Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK FISIKA DASAR

HUKUM GAUSS

Oleh:
Nadhif Maulana 191910801020
Pijar Fitrah Ababil 191910801028
Deriel Thio Miratmaka 191910801033

PROGRAM STUDI STRATA 1 TEKNIK PERMINYAKAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing dengan
memberikan materi sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, Kami sebagai penulis sekaligus penyusun memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jember, 20 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................III
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
2.1 Fluks Listrik..............................................................................................................2
2.2 Hukum Gauss...........................................................................................................5
2.3 Perhitungan Medan Listrik Menggunakan Hukum Gauss ......................................8
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Medan Listrik yang Melewati Permukaan Benda dengan Sudut θ ........2

Gambar 2.2 Ilustrasi Medan Listrik yang Tegak Lurus dengan Permukaan  ...........................2

Gambar 2.2 Ilustrasi Medan Listrik yang Tegak Lurus dengan Permukaan  ............................3

Gambar 2.4 Fluks Listrik Pada Bola.........................................................................................5

Gambar 2.5 Garis-garis Gaya Listrik dengan θ Beragam..........................................................5

Gambar 2.6 (a) Muatan pada sebuah konduktor padat berdiam seluruhnya pada
permukaan luarnya. (b) Jika tidak ada muatan di dalam rongga konduktor, muatan netto
pada permukaan rongga itu adalah nol. (c) Jika ada sebuah muatan q di dalam rongga itu,
muatan total pada permukaan rongga itu adalah -q. .............................................................7

Gambar 2.7 Medan Listrik Muatan Tunggal Positif.................................................................8

Gambar 2.8 Bola Padat Berjari-jari R......................................................................................9

Gambar 2.9 Bola Pejal dengan Permukaan Gauss di Luar Bola.............................................10

Gambar 2.10 Permukaan Gaus Silinder.................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Dimulai dengan adanya revolusi industri 2.0
yang menggantikan tenaga uap dengan tenaga listrik, listrik telah menjadi sumber energi
utama untuk manusia. Listrik pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu listrik dinamis
dan listrik statis. Listrik statis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan diam,
sedangkan listrik dinamis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan bergerak
Listrik statis yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah
petir. Petir terjadi ketika muatan listrik pada awan berpindah dari awan menuju tanah
ataupun menuju awan lainnya. Perpindahan muatan listrik ini diakibatkan adanya beda
potensial yag sangat besar yang juga diikuti dengan energi yang sangat besar.
Sebelum adanya hukum gauss, para fisikawan sering berfikir sebesar apa muatan yang
terkandung dalam sumber muatan seperti peristiwa terjadinya petir. Tentu saja besar
muatan pada petir dan awan tidak mungkin tak terbatas. Besarnya medan listrik tersebut
haruslah fungsi dari jarak terhadap sumber muatan. Misalnya saja besar medan listrik pada
jarak yang lebih besar akan mempunyai nilai yang lebih kecil bila dibandingkan dengan jarak
yang lebih dekat dengan sumber muatan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud flux listrik?
1.2.2 Apa itu hukum gauss?
1.2.3 Bagaimana cara menghitung medan listrik menggunakan hukum gauss?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dan memahami konsep flux listrik
1.3.2 Mengetahui dan memahami konsep hukum gauss
1.3.3 Mengetahui dan memahami cara menghitung medan listrik menggunakan hukum
gauss

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fluks Listrik


Kata fluks berasal dari kata bahasa latin, fluere, yang artinya mengalir. Secara
harafiah, fluks listrik dapat diartikan sebagai aliran medan listrik. Kata aliran di sini tidak
menunjukkan medan listrik mengalir seperti air mengalir, tetapi menjelaskan adanya
medan listrik yang mengarah ke arah tertentu. Pada topik Garis-garis medan listrik telah
dijelaskan bahwa medan listrik divisualisasikan atau digambarkan menggunakan garis-garis
medan listrik karenanya fluks listrik juga digambarkan berupa garis-garis medan listrik. Jadi
fluks listrik merupakan garis-garis medan listrik yang melewati suatu luas permukaan
tertentu

2.1.1 Rumus Fluks Listrik


Secara matematis, fluks listrik adalah hasil kali antara medan listrik (E), luas
permukaan (A) dan cosinus sudut antara garis medan listrik dengan garis normal yang tegak
lurus permukaan.

Gambar 2.1 Ilustrasi Medan Listrik yang Melewati Permukaan Benda dengan Sudut θ 

Rumus untuk menentukan fluks listrik dengan sudut θ adalah :

Φ = E . A . cos θ°

Jika garis-garis medan listrik tegak lurus dengan luas permukaan yang
dilewatinya seperti pada gambar 2.2, maka sudut antara garis medan listrik dengan garis
normal adalah 0o, di mana cos 0° = 1. Dengan demikian rumus fluks listrik.

Gambar 2.2 Ilustrasi Medan Listrik yang Tegak Lurus dengan Permukaan  

2
Rumus untuk menentukan fluks listrik yang tegak lurus dengan permukaan
adalah :

Φ = E . A . cos θ°
Φ = E . A . cos 0°
Φ=E.A.1
Φ=E.A

Berdasarkan rumus fluks listrik di atas disimpulkan beberapa hal. Pertama,


fluks listrik bernilai maksimum ketika garis medan listrik tegak lurus dengan luas permukaan
karena pada kondisi tersebut sudut antara garis medan listrik dengan garis normal adalah
0°, di mana nilai cosinus 0° adalah 1. Kedua, fluks listrik bernilai minimum ketika garis
medan listrik sejajar dengan luas permukaan karena pada kondisi tersebut sudut antara
garis medan listrik dengan garis normal adalah 90°, di mana nilai cosinus 90° adalah 0.
Ketiga, fluks listrik bergantung pada medan listrik (E) dan luas permukaan (A). Selain luas
permukaan berbentuk persegi seperti pada contoh di atas, luas permukaan juga bisa
berbentuk bola dan lainnya.

2.1.2 Fluks Listrik Pada Permukaan Tertutup

Perhatikan gambar 2.3. Garis-garis medan listrik yang diberi warna biru
berhimpit dengan permukaan atas dan bawah balok sehingga membentuk sudut 90°
dengan garis normal permukaan atas dan bawah.

Gambar 2.3 Fluks Listrik pada Balok

Dengan demikian fluks listrik pada permukaan atas dan bawah balok
adalah:

Φ = E . A cos 90°
Φ = E . A (0)
Φ=0

Garis-garis medan listrik yang diberi warna kuning berhimpit dengan


permukaan samping kanan dan kiri balok sehingga membentuk sudut 90o dengan garis
normal permukaan samping kiri dan kanan. Dengan demikian fluks listrik pada permukaan
samping kanan dan kiri balok adalah :

Φ = E . A cos 90°
Φ = E . A (0)
Φ=0

3
Garis-garis medan listrik yang diberi warna merah tegak lurus dengan
permukaan depan dan belakang balok sehingga membentuk sudut 0o dengan garis normal
permukaan depan dan belakang. Dengan demikian fluks listrik pada permukaan samping
kanan dan kiri balok adalah :

Φ = E . A cos 0°
Φ = E . A (1)
Φ=E.A

Pada gambar 2.3, tampak garis-garis medan listrik berwarna merah


bergerak ke dalam balok lalu bergerak keluar dari balok. Ketika garis-garis medan listrik
bergerak masuk ke balok seolah-olah terdapat muatan negatif di dalam balok maka fluks
listrik bernilai negatif. Sebaliknya ketika garis-garis medan listrik bergerak ke luar dari balok
seolah-olah terdapat muatan positif di dalam balok maka fluks listrik bernilai positif. Secara
kualitatif atau tanpa perhitungan, jika jumlah garis medan listrik yang masuk ke balok sama
dengan jumlah garis medan listrik yang keluar dari balok maka resultan fluks listrik bernilai
nol. Secara kuantitatif atau menggunakan perhitungan, resultan fluks listrik yang melewati
balok dihitung dengan cara berikut :

Fluks listrik masuk = Φ1


Φ1 = - E . A . cos 0°
Φ1 = - E . A . (1)
Φ1 = - E . A

Fluks listrik keluar = Φ2


Φ2 = + E . A . cos 0°
Φ2 = + E . A . (1)
Φ2 = + E . A

Fluks listrik total = Φ


Φ = -Φ1 + Φ2
Φ = -E . A + E . A
Φ=0

Berdasarkan perhitungan di atas disimpulkan bahwa fluks listrik total yang


melewati balok seperti pada gambar di atas bernilai nol. Bisa dikatakan bahwa fluks listrik
total bernilai nol karena tidak ada muatan listrik dalam balok tersebut. Jadi apabila tidak
ada muatan listrik dalam permukaan tertutup seperti balok, kubus, bola dan lainnya maka
fluks listrik total bernilai nol.

2.1.3 Fluks Listrik Pada Bola

4
Misalkan terdapat muatan listrik pada pusat bola sebagaimana tampak
pada gambar 2.4. Garis medan listrik bergerak keluar dari pusat bola tegak lurus permukaan
bola sehingga membentuk sudut 0° dengan garis normal yang tegak lurus permukaan bola.

Gambar 2.4 Fluks Listrik Pada Bola

q
Rumus kuat medan listrik adalah E = k 2 dan dan rumus luas permukaan
r
bola adalah A = 4πr2 sehingga rumus fluks listrik berubah menjadi :

q 1 1
ϕ=E . A ϕ=k . 4 π r 2ϕ=k . Q. 4 π ϕ= . 4 πqϕ= . q
r 2
4 π ϵ0 ϵ0

Berdasarkan rumus fluks listrik di atas disimpulkan bahwa jika terdapat


muatan listrik di dalam permukaan tertutup berbentuk bola maka nilai fluks listrik pada
bola tersebut tidak bergantung pada diameter atau jari-jari bola. Nilai fluks listrik adalah
1
4πk kali muatan listrik total di dalam bola tersebut atau kali muatan listrik total di dalam
ϵ0
bola tersebut.

2.2 Hukum Gauss

Gambar 2.5 Garis-garis Gaya Listrik dengan θ Beragam

Besar medan listrik disebut dengan kuat medan listrik dapat didefinisikan juga
sebagai kerapatan garis-garis medan listrik. Sehingga dapat dirumuskan :

5
ϕ=E . A atau
ϕ=E . A . cos θ

Hukum Gauss adalah sebuah hubungan antara medan di semua titik pada
permukaan dengan muatan total yang tercakup di dalam permukaan itu. Hal ini mungkin
kedengarannya menyerupai sebuah cara yang cenderung tidak langsung untuk menyatakan
sesuatu, tetapi terbukti akan merupakan sebuah hubungan yang sangat berguna. Selain
kegunaannya sebagai alat perhitungan Hukum Gauss akan membantu kita mendapatkan
penglihatan (insight) yang lebih dalam mengenai medan listrik. 1

Hukum Gauss berbunyi “Fluks total yang melalui sebuah permukaan tertutup sama
dengan sebuah konstanta kali muatan total yang tercakup”. Hukum gauss dapat
dirumuskan :

Q
ϕE=
ϵ0

Dengan keterangan : ϕ E = fluks listrik melewati permukaan tertutup


Q = total muatan tertutup
ϵ 0 = konstanta listrik

Fluks listrik ϕ E juga dapat didefinisikan dalam bentuk integral permukaan medan
listrik.

ϕ E =¿∯ E . d A
s

Dengan keterangan : ϕ E = fluks listrik melewati permukaan tertutup


E = medan listrik
dA = vector melambangkan luas elemen

2.2.1 Muatan pada Konduktor

Kita telah mempelajari bahwa dalam situasi elektostatik (di mana


tidak ada gerak netto dari muatan) medan listrik di tiap-tiap titik di dalam sebuah
konduktor adalah nol dan bahwa setiap muatan yang berlebih pada sebuah konduktor
diletakkan seluruhnya pada permukaannya. Tetapi apa yang terjadi jika ada sebuah
rongga di dalam konduksi itu.
Jika tidak ada muatan di dalam rongga itu, kita dapat menggunakan
sebuah permukaan Gaussian seperti A (yang sepenuhnya terletak di dalam material
konduktor itu) untuk memperlihatkan bahwa muatan netto pada permukaan rongga
1
Nurohman Sabar M.Pd . “Hukum Gauss”. Yogyakarta: UNYPress. 2016

6
itu harus nol, karena E = 0 di setiap tempat pada permukaan Gaussian tersebut.
Ternyata, kita dapat membuktikan dalam situasi ini bahwa tidak boleh ada
sembarang muatan dari manapun pada permukaan rongga itu.
Misalkan kita menempatkan sebuah benda kecil dengan muatan 4 di dalam
rongga di bagian dalam sebuah konduklor. Konduktor itu tidak bermuatan dan
diisolasi dari muatan 4. Sekali lagi E = 0 di setiap tempat pada permukaan A,
sehingga menurut hukum Gauss muatan total di dalam permukaan itu harus nol.
Maka harus ada sebuah muatan -q yang didistribusikan pada permukaan rongga itu,
yang ditarik kesana oleh muatan q yang berada di dalam rongga. Muatan total pada
konduktor harus tetap nol, sehingga sebuah muatan +4 harus muncul baik pada
permukaan luar maupun di dalam material itu. Tetapi kita memperlihatkan dalam
Subbab 23-5 bahwa dalam situasi elektrostatistik tidak boleh ada muatan yang
berlebih di dalam material sebuah konduktor. Maka kita menyimpulkan bahwa
muatan + q harus muncul pada permukaan sebelah luar. Dengan alasan yang sama,
jika konduktor itu pada mulanya mempunyai muatan Qs, maka muatan total pada
permukaan sebelah luar sama dengan q = qc setelah muatan 4 disisipkan ke dalam
rongga itu.

Gambar 2.6 (a) Muatan pada sebuah konduktor padat berdiam seluruhnya pada
permukaan luarnya. (b) Jika tidak ada muatan di dalam rongga konduktor, muatan netto
pada permukaan rongga itu adalah nol. (c) Jika ada sebuah muatan q di dalam rongga itu,
muatan total pada permukaan rongga itu adalah -q.

7
2.3 Perhitungan Medan Listrik Menggunakan Hukum Gauss

2.3.1 Medan Listrik Oleh Muatan Tunggal

Gambar 2.7 Medan Listrik Muatan Tunggal Positif

Untuk menghitung medan listrik yang dihasilkan oleh muatan tunggal positif,
langkah pertama adalah memilih permukaan Gauss berbentuk bola berjari-jari r di mana
pusat bola berada pada muatan tunggal tersebut. Luas permukaan bola adalah 4πr 2.
Medan listrik keluar dari pusat bola menembus secara tegak lurus permukaan bola
sehingga rumus fluks listrik adalah Φ = E A. Rumus hukum Gaussadalah Φ = Q / εo Medan
listrik pada titik berjarak r dari muatan tunggal adalah :

1
φ= (Q)
ε0

1
EA= (Q)
ε0

1
E ( 4 π r2 ) = (Q)
ε0

1
E= (Q)
( 4 π r2 ) ε0
1
E= (Q)
( 4 π r 2 ) ε0
Q
Dengan asumsi bahwa E = k
r2

Q 1
k 2
= (Q)
r ( 4 π r2 ) ε0

1
k=
4 π ε0

8
Keterangan : E = Medan Listrik
k = Konstanta Coulumb ( 9 x 109 N.m2/C2 )
Q = Muatan Listrik
r = Jarak dari Muatan Listrik

2.3.2 Medan Listrik di Dalam dan di Luar Bola Padat Bermuatan Listrik
Homogen

Bola padat bermuatan listrik positif homogen atau serba sama mempunyai
4 3 Q
muatan total Q, volume V = πr dan kerapatan muatan dalam bola pejal adalah ρ = .
3 V
Tentukan kuat medan listrik di dalam bola dan di luar bola.

a.) Medan Listrik di Dalam Bola Pejal

Bola padat berjari-jari R, sedangkan permukaan Gauss yang dipilih


berbentuk bola berjari-jari r, di mana r < R. Volume bola pejal adalah V dan volume
bola Gauss adalah V’, seperti pada gambar x.x.

Gambar 2.8 Bola Padat Berjari-jari R

Muatan listrik di dalam bola Gauss adalah :

Q= ρV '

Q
Q= .V '
V

4
Q=
Q( 3)
πr
3

( 43 ) π R 3

Q r3
Q= 3
R

Keterangan : ρ = Massa Jenis Muatan Listrik


R = Jari –jari pada bola padat

9
Q = Muatan Listrik
r = Jari-jari pada permukaan Gauss

Medan listrik keluar dari pusat bola menembus secara tegak lurus
permukaan bola sehingga rumus fluks listrik adalah Φ = E.A . Rumus hukum Gauss
Q
adalah Φ = .
ε0

Berdasarkan rumus di atas, medan listrik (E) sebanding dengan muatan


listrik (Q) dan j ari-jari permukaan Gauss (r), berbanding terbalik dengan pangkat
tiga jari-jari bola pejal (R3).

b.) Medan Listrik di Luar Bola Pejal

Gambar 2.9 Bola Pejal dengan Permukaan Gauss di Luar Bola

Bola pejal berjari-jari R sedangkan permukaan Gauss yang berbentuk bola


berjari-jari r, di mana r > R. Muatan bola pejal adalah Q; bola pejal berada di

10
dalam bola gauss sehingga muatan listrik di dalam bola gauss adalah Q.

Medan listrik keluar dari pusat bola dan menembus secara tegak lurus
permukaan bola sehingga rumus fluks listrik adalah Φ = E.A. Rumus hukum Gauss
Q
adalah Φ =
ε0

Medan listrik berjarak r dari pusat bola pejal adalah :

2.3.2 Medan Listrik di Dalam dan di Luar Kulit Bola Rongga Bermuatan Listrik
Homogen

Bola rongga berjari-jari R dengan volume V = 4/3 π R3, bermuatan listrik


positif homogen pada kulitnya dengan muatan total Q. Tentukan kuat medan
listrik di dalam dan di luar kulit bola.

a.) Medan listrik di dalam bola berongga


Bola rongga karenanya muatan listrik berada di kulit bola, sedangkan pada
bagian dalam bola tidak ada muatan listrik. Jika permukaan gauss yang dipilih
berbentuk bola dan bola gauss ini berada di dalam bola berongga maka di dalam
bola gauss tidak ada muatan listrik. Muatan listrik bernilai nol sehingga medan
listrik juga bernilai nol. Jadi medan listrik di dalam bola rongga bernilai nol.

b.) Medan listrik di luar bola berongga


Bola rongga berjari-jari R, sedangkan permukaan Gauss yang dipilih
berbentuk bola berjari-jari r, di mana r > R. Medan listrik keluar dari pusat bola

11
menembus secara tegak lurus permukaan bola sehingga rumus fluks listrik adalah
Q
Φ = E.A = E.4πr2. Rumus hukum Gauss adalah Φ = .
ε0

Medan listrik pada titik berjarak r dari pusat bola rongga adalah :

2.3.3 Medan Listrik di Dalam dan di Luar Kulit Bola Rongga Bermuatan Listrik
Homogen

Bola rongga berjari-jari R dengan volume V = 4/3 π R3, bermuatan listrik


positif homogen pada kulitnya dengan muatan total Q. Tentukan kuat medan listrik di
dalam dan di luar kulit bola.

a.) Medan listrik di dalam bola berongga


Bola rongga karenanya muatan listrik berada di kulit bola, sedangkan pada
bagian dalam bola tidak ada muatan listrik. Jika permukaan gauss yang dipilih
berbentuk bola dan bola gauss ini berada di dalam bola berongga maka di dalam
bola gauss tidak ada muatan listrik. Muatan listrik bernilai nol sehingga medan
listrik juga bernilai nol. Jadi medan listrik di dalam bola rongga bernilai nol.

b.) Medan listrik di luar bola berongga


Bola rongga berjari-jari R, sedangkan permukaan Gauss yang dipilih
berbentuk bola berjari-jari r, di mana r > R. Medan listrik keluar dari pusat bola
menembus secara tegak lurus permukaan bola sehingga rumus fluks listrik adalah
Q
Φ = E.A = E.4πr2. Rumus hukum Gauss adalah Φ = .
ε0

Medan listrik pada titik berjarak r dari pusat bola rongga adalah :

12
2.3.4 Medan Listrik di Dekat Kawat Tipis Bermuatan Listrik

Sebuah kawat tipis yang panjangnya tak berhingga bermuatan listrik positif
homogen dengan kerapatan muatan λ. Muatan listrik pada kawat adalah Q = λ.l .

Gambar 2.10 Permukaan Gaus Silinder

Permukaan Gauss dipilih berbentuk silinder dengan panjang l dan berjari-


jari r. Ada dua bentuk permukaan yakni permukaan berbentuk lingkaran yang berjari-jari r
yang terletak pada kedua ujung silinder (luas permukaannya adalah πr 2) dan permukaan
berbentuk tabung dengan panjang l (luas permukaanya adalah 2πrl).
Muatan listrik positif karenanya medan listrik keluar dari kawat tegak lurus
menembus permukaan tabung sehingga fluks listriknya bernilai Φ = E.A = E.2πrl. Sebaliknya
medan listrik sejajar dengan kedua ujung tabung berbentuk lingkaran sehingga fluks
listriknya bernilai nol.

Medan listrik pada titik berjarak r dari kawat adalah :

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fluks listrik merupakan garis-garis medan listrik yang melewati suatu luas
permukaan tertentu yang dapat juga diartikan sebagai hasil kali antara medan listrik (E),
luas permukaan (A) dan cosinus sudut antara garis medan listrik dengan garis normal yang
tegak lurus permukaan. Fluks listrik total yang melalui permukaan adalah sama.

Hukum Gauss adalah sebuah hubungan antara medan di semua titik pada
permukaan dengan muatan total yang tercakup di dalam permukaan itu. Hukum Gauss
berbunyi “Fluks total yang melalui sebuah permukaan tertutup sama dengan sebuah
konstanta kali muatan total yang tercakup”.

Q
ϕE=
ϵ0

Bila dinyatakan dalam bentuk integral :



ϕ E =¿∯ E . d A
s

3.2 Saran
Sebagai civitas akademika kita harus tetap selalu belajar mengenai ilmu-ilmu baru.
Materi perkuliahan medan elektromagnetik merupakan ilmu yang sukar dimengerti, oleh
karena itu diperlukan referensi pembelajaran utama agar ilmu yang didapat tidak salah
antara mahasiswa satu dengan yang lain. Mengingat beberapa referensi yang ditemukan di
internet masih rancu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Budiasa, Ketut. “ Makalah Hukum Gauss “. (2013) Jurnal Veteriner

Giancoli, Douglas C. "Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. diterjemahkan Yuhliza Hanum." Jakarta:


Erlangga (2011).

Resnick, Halliday, and D. Halliday. "Fisika Jilid 2." (1985)

Sears, Francis Weston. "Fisika untuk universitas." (1982).Efa U.K.

15

Anda mungkin juga menyukai