2.5.2.2. Sedimentasi
Gambar 2.41.
Kategori geologi Untuk Heterogenitas Reservoir 22)
84
Gambar 2.42.
Skala Heterogenitas Reservoir 22)
1. Pelarutan CaCO3
CaCO3 + H2O + CO2___________ Ca(HCO3 )2 + H2O
85
Faktor komposisi dan tekstur, hal ini merupakan kontrol geologi untuk
mengetahui adanya heterogenitas reservoir secara makroskopis, karena komposisi
yang terdiri dari lithologi, mineralogi juga butiran (butiran, matriks dan cement)
akan berpengaruh pada harga porositas dan permeabilitas yang merupakan faktor
penentu adanya heterogenitas didalam reservoir.
Hal ini dapat terjadi karena porositas sangat dipengaruhi oleh volume pori
dan bulk volumenya, yang kesemuanya itu dipengaruhi besar kecilnya ditentukan
oleh batuan mineral cement dan lain-lain.
Demikian juga tekstur dan kontrol adanya heterogenitas didalam reservoir,
karena tekstur yang terdiri dari ukuran butir, sortasi, kekompakan dan fabric dari
batuan, hal ini dapat karena teksture akan berpengaruh padaa volume pori,
sehingga akan mempengaruhi besar kecilnya porositas dan akhirnya terjadi
heterogenitas di dalam reservoir.
Perubahan lithologi maupun mineral mempengaruhi besarnya ukuran
butir maupun batuan penyusun reservoir yang mana hal tersebut dapat merubah
keadaan reservoir yang telah ada sebelumnya. Demikian pula dengan tekstur
batuan, karena tektur batuan yang terdiri dari ukuran butir, sortasi, dan
88
Gambar 2.43.
Contoh Diagram Kontrol Untuk Mengetahui
Adanya Heterogenitas Reservoir 22)
Gambar 2.44.
Skala Heterogenitas Reservoar 22)
2.5.4.3. Geometri Pori – Pori
89
Faktor geometri pori-pori, hal ini dapat digunakan sebagai kontrol adanya
heterogenitas karena geometri pori-pori yang terdiri dari ukuran rongga pori (pore
throat size), ukuran tubuh pori (pore body size), peretakan (fracturing) dan
permukaan butir (surface rougness) akan mempengaruhi besar kecilnya porositas-
permeabilitas, karena faktor-faktor tadi akan mempengaruhi pori-pori (volume
pori), juga bulk volume sebagai parameter penentu besar kecilnya porositas.
Demikian juga untuk permeabilitas akan dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor
tersebut diatas, dan sekaligus parameter diatas menunujukan besarnya cadangan
yang dapat ditampung dan diproduksikan. Oleh karena itu, geometri pori – pori
dapat digunakan sebagai pengontrol heterogenitas reservoir dalam skala
miroskopis.
Jadi heterogenitas yang terjadi didalam reservoir parameter-parameter
yang dikontrol adalah porositas, permeabilitas juga saturasinya. Porositas
merupakan yang akan menentukan besar kecilnya fluida yang mengalir atau
dengan kata lain akan mempengaruhi permeabilitas dan juga saturasinya, sehingga
ketiga parameter tersebut merupakan faktor utama yang dikontrol yang dapat
dijadikan sebagai parameter penentu adanya heterogenitas reservoir. Dan
heterogenitas reservoir ini dapat terjadi pada batupasir karbonat atau batuan yang
lain.
Gambar 2.45.
Profil Permeabilitas Ideal dan Rekaman Log
Pada Endapan Delta dan Channel 22)
Gambar 2.46.
Sifat-Sifat Fisik Batuan Pada Pengendapan
Channel dan Deltaic Bars22)
.
Gambar 2.47.
Lingkungan Pengendapan Alluvial dan Model Sedimentasi Klastik 22))
Gambar 2.48.
Blok Diagram dan Potongan Melintang Dari Alluvial Fan22))
94
Gambar 2.49.
Blok Diagram Dan Lithologi Dari River Braided22)
Gambar 2.50.
Penampang Delta22)
Gambar 2.51.
Lingkungan Pengendapan Delta dan Sedimen Klastik22)
97
Gambar 2.52.
Coastal Interdeltaic dan Lingkungan Marine22)
2.5.6. Tingkat heterogenitas Reservoir
h1
dimensi sedangkan untuk koordinat adalah sifat-sifat fisik reservoir
h
h1 x1
seperti yang terlihat dalam Gambar 2.53.
hx
Sebelum dilakukan pembuatan grafik atau plot data, maka terlebih dahulu
98
data sifat fisik tersebut diatur dalam bentuk table dengan urutan harga sifat fisik
menurun. Garis diagonal AO pada Gambar 2.53. menggambarkan keseragaman
yang sempurna. Garis OAB mencerminkan kondisi heterogen yang sempurna,
sedangkan garis lengkung OCA menggambarkan kondisi reservoir antara
homogen-heterogen.
Schmalz dan Rahme mendefinisikan Koefisien Lorenz sebagai berikut :
luasOCAO
Lc = …………………………………………………....(2-41)
LuasOBAO
Pembuatan grafik pada kertas kartesian dapat pula dilakukan dengan plot harga F
vs C, seperti pada Gambar 2.54., dimana :
m
K h
i 1
1 1
h
i 1
Cm(Storage Capasity) = n ………………………………................(2-43)
h
i 1
1
1≤m≤n
Jika A luas daerah dibawa kurva, koefisien Lorenz menjadi :
Lc = 2A – 1 …………………………………………………………..…(2-44)
1 k1 k1
1 1
Lc =
n 1 2 k1 ………………………….…………(2-45)
1
Harga Koefisien Lorenz (Lc) berkisar antara 0-1 dimana untuk reservoir
dengan sifat-sifat fisik reservoir yang konstan untuk seluruh ketebalan n formasi,
Lc = 0, sedangakan untuk reservoir yang heterogen sempurna, Lc = 1.
Adapun hubungan antara koefisien Lorenz dengan variasi permeabilitas
99
Gambar 2.53.
Grafik Untuk Menentukan Koefisien Ketidakseragaman 23)
Gambar 2.54.
Grafik Untuk Menentukan Koefisien Ketidakseragaman 23)
K - Kτ
V= ………………………………………………………..……(2-47)
K
Gambar 2.55.
Hubungan antara Koefisien Lorenz dengan Variasi Permebilitas 23)