Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN WETTABILITY TERHADAP

PERMEABILITAS EFEKTIF

MAKALAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan
Laboratorium Analisa Batuan Reservoir

Oleh:
Ixora Karundeng (071.17.065)
Farizta Zurachman (071.17.044)

LABORATORIUM ANALISA BATUAN RESERVOIR


PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya, kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi Laboratorium Analisa Batuan
Reservoir.

Penulis memohon maaf apabila masih banyak terdapat kesalahan dalam


pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Jakarta, 23 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. i

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………….. 1

BAB II TEORI DASAR……………………………………………………….. 2

2.1 Wettability…………………………………………………………………... 2

2.2 Permeabilitas Efektif………………………………………………………... 3

2.3 Hubungan Wettability terhadap Permeabilitas Efektif……………………… 3

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………… 4

BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………….. 6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 7
DAFTAR GAMBAR

2.1 Oil Wet dan Water Wet ………………………………………………………. 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batuan Reservoir adalah wadah permukaan yang diisi dan dijenuhi oleh minyak
dan gas bumi. Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir berupa rongga-
rongga atau pori-pori yang rendah. Pada hakekatnya, setiap batuan dapat bertindak
sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan
melepaskan minyak bumi. Dalam hal ini batuan reservoir harus menyandang dua
sifat fisik penting yaitu harus mempunyai porositas yang memberikan
kemampuan untuk menyimpan fluida.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu batuan reservoir adalah harus
mempunyai kemampuan untuk menampung dan mengalirkan fluida yang
terkandung di dalamnya. Dan hal ini dinyatakan dalam bentuk permeabilitas dan
wettabilitas. wettabilitas dan permeabilitas ini sangat erat hubungannya sehingga
dapat dikatakan bahwa permeabilitas berpengaruh terhadap wettabilitas walaupun
sebaliknya belum tentu demikian. Maka hubungan wettability dan permeabilitas
efektif akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini, permeabilitas efektif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Wettability?
2. Apa itu Permeabilitas Efektif?
3. Apa hubungan dan bagaimana pengaruh Wettability terhadap Permeabilitas
Efektif?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Wettability
2. Untuk mengetahui apa itu Permeabilitas Efektif
3. Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari Wettability terhadap
Permeabilitas Efektif
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Wettability

Wettability merupakan kecenderungan fluida untuk menyebar ataupun


melekat ke permukaan batuan. Pada media berpori yang terisi dua atau lebih
fluida yang tidak dapat bercampur (immiscible), wettability adalah sebuah
pengukuran fluida mana yang dapat membasahi (menyebar atau menempel)
permukaan. Pada sistem water-wet (basah air) batuan yang terisi minyak dan air,
air akan menempati pori-pori terkecil dan membasahi sebagian besar permukaan
pada pori-pori yang lebih besar. Sedangkan pada siste oil-wet (basah minyak)
minyak akan menempati pori-pori terkecil dan membasahi sebagian besar
permukaan pada pori-pori yang lebih besar.

Dalam dunia perminyakan, wettalbility terbagi dalam dua jenis, yaitu water
wet dan oil wet

1. Water wet :

Water wet merupakan saat dimana air mengisi pori-pori terkecil pada
batuan. Water wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak fluida
(minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri lebih kecil dari 90o (θ < 90o ).
Kejadian ini terjadi sebagai akibat dari gaya adhesi yang lebih besar pada sudut
lancip yang dibentuk antara air dengan batuan dibandingkan gaya adhesi pada
sudut yang tumpul yang dibentuk antara minyak dengan batuan.

2. Oil wet
Oil wet merupakan saat dimana minyak mengisi pori-pori terkecil pada
batuan. Oil wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak antara fluida
(minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri dengan sudut lebih besar dari 90o
(θ > 90o ). Karakter oil wet pada kondisi batuan reservoar tidak diharapkan
terjadi sebab akan menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal pada batuan
reservoar saat diproduksi lebih besar daripada water wet.

Gambar 2.1
Oil Wet dan Water Wet

2.2. Permeabilitas efektif

Permeabilitas efektif adalah permeabilitas batuan dimana fluida yang


mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak
atau ketiga-tiganya. Harga permeabilitas efektif dinyatakan sebagai Kg, Ko, Kw,
dimana masing-masing untuk gas ,minyak, dan air.
Permeabilitas efektif tergantung dari :

 Saturasi fluida
 Sifat kebasahan batuan (wettability)
 Geometri dan pori pori

2.3 Hubungan Wettability terhadap Permeabilitas Efektif

Wettability terbagi menjadi 2, yaitu oil wet dan water wet. Dimana oil wet
adalah kondisi dimana batuan dibasahi oleh minyak, seperti yang diketahui, fluida
yang akan di produksikan adalah minyak, sedangkan dalam hal ini, minyak tersebut
membasahi batuan secara otomatis minyak sukar untuk di produksikan. Sehingga
dalam hubungan wettability dengan permeabilitas maka dapat dikatakan bahwa
permeabilitas minyak pada kondisi reservoir oil wet, kurang baik.
Kemudian dalam kondisi batuan water wet, dimana batuan dibasahi oleh air
dalam hal ini adalah air formasi sehingga dari pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa air adalah fluida yang sukar untuk bergerak sedangkan minyak dapat dengan
mudah bergerak keluar dari pori-pori batuannya. Sehingga dalam hubungan
wettablity dengan permeabilitas dalam hal ini adalah permeabilitas efektif air, maka
dapat dikatakan bahwa permeabilitas air kurang baik.
BAB III

PEMBAHASAN

Pada kesempatan kali ini, penulis diberikan kesempatan untuk menulis


makalah tentang Hubungan Wettability terhadap Permeabilitas Efektif. Dalam
pembahasan makalah ini, penulis membahas tentang apa definisi dari Wettability
beserta jenis-jenisnya, kemudian membahas tentang Porositas Efektif beserta apa
hubungan antara wettability terhadap porositas efektif.

Wettability merupakan kecenderungan fluida untuk menyebar ataupun


melekat ke permukaan batuan. Pada media berpori yang terisi dua atau lebih fluida
yang tidak dapat bercampur (immiscible), wettability adalah sebuah pengukuran
fluida mana yang dapat membasahi (menyebar atau menempel) permukaan. Dalam
dunia perminyakan, terdapat dua jenis wettability, yaitu sistem water wet dan sistem
oil wei. Pada sistem water-wet (basah air) batuan yang terisi minyak dan air, air akan
menempati pori-pori terkecil dan membasahi sebagian besar permukaan pada pori-
pori yang lebih besar. Sedangkan pada sistem oil-wet (basah minyak) minyak akan
menempati pori-pori terkecil dan membasahi sebagian besar permukaan pada pori-
pori yang lebih besar.
Wettability ini mempunyai hubungan dengan permeabilitas efektif dan
mempunyai hubungan yang erat. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa permeabilitas
efektif merupakan permeabilitas batuan dimana fluida yang mengalir lebih dari satu
fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak atau ketiga-tiganya. Harga
permeabilitas efektif dinyatakan sebagai Kg, Ko, Kw, dimana masing-masing untuk
gas ,minyak, dan air.
Wettability dan permeabilitas efektif memiliki kaitan yang erat karena syarat
yang harus dipenuhi oleh suatu batuan reservoir adalah harus mempunyai kemampuan
untuk menampung dan mengalirkan fluida yang terkandung di dalamnya. Dan hal ini
dinyatakan dalam bentuk permeabilitas dan wettabilitas.
Seperti yang kita ketahui bahwa, Wettability terbagi menjadi 2, yaitu oil wet
dan water wet. Dimana oil wet adalah kondisi dimana batuan dibasahi oleh minyak,
seperti yang diketahui, fluida yang akan di produksikan adalah minyak, sedangkan
dalam hal ini, minyak tersebut membasahi batuan secara otomatis minyak sukar untuk
di produksikan. Sehingga dalam hubungan wettability dengan permeabilitas maka
dapat dikatakan bahwa permeabilitas minyak pada kondisi reservoir oil wet, kurang
baik.
Kemudian dalam kondisi batuan water wet, dimana batuan dibasahi oleh air
dalam hal ini adalah air formasi sehingga dari pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa air adalah fluida yang sukar untuk bergerak sedangkan minyak dapat dengan
mudah bergerak keluar dari pori-pori batuannya. Sehingga dalam hubungan
wettablity dengan permeabilitas dalam hal ini adalah permeabilitas efektif air, maka
dapat dikatakan bahwa permeabilitas air kurang baik.
BAB IV

KESIMPULAN

Berikut merupakan beberapa hal yang bisa ditarik dari analisa hubungan
Wettability terhadap Permeabilitas Efektif:

1. Wettability merupakan kecenderungan fluida untuk menyebar ataupun


melekat ke permukaan batuan
2. Wettability terbagi atas dua jenis, yaitu Water Wet (dibasahi air) dan Oil Wet
( dibasahi minyak)
3. Porositas Efektif merupakan permeabilitas batuan dimana fluida yang
mengalir lebih dari satu fasa
4. Hubungan wettability dengan permeabilitas untuk oil wet adalah
permeabilitas minyak (permeabilitas efektif) bersifat kurang baik
5. Hubungan wettability dengan permeabilitas untuk water wet adalah
permeabilitas air (permeabilitas efektif) bersifat kurang baik
DAFTAR PUSTAKA

Nugrahanti, Asri. 2010. “Mengenal Teknik Perminyakan dan Minyak Bumi


Indonesia”. Jakarta: Universitas Trisakti

Tim Laboratorium ABR. Tanpa Tahun. “Penuntun Praktikum ABR”. Jakarta:


Universitas Trisakti

https://duniaperminyakan.wordpress.com/2016/04/21/wettability/ (22/05/2019)

Anda mungkin juga menyukai