Dalam kegiatan pemboran, akan digunakan suatu lumpur pemboran khusus (mud
filtrate) yang digunakan dan diinjeksikan selama pemboran berlangsung. Lumpur
pemboran ini memiliki berbagai fungsi yaitu guna memindahkan cutting,
melincinkan dan mendinginkan mata bor dan menjaga tekanan antara bor dan
formasi batuan. Densitas lumpur tersebut dijaga agar tetap tinggi supaya tekanan
pada kolom lumpur selalu lebih besar daripada tekanan formasi. Perbedaan
tekanan ini menyebabkan terdorongnya sebagian lumpur untuk merembes ke
dalam formasi batuan. Rembesan fluida lumpur tersebut kemudian mengakibatkan
adanya tiga zona di sekitar lubang pemboran yang mempengaruhi pengukuran
log, khususnya pengkuran log yang berdasarkan prinsip kelistrikan (log SP, dan
log Resistivitas.
Zona terinvasi memiliki diamter df, ketebalan sekitar 6 inch dan mengandung
mud filtrate dengan nilai resistivitas Rmf serta mengandung residual hydrocarbon
dengan nilai resistivias Rxo. Sedangkan zona transisi dengan diamter dj dan
rentang beberapa kaki. Untuk zona jauh memiliki resistivitas air Rw, resistivitas
formasi Rt dan nilai saturasi air.
https://www.scribd.com/document/324228897/Borehole-Environment
https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/25/analisa-kualitatif-wireline-log/
https://www.scribd.com/document/324228897/Borehole-Environment