PETROLEUM SYSTEM
Dosen Pembimbing : Guntur Setiawan S.T,M.T
Oleh
Kelompok :
Luhut Januanto Simanjuntak 16010099
Nicola Agusti Hariana 16010109
Dandy Valerian 16010113
Renaldi 16010114
Moch.Sukron 16010127
Diaz Rizqy Pangestu 16010131
Muhammad Fuhaidillah Anugrah 16010132
Petroleum System
TOC ( Total Organic Carbon ) merupakan kuantitas dari karbon organic yang
terendapkan dalam batuan tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka akan semakin
baik source rock tersebut dan kemungkinan terbentuknya hidrokarbon akan
semakin tinggi. TOC yang dapat menghasilkan adalah di atas 1 % .
Kerogen merupakan kualitas dari carbon organic yang terendapkan dala batuan
tersebut. Keregon akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen
ada beberapa tipe . diantaranya :
Kerogen tipe I Terbentuk di perairan dangkal Berasal dari algae yang
bersipat lipid H/C > 1.5 dan O/C < 0,1 Menghasikan minyak.
Kerogen tipe II Terbentuk di marine sedimen Berasal dari algae dan
protozo H/C antara 1,2-1,5 dan O/C antara 0,1-0,3 Menghasilkan
minyak dan gas.
Kerogen tipe III Terbentuk di daratan Berasal dari tumbuhan
daratan H/C < 1,0 dan O/C > 0,3 Menghasilkan gas.
Kerogen tipe IV Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan ,
sehingga kandungan karbon telah terurai sebelum terendapkan Tidak
menghasilkan hidrokarbon.
Maturity atau pematangan adalah proses perubahan zat-zat organic menjadi
hidrokarbon. Proses pematangan di akibatkan kenaikan suhu di dalam permukaan
bumi. Dimana maturity di bagi 3 Yaitu antara lain :
Immature adalah sourcerock yang belum mengalami perubahan
menjadi hidrokarbon.
Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon.
Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan
menjadi hidrokarbon.
Reservoir rock
Semua minyak yang dihasilkan oleh source rock tidak akan berguna kecuali bermigrasi
sampai tersimpan dalam wadah yang mudah diakses, sebuah batu yang memiliki ruang untuk
"menyedot” hidrokarbon. Reservoir rock adalah tempat minyak bermigrasi dan berada
dibawah tanah. Sebuah batu pasir memiliki banyak ruang di dalam dirinya sendiri untuk
menjebak minyak, seperti spons memiliki ruang dalam dirinya sendiri untuk menyerap air.
Karena alasan inilah batupasir menjadi batuan reservoir yang paling umum. Batu gamping
dan dolostones, beberapa di antaranya adalah sisa-sisa kerangka terumbu karang kuno,
adalah contoh lain dari batuan reservoir.
Seal rock
Karena besarnya tekanan ribuan kaki di bawah permukaan bumi, minyak terdorong
untuk pindah ke daerah dengan tekanan lebih rendah. Jika hal tersebut dibiarkan, maka
minyak akan terus bergerak ke atas sampai di atas tanah. Meskipun rembesan ini menandakan
adanya minyak di bawah tanah,hal ini juga memberitahu kita bahwa banyak minyak telah
melarikan diri, dan mungkin berarti bahwa tidak banyak yang tersisa untuk ditemukan. Tidak
seperti batu reservoir, yang bertindak seperti spons, seal rock bertindak seperti dinding dan
langit-langit, yang menghalangi cairan untuk bergerak melaluinya. Seal Rock yang paling
umum adalah shale, yang bila dibandingkan dengan batupasir, memiliki ruang yang sangat
kecil di dalam untuk cairan (minyak, misalnya) untuk bergerak melaluinya. Meskipun Seal
Rock mencegah minyak dari bergerak melalui mereka, mereka tidak selalu menghalangi
minyak bergerak di sekitar mereka. Untuk mencegah itu, diperlukan semacam jebakan
geologi.
Trap
Sebuah konfigurasi batuan yang cocok untuk menjebak hidrokarbon oleh formasi yang
relatif kedap melalui mana hidrokarbon tidak akan bermigrasi. Perangkap digambarkan
sebagai :
Perangkap Structural, Perangkap Hidrokarbon yang terbentuk dalam struktur
geologi seperti lipatan dan patahan.
Perangkap Stratigrafi, Perangkap Hidrokarbon yang dihasilkan dari perubahan
jenis batuan atau pinch-out, ketidakselarasan, atau fitur sedimen lainnya seperti
terumbu atau buildups.
Perangkap Kombinasi, Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada
perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya
atau menjebak minyak bumi. Jebakan merupakan komponen penting dari sistem
petroleum.