Anda di halaman 1dari 8

1. Jelaskan asal mulanya terbentuknya minyak bumi?

Mahluk hidup yang telah mati jutaan tahun yang lalu, terendapkan, kemudian akibat
terkena pressure dan temprature yang tinggi dari dalam bumi, material-material
organik itupun termatangkan/termasakkan sekian juta tahun yang kemudian berubah
bentuk menjadi hidrokarbon atau yang kita kenal dengan minyak bumi.

2. Jelaskan dan gambarkan jebakan2 reservoir?


- Jebakan Struktural, jebakan ini dipengaruhi oleh kejadian deformasi dengan
terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian
tektonik.

- Jebakan Stratigrafi, jebakan reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara
vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta variasi lateral
dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam perpindahan minyak bumi.

- Jebakan Kombinasi, jebakan ini merupakan gabungan antara struktural dan


stratigrafi, dimana trap ini merupakan faktor bersama dalam membatasi pergerakan
dari minyak bumi.
3. Jelaskan petroleum system dan gambarnya?
1) Adanya batuan Induk (Source Rock)
Merupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan dengan waktu
yang sangat lama sehingga menghasilkan minyak dan gas bumi.

2) Adanya batuan penyimpan (Reservoir Rock)


Merupakan batuan sedimen yang mempunyai pori, sehingga minyak dan gas
bumi yang dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi.
3) Adanya struktur batuan perangkap (Trap)
Merupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan
gas bumi lebih jauh. Adapun trap dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Trap Struktural
b. Trap Stratigrafi
c. Trap Kombinasi

4) Adanya batuan penutup (Cap Rock atau Seal Rock)


Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan (impermeable),
sehingga minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.

5) Adanya jalur migrasi (Migration)


Merupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai terakumulasi
pada perangkap.
Migrasi Primer : Migrasi yang terjadi dari Source Rock.
Migrasi Sekunder : Transportasi Carrier Bed menuju ke Trap
4. Jelaskan dan gambarkan klasifikasi reservoir?
1) Black Oil
Fluida terdiri dari rantai hidrokarbon yang besar, berat dan tidak mudah menguap.
Hal ini dapat dilihat dari diagram fasanya, pada diagram fasa tersebut dapat
dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih besar daripada Temperatur reservoir
(Tr).

Pada saat Pr lebih tinggi dari Pb, fluida dalam kondisi tak jenuh (undersaturated)
dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung banyak gas. Ketika tekanan
reservoir (Pr) turun dan dibawah tekanan gelembung (Pb) maka fluida akan
melepaskan gas yang dikandungnya dalam reservoir hanya saja pada separator
jumlah cairan yang dihasilkan masih lebih besar. Ciri-ciri yang dapat kita temui
dalam black oil adalah :
a. Sebagian besar reservoir minyak berupa black oil.
b. temperatur reservoir selalu lebih kecil daripada temperatur minyak.
c. nama lainnya adalah low shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan tekanan
menghasilkan sedikit penurunan persentase fasa cair.

2) Volatile oil
Terdiri dari rantai hidrokarbon ringan dan intermediate sehingga mudah
menguap. Temperatur kritis (Tc) lebih kecil daripada black oil bahkan hampir
sama dengan Temperatur reservoirnya (Tr).
Rentang harga temperatur cakupannya lebih kecil dibandingkan black oil.
Penurunan sedikit tekanan selama masa produksi akan mengakibatkan pelepasan
gas cukup besar di reservoir. Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator lebih
sedikit dibandingkan black oil. Gambar menunjukan sifat dari fluida jenis
Volatile Oil (minyak yang mudah menguap). Ciri-ciri yang dapat ditemui dalam
volatile oil adalah :
a. Temperatur reservoir sedikit lebih rendah dibandingkan temperatur kritik
minyak.
b. Nama lainnya adalah high shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan
tekanan menghasilkan besar penurunan persentase fasa cair.
c. Field identification : GOR 2000 - 3300 scf/stb, SG oil 30 - 50 API, warna
coklat tua.

3) Retrograde Gas
Pada kondisi awal reservoir fluida berbentuk fasa gas, dengan seiring penurunan
tekanan reservoir maka gas akan mengalami pengembunan dan terbentuklah
cairan direservoir.

Diagram fasa dari retrograde gas memiliki temperatur kritik lebih kecil dari
temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar daripada temperatur
reservoir. Cairan yang diproduksi inilah yang disebut dengan gas kondensat. Ciri-
ciri yang ada pada retrograde gas:
a. Komponen sebagian besar diisi dengan metana dan hidrokarbon intermediate.
b. Suhu reservoir berada pada suhu kritikal dan suhu cricondenterm (suhu
tertinggi yang dapat dicapai).
c. Di reservoir terjadi kondensat saat tekanan turun mencapai kurang dari dew
pressure. bila tekanan terus menurun maka liquid kembali menjadi gas.
d. Properties di reservoir dengan permukaan berbeda.
e. Field identification : GOR (8000 - 70.000 scf/stb), initial Specific Gravity
Stock Tank Oil > 40 API, lightly coloured.
f. Lab analysis : C7+ <12,5>.
4) Wet Gas
Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas di dalam reservoir sepanjang penurunan
tekanan reservoir. Jalur tekanan, garis 1-2, tidak masuk ke dalam lengkungan fasa
maka dari itu, tidak ada cairan yang terbentuk di dalam reservoir. Walaupun
demikian, kondisi separator berada pada lengkungan fasa, yang mengakibatkan
sejumlah cairan terjadi di permukaan (disebut kondensat).

Kata wet (basah) pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut basah
oleh air, tetapi mengacu pada cairan hidrokarbon yang terkondensasi pada kondisi
permukaan.kandungan utama dari reservoir ini umumnya hampir sama dengan
dry gas hanya saja lebih banyak kandungan hidrokarbon intermediate (C2 - C4).
keadaan hidrokarbon di reservoir adalah berupa gas namun pada saat di
permukaan, terjadi proses kondensasi akibat penurunan tekanan dan temperatur.
perlu diketahui bahwa setiap reservoir ketika sedang diproduksi minyaknya maka
baik tekanan maupun temperatur akan mengalami penurunan. Dry gas juga
mengalami penurunan namun karakternya yang berbeda menjadikan fasa gas
tetap terbentuk dari reservoir hingga ke permukaan. Kondesat yang terbentuk di
permukaan pada wet gas terbilang bernilai mahal sebab dalam perminyakan kita
selalu menginginkan hidrokarbon berantai pendek yang memiliki heating value
yang lebih besar. Berdasarkan hasil data lapangan, reservoir ini memiliki GOR
sebesar 70.000 - 100.000 scf/stb dengan derajat API lebih dari 50.

5) Dry Gas
Dry gas terutama merupakan metana dengan sejumlah intermediates. Pada
gambar menunjukkan bahwa campuran hidrokarbon semata-mata berupa gas di
reservoir dan kondisi separator permukaan yang normal berada di luar
lengkungan fasa. Maka dari itu, tidak terbentuk cairan di permukaan. Reservoir
dry gas biasanya disebut reservoir gas.
Pada dry gas, komponen utamanya adalah metana sehingga fasa gas adalah
keadaan reservoirnya. bahkan, reservoir ini tetaplah berfasa gas mulai dari
reservoir hingga ke permukaannnya. segala properti di reservoir dan di
permukaan tidak berubah. berdasarkan data lapangan, reservoir ini memiliki
initial GOR 100.000 scf/stb dan kandungan heptana plus sebesar 0,7 % mol.

5. Jelaskan terbentuknya bumi?


Ilustrasi siklus pembentukan Bumi terbagi menjadi:
(a) Bumi masih berbentuk bola pijar;
(b) Bumi mendingin berangsur-angsur membentuk litosfer;
(c) pembentukan atmosfer Bumi;
(d) Bumi terbentuk sempurna.

Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita masih merupakan bola
pijar yang sangat panas. Lama kelamaan secara berangsur-angsur Bumi kita
mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar Bumi membeku membentuk
lapisan kerak Bumi yang disebut litosfer. Selain pembekuan kerak Bumi, pendinginan
massa Bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran
ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun sehingga terjadi
akumulasi uap dan gas yang sangat banyak. Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer
Bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut pada
akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk kali pertamanya di Bumi, dengan
intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh
selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka Bumi membentuk bentang perairan
laut dan samudra.

Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam
teorinya yang terkenal, yaitu Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)
mengemukakan bahwa sampai sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu
benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan
kawasan samudra yang mengapitnya dinamakan Panthalasa. Sedikit demi sedikit
Pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua
raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan
Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan
oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini
merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.
Gambar 2.14 Continental Drift Theory Continental Drift Theory dari Alfred Wegener
mengenai terbentuknya massa daratan Bumi.

Baik di antara Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi


daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak
berkisar antara 110 cm pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet Bumi,
Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara
ekuator (belahan Bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulaupulau kecil
di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan
Bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan
Antartika.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai