Oleh :
HAFIZATUL JANNAH
NIM:659162707
C. Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak kita
jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung maupun
cermin cekung. Lensa adalah piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang
bola atau salah satu bidang batasnya bidang datar. Sedangkan cermin merupakan
benda optis yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang
datang. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin cekung.
Terdapat tiga sinar istimewa pada lensa cembung (perhatikan gambar diatas),
yaitu:
a. Setiap sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan menuju titik
focus sejati (F1) di belakang lensa.
b. Setiap sinar datang yang melalui titik fokus maya (F2) di depan lensa akan
dibiaskan menjadi sejajar dengan sumbu utama.
c. Setiap sinar datang yang melalui titik pusat lensa akan diteruskan tanpa
pembiasan.
2. Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki muka cermin berbentuk cekungan kedalam seperti
wajan penggorengan. Cermin cekung berfungsi untuk memantulkan dan kemudian
memfokuskan cahaya yang datang. Cermin cekung (konkaf) biasa disebut cermin
positif karena bersifat memfokuskan sinar cahaya (konvergen).
Titik fokus cermin cekung berada didepan cermin sehingga bersifat real dan
bernilai positif.
Perhatikan gambar diatas, terdapat tiga sinar istimewa pada cermin cekung,
yaitu:
a. Setiap sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan
munujui titik fokus di depan lensa.
b. Setiap sinar datang yang menuju titik fokus di depan lensa akan dipantulkan
menjadi sejajar dengan sumbu utama.
c. Setiap sinar datang yang menuju titik pusat cermin (R) akan dipantulkan
kembali dari R yang merupakan jari-jari kelengkungan cermin.
Contoh pemanfaatan cermin cekung adalah sebagai pengumpul sinar
matahari pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sebagai pemantul
pada setiap lampu sorot/senter sehingga cahaya yang dihasilkan tidak menyebar.
D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan lensa cembung
a. Sususnlsh lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber
cahaya
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar
pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayanagan (s)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
E. Hasil Pengamatan
1. Lensa Cembung
Jarak Jarak
No benda s (cm) bayangan s’ (cm)
1. 15 40
2. 20 38
3. 25 33
4. 30 23
5. 35 20
2. Cermin cekung
1. 15 29
2. 12 28
3. 14 25
4. 15 17
5. 17 8
F. Pertanyaan
1. Jarak Fokus lensa cembung
45 cm 58 cm 58 cm 53 cm 55 cm
= = = = =
600 cm 760 cm 825 cm 690 cm 700 cm
Percobaan 1
F = 0,07 cm = 0,0007 m
1 1
P= = = 1.428,57 dioptri
f 0,0007 m
Percobaan 2
F = 0,08 cm = 0,0008 m
1 1
P= = = 1.250 dioptri
f 0,0008 m
Percobaan 3
F = 0,07 cm = 0,0007 m
1 1
P= = = 1.428,57 dioptri
f 0,0007 m
Percobaan 4
Lcty F = 0,08 cm = 0,0008 m
1 1
P= = = 1.250 dioptri
f 0,0008 m
Percobaan 5
F = 0,08 cm = 0,0008 m
1 1
P= = = 1.250 dioptri
f 0,0008 m
10 cm+29 cm 12 cm+ 28 cm = = =
= = 14 cm+15 cm 15 cm+17 cm 17 cm+8 cm
10 cm x 29 cm 12cm x 28 cm
14 cm x 15 cm 15 cm x 17 cm 17 cm x 8 cm
39 cm 40 cm
= = 29 cm 32 cm 25 cm
290 cm 336 cm
= = =
210 cm 255 cm 136 cm
= 0,13 cm = 0,12 cm
= 0,14 cm = 0,13 cm = 0,18 cm
G. Pembahasan
Lensa cembung
Dari data hasil percobaan pada lensa cembung maka dapat diperoleh data antara lain:
a. Pada percobaan 1, jarak benda (s) = 22dan jarak bayangan (s’) = 38, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 13,93, karena s > f maka diperoleh sifat bayangan
benda adalah nyata, terbalik dan diperbesar.
b. Pada percobaan 2, jarak benda (s) = 44 dan jarak bayangan (s’) = 20, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 13,75 karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
c. Pada percobaan 3, jarak benda (s) = 21 dan jarak bayangan (s’) = 45, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 14.31, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
d. Pada percobaan 4, jarak benda (s) = 27 dan jarak bayangan (s’) = 27, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 13,5, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
e. Pada percobaan 5, jarak benda (s) = 43 dan jarak bayangan (s’) = 21, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 14,10, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
2. Cermin cekung
Dari data hasil percobaan pada lensa cembung maka dapat diperoleh data antara lain:
a. Pada percobaan 1, jarak benda (s) = 5 dan jarak bayangan (s’) = 14, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 3,68, karena s > f maka diperoleh sifat bayangan
benda adalah nyata, terbalik dan diperbesar.
b. Pada percobaan 2, jarak benda (s) = 5 dan jarak bayangan (s’) = 22, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 4,07, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
c. Pada percobaan 3, jarak benda (s) = 3 dan jarak bayangan (s’) = 41, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 2,79, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
d. Pada percobaan 4, jarak benda (s) = 3 dan jarak bayangan (s’) = 35, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 3,61, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
e. Pada percobaan 5, jarak benda (s) = 5 dan jarak bayangan (s’) = 15, maka
diperoleh jarak fokus (f) = 3,75, karena s > f maka sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
H. Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori, hasil pengamatan dan pembahasan pada praktikum
ini, dapat disimpulkan bahwa:
a. Jarak titik api (f) lensa cembung adalah 13,93m ; 13,75m; 14,31m; 13,5m; dan
14,10m.
b. Kekuatan lensa (P) lensa cembung adalah 0,072dioptri; 0,073dioptri;
0,069dioptri; 0,074dioptri; dan 0,071dioptri.
c. Jarak titik api (f) cermin cekung adalah 3,68m ; 4,07m; 2,79m; 3,61m; dan 3,75m.
I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Foto/Video Praktikum
Foto-foto pengamatan Keterangan