Anda di halaman 1dari 4

TKA 1401 Petrofisika

TUGAS 2
PETROFISIKA
HUBUNGAN ANTARA POROSITAS DAN PERMEABILITAS
DALAM BEBERAPA JENIS BATUAN RESERVOIR

Nama : Pijar Fitrah Ababil


NIM : 191910801028

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
1
TKA 1401 Petrofisika

1.

Gambar 1
PoroPerm Relationship
a.) Fractured Rocks
Lihat pada gambar 1, batuan yang terdapat rekahan didalamnya entah itu sesar
ataupun kekar akan memiliki permeabilitas yang besar walaupun porositasnya kecil.
Hal ini disebabkan karena ketika batuan tersebut mengalami rekahan, fluida akan
dapat mengalir melalui rekahan yang terjadi, sehingga, walaupun porositas batuan
tersebut kecil, batuan ini masih memiliki kemampuan untuk mengalirkan fluida yang
besar melalui rekahannya. Oleh karena itu plot porositas dan permeabilitasnya lebih
besar permeabilitasnya.

2
TKA 1401 Petrofisika

b.) Crystalline Cemented Sandstones

Pada gambar 1, crystalline cemented sandstones (CCS) memiliki permeabilitas yang


lebih kecil daripada fractured rock (FR) dan memiliki porositas yang lebih besar
daripada FR. Permeabilitas dari CCS lebih kecil daripada FR karena bentuk semen
yang melekatkan fragmen batuannya berbentuk kristal bersudut yang menyebabkan
terbentuknya ruang kosong antara kristal satu dengan kristal lainnya sehingga
menyebabkan porositasnya lebih besar. Namun, ruang kosong yang terbentuk ini tidak
selalu terhubung satu sama lain,sehingga permeabilitasnya lebih kecil daripada FR.

c.) Oolitik & Coarsely Crystalline Carbonates

Pada gambar 1, Oolitic & Coarsely Crystalline Carbonates (OCCC) memiliki nilai
permeabilitas dan porositas lebih besar daripada CCS. OCCC ini memiliki fragmen
yang lebih besar daripada CCS dengan bentuk cenderung membundar. Bentuk dan
ukuran fragmen seperti ini membuat persebaran ruang hampanya menjadi lebih
banyak apabila dibandingkan dengan sedimen berbentuk kristal. Oleh karena itu,
OCCC ini memiliki nilai porositas yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan
CCS. Ruang hampa yang terbentuk dari fragmen membundar ini akan tersebar secara
kasar (coarse) sehingga akan lebih besar kemungkinannya untuk membentuk ruang
hampa yang saling berhubungan, oleh karena itu permeabilitasnya lebih besar dari
CCS.
3
TKA 1401 Petrofisika

d.) Clean Sandstones

Pada gambar 1 clean sandstone memiliki plot permeabilitas vs porositas stabil apabila
dibandingkan dengan jenis batuan reservoir lainnya. Clean sandstone, sebagian besar
fragmen pembentuknya adalah kuarsa yang ukuran fragmennya sama. Oleh karena
itu, plot porositas dan permeabilitas pada clean sandstone akan berbanding lurus,
dimana semakin besar porositasnya, semakin besar pula permeabilitasnya. Hal ini
sesuai dengan apa yang ditunjukkan pada gambar 1.

e.) Finely Crystalline Carbonates with Vugs


Pada gambar 1 Finely Crystalline Carbonates with Vugs (FCCV) memiliki nilai
porositas lebih besar daripada permeabilitasnya. Berbeda dengan Coarse Crystalline
Carbonate yang memiliki ukuran fragmen yang besar dan penyebarannya tidak merata
sehingga memiliki nilai permeabilitas yang lebih besar daripada porositasnya. Finely
Crystalline with Vugs ini memiliki ukuran fragmen yang halus oleh karena itu
penyebaran dari fragmennya sangat teratur dan rapat yang menyebabkan
permeabilitasnya lebih kecil daripada OCCC. Walaupun penyebaran fragmennya
rapat dan kecil, jenis batuan ini memiliki vugs yang mana merupakan rongga-rongga
kecil yang terbentuk ketika kristal mineral dalam batuannya mengalami dissolusi atau
erosi. Rongga kecil ini akan membentuk rongga kosong yang banyak yang nantinya
dapat diisi fluida, oleh karena itu porositas dari FCCV ini lebih besar apabila
dibandingkan dengan OCCC.

f.) Clay Cemented Sandstones and Chalks


Pada gambar 1 Clay Cemented Sandstones and Chalks (CCSC) memiliki plot nilai
perbandingan porositas dan permeabilitas yang paling mudah diamati, porositas dari
CCSC ini jauh lebih besar daripada permeabilitasnya. Batuan jenis ini memiliki
porositas yang besar karena rongga kosongnya banyak, namun rongga yang terbentuk
berukuran mikro, sehingga porositas yang terbentuk disebut sebagai micro-
porosity.Walaupun porositasnya banyak, namun rongga kosongnya kecil sehingga
porositas tersebut menyebabkan air terikat secara fisika maupun kimiawi dengan
batuan yang menyebabkan fluida di dalamnya tidak bisa bergerak ataupun mengalir.
Keengganan fluida untuk mengalir ini menyebabkan nilai permeabilitasnya kecil.

Anda mungkin juga menyukai