Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGANTAR TEKNIK PERMINYAKAN

PETROLEUM SYSTEM
Makalah ini di susun sebagai tugas individu mata kuliah pengantar teknik perminyakan

Di Susun Oleh :
Frengky Manolito S

Dosen Pengampu :Tabah Fatchur R., M.sc.

YAYASAN STT MIGAS CILACAP


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS
CILACAP
2018

i
DAFTAR ISI
Halaman

1. Halaman Sampul………………………………………………………………. i
2. Daftar isi…………………...…………………………………………………..
ii
3. Pembahasan…………………………………………………………………… ..1
a. Pengertian Petroleum System…………………………………………….. ..1
b. Elemen Petroleum System…………………………………..……………. .1
c. Proses Petroleum System………………………………………………..... ..3
4. Penutup……………………………………………………………………….. ..5
a. Kesimpulan……………………………………………………………….. ..5
b. Saran……………………………………………………………………… ..5
ii
PEMBAHASAN

A. Pengertian Petroleum System


Petroleum System adalah konsep yang menyatukan elemen berbeda dan proses geologi
minyak bumi. Aplikasi praktis dari sistem minyak bumi dapat digunakan dalam
eksplorasi, evaluasi sumber daya, dan penelitian. Sebuah sistem petroleum meliputi
lapisan batuan induk aktif dan semua minyak dan akumulasi gas. Ini mencakup semua
elemen geologi dan proses yang penting jika akumulasi minyak dan gas adalah untuk
eksis.

B. Elemen Petroleum System


1. Source rock
Source Rock adalah sedimen yang kaya akan material organik yang mungkin telah
terdeposit dalam berbagai lingkungan termasuk deep water marine, lacustrine dan
delta. Dalam Petroleum geology, batuan induk mengacu pada batuan dimana
hidrokarbon telah atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu elemen,
Penting dari sebuah sistem petroleum.

Tipe-tipe Source Rock


 Source Rock Tipe 1
 Source Rock Tipe 2
 Source Rock Tipe 3
1
Faktor Terbentuknya Source Rock

a. TOC ( Total Organic Carbon ) merupakan kuantitas dari karbon organic yang


terendapkan dalam batuan tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka akan semakin
baik source rock tersebut dan kemungkinan terbentuknya hidrokarbon akan
semakin tinggi. TOC yang dapat menghasilkan adalah di atas 1 % .
b. Kerogen merupakan kualitas dari carbon organic yang terendapkan dala batuan
tersebut. Keregon akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen
ada beberapa tipe . diantaranya :
 Kerogen tipe I Terbentuk di perairan dangkal Berasal dari algae yang bersipat
lipid H/C > 1.5 dan O/C < 0,1 Menghasikan minyak.
 Kerogen tipe II Terbentuk di marine sedimen Berasal dari algae dan
protozo H/C antara 1,2-1,5 dan O/C antara 0,1-0,3 Menghasilkan minyak dan
gas.
 Kerogen tipe III Terbentuk di daratan Berasal dari tumbuhan daratan H/C <
1,0 dan O/C > 0,3 Menghasilkan gas.
 Kerogen tipe IV Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan , sehingga
kandungan karbon telah terurai sebelum terendapkan Tidak menghasilkan
hidrokarbon.
c. Maturity  atau pematangan adalah proses perubahan zat-zat organic menjadi
hidrokarbon. Proses pematangan di akibatkan kenaikan suhu di dalam permukaan
bumi. Dimana maturity di bagi 3 Yaitu antara lain :
 Immature adalah source rock yang belum mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon.
 Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon.
 Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan menjadi
hidrokarbon.

2. Reservoir rock
Semua minyak yang dihasilkan oleh source rock tidak akan berguna kecuali
bermigrasi sampai tersimpan dalam wadah yang mudah diakses, sebuah batu yang
memiliki ruang untuk "menyedot” hidrokarbon. Reservoir rock adalah tempat minyak
bermigrasi dan berada dibawah tanah. Sebuah batu pasir memiliki banyak ruang di
dalam dirinya sendiri untuk menjebak minyak, seperti spons memiliki ruang dalam
dirinya sendiri untuk menyerap air. Karena alasan inilah batupasir menjadi batuan
reservoir yang paling umum. Batu gamping dan dolostones, beberapa di antaranya
adalah sisa-sisa kerangka terumbu karang kuno, adalah contoh lain dari batuan
reservoir.
2
3. Seal rock
Karena besarnya tekanan ribuan kaki di bawah permukaan bumi, minyak terdorong
untuk pindah ke daerah dengan tekanan lebih rendah. Jika hal tersebut dibiarkan,
maka minyak akan terus bergerak ke atas sampai di atas tanah. Meskipun rembesan
ini menandakan adanya minyak di bawah tanah,hal ini juga memberitahu kita bahwa
banyak minyak telah melarikan diri, dan mungkin berarti bahwa tidak banyak yang
tersisa untuk ditemukan. Tidak seperti batu reservoir, yang bertindak seperti spons,
seal rock bertindak seperti dinding dan langit-langit, yang menghalangi cairan untuk
bergerak melaluinya. Seal Rock yang paling umum adalah shale, yang bila
dibandingkan dengan batupasir, memiliki ruang yang sangat kecil di dalam untuk
cairan (minyak, misalnya) untuk bergerak melaluinya. Meskipun Seal Rock
mencegah minyak dari bergerak melalui mereka, mereka tidak selalu menghalangi
minyak bergerak di sekitar mereka. Untuk mencegah itu, diperlukan semacam
jebakan geologi.

C. Proses Petroleum System


a. Trap Formation
Sebuah konfigurasi batuan yang cocok untuk menjebak hidrokarbon oleh formasi
yang relatif kedap melalui mana hidrokarbon tidak akan bermigrasi. Perangkap
digambarkan sebagai :
 Perangkap Structural, Perangkap Hidrokarbon yang terbentuk dalam struktur
geologi seperti lipatan dan patahan.
 Perangkap Stratigrafi, Perangkap Hidrokarbon yang dihasilkan dari perubahan
jenis batuan atau pinch-out, ketidakselarasan, atau fitur sedimen lainnya seperti
terumbu atau buildups.
 Perangkap Kombinasi, Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada
perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau
menjebak minyak bumi. Jebakan merupakan komponen penting dari sistem
petroleum

b. Generation – Migration – Accumulation of hydrocarbons


Generasi tergantung pada tiga faktor utama:
 Adanya bahan organik cukup kaya untuk menghasilkan hidrokarbon, suhu
yang memadai, dan waktu yang cukup untuk membawa batuan hingga
matang.
 Tekanan dan adanya bakteri dan katalis juga mempengaruhi generasi.
 Generasi merupakan fase kritis dalam pengembangan sistem petroleum.
3

Migrasi adalah Pergerakan hidrokarbon dari sumber mereka ke batuan


reservoir. Pergerakan hidrokarbon baru yang dihasilkan keluar dari batuan induk
mereka adalah migrasi utama, disebut juga expulsion.
 Gerakan lebih lanjut dari hidrokarbon dalam batuan reservoir kedalam
perangkap hidrokarbon atau daerah lain akumulasi adalah migrasi sekunder.
 Migrasi biasanya terjadi dari daerah struktural rendah ke daerah yang lebih
tinggi di bawah
 permukaan karena daya apung relatif hidrokarbon dibandingkan dengan
batuan sekitarnya.
 Migrasi dapat lokal atau dapat terjadi di sepanjang jarak ratusan kilometer di
cekungan sedimen yang besar, dan penting untuk pembentukan sistem
petroleum yang layak.
Akumulasi adalah Tahap dalam pengembangan Petroleum System di mana
hidrokarbon bermigrasi ke dan tetap terjebak dalam reservoir.
4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir
dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang
daftar pustaka makalah.

Anda mungkin juga menyukai