Anda di halaman 1dari 41

TUGAS 2 MEKANIKA RESERVOIR

NAMA: MUHAMMAD FATHUR RUHMA


NIM: 2201146
KELAS: TP D 2022
DOSEN PENGAMPU : ELTIMEYANSI CRISYE RANDANAN
TOPIK PEMBAHASAN
01 02
POROSITAS, PERMEABILITAS, KOMPRESIBITAS BATUAN
DAN HUBUNGANNYA BERPORI

03 04
KEBASAHAN TEKANAN KAPILER
TOPIK PEMBAHASAN
05
PERMEABILITAS RELATIF
01
POROSITAS, PERMEABILITAS, DAN HUBUNGANNYA
PEMBAHASAN
Porositas mekanika reservoir merujuk pada porositas yang ada dalam konteks
pengembangan minyak dan gas bumi. Ini adalah parameter penting dalam ilmu
reservoir engineering dan geologi minyak, karena porositas memengaruhi
kemampuan batuan reservoir untuk menyimpan dan mengalirkan minyak, gas, dan
air. Dalam konteks ini, ada dua jenis porositas utama yang sering dibahas:
PEMBAHASAN
Porositas Efektif: Porositas efektif adalah bagian dari porositas total dalam batuan
reservoir yang benar-benar berkontribusi terhadap penyimpanan dan pergerakan
minyak dan gas. Ini mencakup pori-pori yang terhubung dan dapat diakses oleh
minyak atau gas. Porositas efektif penting karena hanya minyak dan gas yang dapat
mengalir melalui pori-pori efektif ini.
PEMBAHASAN
Porositas Total: Porositas total adalah seluruh volume pori-pori dalam batuan
reservoir, termasuk pori-pori yang mungkin terisolasi atau tidak dapat diakses oleh
minyak atau gas. Ini mencakup pori-pori yang mungkin terhalang oleh lapisan pelapis
atau batuan yang sangat padat.
PEMBAHASAN
Penentuan porositas efektif dan total adalah langkah penting dalam
mengkarakterisasi sifat-sifat batuan reservoir. Penilaian porositas ini membantu
perusahaan minyak dan gas dalam menghitung volume cadangan yang dapat
diekstraksi, merencanakan produksi, dan merancang sistem produksi yang
efisien.
Untuk mengukur porositas dalam konteks reservoir, berbagai teknik dan alat di
laboratorium dan lapangan digunakan. Misalnya, analisis laboratorium
menggunakan sampel batuan reservoir untuk mengukur porositas total dan
porositas efektif, sedangkan metode geofisika seperti seismik dan logging dapat
memberikan perkiraan porositas secara tidak langsung di lapangan.
PEMBAHASAN
Permeabilitas mekanika reservoir adalah sifat yang mengacu pada kemampuan
batuan reservoir untuk mengizinkan pergerakan fluida seperti minyak, gas, atau air
melalui ruang-ruang dalam batuan tersebut. Ini adalah parameter penting dalam ilmu
rekayasa reservoir dan geologi minyak serta berhubungan erat dengan porositas yang
telah saya sebutkan sebelumnya. Permeabilitas mekanika reservoir tergantung pada
beberapa faktor, termasuk:
PEMBAHASAN
Tipe Batuan: Tipe batuan reservoir memainkan peran besar dalam menentukan
permeabilitas mekanika. Batuan bekerja sama dengan porositas untuk
memungkinkan aliran fluida. Batuan yang sering ditemukan dalam reservoir minyak
dan gas meliputi pasir, batupasir, batuan karbonat, dan shale. Permeabilitas dapat
bervariasi secara signifikan antara jenis batuan ini.

Tekstur Batuan: Ukuran dan distribusi butiran dalam batuan juga mempengaruhi
permeabilitas mekanika. Batuan yang memiliki butiran kasar dan pori-pori besar
cenderung memiliki permeabilitas yang lebih tinggi daripada batuan dengan butiran
halus.
PEMBAHASAN
Saturasi Fluida: Saturasi fluida, yaitu sejauh mana pori-pori dalam batuan terisi oleh
minyak, gas, atau air, juga memengaruhi permeabilitas. Saturasi fluida yang tinggi
cenderung mengurangi permeabilitas, karena pori-pori dapat menjadi terisi oleh
fluida, sehingga menghambat pergerakan fluida lain.

Struktur Batuan: Struktur geologi dan retakan dalam batuan juga dapat
mempengaruhi permeabilitas. Retakan atau patahan dalam batuan dapat
meningkatkan permeabilitas dengan menciptakan jalur pergerakan fluida yang lebih
mudah.
PEMBAHASAN
Permeabilitas mekanika reservoir adalah parameter yang sangat penting dalam
pengembangan minyak dan gas bumi. Dengan memahami permeabilitas batuan
reservoir, perusahaan minyak dan gas dapat merencanakan produksi dan injeksi
dengan lebih efisien, serta mengoptimalkan ekstraksi sumber daya hidrokarbon dari
reservoir. Evaluasi dan pemahaman yang baik tentang permeabilitas sangat penting
dalam rekayasa reservoir dan pengelolaan sumber daya minyak dan gas.
PEMBAHASAN
Porositas dan permeabilitas adalah dua parameter penting dalam karakterisasi dan evaluasi
batuan reservoir dalam pengembangan minyak dan gas bumi. Kedua parameter ini memiliki
hubungan erat dan saling memengaruhi dalam konteks mekanika reservoir:
Porositas:
Porositas mengukur sejauh mana ruang-ruang kosong atau pori-pori terdistribusi dalam
batuan reservoir.

Porositas adalah faktor yang penting dalam menentukan seberapa banyak fluida (seperti
minyak, gas, atau air) yang dapat disimpan dalam batuan reservoir.
Terdapat dua jenis porositas yang relevan: porositas total dan porositas efektif. Porositas
efektif adalah bagian dari porositas yang benar-benar berkontribusi terhadap penyimpanan
dan pergerakan fluida.

Porositas dapat mempengaruhi berapa banyak fluida yang dapat disimpan dalam batuan,
tetapi tidak memberikan informasi langsung tentang kemampuan batuan untuk mengalirkan
fluida.
PEMBAHASAN
Permeabilitas Mekanika Reservoir:
• Permeabilitas mengukur kemampuan batuan reservoir untuk mengizinkan aliran fluida
(seperti minyak, gas, atau air) melalui ruang-ruang dalam batuan tersebut.
• Permeabilitas adalah parameter yang menggambarkan sejauh mana fluida dapat bergerak
melalui batuan dan merupakan indikator kemampuan aliran fluida dalam reservoir.
• Permeabilitas terkait dengan sifat-sifat mekanika dari batuan seperti ukuran butiran, distribusi
butiran, tekstur, dan struktur batuan.
PEMBAHASAN
Hubungan antara porositas dan permeabilitas dalam mekanika reservoir adalah sebagai berikut:

Porositas Mempengaruhi Permeabilitas: Secara umum, ada korelasi positif antara porositas
dan permeabilitas. Dalam batuan dengan porositas yang tinggi, ada lebih banyak ruang kosong
untuk fluida mengalir, sehingga permeabilitas cenderung lebih tinggi. Batuan dengan porositas
rendah cenderung memiliki permeabilitas yang rendah.

Permeabilitas yang Tidak Hanya Bergantung pada Porositas: Meskipun porositas


memengaruhi permeabilitas, faktor lain seperti ukuran butiran, distribusi butiran, dan jenis batuan
juga berperan dalam menentukan permeabilitas. Batuan dengan porositas tinggi tidak selalu
memiliki permeabilitas tinggi jika butiran dalam batuan sangat halus atau pori-porinya terisolasi.
PEMBAHASAN
Permeabilitas Efektif: Dalam prakteknya, penilaian permeabilitas efektif lebih penting daripada
porositas total. Permeabilitas efektif menggambarkan sejauh mana pori-pori yang relevan dan
terhubung dalam batuan yang memungkinkan fluida mengalir.
02
KOMPRESIBILITAS BATUAN BERPORI
PEMBAHASAN
Kompresibilitas batuan berpori adalah sifat yang mengukur sejauh mana batuan
berpori dapat mengalami perubahan volume saat dikenai tekanan. Sifat ini merupakan
parameter penting dalam berbagai aplikasi geologi, rekayasa reservoir, dan rekayasa
geoteknik, terutama ketika berurusan dengan batuan reservoir, batuan penyimpanan
bawah tanah, atau proyek geotermal.
PEMBAHASAN
1.Definisi Kompresibilitas: Kompresibilitas adalah rasio perubahan volume (ΔV) suatu batuan berpori
terhadap perubahan tekanan (ΔP). Ini dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, seperti pascal per pascal
(Pa^(-1)) atau psi^(-1).
2.Faktor Pengaruh: Kompresibilitas batuan berpori dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk porositas,
tekanan awal, jenis fluida yang terkandung dalam pori-pori (misalnya, minyak, gas, air), suhu, dan sifat
mekanika batuan itu sendiri.
3.Kompresibilitas Batuan Reservoir: Dalam konteks reservoir engineering (pengembangan minyak dan
gas), pemahaman tentang kompresibilitas batuan berpori sangat penting. Kompresibilitas ini berperan dalam
menentukan seberapa banyak minyak dan gas dapat dikeluarkan dari reservoir dengan mengubah tekanan
dalam reservoir.
4.Perubahan Volumetrik: Kompresibilitas batuan berpori menyebabkan perubahan volumetrik dalam batuan
ketika tekanan berubah. Ketika tekanan dalam reservoir berkurang karena ekstraksi minyak atau gas, batuan
berpori akan mengalami kompresi, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan dalam reservoir.
5.Peran dalam Injeksi Fluida: Kompresibilitas juga penting dalam operasi injeksi fluida dalam reservoir,
seperti injeksi air atau gas untuk meningkatkan dorongan minyak dan gas. Dalam kasus ini, pemahaman
kompresibilitas membantu dalam merencanakan injeksi dengan mempertimbangkan perubahan tekanan dan
volume batuan.
6.Pengaruh Pori-pori Terisi Fluida: Kompresibilitas batuan berpori juga tergantung pada apakah pori-pori
PEMBAHASAN
Rumus umum untuk menghitung kompresibilitas batuan berpori adalah sebagai berikut:
Kompresibilitas (C) = ΔV / (ΔP * V)
Di mana:
• C adalah kompresibilitas batuan berpori (dalam satuan seperti Pa^(-1) atau psi^(-1)).
• ΔV adalah perubahan volume batuan berpori (dalam satuan volume, misalnya, meter kubik
atau kaki kubik).
• ΔP adalah perubahan tekanan (dalam satuan tekanan, misalnya, pascal atau psi).
• V adalah volume awal batuan berpori (dalam satuan volume, misalnya, meter kubik atau kaki
kubik).
Rumus ini menggambarkan bagaimana perubahan tekanan (ΔP) mempengaruhi perubahan
volume (ΔV) batuan berpori. Kompresibilitas adalah rasio perubahan ini terhadap volume
awal batuan. Perlu diingat bahwa satuan yang digunakan dalam rumus dapat berbeda
tergantung pada sistem satuan yang digunakan dalam analisis. Biasanya, Anda akan ingin
menggunakan satuan yang konsisten untuk semua parameter dalam rumus untuk hasil yang
benar.
PEMBAHASAN
Berikut beberapa rumus tambahan yang relevan:
Kompresibilitas Tersebar (Bulk Compressibility, β): Kompresibilitas tersebar adalah ukuran
kompresibilitas keseluruhan suatu sistem batuan berpori yang dapat digunakan dalam konteks
rekayasa reservoir.
Rumusnya: β = -1/V * dV/dP
Di mana β adalah kompresibilitas tersebar, V adalah volume batuan berpori, dV adalah
perubahan volume, dan dP adalah perubahan tekanan.
Kompresibilitas Terentang (Pore Compressibility, Cp): Kompresibilitas terentang mengukur
perubahan porositas batuan berpori terhadap perubahan tekanan. Ini digunakan dalam konteks
hidrogeologi dan pengelolaan air tanah.
Rumusnya: Cp = -1/(φ * ΔP) * (dφ/dP)
Di mana Cp adalah kompresibilitas terentang, φ adalah porositas, ΔP adalah perubahan
tekanan, dφ adalah perubahan porositas, dan dP adalah perubahan tekanan.
.
PEMBAHASAN
Kompresibilitas Spesifik (Specific Compressibility, α): Kompresibilitas spesifik adalah ukuran
kompresibilitas yang terkait dengan sifat-sifat fluida yang mengisi pori-pori batuan berpori. Ini
digunakan dalam konteks geomekanik dan analisis elastisitas batuan.
Rumusnya: α = -1/V * dV/dP * (1/ρf)

Di mana α adalah kompresibilitas spesifik, ρf adalah densitas fluida, V adalah volume batuan
berpori, dV adalah perubahan volume, dan dP adalah perubahan tekanan.

Setiap rumus di atas digunakan dalam situasi khusus dan mungkin relevan tergantung pada
konteks aplikasi Anda. Penting untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan
rumus yang sesuai dengan tujuan analisis
PEMBAHASAN
Pemahaman kompresibilitas batuan berpori penting dalam perencanaan dan
pengelolaan reservoir minyak dan gas, pengembangan sumber daya geotermal, serta
pemahaman perilaku geomekanik batuan dalam berbagai aplikasi geoteknik.
Perubahan tekanan dan volume batuan berpori dapat memiliki dampak signifikan
pada produktivitas reservoir dan pengembangan proyek geotermal.
03
KEBASAHAN
PEMBAHASAN
Kebasahan mekanika reservoir adalah sifat batuan reservoir yang menggambarkan
kemampuannya untuk menyimpan dan mengalirkan fluida (biasanya minyak atau gas)
di dalamnya. Kebasahan ini berkaitan dengan interaksi antara fluida dan batuan
dalam reservoir dan memiliki dampak penting dalam pengembangan minyak dan gas
bumi.
PEMBAHASAN
Definisi Kebasahan: Kebasahan adalah kemampuan batuan reservoir untuk berinteraksi
dengan dan menahan minyak, gas, atau air dalam pori-porinya. Ini mencakup sifat-sifat seperti
adhesi, kohesi, dan kapilaritas yang memengaruhi penyebaran fluida dalam pori-pori batuan.

Kebasahan Kontak: Kebasahan mekanika reservoir berkaitan dengan bagaimana minyak, gas,
atau air berinteraksi dengan permukaan batuan. Batuan reservoir dapat bersifat "hidrofobik"
(cenderung menolak air) atau "hidrofilik" (cenderung menarik air). Sifat ini mempengaruhi sejauh
mana fluida dapat berinteraksi dengan batuan dan sejauh mana batuan mampu mengeluarkan
atau menahan fluida.

Permeabilitas dan Kebasahan: Kebasahan mekanika reservoir juga memengaruhi


permeabilitas batuan. Batuan yang bersifat hidrofobik mungkin memiliki permeabilitas yang lebih
tinggi untuk minyak atau gas, sementara batuan yang bersifat hidrofilik mungkin memiliki
permeabilitas yang lebih tinggi untuk air.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Kebasahan Terhadap Fluida Produksi: Dalam pengembangan minyak dan gas,
kebasahan terhadap fluida produksi adalah faktor penting. Batuan yang bersifat
hidrofobik dapat memungkinkan minyak dan gas mengalir lebih mudah daripada
air, sehingga memudahkan ekstraksi minyak dan gas.

Kebasahan dalam Simulasi Reservoir: Dalam simulasi reservoir, model


matematika yang memperhitungkan kebasahan mekanika reservoir digunakan
untuk memprediksi pergerakan fluida dalam reservoir. Ini membantu dalam
perencanaan produksi dan pemompaan.

Perubahan Kebasahan: Kebasahan mekanika reservoir juga dapat berubah


seiring waktu akibat interaksi batuan dengan fluida yang beredar dalam reservoir.
Perubahan ini dapat mempengaruhi sifat-sifat batuan dan kinerja reservoir.
PEMBAHASAN
Pemahaman tentang kebasahan mekanika reservoir sangat penting dalam
pengembangan dan pengelolaan reservoir minyak dan gas. Hal ini membantu
perusahaan minyak dan gas merencanakan produksi, pemompaan, dan injeksi
dengan mempertimbangkan sifat interaksi antara batuan dan fluida. Selain itu,
pemahaman kebasahan juga relevan dalam pemodelan reservoir dan analisis
rekayasa reservoir.
04
TEKANAN KAPILER
PEMBAHASAN
Tekanan kapiler dalam mekanika reservoir merujuk pada tekanan yang terjadi di
antarmuka antara fase fluida (biasanya minyak dan gas) dan batuan reservoir.
Tekanan kapiler ini merupakan salah satu faktor penting dalam pergerakan fluida
dalam batuan berpori dan mempengaruhi sejauh mana minyak dan gas dapat
mengalir melalui reservoir. Berikut
Definisi Tekanan Kapiler: Tekanan kapiler adalah tekanan yang terjadi pada
antarmuka antara fase gas dan fase cair dalam pori-pori batuan reservoir. Ini
adalah hasil dari perbedaan tekanan antara dua fase yang tidak bercampur dan
dipengaruhi oleh tegangan permukaan antarmuka.
Peran dalam Pergerakan Fluida: Tekanan kapiler memainkan peran penting
dalam pergerakan minyak dan gas dalam reservoir. Tekanan kapiler dapat
menarik atau mengusir minyak dan gas dari pori-pori batuan, dan ini
memengaruhi laju aliran dan distribusi fluida dalam reservoir.
Pengaruh pada Permeabilitas: Tekanan kapiler juga berdampak pada
permeabilitas batuan reservoir. Dalam beberapa kasus, tekanan kapiler dapat
mengubah permeabilitas batuan dengan mempengaruhi distribusi fluida dalam
pori-pori dan mengurangi resistensi terhadap aliran.
PEMBAHASAN
Model Matematika: Tekanan kapiler dalam mekanika reservoir dapat dimodelkan dengan hukum
Laplace. Hukum Laplace menghubungkan perbedaan tekanan kapiler dengan lengkungan permukaan
antarmuka antara dua fase.

Peran dalam EOR (Enhanced Oil Recovery): Dalam EOR, pemahaman tentang tekanan kapiler
dapat digunakan untuk merancang strategi injeksi air, gas, atau bahan kimia tertentu yang dapat
memanfaatkan tekanan kapiler untuk mendorong minyak lebih lanjut dari pori-pori batuan reservoir.

Perubahan Tekanan Kapiler: Tekanan kapiler dapat berubah seiring waktu karena perubahan
komposisi fluida dalam reservoir, perubahan saturasi fluida, atau perubahan porositas batuan.
PEMBAHASAN
Konteks Pengembangan Reservoir: Dalam konteks pengembangan reservoir minyak
dan gas, pemahaman tentang tekanan kapiler penting dalam perencanaan produksi,
injeksi, dan pemompaan untuk mengoptimalkan ekstraksi minyak dan gas dari reservoir.

Tekanan kapiler dalam mekanika reservoir adalah salah satu aspek penting dalam ilmu
reservoir engineering dan pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi. Memahami
bagaimana tekanan kapiler memengaruhi pergerakan fluida dalam reservoir membantu
perusahaan minyak dan gas mengoptimalkan produksi dan strategi pengembangan.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Hubungan tekanan kapiler di dalam ronggapori batuan dapat dilukiskan dengan sebuahsistem tabung
kapiler. Dimana cairan Fluida akan cenderung untuk naik bila ditempatkandidalam sebuah pipa kapiler
dengan jari-jari yang sangat kecil. Hal ini diakibatkan olehadanya tegangan adhesi yang bekerja pada
permukaan tabung. besarnya tegangan adhesi dapat diukur dari kenaikkan Fluida di mana gaya total
untuk menaikan cairan samadengan berat kolom Fuida. Sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan
kapiler merupakankecenderungan rongga pori batuan untukmenata atau mengisi setiap pori
batuandengan Fluida yang berisi bersifat membasahi

Tekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan dua fasa fluida. Fluida pada
sisi konkaf (cekung) mempunyai tekanan lebih besar dari pada sisi konvek (cembung). Perbedaan
tekanan diantara dua fasa fuida tersebut merupakan besarnya tekanan kapilerdi dalam tabung.
05
PERMEABILITAS RELATIF
PEMBAHASAN
Permeabilitas relatif mekanika reservoir adalah parameter yang mengukur sejauh mana batuan
reservoir memungkinkan aliran dua atau lebih fase fluida (misalnya, minyak, air, dan gas) melalui pori-
porinya dalam hubungannya satu sama lain. Permeabilitas relatif adalah konsep penting dalam ilmu
mekanika reservoir dan pengembangan minyak dan gas bumi karena memengaruhi pergerakan dan
distribusi fase-fase fluida di dalam reservoir.
Permeabilitas Fase Relatif: Permeabilitas relatif mengukur permeabilitas batuan reservoir terhadap
masing-masing fase fluida yang ada. Biasanya, ada permeabilitas relatif terhadap minyak (kro),
permeabilitas relatif terhadap air (krw), dan permeabilitas relatif terhadap gas (krg).

Kurva Permeabilitas Relatif: Permeabilitas relatif diwakili dalam bentuk kurva permeabilitas relatif
yang menunjukkan hubungan antara saturasi fase tertentu (misalnya, saturasi minyak) dengan nilai
permeabilitas relatif terkait (kro, krw, krg). Kurva ini memungkinkan insinyur reservoir untuk memahami
bagaimana perubahan saturasi mempengaruhi kemampuan batuan untuk mengizinkan aliran masing-
masing fase.

Hubungan dengan Saturasi: Permeabilitas relatif mekanika reservoir berubah seiring perubahan
saturasi fluida dalam batuan reservoir. Saat satu fase menggantikan fase lainnya, permeabilitas relatif
untuk masing-masing fase juga berubah.
PEMBAHASAN
Peran dalam Simulasi Reservoir: Permeabilitas relatif adalah parameter penting dalam
simulasi reservoir. Dalam model matematika reservoir, kurva permeabilitas relatif
digunakan untuk memprediksi pergerakan dan distribusi fase-fase fluida dalam reservoir
selama produksi.

Pengaruh pada Produksi: Permeabilitas relatif memengaruhi produktivitas reservoir dan


kinerja produksi. Permeabilitas relatif yang baik terhadap minyak, misalnya, dapat
memungkinkan ekstraksi minyak yang lebih efisien.

Uji Laboratorium: Untuk mendapatkan kurva permeabilitas relatif, dilakukan uji


laboratorium khusus pada sampel batuan reservoir. Uji ini melibatkan perubahan saturasi
fluida dalam sampel dan pengukuran permeabilitas terkait.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Perubahan Selama Produksi: Permeabilitas relatif mekanika reservoir dapat
berubah selama produksi karena perubahan kondisi reservoir, termasuk perubahan
saturasi fluida dan kondisi batuan.

Pemahaman tentang permeabilitas relatif mekanika reservoir membantu dalam


perencanaan dan pengelolaan reservoir minyak dan gas, termasuk pemahaman
perubahan dalam produksi seiring waktu. Parameter ini menjadi kunci dalam
pengoptimalan ekstraksi minyak, gas, dan air dalam proyek pengembangan reservoir.
Thanks!
Do you have any questions?
Fathurmughazzi@gmail.com
+62 813 4908 1872
IG: Fathurruhma

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai