Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Faktor Ekonomis
• Dalam melakukan recovery selain memperhitungkan efisiensi dari metode recovery yang
digunakan perlu dipertimbangkan juga biaya dari proyek injeksi tersebut. Unsur – unsur yang
perlu dipertimbangkan misalnya;
– Biaya study dan eksperimen laboratorium
– Biaya penggalian sumur tambahan
– Biaya dari peralatan operasi seperti pompa, filter dan lain – lain.
• Pemilihan air sebagai metode ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor ekonomis sbb :
– Ketersediaan air yang melimpah dan mudah didapat.
– Mobilitas air yang tinggi.
– Harga pembelian air yang sangat murah.
PERENCANAAN WATER FLOODING
Penentuan Lokasi Sumur Injeksi-Produksi
• Pada umumnya dipegang prinsip bahwa sumur-sumur yang
sudah ada sebelum injeksi dipergunakan secara maksimal
pada waktu berlangsungnya injeksi nanti.
• Jika masih diperlukan sumur-sumur baru maka perlu
ditentukan lokasinya. Pada daerah yang sisa minyaknya masih
besar mungkin diperlukan lebih banyak sumur produksi
daripada daerah yang minyaknya tinggal sedikit.
• Peta isopermeabilitas juga membantu dalam memilih arah
aliran supaya penembusan fluida injeksi (breakthrough) tidak
terjadi terlalu dini.
Penentuan Pola Sumur Injeksi-Produksi
• Salah satu cara untuk meningkatkan faktor perolehan minyak adalah dengan
membuat pola sumur injeksi-produksi, yang bertujuan untuk mendapatkan pola
penyapuan yang seefisien mungkin.
• Tetapi kita harus tetap memegang prinsip bahwa sumur yang sudah ada sebelum
injeksi harus dapat digunakan semaksimal mungkin pada waktu berlangsungnya
injeksi nanti.
• Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan pola sumur injeksi produksi
tergantung pada:
– Tingkat keseragaman formasi, yaitu penyebaran permeabilitas ke arah lateral maupun ke
arah vertikal.
– Struktur batuan reservoir meliputi patahan, kemiringan, dan ukuran.
– Sumur-sumur yang sudah ada (lokasi dan penyebaran).
– Topografi.
– Ekonomi.
• Pada operasi waterflood, sumur-sumur injeksi dan produksi umumnya dibentuk
dalam suatu pola tertentu yang beraturan, misalnya pola garis lurus, empat titik,
lima titik, tujuh titik, dan sebagainya.
• Pola sumur dimana sumur produksi dikelilingi oleh sumur-sumur injeksi disebut
dengan pola normal. Sedangkan bila sebaliknya yaitu sumur-sumur produksi
mengelilingi sumur injeksi disebut dengan pola inverted.
Penentuan Debit dan Tekanan Injeksi
• Debit injeksi yang akan ditentukan di sini adalah untuk sumur-sumur dengan
pola tertutup dengan anggapan bahwa mobility ratio (M) sama dengan satu.
Besarnya debit injeksi tergantung pada perbedaan tekanan injeksi di dasar
sumur dan tekanan reservoirnya.
dengan :
λ = mobilitas fluida, md/cp
kf = permeabilitas efektif, md
μf = viskositas fluida, cp
Persamaan ini berlaku baik untuk air, minyak, dan gas.
Perbandingan Mobilitas Fluida
• Besaran ini menghubungkan antara mobilitas air yang berada di belakang kontak
air-minyak (front) dengan mobilitas minyak yang berada di dalam oil bank.
• Apabila harga dari perbandingan mobilitas fluida ini semakin kecil, maka bagian
yang tersapu oleh fluida injeksi akan semakin besar.
M=(k/μ)pendesak/(k/μ)didesak
dengan :
M = perbandingan mobilitas
k = permeabilitas efektif fluida, md
μ = viskositas fluida, cp
• Bila proses pendesakannya merupakan pendesakan fluida yang bercampur
(miscible), maka permeabilitas efektif fluida pendesak dan fluida yang didesak
sama, sehingga secara lebih sederhana yang dibandingkan hanya viskositas
kedua fluida tersebut saja.
Efisiensi Penyapuan (EA)
• Efisiensi penyapuan didefinisikan sebagai perbandingan antara luas daerah hidrokarbon yang
telah terdesak di depan front dengan luas daerah hidrokarbon seluruh reservoir.
• Bila dianggap suatu kasus pendesakan linier pada suatu sampel media berpori yang
berbentuk silinder, kemudian semua pori – pori yang terletak di belakang front dapat diisi
oleh fluida pendesaknya, maka sesuai dengan definisi, efisiensi volumetriknya akan mencapai
100% dan hubungan yang menunjukkan efisiensi pendesakan adalah sebagai berikut :
ED=(Soi - Sor)/Soi
dimana :
ED = efisiensi pendesakan, fraksi
Soi = saturasi minyak mula – mula (pada saat awal pendesakan)
Sor = saturasi minyak sisa
Tantangan Metoda EOR