Anda di halaman 1dari 1

Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan lapisan tanah karena pengendapan tanah

yang mengalami perpindahan dari tempat lain. Contohnya adalah sedimentasi di delta sungai dan
daerah sekitar gunung berapi. Ilmu ini berkaitan erat dengan pembentukan bahan galian seperti
batubara, minyak bumi, emas, perak dsb.

Sedimentologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari batuan sedimen dan proses-proses yang
membentuknya, yaitu klasifikasi, asal mula, dan interpretasi endapan dan batuan sedimen (Bates dan
Jackson, 1980). Sedimentasi adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan proses bagaimana
sedimen terakumulasi sehingga cakupan studinya bisa meliputi proses pelapukan, transportasi,
pengendapan, lingkungan pengendapan, dan proses pembatuan. Sesuatu yang sangat sulit untuk
menggambarkan secara tegas ialah definisi antara sedimentologi dan stratigrafi, di mana keduanya
mempunyai objek studi yang sama, yaitu mempelajari batuan berlapis (rocks strata). Boggs (2006)
menjelaskan secara sederhana bahwa sedimentologi lebih fokus pada mempelajari ciri-ciri fisik, kimiawi,
dan biologi batuan sedimen dan semua proses yang menghasilkan karakteristik ciri-ciri tersebut,
sedangkan disiplin stratigrafi lebih fokus pada hubungan vertikal dan lateral yang lebih luas antarunit
batuan sedimen, suksesi, dan kronologi pengaturan perlapisan batuan sedimen. Meskipun pada mulanya
studi stratigrafi hanya pada batuan sedimen, tetapi pada praktiknya, studi stratigrafi juga diterapkan pada
semua batuan berlapis, termasuk layeringpada batuan beku dan metamorf. Dengan demikian, seorang
ahli stratigrafi yang bekerja pada objek batuan sedimen akan mempunyai bidang kajian yang sama
banyak dengan seorang ahli sedimentologi, tetapi seorang stratigrafer akan lebih banyak berkonsentrasi
dalam hal hubungan umur antarstrata batuan, suksesi perlapisan, korelasi batuan, urutan stratigrafi, dan
kronologi perlapisan pada kolom stratigrafi.

Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan,
baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin
laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi
oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang
disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran
(Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang
Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai
wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, di mana ke arah laut 12
mil dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk
kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai