Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

LENSA

KHOIRUNNISA PUTRI RIFIANA


A3401211023
ST05.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Drs. Sidikrubadi Pramudito, M.Si.
.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan

Praktikum ini bertujuan menentukan jarak fokus lensa positif dan menentukan
jarak fokus lensa negatif dengan bantuan lensa positif.

Teori singkat

“Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bent
uk permukaannya.” (Dadi et al. 2019). Menurut Pamungkas (2015), Lensa merupakan
zat optik yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung atau satu permukaan lengkung
dan satu permukaan datar. Lengkung lensa biasanya berbentuk lengkungan bola,
sehingga dinamakan lensa sferis. Pada dasarnya, cara kerja lensa didasari oleh teori
pembiasan cahaya. Pembiasan cahaya pada lensa merupakan peristiwa membeloknya
gelombang cahaya karena adanya perubahan kelajuan gelombang ketika cahaya
merambat melalui dua zat yang indeks biasnya berbeda. Indeks bias adalah
perbandingan antara laju cahaya di ruang hampa (c) dan laju cahaya di dalam bahan
tersebut (v). Pembiasan ini bergantung pada besar indeks bias yang dimiliki bahan,
semakin besar indeks biasnya maka semakin besar cahaya yang dibelokkan oleh zat
tersebut (Sari 2017).

Berdasarkan sifat bayangan yang dibentuk, lensa dibagi menjadi dua jenis, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung memiliki ciri utama, yaitu bagian
tengah lensa yang lebih tebal daripada bagian pinggirnya. Sifat lensa cembung adalah
mengumpulkan sinar, sehingga disebut sebagai lensa konveks atau konvergen. Lensa
cembung juga disebut sebagai lensa positif. Lensa cekung memiliki ciri utama, yaitu
bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggirnya. Lensa cekung bersifat
menyebarkan sinar, sehingga disebut sebagai lensa konkaf atau divergen. Lensa cekung
juga biasa disebut sebagai lensa negatif (Nirsal 2012).

Pada lensa cembung, sinar-sinar sejajar menuju lensa akan dibiaskan dan melalu
i satu titik pada sumbu utama. Titik ini disebut titik fokus utama (F). Jarak dari F ke titik
1 1 1
pusat utama disebut jarak fokus (f). Pada sebuah lensa, berlaku hubungan : = +
f so s i
dengan aturan yang berbeda pada setiap jenis lensa. Pada lensa cembung, f bernilai posi
tif (+), S bernilai positif (+) berarti bendanya nyata, S' bernilai positif (+) berarti bayang
an nyata dan S' bernilai negatif (-) berarti bayangan maya. Sedangkan, pada lensa
cekung f bernilai negatif (-), S' bernilai positif (+) berarti bayangannya nyata dan S' neg
atif (-) berarti bayangannya maya (Hidayat 2016).

Data Percobaan

Tabel 12.1 Penentuan jarak fokus pada lensa konvergen

No. x 0 (cm) x l (cm) x i (cm) d 0 ( cm) d i (cm) f (cm)

1. 10 38 75.4 28 37.4 16.01223

2. 10 39 74.8 29 35.8 16.02160

3. 10 40 74.3 30 34.3 16.00311

4. 10 41 74.0 31 33.0 15.98438

5. 10 42 74.1 32 32.1 16.02496

6. 10 43 73.8 33 30.8 15.93103

7. 10 44 74.0 34 30.0 15.93750

8. 10 45 74.2 35 29.2 15.91900

9. 10 46 74.7 36 28.7 15.96909

10. 10 47 75.2 37 28.2 16.00307

f = 15.9806 cm

∆ f = 0.039 cm

Tabel 12.2 Penentuan jarak fokus pada lensa divergen

No. x 0 (cm) x l (cm) x i (cm) d 0 ( cm) d i (cm) f (cm)

1 50 30 99.7 -20 69.7 -28.0483


2 50 31 89.7 -19 58.7 -28.0932

3 50 32 81.9 -18 49.9 -28.1567

4 50 33 76.4 -17 43.4 -27.9470

5 50 34 71.4 -16 37.4 -27.9626

6 50 35 67.4 -15 32.4 -27.9310

7 50 36 64.0 -14 28.0 -28.0000

8 50 37 61.3 -13 24.3 -27.9558

9 50 38 59.1 -12 21.1 -27.8242

10 50 39 57.2 -11 18.2 -27.8056

f = −27.972 cm

∆ f = 0.109 cm

Pengolahan Data

a. Perhitungan nilai jarak fokus ( f ) lensa konvergen


1 1 1
= + 1 d o +d i d o di
= f=
f do di f do di d o +d i
d d
o i
1. f = d +d
o i

28(37.4)
f=
28+37.4
1047.2
f=
65.4
f =16.01223 cm
d d
o i
2. f = d +d
o i
29(35.8)
f=
29+35.8
1038.2
f=
64.8
f =16.0216 cm
d d
o i
3. f = d +d
o i

30(34.3)
f=
30+34.3
1029
f=
64.3
f =16.00311 cm
d d
o i
4. f = d +d
o i

31(33)
f=
31+ 33
1023
f=
64
f =15.984 cm
d d
o i
5. f = d +d
o i

32(32.1)
f=
32+32.1
1027.2
f=
64.1
f =16.02496 cm
d d
o i
6. f = d +d
o i

33(30.8)
f=
33+30.8
1016.4
f=
63.8
f =15.9310 cm
d d
o i
7. f = d +d
o i

34(30)
f=
34+30
1020
f=
64
f =15.9375 cm
d d
o i
8. f = d +d
o i

35(29.2)
f=
35+29.2
1022
f=
64.2
f =15.919 cm
d d
o i
9. f = d +d
o i

36(28.7)
f=
28+37.4
1033.2
f=
64.7
f =15.96909 cm
d o di
10. f = d +d
o i

37(28.2)
f=
37+28.2
1043.4
f=
65.2
f =16.00307 cm
Gambar 1 Screenshoot perhitungan jarak fokus lensa konvergen

b. Perhitungan nilai jarak fokus ( f ) lensa divergen


1 1 1
= + 1 d o +d i d o di
= f=
f do di f do di d o +d i
d d
o i
1. f = d +d
o i

(−20)(69.7)
f=
(−20)+69.7
−1394
f=
49.7
f =−28.0483 cm
d d
o i
2. f = d +d
o i

(−19)(58.7)
f=
(−19)+58.7
−1115.3
f=
39.7
f =−28.0932 cm
d d
o i
3. f = d +d
o i

(−18)( 49.9)
f=
(−18 ) + 49.9
−898.2
f=
31.9
f =−28.1567 cm
d d
o i
4. f = d +d
o i

(−17)( 43.4)
f=
(−17)+43.4
−737.8
f=
26.4
f =−27.947 cm
d d
o i
5. f = d +d
o i

(−16)(37.4)
f=
(−16 )+37.4
−598.4
f=
21.4
f =−27.9629 cm
d d
o i
6. f = d +d
o i

(−15)(32.4)
f=
(−15)+32.4
−486
f=
17.4
f =−27.931 cm
d d
o i
7. f = d +d
o i

(−14 )( 28)
f=
(−14)+28
−392
f=
14
f =−28 cm
d d
o i
8. f = d +d
o i

(−13)(24.3)
f=
(−13)+24.3
−315.9
f=
11.3
f =−27.9558 cm
d d
o i
9. f = d +d
o i
(−12)(21.1)
f=
(−12)+ 21.1
−253.2
f=
9.1
f =−27.8242 cm
d o di
10. f = d +d
o i

(−11)(18.2)
f=
(−11)+ 18.2
−200.2
f=
7.2
f =−27.8056 cm

Gambar 2 Screenshoot perhitungan jarak fokus lensa divergen

Pembahasan

Praktikum kali ini dilakukan untuk menentukan jarak fokus lensa positif dan
jarak fokus lensa negatif dengan bantuan lensa positif. Jarak fokus merupakan jarak dari
titik fokus ke titik pusat utama. Untuk menentukan jarak fokus pada setiap lensa, perlu
diatur terlebih dahulu alat-alat yang diperlukan. Pada lensa konvergen atau positif, alat
diatur dengan posisi benda di sebelah kiri lensa, sehingga akan terbentuk bayangan di
1 1 1
sebelah kanan lensa. Hal ini sesuai dengan persamaan = + . Dari pengaturan
f do di
tersebut, akan didapatkan besar x o (jarak objek), x l (jarak lensa), dan x i (jarak bayangan
yang terbentuk) yang dihitung dari titik pusat utama. Ketiga data tersebut kemudian
diolah untuk mendapatkan nilai d o dan d i . Dimana d o merupakan jarak benda dari lensa
sehingga dapat dihasilkan dengan pengurangan antara x ldan x o. Sementara itu, d i
merupakan jarak bayangan yang terbentuk diukur dari titik lensa, sehingga dapat
dihitung dari pengurangan antara x idan x l.

Dengan persamaan diatas, jarak fokus lensa dapat ditentukan di setiap ulangan
percobaanya. Penentuan nilai jarak fokus rata-rata beserta ketidakpastiannya dilakukan
dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel dan didapatkan hasil sebesar (15.980 ± 0.039)
cm. Berdasarkan hasil pada tabel 12.1 juga dapat diketahui bahwa jarak fokus lensa
konvergen bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa bayangan berada disebelah
kanan lensa dan bersifat nyata.

Pada lensa divergen, pembentukan bayangan dibantu dengan adanya lensa


konvergen. Alat diatur seperti pada percobaan lensa konvergen, namun disisipi lensa
divergen di bagian tengah antara lensa positif dan bayangan lensa positif yang
terbentuk. Dari pengaturan tersebut, akan didapatkan besar x o (jarak objek maya), x l
(jarak lensa divergen), dan x i (jarak bayangan yang terbentuk) yang dihitung dari titik
pusat utama. Nilai d o dan d i dapat dihitung dari ketiga data tersebut dengan metode
yang sama seperti pada lensa konvergen. Bayangan yang terbentuk oleh lensa
konvergen akan menjadi objek maya bagi lensa divergen tersebut. Dengan begitu, benda
akan berada disebelah kiri lensa divergen dengan d o bernilai positif dan akan
membentuk bayangan disebelah kanan lensa divergen sehingga d i bernilai negatif dan
bayangan akan bersifat nyata. Hal ini juga dapat terlihat pada tabel 12.2, dimana hasil
jarak fokus rata-rata dan ketidakpastiannya bernilai negatif, yaitu sebesar
(−27.972 ± 0.109) cm.
Simpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada lensa konvergen benda
diletakkan disebelah kiri lensa, sehingga akan didapatkan bayangan disebelah kanan
lensa dan bersifat nyata. Penentuan jarak fokus pada lensa konvergen ini diperoleh hasil
sebesar (15.980 ± 0.039) cm. Sementara itu, pada lensa divergen, percobaan dilakukan
dengan bantuan lensa konvergen. Tujuannya agar bayangan yang dihasilkan lensa
konvergen dianggap sebagai objek maya oleh lensa divergen, sehingga bayangan yang
dibentuk akan bersifat nyata. Penentuan jarak fokus pada lensa divergen ini diperoleh
hasil sebesar (−27.972 ± 0.109) cm.

Daftar Pustaka

Hidayat WN. 2016. Analisis pemahaman konsep mahasiswa fisika terhadap


pembentukan bayangan pada lensa [Skripsi]. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.

Pamungkas J. 2015. Efektivitas metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing


terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas x di SMAN 2 Ngaglik
dalam materi pembiasan cahay pada lensa [Skripsi]. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma.

Sari AM. 2017. Pengembangan media pembelajaran permainan monopoli fisika pada
pokok bahasan cahaya dan alat optik [Skripsi]. Lampung : Universitas Islam
Negeri Raden Intan.

Dadi IK, Redhana IW, Juniartina PP. 2019. Analisis kebutuhan untuk pengembangan
media pembelajaran ipa berbasis mind mapping. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sains Indonesia. 2 (2) : 70-79.

Nirsal. 2012. Perangkat lunak pembentukan bayangan pada cermin dan lensa. Jurnal
Ilmiah d’Computare. 2 : 24-33.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai