Anda di halaman 1dari 40

INTRODUCTION TO

PETROLEUM ENGINEERING
Bidang Ilmu Utama dalam Teknik Perminyakan
1. Teknik Pemboran
– Well Completion and workover
– Mud characteristic
2. Teknik Reservoir
– Petrofisika
– Mekanika Reservoir
– Pemodelan Reservoir
– EOR
3. Teknik Produksi
– Stimulasi Sumur
– Pengangkatan Buatan
– Perancangan sumur
– Problematika Produksi
Teknik Pemboran
• Teknik pemboran berguna untuk keperluan :
– Memproduksi minyak dari reservoir ke permukaan
– Pemboran eksplorasi suatu area yang diperkirakan
mengandung minyak bumi (wild cat drilling).
• Tujuan pada suatu proyek pemboran ada
beberapa hal pokok yaitu :
– Melaksanakan pemboran dengan sukses dan
aman
– Melakukan pemboran dengan cost yang seminim
mungkin (minimum cost)
– Usable Hole (lubang hole terpakai)
TEKNIK RESERVOIR
• Teknik reservoir merupakan cabang ilmu utama dari teknik perminyakan.
• Banyak ahli yang mengatakan bahwa "the heart of petroleum engineering is
reservoir engineering".
• Teknik reservoir mempelajari karakteristik minyak, gas, dan air dalam media
berpori (reservoir) pada kondisi statik maupun dinamik.
• Tujuan utama pekerjaan teknik reservoir adalah
1. memberikan fakta, informasi, dan pengetahuan yang diperlukan untuk
mengontrol operasi pengangkatan minyak dan/atau gas bumi agar mendapatkan
perolehan produksi maksimum dengan biaya minimum.
2. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan suatu reservoir (wadah, isi, komposisi),
menentukan sifat-sifat fisik reservoir, menentukan mekanisme pendorongan,
memperkirakan kinerja reservoir, menentukan jumlah minyak dan tingkat
perolehan, dan menentukan kontrol operasi dan waktu yang tepat.
• Tugas ahli RE adalah :
1. Bersama-sama dengan geologist dan petrophysicists, mengestimasi isi reservoir.
2. Menentukan jumlah fluida yang dapat diperoleh.
3. Menentukan jangka waktu perolehan.
TEKNIK PRODUKSI
• Teknik Produksi mempelajari tentang cara-cara mengeluarkan fluida dari
reservoir ke permukaan.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam memproduksikan sumur adalah
besarnya laju produksi (q), yang akan diperoleh dengan menggunakan
metode produksi tertentu dan merupakan laju produksi yang optimum.
• Hal yang mendasari Teknik Produksi terdapat dua hal pokok, yaitu :
– Aliran fluida dari formasi ke dasar sumur (melalui media berpori)
– Aliran fluida dari dasar sumur ke permukaan (melalui media pipa)
• Untuk aliran fluida dari formasi ke sumur melalui media berpori,
dipengaruhi oleh sifat fisik batuan reservoir di sekitar lubang bor dan
gradient tekanan antara reservoir dan lubang bor.
• Hal yang perlu diketahui untuk aliran fluida dari dasar sumur sampai ke
permukaan melalui media berpori adalah, besarnya tekanan yang terjadi
selama aliran tersebut. Besarnya tekanan tersebut harus dihitung dengan
metode yang sudah dikembangkan. Secara umum metode produksi dapat
dibagi menjadi dua yaitu sembur alam (natural flow) dan pengangkatan
buatan (artificial lift).
Review Petroleum System
• Batuan Induk (Source Rock)
Merupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-sisa organisme
yang telah mengalami proses pematangan dengan waktu yang sangat lama sehingga
menghasilkan minyak dan gas bumi.
TOC >>, tipe kerogen yang mengasilkan hidrokarbon, kematangan termal memadai,
• Batuan reservoir (Reservoir Rock)
Merupakan batuan sedimen yang porous dan permeabel, sehingga minyak dan gas bumi
yang dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi.
Porositas baik, permeabilitas baik
• Adanya perangkap (Entrapment)
Merupakan sebuah sistem yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan
gas bumi lebih jauh.
Perangkap struktur, perangkap stratigrati, kombinasi, hidrodinamik
• Adanya jalur migrasi
Merupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai terakumulasi pada
perangkap.
Migrasi primer, migrasi sekunder
• Adanya batuan penutup (Cap Rock)
Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan (impermeable), sehingga
minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.
Perangkap Struktur (Antiklin)
Perangkap Struktur (Patahan)
Migrasi
Penampang Sumur
RESERVOIR PROPERTIES
POROSITAS
• Porositas adalah perbandingan volume rongga pori terhadap
volume total batuan, perbandingan ini biasanya di lakukan
dengan persen
• Berdasarkan waktu dan cara terjadinya
1. Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada
waktu yang bersamaan dengan proses pengendapan
berlangsung.
2. Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk
setelah proses pengendapan.
Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
volume total pori batuan dengan volume total batuan per satuan
volume tertentu, yang jika dirumuskan :

Dimana :
∅ = Porositas absolute (total), fraksi (%)
Vp = Volume pori, cc
Vb = Volume bulk (batuan total), cc
Vgr = Volume grain (butiran), cc
Dua jenis porositas batuan reservoir (secara engineering) yaitu:
1. Porositas absolut, adalah perbandingan antara volume pori
total terhadap volume batuan total yang dinyatakan dalam
persen, atau secara matematik dapat ditulis sesuai persamaan
sebagai berikut :

2. Porositas efektif, adalah perbandingan antara volume pori-


pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total
(bulk volume) yang dinyatakan dalam persen.
Permeabilitas ( k )
• Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media
berpori untuk meloloskan/melewatkan fluida.
• Apabila media berporinya tidak saling
berhubungan maka batuan tersebut tidak
mempunyai permeabilitas. Oleh karena itu ada
hubungan antara permeabilitas batuan dengan
porositas efektif.
• Sekitar tahun 1856, Henry Darcy seorang ahli
hidrologi dari Prancis mempelajari aliran air yang
melewati suatu lapisan batu pasir. Hasil
penemuannya diformulasikan ke dalam hukum
aliran fluida dan diberi nama Hukum Darcy.
• Besaran permeabilitas satu darcy didefinisikan
sebagai permeabilitas yang melewatkan fluida
dengan viskositas 1 centipoises dengan kecepatan
alir 1 cc/det melalui suatu penampang dengan
luas 1 cm2 dengan penurunan tekanan 1 atm/cm.
• Persamaan Darcy berlaku pada kondisi :
1. Alirannya mantap (steady state)
2. Fluida yang mengalir satu fasa
3. Viskositas fluida yang mengalir konstan
4. Kondisi aliran isothermal
5. Formasinya homogen dan arah aliran horizontal
6. Fluidanya incompressible
Dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

Dimana :
Q = laju alir fluida, cc/det
k = permeabilitas, darcy
μ = viskositas, cp
dP/dL = gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm
A = luas penampang, cm2
Berdasarkan jumlah fasa yang mengalir dalam batuan reservoir, permeabilitas
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
• Permeabilitas absolute (Kabs)
Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang
mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa, misalnya hanya
minyak atau gas saja.
• Permeabilitas efektif (Keff)
Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang
mengalir lebih dari satu fasa, misalnya (minyak dan air), (air dan gas), (gas
dan minyak) atau ketiga-tiganya. Harga permeabilitas efektif dinyatakan
sebagai ko, kg, kw, dimana masing-masing untuk minyak, gas dan air.
• Permeabilitas relatif (Krel)
Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif terhadap permeabilitas
absolute. Harga permeabilitas relative antara 0 – 1 darcy. Dapat juga
dituliskan sebagai beikut :

• Permeabilitas relatif reservoir terbagi berdasarkan jenis fasanya, sehingga


didalam reservoir akan terdapat Permeabilitas relatif air (Krw),
Permeabilitas relatif minyak (Kro), Permeabilitas relatif gas (Krg)
• Skala permeabilitas di Lapangan
Skala Permeabilitas (mD) Keterangan
<5 Ketat
5 – 10 Cukup
10 – 100 Baik
100 – 1000 Baik sekali
SATURASI (So, Sg, Sw)
• Didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori-pori batuan
yang ditempati oleh fluida tertentu dengan volume pori-pori total
pada suatu batuan berpori.
• Saturasi dapat dinyatakan dalam persamaan dibawah ini :
a. Saturasi minyak (So) adalah :

Dengan rumus yang sama untuk Sg dan Sw.

• Jika pori-pori diisi oleh gas-minyak-air, maka berlaku hubungan :


Sg + So + Sw = 1
• Jika diisi oleh minyak dan air saja, maka :
So + Sw = 1
• Pengukuran saturasi dapat dilakukan di lab atau logging
• Beberapa faktor yang mempengaruhi saturasi fluida
reservoir adalah :
a. Ukuran dan distribusi pori batuan.
b. Ketinggian diatas free water level.
c. Adanya perbedaan tekanan kapiler.
• Didalam kenyataan, fluida reservoir tidak dapat diproduksi
semuanya. Hal ini disebabkan adanya saturasi minimum
fluida yang tidak dapat diproduksi lagi atau disebut dengan
irreducible saturation sehingga berapa besarnya fluida yang
diproduksi dapat dihitung dalam bentuk saturasi dengan
persamaan berikut :

• Dimana :
St = saturasi total fluida terproduksi
Swirr = saturasi air tersisa (iireducible)
Sgirr = saturasi gas tersisa (iireducible)
Soirr = saturasi minyak tersisa (iireducible)
WETTABILITAS (Water Wet/Oil Wet)
• Didefenisikan sebagai sebuah kecenderungan dari
suatu fluida untuk tidak saling mencampur.
• Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda padat,
maka salah satu fluida akan bersifat membasahi
permukaan benda padat tersebut yang disebabkan
adanya gaya adhesi.
• Suatu cairan yang dikatakan membasahi zat padat jika
tegangan adhesinya positif (q < 90o), yang berarti
batuan bersifat water wet, sedangkan bila air tidak
membasahi zat padat maka tegangan adhesinya
negative (q > 90o), berarti batuan bersifat oil wet.
• Pada umumnya, reservoir bersifat water wet, sehingga
air cenderung untuk melekat pada permukaan batuan,
sedangkan minyak akan terletak diantara fasa air.
Viskositas Minyak
• Ukuran ketahanan minyak terhadap aliran, atau ukuran
besarnya keengganan minyak untuk mengalir
• Viskositas dipengaruhi oleh temperatur dan jumlah gas
terlarut
• Satuan : centipoise (cp) atau gr/100 detik/1 cm

Faktor Volume Formasi Minyak (B)


• Perbandingan volume minyak dan gas terlarut pada kondisi
reservoir dengan volume minyak pada kondisi standard
(14,7 psi, 60oF)

Kelarutan Gas dalam Minyak


• Banyaknya SCF gas yang terlarut dalam satu STB minyak
pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 oF
• Dipengaruhi : Tekanan, Temperatur dan Komposisi Migas
• Densitas
Perbandingan antara berat minyak (lb) terhadap
volume minyak (cuft) pada kondisi permukaan
Biasa dinyatakan dalam specific gravity

o = specific gravity
o = densitas minyak, lb/cuft
w = densitas air, lb/cuft
Mekanisme Pendorong Fluida Dalam
Reservoir
• Minyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri
dari reservoir ke lubang sumur produksi bila
tidak terdapat suatu energi yang
mendorongnya.
• Dengan turunnya tekanan pada reservoir
dapat mempengaruhi besarnya tenaga
pendorong pada reservoir tersebut yang
berperan pada pergerakan minyak/gas mula-
mula pada media berpori.
• Kompaksi Batuan
Tenaga ini berasal dari beban overburden batuan di atas dan
selalu berubah akibat diproduksikannya fluida (minyak) dari
reservoir tersebut.
Graviti Drive
• Gejala alam yang mempengaruhi fluida formasi yang menyebabkan terjadinya
pemisahan akibat perbedaan berat jenis dari fluida reservoir.
• Fluida yang mempunyai densitas yang lebih besar akan bermigrasi kebagian bawah
struktur reservoir sedangkan fluida yang mempunyai densitas yang lebih kecil akan
bermigrasi kebagian atas reservoir.
• Begitu sumur produksi dibuka, maka dorongan dari gravitasi tersebut membantu
minyak naik ke permukaan melalui sumur produksi.
Water Drive
• Jika air berada dibawah zona minyak pada suatu reservoir, maka dengan tekanan
yang dimiliki oleh air ini akan membantu minyak bergerak keatas.
• Jika minyak dieksploitasi, tekanan direservoir akan dijaga (mainteained) oleh gaya
hidrostatik air yang masuk menggantikan minyak yang telah terproduksi.
• Energi ini dihasilkan oleh air (aquifer) yang berada pada kondisi bertekanan. Dengan
merembesnya air ke reservoir sehingga menjadi suatu tenaga pendorong yang biasa
disebut dengan water drive.
• Reservoir berpendorong air memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Penurunan tekanan reservoir relative kecil
2. GOR permukaan rendah
3. Produksi air awalnya sedikit terus bertambah karena minyak didorong oleh air
Solution Gas Drive
• Solution gas drive atau depletion gas drive adalah mekanisme pendorong yang
berasal dari ekspansi larutan gas yang berada dalam minyak dan pendesakan
terjadi akibat berkurangnya tekanan.
• Setelah terjadi penurunan tekanan pada dasar sumur, maka gas yang terlarut
dalam minyak akan bebas keluar sebagai gelembung-gelembung yang tersebar
merata dan merupakan fasa yang terdispersi yang tidak kontinu sehingga
mencapai saturasi minimum.
• Setelah seluruh gas tergabung dan mencapai saturasi kritik, maka gas akan mulai
bergerak
• Reservoir jenis pendorong solution gas drive
mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Tekanan reservoir turun secara cepat dan
kontinu
2. Perbandingan kumulatif produksi gas (Gp)
dengan kumulatif produksi minyak (Np)
meningkat dengan cepat (GOR) meningkat
3. Produksi air hampir tidak ada (relatif
sangat kecil)
Gas Cap Drive
• Energi alamiah ini berasal dari dua sumber yaitu ekspansi gas cap dan ekspansi gas
yang terlarut kemudian melepaskan diri.
• Adanya gas cap dalam reservoir antara lain disebabkan oleh adanya pemisahan
secara gravitasi dari minyak dan fasa gas bebas dibawah tekanan titik gelembung.
• Karena tekanan reservoir berada dibawah tekanan gelembung maka komponen
hidrokarbon ringan akan terbebaskan dari fasa cairnya dan membentuk fasa gas.
Penurunan tekanan secara kontinu akan membebaskan gas lebih banyak lagi dan
akan membentuk gas cap pada bagian atas dari minyak. Hal tersebut akan
menyebabkan terdorongnya minyak karena pengembangan dari gas cap akibat
penurunan tekanan secara kontinu.
• Reservoir gas cap drive mempunyai ciri-ciri
sebagai sebagai berikut :
1. Tekanan reservoir turun perlahan-lahan dan
kontinu
2. Kenaikan GOR sejalan dengan pergerakan
permukaan minyak dengan gas kearah bawah
(meningkat secara kontinu)
3. Produksi air hampir tidak ada (relative kecil)
Combination Drive
• Mekanisme pendorong dari
tipe ini adalah kombinasi
dari beberapa tipe
pendorong yang telah
dijelaskan sebelumnya.
• Combination drive yang
paling umum adalah
kombinasi antara gas cap
drive dan water drive.

Anda mungkin juga menyukai