PERMEABILITAS EFEKTIF
MAKALAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan
Laboratorium Analisa Batuan Reservoir
Oleh:
Ixora Karundeng (071.17.065)
Farizta Zurachman (071.17.044)
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya, kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi Laboratorium Analisa Batuan
Reservoir.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. i
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
2.1 Wettability…………………………………………………………………... 2
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 7
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
TEORI DASAR
2.1 Wettability
Dalam dunia perminyakan, wettalbility terbagi dalam dua jenis, yaitu water
wet dan oil wet
1. Water wet :
Water wet merupakan saat dimana air mengisi pori-pori terkecil pada
batuan. Water wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak fluida
(minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri lebih kecil dari 90o (θ < 90o ).
Kejadian ini terjadi sebagai akibat dari gaya adhesi yang lebih besar pada sudut
lancip yang dibentuk antara air dengan batuan dibandingkan gaya adhesi pada
sudut yang tumpul yang dibentuk antara minyak dengan batuan.
2. Oil wet
Oil wet merupakan saat dimana minyak mengisi pori-pori terkecil pada
batuan. Oil wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak antara fluida
(minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri dengan sudut lebih besar dari 90o
(θ > 90o ). Karakter oil wet pada kondisi batuan reservoar tidak diharapkan
terjadi sebab akan menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal pada batuan
reservoar saat diproduksi lebih besar daripada water wet.
Gambar 2.1
Oil Wet dan Water Wet
Saturasi fluida
Sifat kebasahan batuan (wettability)
Geometri dan pori pori
Wettability terbagi menjadi 2, yaitu oil wet dan water wet. Dimana oil wet
adalah kondisi dimana batuan dibasahi oleh minyak, seperti yang diketahui, fluida
yang akan di produksikan adalah minyak, sedangkan dalam hal ini, minyak tersebut
membasahi batuan secara otomatis minyak sukar untuk di produksikan. Sehingga
dalam hubungan wettability dengan permeabilitas maka dapat dikatakan bahwa
permeabilitas minyak pada kondisi reservoir oil wet, kurang baik.
Kemudian dalam kondisi batuan water wet, dimana batuan dibasahi oleh air
dalam hal ini adalah air formasi sehingga dari pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa air adalah fluida yang sukar untuk bergerak sedangkan minyak dapat dengan
mudah bergerak keluar dari pori-pori batuannya. Sehingga dalam hubungan
wettablity dengan permeabilitas dalam hal ini adalah permeabilitas efektif air, maka
dapat dikatakan bahwa permeabilitas air kurang baik.
BAB III
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Berikut merupakan beberapa hal yang bisa ditarik dari analisa hubungan
Wettability terhadap Permeabilitas Efektif:
https://duniaperminyakan.wordpress.com/2016/04/21/wettability/ (22/05/2019)