Anda di halaman 1dari 2

STONE GARDEN GEOPARK

Stone garden geopark merupakan sebuah tempat rekreasi bagi masyarakat yang
berada pada daerah padalarang. Untuk lebih spesifiknya rekreasi ini terletak pada
kompleks batu gamping citatah, rajamandala. Secara geologis sejarah tempat ini
merupakan batuan gamping yang terbuat pada umur oligosen akhir hingga miosen
awal yang terbentuk pada daratan sunda. Terletak pada topografi tinggi perbukitan
karst batu gamping, puncak stone garden terletak pada ketinggian 907 meter
diatas permukaan laut. Karakteristik batu gamping pada lokasi ini pada zaman
dahulu merupakan daerah lautan rendah. Namun adanya vuggy porosity yang ada
pada batu gamping tersebut maka disimpulkan bahwa diagenesis pernah terjadi di
batuan-batuan tersebut.

Karena kecukupannyasebagai syarat untuk batuan semen, terdapat pabrik-pabrik


semen disekitaran geopark ini. Ini tidak bisa terlepas dari sejarah lokasi yang
merupakan lahan pertambangan dari pemerintah dan juga warga lokal.
Perseteruan antara keduanya pernah terjadi karena perbedaan pendapat yakan cara
penambangan dari lokasi dimana pemerintah ingin mengelola reserve namun
menggunakan alat berat dan juga warga lokal yang ingin menambang tanpa
perkiraan namun dengan cara tradisional. Keputusan terakhir merupakan
dibuatnya lokasi sebagai geopark yang dikelola warga lokal.

BATUAN KARBONAT

Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung mineral


karbonat lebih dari 50%. Sedangkan mineral karbonat adalah mineral
mengandung CO3 dan satu atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada umumnya,
mineral karbonat adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg (Co3)2). Batuan
karbonat umumnya terdiri atas batugamping (kalsit sebagai mineral utama) dan
batudolomit (dolostone). Umur batuan ini sangat bervareasi mulai dari pra-
Kambrium sampai Kuarter. Batuan karbonat pra-Kambrium dan Paleosen
umumnya dikuasai oleh batudolomit. Di alam batuan karbonat menempati 1/5 –
1/4 dari seluruh catatan stratigrafi dunia. Sekitar 40 % dari minyak bumi dan gas
dunia diambil dari batuan karbonat. Reservoar karbonat di Timur Tengah
merupakan salah satu contoh reservoar karbonat dengan produksi migas yang
besar.
Sedimen karbonat, yang dijumpai di dunia, kebanyakan terbentuk pada
lingkungan laut dangkal dan beberapa di antaranya terbentuk di daerah
teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis. Indonesia merupakan daerah yang
mempunyai sedimen karbonat melimpah. Meskipun tidak semua, kebanyakan
sedimen karbonat adalah hasil dari proses kimia atau biologi yang hidup pada
lingkungan laut bersih, hangat dan dangkal. Secara umum, beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan akumulasi maksimum sedimen karbonat adalah
lingkungan yang mempunyai:

(a) kedalaman cukup, tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal,


(b) hangat, tidak terlalu panas atau terlalu dingin
(c) kadar garam yang cukup, tidak terlalu tawar dan terlalu asin,
(d) jernih, tidak terlalu banyak sedimen klastik darat, dan
(e) makanan cukup, tetapi tidak terlalu banyak.
Berikut ini akan dibicarakan tiga faktor utama yang mengontrol produktivitas
sedimen karbonat: letak geografis dan iklim, cahaya dan salinitas.

Anda mungkin juga menyukai