Anda di halaman 1dari 15

Hubungan Porositas

Dengan Permeabilitas
ANGGOTA KELOMPOK:

Muhammad Hafiyyan Ghani (071001200029)


Muhammad Ar-Rafii S (071001800072)
Muh Fachrul Zulfikar Mahanggi (071001800079)
PENDAHULUAN

Batuan reservoar adalah wadah di bawah permukaan bumi yang mengandung minyak dan gas, sedangkan
bila berisi air disebut aquifer. Batupasir merupakan batuan yang penting pada reservoar maupun aquifer.
Sekitar 60 % dari reservoar minyak terdiri atas batupasir dan 30 % terdiri atas batugamping dan sisanya
batuan lain

Porositas dan permeabilitas sangat erat hubungannya sehingga dapat dikatakan bahwa permeabilitas tidak
mungkin ada tanpa adanya porositas, walaupun sebaliknya belum tentu demikian. Penentuan porositas
langsung di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Well Log, sedangkan penentuan nilai
permeabilitas hanya dapat dilakukan di laboratorium. Kondisi ini menyebabkan perlunya diketahui
hubungan antara porositas dan permeabilitas melalui pengukuran di laboratorium sehingga dapat
diperkirakan nilai permeabilitas dari nilai porositas. Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi maupun dalam
eksplorasi air tanah informasi hubungan porositas dan permeabilitas sangat diperlukan karena untuk
mengetahui seberapa besar kandungan dan seberapa besar fluida yang dapat diambil dari suatu reservoar
POROSITAS
Porositas adalah kemampuan untuk menyimpan , sedangkan permeabilitas atau kelulusan yaitu
kemampuan untuk melepaskan Fluida tanpa merusak partikel pembentuk atau kerangka batuan.
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitannya dengan
tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air,
maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut
memiliki porositas yang besar.
Jenis – Jenis Porositas

Berdasarkan cara pembentukannya :


◦ Porositas asli atau primer : menyatakan besaran porositas yang terbentuk saat proses
diagenesis batuan, contohnya yaitu porositas intergranular
◦ Porositas sekunder : menyatakan besaran porositas yang terbentuk setelah proses diagenesis
batuan, contohnya yaitu karena pelarutan pada batuan karbonat (vugs) atau akibat proses
tektonik (fracture porosity) Berdasarkan kemampuan pori untuk dilewati hidrokarbon :
◦ Porositas Total : merupakan rasio dari jumlah total pori-pori dibandingkan dengan volume
bulknya
◦ Porositas Efektif : merupakan rasio dari pori-pori (ruang kosong) yang saling berhubungan
dibandingkan dengan volume bulknya Berdasarkan letak pori-porinya
◦ Porositas intragranular : pori-pori terletak di dalam butiran itu sendiri
◦ Porositas intergranular : pori-pori terletak diantara butiran yang tidak tertutupi oleh semen
penentuan aspek petrofisik

Dalam penentuan aspek petrofisik sebagai data yang diperlukan oleh geofisisis atau geologis,
penentuan porositas berfungsi untuk:
◦ Menentukan OOIP (original oil in place).
◦ Mengambil keputusan apakah minyak yang terdapat pada suatu reservoir layak diproduksi
atau tidak, dilihat dari segi ekonomi.
◦ Menentukan besarnya probable recovery (recovery factor).
◦ Menentukan jenis litologi batuan.
◦ Menentukan bagaimanakah kemungkinan susunan butir (packing) pada batuan reservoir.
◦ Mengetahui posisi kedalaman reservoir.
◦ Menentukan cadangan potensial dari suatu reservoir minyak atau gas
Faktor Yang Mempengaruhi Porositas

Susunan Batuan
Distribusi Batuan
Sementasi
Kompaksi
Angularitas
Penentuan Nilai Porositas

Porositas dapat di tentukan dengan :

- Di laboratorium, dengan porosimeter yang didasarkan pada hokum Boyle : gas digunakan
sebagai pengganti cairan untuk menentukan volum pori tersebut.
- Dari log listrik, log sonic, dan log radioaktif
- Dari log kecepatan pemboran
- Dari pemeriksaan dan perkiraan secara mikroskopis
Permeabilitas

Permeabilitas adalah suatu sifat batuan reservoir untuk dapat melewatkan atau mengalirkan
fluida melalui pori – pori yang berhubungan, tanpa merusak partikel pembentuk atau kerangka
batuan tersebut. Variable ini sangat berpengaruh terhadap besarnya laju alir yang dapat
melewati media berpori misalnya batuan reservoir

Secara mathematis percobaan mengenai permeabilitas dilakukan pertama kali oleh Henry Darcy.
Awalnya, percobaan ini akan digunakan untuk membuat suatu penjernih air dengan melewatkan
air tersebut di dalam suatu media berpori (batuan pasir) dengan arah mendatar.
Permeabilitas batuan
Permeabilitas suatu batuan dapat diperoleh dengan cara berikut:
Analisa core di Laboratorium
Pressure Transient Analysis
Logging
Dengan menggunakan hukum Darcy yang data–datanya diperoleh dari analisis core di
laboratorium.
Jenis jenis permeabilitas

Didalam suatu reservoir dapat terdiri dari beberapa macam fluida, sehingga fluida yang mengalir mungkin satu fasa, dua
fasa, atau bahkan tiga fasa secara bersamaan. Dari kondisi ini maka permeabilitas dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Permeabilitas Absolut
Permeabilitas absolut adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan atau melewatkan satu jenis fluida (gas, minyak atau
air).
2. Permeabilitas Efektif
Permeabilitas efektif yaitu kemampuan batuan untuk mengalirkan lebih dari satu macam fluida misalnya minyak dan air, air
dan gas, atau gas dan minyak.
3. Permeabilitas Relatif
Permeabilitas relatif merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif terhadap permeabilitas absolut pada kondisi
saturasi tertentu
Faktor faktor yang mempengaruhi permeabilitas
Permeabilitas batuan reservoir dapat berkisar 0,1 sampai 1,000 md atau lebih. Batuan reservoir yang
memilik permeabilitas 1 md dianggap ketat, hal ini dapat dijumpai pada batuan gamping. Faktor yang
mempengaruhi permeabilitas adalah
1. Bentuk dan Ukuran Batu
2. Sementasi
3. Retakan dan Pelarutan
3. Jaringan antar pori (pore network)
4. Clays Content
APLIKASI PERMEABILITAS DALAM DUNIA PERMINYAKAN

kegunaan atau aplikasi dari permeabilitas adalah untuk menghitung berapa besar laju fluida di
dalam sebuah reservoir melalui simulasi dengan computer. Hal ini memudahkan ahli
perminyakan untuk mengetahui apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk step
selanjutnya. Permeabilitas merupakan variabel utama untuk menentukan besarnya cadangan
fluida yang terdapat dalam suatu massa batuan.
Hubungan permeabilitas dengan porositas ialah sebagai berikut:
Umumnya penambahan porositas akan diikuti dengan penambahan permeabilitas
Semakin tua dan kompak suatu batuan, maka porositas dan permeabilitasnya akan semakin kecil
Adanya peristiwa dolomitisasi akan menambah nilai porositas dan permeabilitas
Permeabilitas dipengaruhi oleh besar, bentuk dan hubungan antar butir dalam suatu batuan
DAFTAR PUSTAKA
◦ Engineering Technical Note., 2001,Coriolis Flow Measurement for Petrophysics Application. American Gas Associoation.
◦ Azmi, M.N., 2017, Analisa Perbandingan Pengukuran Porositas dan Permeabilitas dari perusahaan Gas Negara dan Nusantara
Regas Di PLTGU Priok. Tugas Akhir. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
◦ Moris, A.S., 2001, Measurenment & Instrumentation Principles, Third Edition, Butterworth Heinemann, Great Britain.
◦ Sanjaya, F.J., 2016, Kalibrasi Alat laborotarium Gratis. Tugas Akhir.Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
◦ https://onepetro.org/SPEATCE/Interpreting Spinner Response in Multiphase Bubble Flow |
SPE Annual Technical Conference and Exhibition | OnePetro
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai