Praktikum AIB
By. Muhammad Khair
BAB 1
PETROLEUM SYSTEM
Petroleum System
Petroleum System Process
Petroleum System Element
1. Source Rock
Merupakan endapan sedimen yang mengandung
Tipe Kerogen
Tipe 1
2. Reservoir Rock
Batuan yang mampu menyimpan dan mampu
mengalirkan hidrokarbon.
Syarat batuan tersebut harus memiliki porositas
sebagai penyimpan hidrokarbon dan permeabilitas
sebagai tempat mengalirnya hidrokarbon.
3. Migration Route
Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock
menuju Reservoir.
Dapat berasal dari rekahan (karena proses tektonik &
pelarutan batuan dari air formasi) ataupun dari
permeabilitas lapisan batuan diatas source rock.
Dalam transportasi hidrokarbon terjadi beberapa proses
yaitu:
o Migrasi primer
4. Seal Rock
Seal Rock atau Cap Rock merupakan batuan yang
5. Trap
Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu
Tipe Trap
Trap Struktural
Trap Stratigrafi
Trap Kombinasi
BAB 2
SIFAT-SIFAT FISIK BATUAN
Saturasi
Wettabilitas
Tekanan Kapiler
Kompressibilitas
POROSITAS
A. Pengertian Porositas
Porositas () : didefinisikan sebagai fraksi atau persen
Vp
Vb
x100%
Vb Vg
Vb
x100%
Vp
V p Vg
x100%
B. Klasifikasi Porositas
Berdasarkan Pembentukannya
Porositas Primer, terbentuk bersamaan dengan proses
pembentukan batuan.
Porositas Sekunder, terbentuk setelah terjadi proses
pembentukan batuan. Porositas sekunder dapat
berupa:
Rekahan, celah, kekar, yaitu ruang pori-pori yang terbentuk
abs
Vp
x 100%
Vb
C. Ilustrasi Porositas
90
90 o
90 o
90
90 o
90
D. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Porositas
Ukuran dan Bentuk Butir
Ukuran butir tidak mempengaruhi porositas total dari seluruh batuan, tetapi
mempengaruhi besar kecilnya pori-pori antar butir. Sedangkan bentuk butir
didasarkan pada bentuk penyudutan (ketajaman) dari pinggir butir. Sebagai
standar dipakai bentuk bola, jika bentuk butiran mendekati bola maka
porositas batuan akan lebih meningkat dibandingkan bentuk yang menyudut.
Distribusi dan Penyusunan Butiran
Distribusi disini adalah penyebaran dari berbagai macam besar butir yang
tergantung pada proses sedimentasi dari batuannya. Umumnya jika batuan
tersebut diendapkan oleh arus kuat maka besar butir akan sama besar.
Sedangkan susunan adalah pengaturan butir saat batuan diendapkan.
Derajat Sementasi dan Kompaksi
F. Klasifikasi Porositas
Porositas (%)
Kualitas
05
Jelek sekali
5 10
Jelek
10 15
Sedang
15 20
Baik
20
Sangat bagus
volumetrik.
PERMEABILITAS
A. Pengertian Permeabilitas
Kemampuan batuan untuk dialiri fluida.
Asumsi darcy:
Alirannya steady state
Fluida 1 fasa
Viskositas konstan
Kondisi aliran isothermal
Q A
P1
P2
B. Jenis-Jenis Permeabilitas
Permeabilitas Absolut (K abs)
Fluida yang mengalir hanya satu fasa.
Permeabilitas Relatif
Perbandingan K eff dengan K abs.
C. Klasifikasi Permeabilitas
D. Hubungan Saturasi VS
Permeabilitas
Probe Permeameter
Well and Drill Steam Test
Wireline Log
SATURASI
A. Pengertian Saturasi
Perbandingan volume pori yang terisi fluida dgn Vp
total.
produksi minyak.
Saturasi minyak dan saturasi gas dinyatakan sbg
pori yg di isi hidrokarbon.
Adanya saturasi yg tersisa di dalam reservoir.
reservoir.
Water Cut: perbandingan water yg terproduksi
terhadap total fluida yg diproduksi.
Water Influx: water yg mengisi pori yang
ditinggalkan oleh oil yang telah terproduksi.
Free Water Level: Batas tertinggi yang ditempati
air bebas.
Zona Transisi: Zona dimana tidak diketahui fluida
apa yang mendominasi.
Penyebab :
Isolated Pore
volumetrik.
WETTABILITY
A. Pengertian Wettability
Wettability adalah kecendrungan dari suatu fluida
dyne/cm
sw = tegangan permukaan air-benda padat, dyne/cm
wo = tegangan permukaan minyak-air, dyne/cm
wo = sudut kontak minyak-air.
C. Ilustrasi Wettability
TEKANAN KAPILER
Pc=Pnw - Pw
B. Tujuan
Untuk menentukan kedalaman yang tepat saat
perforasi.
2. . cos
Pc
.g.h
r
Perubahan ukuran
pori-pori
dan
densitas fluida akan
mempengaruhi
bentuk
kurva
tekanan kapiler dan
ketebalan
zona
transisi.
Batuan
reservoir
dengan permeabilitas
yang
besar
akan
mempunyai
tekanan
kapiler yang rendah
dan ketebalan zona
transisi
yang
tipis
daripada
reservoir
dengan permeabilitas
yang rendah.
KOMPRESIBILITAS
A. Pengertian Kompressibilitas
Kompressibilitas batuan adalah perubahan volume batuan
B. Konsep Kompressibilitas
Pada saat fluida dalam pori batuan berkurang maka
reservoir akan mengakibatkan perubahan tekanandalam dari batuan, sehingga resultan tekanan pada
batuan akan mengalami perubahan pula.
Adanya perubahan tekanan ini akan mengakibatkan
perubahan pada butir-butir batuan, pori-pori dan
volume total (bulk) batuan reservoir. Untuk padatan
(grains) akan mengalami perubahan yang serupa
apabila mendapat tekanan hidrostatik fluida yang
dikandungnya
D. Persamaan Kompresibilitas
Perubahan
1 dVr
Cr
.
Vr dP
Sedangkan
BAB 3
PENENTUAN SIFAT FISIK BATUAN
Conventional Core
Analisa Logging
dilakukan dengan cara menganalisa lapisan batuan yang
BAB 4
PRAKTIKUM ANALISA INTI BNATUAN
(AIB)
A. Pengertian AIB
Analisa Inti Batuan adalah tahapan analisa setelah
contoh formasi
diperoleh.
dibawah
permukaan
(core)
B. Tujuan AIB
Menentukan secara langsung informasi tentang sifat
Pengukuran Permeabilitas.
Sieve Analysis.
Pengukuran Kadar Larut Sample Terhadap Larutan
Asam.
Penentuan Tekanan Kapiler.
PENENTUAN POROSITAS
1. Peralatan
Timbangan & Anak timbangan
Vacum pump & Vacum desikator
Beaker glass ceper
Porometer
2. Bahan
Core (Inti Batuan)
Kerosine (Sebagai asumsi pengganti fluida reservoir,
3. Pengukuran Porositas
Persamaan:
Vp
Vb
x100%
Vb Vg
Vb
x100%
Vp
V p Vg
x100%
W3 W2
Vb
B.J kerosin
W1 W2
W3 W1
Vg
Vp
B.J kerosin
B.J kerosin
Vp
Vb
x100%
PENGUKURAN SATURASI
1. Peralatan
Retort
Solvent
2. Bahan
Fresh Core
Air
Minyak
Toluena (sebagai katalisator untuk mempercepat
pemisahan).
3. Penentuan Saturasi
Penentuan
PENGUKURAN PERMEABILITAS
1. Peralatan
Core Holder untuk Liquid Permeameter
Thermometer R, Fill Connection
Cut off valve
2. Bahan
Fresh Core
Gas
SIEVE ANALYSIS
2. Tujuan
Untuk mengkumulatifkan persen berat terhadap
3. Jenis Formasi
Equip damage
Tubing instability
liner
zona perforasi
Turunkan screen liner dgn wash pipe, agar screen liner
dapat menembus gravel
Biarkan gravel mengendap di sekeliling screen liner
dengan string.
Lalu fluida pendorong akan kembali keatas melalui
screen dan kepermukaan melalui string.
Dipakai pada saat regravel (penempatan perbaikan
gravel) utk mengisi gravel antara casing dengan
string.
Metode Modified
Peralatan crossover diganti dengan alat bypass yg
7. Peralatan Utama
Electric Sieve Shacker
8. Bahan
Batuan Reservoir
d 40
c
d 90
Berat Kumulatif
=
100 %
berat
Menurut Schwartz adalah:
C < 3, merupakan pemilahan
yang seragam
C > 5, merupakan pemilahan
yang jelek
3< C < 5, merupakan pemilahan
yang sedang
1. Tujuan
Menentukan asam yang sesuai untuk formasi ketika
2. Stimulasi
Stimulasi
adalah usaha
untuk
meningkatkan
produktivitas HC dari formasi dengan meningkatkan
harga permeabilitas formasi yang mengalami kerusakan
sehingga dapat memberikan laju produksi yang besar.
Stimulasi dilakukan pada sumur-sumur produksi yang
mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh
adanya kerusakan formasi (formation damage) atau
faktor lain disekitar lubang sumur.
Metode stimulasi dapat dibedakan menjadi Acidizing
(Pelarutan batuan dengan menggunakan cairan asam)
dan Hydraulic Fracturing (Injeksi tekanan diatas tekan
fracture untuk membuat rekahan).
3. Skin
Besaran
formasi (stimulated),
S = positif (+), menunjukan adanya kerusakan pada
formasi (damage),
S = 0, menunjukan kondisi reservoir awal yang belum
mengalami perubahan (initial).
4. Proses Pengasaman
Matrix acidizing : Asam di injeksikan ke formasi pada
5. Syarat Asam
Tidak terlampau reakitf terhadap logam.
formasi.
Gelling Agents: Mempunyai dua tujuan dalam
pengasaman, yaitu mengurangi Friksi dan
memperlambat reaksi asam.
Diverting
Agents:
Membuat
pengasaman
terdistribusi lebih merata dengan cara menutup
sementara zona yang lebih permabel.
Etc.
8. Faktor yg Mempengaruhi
Laju Reaksi Asam
Temperature
Berbanding lurus
Tekanan
Berbanding terbalik
Konsentrasi Asam
Berbanding lurus
Komposisi Batuan
Laju reaksi cenderung cepat, kecuali pada batuan dolomit
batuan
Spotting
Proses
asam
untuk
11. Peralatan
Mortal dan pastle
Oven
Erlenmeyer
Kertas Saring
Soxhelet Aparatus
ASTM 100 Mesh
12. Bahan
Core (Batu Gamping dan Batu pasir)
persamaan:
1. Peralatan
Mercury Injection Capillary Pressure Apparatus
2. Bahan
Fresh Core
Gas
3. Penentuan Pc
Prosedur pengerjaannya panjang banget ces, jadi gk
~JAZAAKUMULLAH KHAIRAN
KATSIRAN~