SKS : 2
Dosen:
Dr. Ir. Yosaphat Sumantri, MT.
1
Deskripsi Mata Kuliah
Membahas sifat-sifat fisik batuan yang mem-
pengaruhi mekanisme aliran fluida di dalam
reservoir (media porous dan permeabel).
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan/mendeskripsi-
kan porositas, kapilaritas, saturasi,
kompresibilitas, dan permeabilitas media
berpori dalam hubungannya dengan fenomena
aliran fluida satu fasa maupun multifasa di
dalam reservoir.
2
Kompetensi Mata Kuliah
1. Mendeskripsikan reservoir hidrokarbon dan
sifat-sifat fisik batuan yang ada kaitannya
dengan aliran fluida di dalam media berpori.
2. Mengidentifikasi porositas batuan dalam
kaitannya dengan peran pori-pori batuan
sebagai wadah akumulasi hidrokarbon.
3. Menjelaskan konsep kompresibilitas batuan
kaitannya dengan perubahan porositas dan
tekanan reservoir.
3
Kompetensi Mata Kuliah
(Lanjutan)
5
Pustaka
Amyx, J.W., Bass, D.M. dan Whiting, R.L.: Petroleum
Reservoir Engineering, 3rd edition, McGraw-Hill Book
Company, NewYork, NY, 1960. (ada di Perpustakaan
Jurusan).
Clark, N.J. 1969, Elements of Petro-leum Reservoirs ,
Dallas, American Institute of Mining, Metallurgical &
Petroleum Engineers Inc.
Dake, L.P. 1978, Fundamentals of Reservoir
Engineering, Amsterdam, Elsevier Scientific Publishing
Company.
Tiab, D. dan Donaldson, E.C.: Petrophysics; Theory and
Pratice of Measuring Reservoir Rock and Fluid Transport
Properties, 2nd edition, Gulf Professional Publishing,
Oxford, UK, 2004.
6
Pustaka (Lanjutan)
7
Penilaian
No. Jenis Tagihan Bobot (%)
1 Kehadiran 10
3 Tugas mandiri dan Kuis 10
4 Tengah Semester 30
5 Tengah Akhir Semester 50
6 Lain-lain -
Jumlah 100 %
8
RESERVOIR HIDROKARBON
Definisi reservoir:
Reservoir adalah batuan porous dan
permeabel yang menjadi tempat
terakumulasinya fluida hidrokarbon
(minyak dan/atau gas) di bawah
permukaan tanah yang memiliki suatu
sistem tekanan tertentu.
9
Unsur Pembentuk Reservoir
1. Batuan reservoir.
2. Batuan tudung (cap
rock).
3. Sistem perangkap
(trap).
4. Kondisi reservoir
(tekanan dan
temperatur).
10
Porositas Batuan
Porositas merupakan besaran yang menentukan
volume fluida yang bisa terkandung di dalam batuan
(storage capacity).
Cadangan (reserves) hidrokarbon suatu reservoir
sangat dipengaruhi oleh harga porositasnya.
Hanya pori-pori yang saling berhubungan
(interconnected) yang diperhitungkan dalam
perhitungan-perhitungan reservoir.
Harga porositas dipengaruhi oleh:
Pemilahan butir (sorting)
Bentuk butiran (roundness atau angularity)
Tipe kemasan (packing)
Kompaksi
Faktor sementasi
Kontribusi porositas sekunder.
11
Porositas Batuan
Perbandingan antara
Quartz Grain
(bulk)
Vs : volume padatan
Porosity
(grain)
Vp : volume ruang pori
batuan 12
Klasifikasi Porositas Batuan
(berdasarkan hubungan antar porinya)
Porositas Absolut:
Perbandingan antara volume pori total terhadap
volume bulk batuan.
Porositas Efektif:
Perbandingan antara volume pori yang saling
berhubungan terhadap volume bulk batuan.
13
Klasifikasi Porositas
(berdasar waktu terjadinya)
Porositas Primer:
Terbentuk bersamaan
proses pengendapan.
Porositas Sekunder:
Terbentuk setelah proses pengendapan sebagai hasil
dari proses pelarutan, kekar, dolomitisasi, dsb.
14
15
16
Pengaruh Susunan Butir (kemasan)
Cubic
Vb = (2r)3 = 8r3
Vs = (4/3)r3
Porosity = 47,6%
Rhombohedral
Porosity = 25,96%
17
Tipikal porositas beberapa batuan
sedimen:
- Soil: 55%
- Gravel & pasir: 20-50%
- Lempung (clay): 50-70%
- Batupasir: 5-30%
- Batu gamping (limestone): 10-30%
- Batubeku yang rekah-rekah: 10-40%
18
Pengukuran di laboratorium
(Amyx, hal. 43 55 dan Tiab, hal. 787 797)
20
Contoh Soal Porositas
Diketahui:
Sebuah inti batuan (core) memiliki data sebagai berikut:
volume batuan (Vb), cc = 100
volume padatan batuan (Vs), cc = 75
volume pori berhubungan (Vpeff) = 50% Vptot
Hitung:
1. Volume ruang pori-pori total batuan (Vptot)
2. Volume ruang pori yang berhubungan (Vpeff)
3. Porositas total (abs)
4. Porositas efektif (eff)
21
Jawaban Soal Porositas
1. Vptot = Vb Vs
= (100 75) cc
= 25 cc
2. Vpeff = 50 % x 25 cc
= 12.5 cc
3. 25 4. 12.5
abs 100% eff 100%
100 100
abs 25% eff 12.5%
22
Saturasi Fluida
Perbandingan antara volume pori batuan yang
ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif
(saling berhubungan) batuan.
23
Hal-Hal Penting Mengenai Saturasi:
Sg + So + Sw = 1
So Vb + Sg Vb = (1 Sw) Vb
Bervariasi terhadap posisi di dalam
reservoir.
Bervariasi terhadap jumlah komulatif
produksi hidrokarbon dari reservoir.
24
Contoh Soal Saturasi:
25
Jawaban:
400
So 0 ,8
500
75
Sg 0 ,15
500
Sg + So + Sw = 1
Sw = 1 So Sg
= 1 0,8 0,15 = 0,05
Jadi So = 0,8
Sg = 0,15
Sw = 0,05
26
Tegangan Permukaan,
Tingkat Kebasahan,
dan
Tekanan Kapiler
Teganganan permukaan (antar-muka) adalah
tenaga per satuan panjang yang diperlukan
untuk memperbesar luas permukaan satu
satuan luas.
F F xl
2 ker ja / satuan luas
l l
P90
P90 h = Pc / f .g
h = Pc / f .g
Zona
Zona P50 Transisi
P50 Transisi
P10 P10
Free Water Level Free Water Level
0,20 Sw 1,00 0,20 Sw 1,00
Zona Pc
Pc Non-Wetting height
Zona
height
Non-Wetting
P90
P90 h = Pc / f .g
h = Pc / f .g
Zona
Zona P50 Transisi
P50 Transisi
P10 P10
Free Water Level Free Water Level
0,20 Sw 1,00 0,20 Sw 1,00
Kurva Tekanan Kapiler dan Ketinggian vs Sw
(Wright dan Woddy, 1955)
Tekanan kapiler mempengaruhi:
Distribusi saturasi fluida di dalam
reservoir.
Mekanisme aliran minyak dan gas di
dalam reservoir.
Contoh-1 perhitungan tekanan kapiler:
Hasil pengukuran di laboratorium:
PcL = 18 psi pada Sw = 0,35
wg = 72 dyne
Pada kondisi reservoir:
wo = 24 dyne
w = 68 lb/cuft
= 53 lb/cuft
Hitung PcR dan ketinggian di atas water
table suatu titik yang memiliki harga Sw =
0,35 di reservoir.
Jawaban:
Pada kondisi reservoir:
wo 24
PcR = PcL = 18 = 6 psi
wg 72
144 PcR 144 x 6
h= = = 58 ft
w
Titik dengan Sw = 0,35 terletak 58 ft di atas
water-table.
Contoh-2 perhitungan tekanan kapiler:
Pada kedalaman -2152 dari suatu
reservoir minyak diketahui data sebagai
berikut :
WOC= - 2179 mss
w = 57,7736 lb/cuft
o = 50,1441 lb/cuft
Pertanyaan : Berapakah tekanan kapiler
pada kedalaman tersebut.
Jawaban:
Ketinggian di atas WOC (Sw = 100%):
h = 2179 2152
= 27 m atau 88,5868 ft.
= 4,71 psi.
Contoh-3 perhitungan tekanan kapiler:
4.5
3.5
3
Pc (psi)
2.5
1.5
0.5
0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Sw
Permeabilitas Absolut
dan
Kompresibilitas
Permeabilitas
Kemampuan suatu batuan (media
berpori) untuk mengalirkan fluida yang
ada di dalam pori-porinya (bila dikenai
gradien tekanan).
Klasifikasi Permeabilitas
Permeabilitas absolut;
bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di
dalam media berpori hanya satu fasa.
Permeabilitas efektif;
bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di
dalam media berpori lebih dari satu fasa.
Permeabilitas relatif;
perbandingan antara permeabilitas efektif dengan
permeabilitas absolut.
A
Percobaan Darcy
WATER
h1-h2
untuk Penentuan q
Permeabilitas
A
h1
h2
(Panjang kolom pasir) L
k
K
Permeabilitas Absolut
Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk
mengalirkan fluida tunggal (satu fasa) yang ada di
dalam pori-porinya.
Pers. Q k dP Q k
vs ds dP
Darcy A ds A
L P2
Q k
A0ds
dP
P1
kA P1 P2 kA P Persamaan Darcy
Q Q
L L untuk aliran linier
s = jarak pada arah sumbu aliran (cm),
vs = volume flux fluida pada arah s (cm/detik),
P = tekanan (atm),
A = luas penampang media pori (cm2),
L = panjang media pori (cm)
= viskositas fluida (centipoise),
k = permeabilitas (darcy = 0,987 m2).
Q ( cm 3 / sec) . ( centipoise ) . L ( cm )
k ( darcy )
A ( sq .cm ) . ( P1 P2 ) ( atm )
Soal Permeabilitas Absolut
Q ( cm 3 / sec) . ( centipoise ) . L ( cm )
k ( darcy )
A ( sq .cm ) . ( P1 P2 ) ( atm )
52 x 0,01845 x 3,81
k = = 1,444 darcy
0,785 x (2,54)2 x 0,5
= 1,444 darcy
= 1444 milidarcy.
Parameter yang berpengaruh terhadap
permeabilitas absolut batuan:
Porositas
Bentuk dan ukuran pori-pori
Hubungan antar pori-pori.
Hubungan Porositas dan
Permeabilitas
Contoh, Tipikal Hubungan
Permeabilitas dan Porositas
Persamaan ini
j 1
k j hj
berlaku juga untuk k n
aliran radial
j 1
hj
Aliran linier pada lapisan seri
k2
P1 P2 P3
L2
L
k n Lj
K
j 1 j
Contoh Soal Permeabilitas Rata-rata
j 1
k j hj
k n
j 1
hj
k
75 200 50 100 100 150
75 50 100
=155,56 mD
Jawaban Contoh Soal Permeabilitas
Rata- rata
Aliran Seri
L
k n Lj
K
j 1 j
225
k
75 50 100 = 145,95 mD
200 100 150
Soal Permeabilitas Rata-rata
Aliran Paralel
n
j 1
k j hj
k n
j 1
hj
k
46 135 101 121 72 109
46 101 72
=119,99 mD
Jawaban Soal Permeabilitas Rata- rata
Aliran Seri
L
k n
Lj
K
j 1 j
219
k
46 101 72 = 119,255 mD
135 121 109
Aliran radial pada lapisan paralel
k
k h i i
ln(re /rw )
k n 1
(ln(ri 1 /ri )
i 1 ki
rw = r1, re = rn
Pengukuran Permeabilitas Gas di Lab
Pengukuran permeabilitas di laboratorium umumnya
dilakukan dengan gas atau udara karena mudah dan murah.
Problemnya:
Tekanan alir rata-rata (mean flowing pressure)-nya
rendah sehingga aliran tidak laminer.
Pada mean flowing pressure rendah, terjadi gas- slippage
Diameter jalur aliran pada media berpori mendekati
mean free path dari molekul-molekul gas. Mean free
path merupakan fungsi ukuran molekul dan densitas gas.
Semakin tinggi mean flowing pressure, semakin kecil gas-
slippage
Pada harga pmean, permeabilitas gas = permeabilitas
absolut (equivalent liquid permeability).
Aliran Non-Darcy dan Klinkenberg Effect
Klinkenberg mengembangkan suatu metoda untuk mengoreksi
permeabilitas gas yang diukur pada harga mean flowing
pressure rendah menjadi equivalent liquid permeability.
Pada pmean, permeabilitas gas mendekati permeabilitas
absolut.
Klinkenberg correction terhadap permeabilitas gas (kair )
sangat penting untuk harga permeabilitas absolut yang
rendah.
KOMPRESIBILITAS BATUAN
Pada kenyataannya batuan reservoir menderita gaya tekan
yang berasal dari :
Internal Stress dari tekanan fluida yang berada di
dalam pori-pori batuan
External Stress dari beban batuan dan fluida di
atasnya (overburden)
EXTERNAL
STRESS
4. Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P) turun sementara
tekanan overburden konstan, dan:
(a) gaya terhadap matriks naik ( net compaction pressure, Pr=Po-P)
(b) bulk volume mengecil (turun), dan
(c) volume pori mengecil (turun).
Konsep kompresibilitas batuan
(menurut Geerstma,1957)
o Kompresibilitas matriks batuan (Cr), yaitu fraksi
perubahan volume material padatan terhadap
perubahan tekanan.
o Kompresibilitas pori batuan (Cp), yaitu fraksi
perubahan volume pori terhadap perubahan
tekanan.
Porosity, %
Kompresibilitas Batuan (lanjutan)
Kompresibilitas pori (Cp) sering disebut juga sebagai
kompresibilitas formasi (Cf) (Tiab, 2004).
Hall (1953) meneliti hubungan kompresibilitas formasi
dengan porositas dan mendapatkan:
1.87 0.415
Cf 6 x
10
Cf : kompresibilitas formasi (pori), psi-1
: porositas, fraksi.
Kompresibilitas Batuan (lanjutan)
Kompresibilitas total formasi dan fluida didefinisikan sebagai:
Ct Co So C g S g Cw S w C f
Ct : Kompressibilitas totoa formasi, tekanan-1
Co: Kompressibilitas minyak, tekanan-1
Cg: Kompressibilitas gas, tekanan-1
Cw: Kompresibilitas air, tekanan-1
Cf : Kompresibilitas formasi, tekanan-1
So : Saturasi minyak, fraksi
Sg : Saturasi gas, fraksi
Sw : Saturasi air, fraksi.
Bila kompresibilitas total formasi diabaikan, maka OOIP (metoda
Material Balance) bisa 30% sd. 100% lebih besar dari harga
sebenarnya (Hall, 1953).
Pengukuran Cf di
Laboratorium
Di dalam reservoir, tekanan overburden konstan,
sehingga bila tekanan fluida di dalam pori-pori berubah
maka volume pori-pori juga berubah.
Di laboratorium, kita dapat mengubah-ubah confining
pressure (overburden) pada core plug dengan tetap
menjaga tekanan pori-pori konstan.
Net compaction pressure pada matriks adalah
perbedaan antara tekanan overburden dan tekanan
pori-pori.
Hal tersebut memungkinkan kita memperoleh harga Cf
di laboratorium.
Prosedure Pengukuran di Laboratorium
Core plug disaturasi air asin (brine) 100%
Core plug ditempatkan di dalam kantong (sleeve)
karet atau tembaga lunak
Bila tekanan di luar kantong di naikkan, maka
volume pori-pori turun dan air asin yang keluar
dari kantong diukur.
pconfining
Permeabilitas Efektif
dan
Permeabilitas Relatif
Hukum Darcy asli hanya berlaku untuk media berpori
yang tersaturasi 100% oleh fluida homogen satu fasa.
Bila di dalam media berpori terdapat lebih dari satu
fluida (misal: minyak dan air, atau gas dan air, atau
minyak, gas, dan air) maka pers. Darcy perlu di-
generalisir dengan memasukkan konsep permeabilitas
efektif.
Permeabilitas efektif adalah tingkat kemampuan media
berpori untuk mengalirkan suatu fasa fluida bila di dalam
media berpori terdapat lebih dari satu fluida.
Anggapan dalam konsep permeabilitas efektif adalah
masing-masing fluida tidak saling-campur (immiscible),
sehingga pers. Darcy dapat diberlakukan kepada
masing-masing fluida.
Permeabilitas efektif minyak, gas, dan air adalah: ko, kg, dan kw
k o A Po
Pers. Aliran steady state, 1-D, linier
qo
horizontal (satuan Darcy):
Oil:
o L qn = laju alir volumetrik untuk fasa, n
Water: qw
w L Pn = penurunan tekanan alir untuk
fasa-n
k g ( 0.5,0.3)
k rg ( 0.5, 0.3)
Gas k
Modified from Amyx, Bass, and Whiting, 1960
Kurva Permeabilitas Relatif
Imbibition Relative Permeability
1.00 Sifat kebasahan batuan dan
kro @ Swirr
Relative Permeability (fraction)
Saturasi fluida
Geometri pori-pori dan distribusi ukuran
pori-pori
Sifat kebasahan (wettability)
Sejarah saturasi fluida (imbibition atau
drainage).
0.6 0.6
Oil
0.4 0.4 Water
Oil
0.2 0.2
Water
0 0
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Water Saturation (% PV) Water Saturation (% PV)
Strongly Water-Wet Rock Strongly Oil-Wet Rock
Air mengalir secara lebih bebas
Saturasi minyak residual tinggi
0
1.0
Plot titik
untuk:
Sw=0.30
So=0.25
Sg=0.45
g
S
0
0.0
0.00 So 1.00
Permeabilitas Relatif Air Sebagai Fungsi Saturasi
Fluida Tiga Fasa
Gasir-garis tebal
memperlihatkan harga
krg konstan.
hampir paralel terhadap
garis saturasi gas
krg terutama dipengaruhi
oleh saturasi gas
gas mengisi pori-pori
terbesar
Permeabilitas Relatif Minyak Sebagai Fungsi
Saturasi Fluida Tiga Fasa
Garis-garis tebal
menunjukkan harga kro
konstan
tidak sejajar terhadap
salah satu garis saturasi
kro merupakan fungsi saturasi
air dan gas
air: pori terkecil
gas: pori terbesar
minyak: pori medium
Aliran tiga fasa hanya terjadi dalam rentang harga
saturasi tiga fasa yang sempit (daerah sekitar Sw=50%,
So=30%, Sg=20%) .
di luar rentang harga tersebut, aliran dua fasa atau satu fasa
yang terjadi.
Aplikasi Persamaan Darcy
Sifat Kelistrikan
Batuan
Batuan berpori terbentuk oleh
mineral-mineral, fragmen batuan, dan
ruang kosong (pori-pori).
Pada dasarnya padatan penyusun
Quartz Grain
besi,
Jenis batuan (lithologi).
Porosity
Resistivitas:
V
(ohms) x A m 2
R I , ohm meters
L m
From J. Jensen, PETE 321 Lecture Notes
RESISTIVITAS BAHAN-BAHAN ALAM
(1) Batuan
Conductivitas
Resistivitas
(2) Gas
(3) Minyak
(4) Air Tawar
(5) Air Asin
Notasi-Notasi:
Ro = Resistivitas batuan bersih (non-shaly) yang disaturasi 100%
(Sw=1) dengan air formasi (ohm-m)
Rt = Resistivitas formasi sebenarnya (true) (ohm-m)
Rw = Resistivitas air formasi (ohm-m).
(1) Batuan
Conductivitas
(2) Gas
(3) Minyak
(4) Air Tawar
(5) Air Asin
Faktor Formasi (Ro/Rw)
100
F
10 Jenis batuan 2
1
.01 .1 1.0
Note: Sw=1
Contoh Data Core
F = a -m
a = konstanta 1.0 (for most formations).
m = faktor sementasi 2 (for most formations).
Carbonates:
F = 0.8/2
Persamaan Saturasi
Power Law 1000
Model:
Rock type 1
IR = Rt/R0 = Sw-n 100
R0
Rt
Setiap sampel IR =
memiliki kurva Rock type 2
10
sendiri.
Mengabaikan
pengaruh bahan-
1
bahan konduktif
.01 .1 1.0
(clay).
Sw
Penentuan n di Laboratorium
100
Log Rt / Ro
n = Slope
10
1
10 100
Log Sw (%)
Persamaan Faktor Formasi
Ro a
bila Sw = 100%
Rw m
Persamaan Saturasi
Rt 1
n
bila = konstan
R o Sw
Persamaan Archie (Kombinasi Pers.
Faktor Formasi dan Pers. Saturasi)
Konstanta empiris
(biasanya 1) Resistivitas air
a Rw formasi, -m
Sw
Saturasi n m Eksponen
sementasi
air, fraksi
Eksponen
Saturasi
Rt (biasanya 2)
= 0.30
LOG SET R = 0.4
R=8 = 0.07
Shale
Sand R = 0.3
= 0.35
Contoh Log dengan Resistivy
001) BONANZA 1
GRC ILDC RHOC DT
0 150 0.2 200 1.95 2.95 150 us/f 50
SPC SNC CNLLC
-160 MV 40 0.2 200 0.45 -0.15 ILDC
ACAL MLLCF
6 16 0.2 200 0.2 200
10700
SNC
0.2 200
MLLCF
0.2 200
10800
10900
Resistivity
Log
Pengaruh Clay
dan
Wettabilitas
Pengaruh Clay pada Sifat-Sifat
Kelistrikan
Clay membentuk jalur tambahan bagi aliran arus
listrik, membantah asumsi pers. Archie bahwa
semua aliran arus disebabkan oleh konduktivitas
air formasi.
Pers. Archie terlalu pesimistik untuk shaly
formations.
Faktor formasi (F = Ro /Rw) konstan untuk pasir
bersih (clean sand)
Untuk pasir serpihan (shaly sand), F mengecil
dengan bertambahnya harga Rw.
Pengaruh Clay Terhadap Faktor Formasi
Pengaruh Clay Terhadap Hubungan
Indeks Resistivitas dan Saturasi
Untuk formasi bersih
Rt bila Sw 0
Bila terdapat conductive
solids (misal: clay mineral)
RtRrock bila Sw0
Untuk Batupasir
Pengaruh Sifat Kebasahan (Wettability)
Terhadap Hubungan Indeks Resistivitas dan Saturasi
Skala vertikal
merupakan jumlah titik
data (frekuensi kelas)
dari setiap kelas.
dimana :
xi = harga data ke-i (i=1, 2, 3, .n)
n = jumlah data.
Median:
Mode:
Suatu nilai dimana terjadi frekuensi terbesar.
Geometric mean:
Akar pangkat n dari hasil perkalian seluruh (n) data.
Ukuran Variability (Dispersion)
dimana :
xi = harga data ke-i (i=1, 2, 3, .n)
= rerata aritmetik.
n = jumlah data.
B. Mean deviation adalah ukuran lain dari dispersion
tentang central tendency:
dimana :
fi = frekuensi klas-i.
Heterogenitas
dan
Anisotropi Reservoir
Definisi
Heterogenitas reservoir adalah tingkat
ketidakseragaman besaran-besaran fisik
batuan reservoir, baik lateral maupun
vertikal.
786md
250md
31%
17% 149md
15% 76md kv 142md
90md 13%
13%
k h 815md
112md
Areal 17%
heterogeneity
Anisotropis
heterogen >< homogen
anisotropis >< isotropis
Untuk reservoir di sekitar sumur vertikal (geometri radial-
silindris):
k h k x .k y (1)
dimana:
secara hitungan/aljabar vektor dapat dijelaskan sbb :
ky Jika kx = ky :
kh
kh k x k y
kx kh sedikit > (kx=ky)
Untuk reservoir di sekitar sumur horisontal/lateral,
maka kh dipengaruhi oleh panjang bagian horisontal
sumurnya.
Lh k x ( L Lh ) k x k y (2)
kh
W
dimana :
re re Areal di sekitar
2 sumur vertikal.
Wv1 Wv2
Areal di sekitar
Lh 1 sumur horizontal.
Wv1 Wv2
L
Kecenderungan batuan reservoir adalah
heterogen dan anisotropis.