dimana :
Td = temperatur reservoir pada kedalaman D ft, oF
Ta = temperatur pada permukaan, oF
GTH = gradient temperatur, oF/100 ft
D = kedalaman, ratusan ft.
Suatu contoh kurva gradien temperatur terhadap kedalaman suatu lapangan
minyak dapat dilihat pada Gambar 2.16.
54
4000
4500
5000
K e d a la m a n , ft
5500
6000
6500
7000
Gambar 2.16.
Kurva Gradien Temperatur terhadap Kedalaman 1)
Gambar 2.17.
Beberapa Unsur Utama dalam Perangkap Stratigrafi, Penghalang-
Permeabilitas dan Kedudukan Struktur15)
Gambar 2.18.
Pembajian Lapisan Reservoir Sebagai
Unsur Perangkap Stratigrafi15)
57
Gambar 2.19.
Penyerpihan Lapisan Reservoir (Jari-jemari)
Sebagai Unsur Perangkap Stratigraf15)
Gambar 2.20.
Jebakan Stratigrafi yang Berasosiasi dengan Unconformities15)
(A)Jebakan di Bawah Suatu Unconformities
(B)Jebakan di Atas Suatu Unconformities
58
tektonik atau struktur, misalnya pelipatan dan pematahan. Sebetulnya kedua unsur
ini merupakan unsur utama dalam pembentukan perangkap.
Gambar 2.21.
Kombianasi Jebakan Lipatan dan Patahan dimana Keduanya Sangat
Penting bagi Keprospekan Jebakan15)
a) Perangkap Lipatan
Perangkap yang disebabkan perlipatan merupakan perangkap utama.
Unsur yang mempengaruhi perangkap ini adalah lapisan penyekat dan penutup
yang berada diatasnya dan dibentuk sedemikian sehingga minyak tidak dapat lagi
kemana-mana, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.22.
Pada gambar tersebut, minyak digambarkan tdak bisa mengalir keatas
karena terhalang lapisan penyekat dan tidak bisa kepinggir karena terhalang oleh
lapisan penyekat yang melengung kedaerah pinggir, sedangkan dibawah terhalang
oleh batas air-minyak (bidang equipotensial). Untuk mengevaluasi suatu
perangkap lipatan terutama mengenai ada tidaknya tutupan (batas maksimal
wadah dapat diisi oleh fluida), jadi tidak dipermasalahkan apakah lipatan itu ketat
atau landai, yang penting adalah adanya tutupan. Suatu lipatan sehingga tidak
dapat disebut suatu perangkap. Disamping itu ada tidaknya tutupan tergantung
pada faktor struktur dan posisinya ke dalam. Contohnya, pada permukaan
didapatkan struktur tutupan tetapi makin ke dalam makin menghilang. Jadi untuk
60
Gambar 2.22.
Prinsip Penjebakan Minyak dalam Perangkap Lipatan15)
b) Perangkap Patahan
Perangkap patahan merupakan suatu perangkap reservoir yang terbentuk
akibat adanya patahan dan lapisan penyekat dan batuan reservoirnya. Perangkap
patahan sering juga terdapat dalam berbagai reservoir minyak dan gas. Gejala
patahan (sesar) dapat bertindak sebagai unsur penyekat dalam penyaluran minyak.
Sering dipermasalahkan apakah patahan itu merupakan penyekat atau penyalur.
Smith (1966) mengemukakan bahwa persoalan patahan sebagai penyekat
sebetulnya tergantung dari tekanan kapiler. Secara teoritis, memperlihatkan bahwa
patahan dalam batuan yang basah air tergantung pada tekanan kapiler dari
medium dalam jalur patahan tersebut. Besar-kecilnya tekanan yang disebabkan
oleh pelampungan minyak atau kolom minyak terhadap besarnya tekanan kapiler,
menentukan sekali apakah patahan itu bertindak sebagai penyalur atau penyekat.
Jika tekanan tersebut lebih besar daripada tekanan kapiler maka minyak masih
dapat tersalurkan melalui patahan, tetapi jika lebih kecil maka patahan tersebut
bertindak sebagai suatu penyekat.
61
Gambar 2.23.
Bentuk Perangkap Patahan Dengan Kemiringan Wilayah
dan Dua Patahan Yang Berpotongan15)
62
Gambar 2.24.
Kombinasi Perangkap Stratigrafi dan Struktur Lipatan
Dimana di Satu Pihak Lapisan Reservoir Membaji15)
Gambar 2.25.
Peta Struktur Perangkap Kombinasi
Patahan dan Pembajian15)
Gambar 2.26.
Diagram Fasa dari Gas Kering20)
Gambar 2.27.
Diagram Fasa dari Gas Basah20)
66
Gambar 2.28.
Diagram Fasa dari Gas Kondensat20)
67
Reservoir minyak ini terbagi lagi atas dua jenis reservoir yaitu reservoir
minyak berat dan reservoir minyak ringan.
Gambar 2.27.
Diagram Fasa dari Minyak Berat20)
69
Gambar 2.30.
Diagram Fasa dari Minyak Ringan20)
Telah diketahui bahwa minyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri dari
reservoirnya ke lubang sumur produksi bila tidak terdapat suatu energi yang
mendorongnya. Kenyataan seperti ini tidak cukup menjelaskan tentang cara dan
sebab-sebab timbulnya masalah saat minyak bumi diproduksikan.
Mekanisme pendorong reservoir adalah tenaga yang dimiliki oleh
reservoir secara alamiah, sehingga menyebabkan mengalirnya fluida hidrokarbon
ke lubang sumur dan selanjutnya menuju kepermukaan atau mendorongnya pada
saat diproduksikan. Besarnya tenaga pendorong ini tergantung dari kondisi
formasi dimana reservoir berada.
Jenis reservoir berdasarkan mekanisme pendorong reservoir dibagi
menjadi lima, yaitu : solution gas drive reservoir, gas cap drive reservoir, water
drive reservoir, gravitational segregation drive reservoir, dan combination drive
reservoir.
70
Reservoir jenis ini disebut solution gas drive atau depletion drive reservoir
yang merupakan jenis pendorong minyak yang pada prinsipnya disebabkan oleh
karena energi pendesak minyaknya adalah terutama dari perubahan fasa pada
hidrokarbon-hidrokarbon ringannya yang semula merupakan fasa cair menjadi
gas. Kemudian gas yang terbentuk ini ikut mendesak minyak ke sumur
produksinya pada saat penurunan tekanan reservoir karena produksi tersebut
(Gambar 2.31.).
Setelah sumur selesai dibor menembus reservoir dan produksi minyak
dimulai, maka akan terjadi suatu penurunan tekanan di sekitar lubang bor.
Penurunan tekanan ini akan menyebabkan fluida mengalir dari reservoir menuju
lubang bor melalui pori-pori batuan. Penurunan tekanan disekitar sumur bor akan
menimbulkan terjadinya fasa gas. Pada saat awal, karena saturasi gas tersebut
masih kecil (belum membentuk fasa yang kontinyu), maka gas tersebut
terperangkap pada ruang antar butiran reservoirnya, tetapi setelah tekanan
reservoir tersebut cukup kecil dan gas sudah terbentuk banyak atau dapat bergerak
maka gas tersebut turut serta terproduksi ke permukaan (Gambar 2.30.).
Pada awal produksi, karena gas yang dibebaskan dari minyak masih
terperangkap pada sela-sela pori batuan, maka gas oil ratio produksi akan lebih
kecil jika dibandingkan dengan gas oil ratio reservoir. Gas oil ratio produksi akan
bertambah besar bila gas pada saluran pori-pori tersebut mulai bisa mengalir, hal
ini terus-menerus berlangsung hingga tekanan reservoir menjadi rendah. Bila
tekanan telah cukup rendah maka gas oil ratio akan menjadi berkurang sebab
volume gas di dalam reservoir tinggal sedikit. Dalam hal ini gas oil ratio dan gas
oil produksi reservoirnya harganya hampir sama. Reservoir jenis ini pada tahap
teknik produksi primernya akan meninggalkan residual oil yang cukup besar.
Produksi air hampir-hampir tidak ada karena reservoirnya terisolir, sehingga
meskipun terdapat connate water tetapi hampir-hampir tidak dapat terproduksi.
71
Gambar 2.31.
Solution Gas Drive Reservoir5)
Gambar 2.32.
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR pada
Solution Gas Drive Reservoir5)
Merupakan jenis reseroir yang ditandai dengan adanya tudung gas yang
relatif besar atau tidak adanya water drive. Dalam beberapa tempat dimana
terakumulasinya minyak bumi, kadang-kadang pada kondisi reservoirnya
komponen-komponen ringan dan menengah dari minyak bumi tersebut
72
membentuk suatu fasa gas. Gas bebas ini kemudian melepaskan diri dari
minyaknya dan menempati bagian atas dari reservoir itu membentuk suatu
tudung. Hal ini bisa merupakan suatu energi pendesak untuk mendorong minyak
bumi dari reservoir ke lubang sumur dan mengangkatnya ke permukaan.
Bila reservoir ini dikelilingi suatu batuan yang merupakan perangkap,
maka energi ilmiah yang menggerakkan minyak ini berasal dari dua sumber, yaitu
ekspansi gas cap dan ekspansi gas yang terlarut lalu melepaskan diri.
Mekanisme yang terjadi pada gas cap reservoir ini adalah minyak pertama
kali diproduksikan, permukaan antara minyak dan gas akan turun, gas cap akan
berkembang ke bawah selama produksi berlangsung. Untuk jenis reservoir ini,
umumnya tekanan reservoir akan lebih konstan jika dibandingkan dengan solution
gas drive. Hal ini disebabkan bila volume gas cap drive telah demikian besar,
maka tekanan minyak akan jadi berkurang dan gas yang terlarut dalam minyak
akan melepaskan diri menuju ke gas cap, dengan demikian minyak akan
bertambah ringan, encer, dan mudah untuk mengalir menuju lubang bor (Gambar
2.33).
Kenaikan gas oil ratio juga sejalan dengan pergerakan permukaan ke
bawah, air hampir-hampir tidak diproduksikan sama sekali. GOR dipermukaan
akan meningkat secara terus menerus, terutama pada stuktur atas sumur sebagai
pengembangan gas cap kedalam zona minyak. Karena tekanan reservoir relatip
kecil penurunannya, juga minyak berada di dalam reservoirnya akan terus
semakin ringan dan mengalir dengan baik, maka untuk reservoir jenis ini akan
mempunyai umur dan recovery sekitar 20 - 40 %, yang lebih besar jika
dibandingkan dengan jenis solution gas drive. Sehingga residu oil yang masih
tertinggal di dalam reservoir ketika lapangan ini ditutup adalah lebih kecil jika
dibandingkan dengan jenis solution gas drive (Gambar 2.34).
73
Gambar 2.33.
Gas Cap Drive Reservoir5)
Gambar 2.34.
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR
pada Gas Cap Drive Reservoir5)
Segregation drive ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan densitas dari
fluida yang terdapat didalam reservoir, misalnya perbedan densitas antara minyak
dan air. Air yan memiliki densitas yang lebih besar daripada minyak maka akan
74
menempati bagian dasar dan fluida yang densitasnya paling ringan (gas) akan
menempati bagian paling atas, maka minyak akan tedapat diantara air dan gas.
Atau dengan kata lain Gravity drainage atau gravitational segregation merupakan
energi pendorong minyak bumi yang berasal dari kecenderungan gas, minyak, dan
air membuat suatu keadaan yang sesuai dengan massa jenisnya (karena gaya
gravitasi).
Gravity drainage mempunyai peranan yang penting dalam memproduksi
minyak dari suatu reservoir. Sebagai contoh bila kondisinya cocok, maka recovery
dari solution gas drive reservoir bisa ditingkatkan dengan adanya gravity
drainage ini. Demikian pula dengan reservoir-reservoir yang mempunyai energi
pendorong lainnya.
Seandainya dalam reservoir itu terdapat tudung gas primer (primary gas
cap) maka tudung gas ini akan mengembang sebagai proses gravity drainage
tersebut. Reservoir yang tidak mempunyai tudung gas primer segera akan
mengadakan penentuan tudung gas sekunder (secondary gas cap).
Pada awal dari reservoir ini, gas oil ratio dari sumur-sumur yang terletak
pada struktur yang lebih tinggi akan cepat meningkat sehingga diperlukan suatu
program penutupan sumur-sumur tersebut. Diharapkan dengan adanya program
ini perolehannya minyaknya dapat mencapai maksimum.
Besarnya gravity drainage dipengaruhi oleh gravity minyak, permeabilitas
zona produktip, dan juga dari kemiringan dari formasinya. Faktor-faktor
kombinasi seperti misalnya, viskositas rendah, specipic gravity rendah, mengalir
pada atau sepanjang zona dengan permeabilitas tinggi dengan kemiringan lapisan
cukup curam, ini semuanya akan menyebabkan perbesaran dalam pergerakan
minyak dalam struktur lapisannya (Gambar 2.35.).
Dalam reservoir gravity drainage perembesan airnya kecil atau hampir
tidak ada produksi air. Laju penurunan tekanan tergandung pada jumlah gas yang
ada. Jika produksi semata-mata hanya karena gas gravitasi, maka penurunan
tekanan dengan berjalannya produksi akan cepat. Hal ini disebabkan karena gas
yang terbebaskan dari larutannya terproduksi pada sumur struktur sehingga
tekanan cepat akan habis.
75
Recovery yang mungkin diperoleh dari jenis reservoir gravity drainage ini
sangat bervariasi. Bila gravity drainage baik, atau bila laju produksi dibatasi untuk
mendapatkan keuntungan maksimal dari gaya gravity drainage ini maka recovery
yang didapat akan tinggi. Pernah tercatat bahwa recovery dari gravity drainage ini
melebihi 80% dari cadangan awal (IOIP). Pada reservoir dimana bekerja juga
solution gas drive ternyata recovery-nya menjadi lebih kecil (Gambar 2.36.).
Gambar 2.35.
Gravity Drainage Drive Reservoir5)
Gambar 2.36.
Kelakuan Gravity Drainage Reservoir5)
76
Untuk reservoir jenis water drive ini, energi pendesakan yang mendorong
minyak untuk mengalir adalah berasal dari air yang terperangkap bersama-sama
dengan minyak pada batuan reservoirnya. Minyak yang diproduksikan dengan
proses pendesakan ini biasanya merupakan tenaga pendorong yang lebih besar
dan lebih efisien dibanding dengan tenaga pendorong lainnya. Masuknya air
kedalam reservoir disebabkan adanya hubungan antara aquifer dengan sumber air
dari permukaan atau dapat juga karena adanya pengembangan air didalam aquifer
karena penurunan tekanan selama berlangsungnya produksi. Ini semua disebabkan
adanya perembesan kedalam zona minyak dan menggantikan volume yang
ditinggalkan oleh minyak (influx) ataupun karena tekanan hidrostatik air itu
sendiri.
Apabila dilihat dari terbentuknya batuan reservoir water drive, maka air
merupakan fluida pertama yang menempati pori-pori reservoir. Tetapi dengan
adanya migrasi minyak bumi maka air yang berada disana tersingkir dan
digantikan oleh minyak. Dengan demikian karena volume minyak ini terbatas,
maka bila dibandingkan dengan volume air yang merupakan fluida pendesaknya
akan jauh lebih kecil (Gambar 2.37.). Volume reservoir tidak tetap, tetapi
berkurang secara konstan dari volume semula oleh adanya penyusupan air (water
influx) pada reservoir tersebut.
Gas oil ratio untuk reservoir jenis ini relatip lebih konstan jika
dibandingkan dengan reservoir jenis lainnya. Hal ini disebabkan karena tekanan
reservoir relatip akan konstan karena dikontrol terus oleh pendesakan air yang
hampir tidak mengalami penurunan. Produksi air pada awal produksi sedikit,
tetapi apabila permukaan air telah mencapai lubang bor maka mulai mengalami
kenaikan produksi yang semakin lama semakin besar secara kontinyu sampai
sumur tersebut ditinggalkan karena produksi minyaknya tidak ekonomis lagi
(Gambar 2.38.).
Untuk reservoir dengan jenis pendesakan water drive maka bagian minyak
yang terproduksi akan lebih besar jika dibandingkan dengan jenis pendesakan
lainnya, yaitu antara 35 - 75% dari volume minyak yang ada. Sehingga minyak
77
sisa (residual oil) yang masih tertinggal didalam reservoir akan lebih sedikit.
Untuk reservoir tipe ini dapat pula memiliki fasa gas, yang dihasilkan oleh suatu
water depletion drive.
Gambar 2.37.
Water Drive Reservoir5)
Gambar 2.38.
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR
pada Water Drive Reservoir5)
78
Gambar 2.39.
Combination Drive Reservoir5)
Gambar 2.40.
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR
Combination Drive Reservoir 5)