetahui komponen dan jenis-jenis peta?
2. Bagaimana mengetahui formasi batuan daerah penelitian?
3. Bagaimana mengetahui itu sedimentologi, geologi struktur, geomorfologi,
dan stratigrafi daerah penelitian?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui komponen dan jenis-jenis peta.
2. Untuk mengetahui formasi batuan daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui sedimentologi, geologi struktur, geomorfologi dan
statigrafi daerah penelitian.

1
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:
1. Dapat mengetahui komponen dan jenis-jenis peta.
2. Dapat mengetahui formasi batuan daerah penelitian.
3. Dapat mengetahui sedimentologi, geologi struktur, geomorfologi, dan
stratigrafi daerah penelitian.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Formasi Batuan Di Sulawesi Lembah Palu


Menurut Sukamto (1973), Berdasarkan peta geologi tinjau lembar Palu,
Sulawesi skala 1:250.000 daerah penelitian terdiri dari empat formasi batuan,
yaitu:
1) Komplek batuan metamorf
Batuan tertua yang dipetakan tersingkap hanya di pematang timur yang
merupakan intinya. Kompleks ini terdiri dari amfibolit, sekis, gneiss, dan
pualam. Umur batuan metamorf tidak diketahui, namun mungkin berumur
pra-tresier.
2) Formasi Tinombo
Formasi ini tersingkap luas sepanjang pematang barat hingga timur.
Formasi ini terdiri dari serpih, konglomerat, batupasir, rijang, radiolarian,
dan batuan gunung api yang diendapkan di lingkungan laut.
3) Molasa Sulawesi
Endapan ini berada disisi lebih rendah dari kedua pematang, menindih
secara tidak selaras. Formasi ini terdiri dari konglomerat, batu pasir, batu
lempung, batu gamping, koral, dan napal
4) Alluvium dan Endapan Pantai
Diperkirakan berumur holosen yang terdiri dari pasir, lumpur, batu
gamping, kerikil dan koral dengan ukuran material yang tidak seragam
yang masing-masing terbentuk dilingkungan sungai, delta, dan laut
dangkal yang merupakan sedimen termuda didaerah ini. Material ini
merupakan penyusun utama wilayah lembah palu.

Gambar 2.1 Peta geologi tinjau lembar Palu, Sulawesi (Sukamto, 1973)

2.2. Sedimentologi
Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari sedimen atau endapan.
Sedangkan sedimen atau endapan pada umumnya diartikan sebagai hasil dari
proses pelapukan terhadap suatu tubuh batuan, yang kemudian mengalami
erosi, tertransportasi oleh air, angin, dan lain-lain. Dan pada akhirnya
terendapkan atau tersedimentasikan (Noor, 2019).

3
Sedimentologi adalah studi tentang proses-proses pembentukan, pengangkutan,
dan pengendapan material yang terakumulasi sebagai sedimen didalam
lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan sedimen.
Sedimentologi berkembang karena unsur-unsur statigrafi fisika menjadi lebih
kuantitatif dan lapisan batuan dijelaskan berdasarkan proses fisika, kimia, dan
biologi yang membentuknya (Noor, 2019).

Gambar 2.2. Komperator Batuan Sedimen (Ma’rup Amin, 2015)

2.3. Stratigrafi
Stratigrafi adalah studi batuan untuk menentukan urutan dan waktu kejadian
dalam sejarah bumi. Statigrafi juga dikenal sebagai kunci untuk memahami
hampir semua proses bumi karena analisis statigrafi menyediakan informasi
tentang peristiwa-peristiwa sepanjang sejarah bumi (Noor, 2019).

Gambar 2.3. Stratigrafi batas formasi sambipitu-oyo (Purbantoro dkk, 2020)

2.4. Geologi Struktur


Menurut (Farihanum Dkk, 2020) geologi struktur adalah ilmu yang
mempelajari struktur-struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin-antiklin,
sesar sungkup (thrust), sesar-sesar, liniasi, dan lainnya dalam suatu unit
tektonik. Geologi struktur terdiri dari beberapa struktur yang meliputi:
1. Sesar, adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan
pergeseran. Pergeseran pada sesar bisa terjadi sepanjang garis lurus
(translasi) atau terputar (rotasi). Sesar merupakan struktur bidang dimana

4
kedudukannya dinyatakan dalam jurus dan kemiringan (Farihanum Dkk,
2020).

Gambar 2.4.1. Sesar (Farihanum Dkk, 2020).

2. Kekar, adalah deformasi brittle berupa bidang pecahan atau rekahan pada
batuan yang terbentuk secara alami akibat adanya gaya tarik tanpa adanya
pergeseran pada bidang pecahan. Secara umum berdasarkan pada proses
pembentukannya, kekar dapat dikelompokkan menjadi2 yaitu Kekar
Tektonik dan Kekar Non-tektonik (Farihanum Dkk, 2020).

Gambar 2.4.2. Kekar (Farihanum Dkk, 2020).

3. Lipatan, adalah deformasi ductile pada batuan yang menghasilkan


perubahan bentuk atau volume berupa lengkungan atau kumpulan dari
lengkungan akibat dari suatu tegasan. Secara umum lipatan memiliki dua
jenis yaitu Antiklin dan Sinklin (Farihanum Dkk, 2020).

Gambar 2.4.3. Lipatan (Farihanum Dkk, 2020).

4. Strike dan dip, strike adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan
bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Dip adalah

5
derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang
arahnya tegak lurus dari garis strike (Wahyuni, 2019).

Gambar 2.4.4 Strike dan Dip (Wahyuni, 2019).

2.5. Geomorfologi Daerah Penelitian


Menurut (Janat dkk, 2017) secara umum kondisi geomorfologi kota palu dapat
dibagi menjadi 3 satuan geomorfologi, yaitu:
1. Satuan geomorfologi dataran, dengan kenampakan morfologi berupa
topografi tidak teratur, lemah, merupakan wilayah dengan banjir musiman,
dasar sungai umumnya meninggi akibat sedimentasi alluvial. Morfologi ini
disusun oleh material utama berupa alluvial sungai dan pantai.
2. Satuan geomorfologi perbukitan, dengan kenampakan berupa morfologi
bergelombang lemah sampai bergelombang kuat. Diwilayah Palu morfologi
ini meluas ke wilayah palu timur, palu utara, membatasi antara wilayah
morfologi dataran dengan morfologi pegunungan.
3. Satuan geomorfologi pegunungan tebing patahan, merupakan wilayah
dengan elevasi yang lebih tinggi. Kenampakan umum berupa tebing-tebing
terjal dan pelusuran morfologi akibat patahan. Arah pegunungan ini hampir
utara-selatan, baik di timur maupun di barat.

6
BAB III
METODE PENGAMATAN

3.1. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dari praktikum lapangan ini, yaitu:
Hari/Tanggal : Sabtu,12 November 2022
Waktu : 09:00 WITA – Selesai
Tempat : Di bawah area Gong Perdamaian Kota Palu

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan pada penelitian ini, yaitu:
3.2.1. Kompas Geologi
Kompas geologi digunakan untuk mengetahui atau mengukur arah dan
kelurusan lintasan pada suatu titik, mengukur kemiringan lereng atau
lapisan batuan.

Gambar 3.2.1. Kompas Geologi


3.2.2. Palu
Palu digunakan untuk mengambil sampel batuan yang ada dalam bentuk
singkapan

Gambar 3.2.2. Palu


3.2.3. Peta Geologi Regional
Peta geologi ini berfungsi untuk mengetahui jenis batuan yang ada
dilokasi praktikum dan bentuk sesar yang ada di daerah praktikum

Gambar 3.2.3. Peta Geologi Regional


3.2.4. Alat Tulis Menulis
Alat tulis menulis digunakan untuk mencatat semua hasil survey yang
dilakukan.

Gambar 3.2.4. Alat tulis menulis


BAB IV

7
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini, yaitu:
a. Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang
datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Peta dapat
dibedakan menjadi dua yaitu peta umum dan peta khusus.
 Peta umum menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi baik
secara umum, baik kenampakan alam maupun buatan manusia. Peta
umum terdiri atas peta topografi yaitu peta yang menggambarkan relief
permukaan bumi dengan menggunakan garis-garis kontur, dan peta
chorografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang bercorak umum.
 Peta tematik menggambarkan fenomena atau objek tertentu di permukaan
bumi. Berdasarkan skalanya peta dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
peta skala besar, sedang, dan kecil.
Adapun dalam peta dilengkapi dengan komponen-komponen tertentu, antara
lain yaitu: judul peta, mata angin, skala peta, simbol, legenda, garis
astronomis, garis tepi, sumber peta, dan tahun pembuatan.
b. Berdasarkan peta geologi tinjau lembar Palu, Sulawesi skala 1:250.000
daerah penelitian terdiri dari empat formasi batuan, yaitu: komplek batuan
metamorf, formasi tinombo, molasa sulawesi, alluvium dan endapan pantai
c. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan
bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geologi
struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Stratigrafi adalah studi batuan
untuk menentukan urutan dan waktu kejadian dalam sejarah bumi. Dan
sedimentologi adalah studi tentang proses-proses pembentukan,
pengangkutan dan pengendapan material yang terakumulasi sebagai
sedimen di dalam lingkungan kontinen dan laut sehingga membentuk batuan
sedimen

8
DAFTAR PUSTAKA

Farihanum, A, dkk,. (2020). Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Untuk


Interpretasi Mallawa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

Janat, N. R., Wilopo, W., dan Indrawan, I. G. B. (2017). Kajian Geologi Teknik di
Kawasan Pertambangan Emas Poboya, Palu, Sulawesi Tengah

Noer, Z., dan Dayana, I. (2022). Buku Geofisika. Medan : Guepedia

Noor, D. (2019). Stratigrafi Analisis. Bogor : Pakuan University Press.

Sukamto, R, dkk,. (1973). Peta Geologi Tinjau Lembar Palu, Sulawesi Skala 1 :
250.000. Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Syukri, M. (2020). Pengantar Geofisika. Aceh : Syiah Kuala University Press

Wahyuni, A, dkk,. (2019). Pengukuran Strike dan Dip di Desa Padaelo Kecamatan
Mallawa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

9
LAMPIRAN

LEMBAR ASISTENSI

10
NAMA : MILIYANTI PUTRI A MANSUR
STAMBUK : G 811 22 007
KELOMPOK: 6 (ENAM)
ASISTEN : MIRNAWANTI

NO. Hari/Tanggal Koreksi Paraf


1.

2.

3.

4.

11

Anda mungkin juga menyukai