Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN 2

PERCOBAAN KISI DIFRAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Gelombang dan Optika
Yang dibina oleh Bapak Drs. Sutrisno, M.T.

Oleh:
Anjar Nur Ramadhani / 180322615067
Annisa Puspitasari / 180322615095
Berliantty Warim Putri / 180322615059
Hafidz Nailal Author / 180322615089

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA
OKTOBER 2020
PERCOBAAN 2
PERCOBAAN KISI DIFRAKSI

A. Tujuan
Tujuan dalam percobaan kisi difraksi ini sebagai berikut.
 Untuk membuat kisi sederhana unruk percobaan difraksi.
 Untuk menentukan lebar celah kisi tunggal dan celah ganda.
B. Dasar Teori
Kisi difraksi disebut juga celah majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata rapi
dengan jarak yang cukup dekat. Konstanta kisi ini biasanya tertulis data N dengan satuan
garis/cm. Dari nilai N ini dapat ditentukan jarak antara celah d dengan hubungan sebagai
berikut: Jika cahaya melawati celah majemuk (kisi) maka cahaya itu akan mengalami
difraksi. Bukti difraksi pada kisi ini dapat dilihat dari pola-pola interferensi yang terjadi
pada layar yang dipasang dibelakangnya. Pola interferensi yang dihasilkan memiliki
syarat-syarat seperti pada celah ganda percobaan Young. Syarat interferensi tersebut
dapat dilihat pada persamaan berikut:
1
N=
d
Dimana N adalah banyaknya celah (konstanta kisi) dan d adalah jarak antar kisi.
Sinar yang datang secara tegak lurus terhadap kisi difraksi, akan didifraksikan seperti
yang ditampilkan pada gambar 1.

Gambar 1. Sinar datang tegak lurus terhadap kisi difraksi; Ɵ adalah sudut difraksi
Bila jarak antar celah kisi difraksi adlah ‘d’ dan panjang gelombang cahaya yang datang
adalah ‘λ’, maka hasil interferensi konstruktif atau garis terang (bright fringe atau frinji
terang) ke arah sudut ‘Ɵ’ akan memenuhi persamaan,
d sin θ=m λ
Atau
dp
=m λ
L
Dengan m=0,1,2… adalah orde difraksi.
Dan interferensi destruktif atau garis gelap (dark fringe atau frinji gelap) akan terwujud
saat:
1
d sin θ=m+ λ
2
Dengan m=0,1,2… adalah orde difraksi.
Orde terang atau gelap dinyatakan dengan nilai m yang berbeda. Untuk terang
terdapat orde 0 atau terang pusat lalu diikuti dengan terang pertama, kedua, dan
seterusnya dengan nilai m berturut-turut adalah 0, 1, 2, dst. Sedangkan untuk gelap, hanya
terdapat gelap pertama, kedua, dan seterusnya dengan nilai m berturut-turut 0, 1, 2 dan
seterusnya.
Berkas sinar yang datang tidak secara tegak lurus terhadap kisi difraksi akan
didifraksikan seperti pada gambar 2.

Untuk keadaan seperti ini hubungan antara panjang gelombang ‘λ’, jarak antar celah kisi
difraksi ‘d’ dan sudut difraksi ‘Ɵ’ perlu dimodifikasi dengan sudut datangnya ‘i’ melalui
persamaan,

Maka jarak antar kisi difraksi dapat dituliskan menjadi


C. Alat dan Bahan
 Penggaris

 Compact Disk (CD)

 Gunting

 Solatip bening

 Silet

 Laser
D. Gambar dan Set Percobaan
 Celah tunggal

 Celah Ganda

E. Teknik Pengambilan Data


 Menyiapkan alat dan bahan
 Menyusun alat dan bahan sesuai petunjuk
 Mengarahkan laser pointer ke kisi celah tunggal. Jarak sumber cahaya atau laser
pointer adalah tetap atau tidak diubah-ubah. Variabel kontrol adalah jarak sumber
cahaya ke kisi dan panjang gelombang sumber cahaya/laser pointer.
 Mengamati difraksi cahaya atau pola gelap terang pada kertas putih sebagai layar
 Mengukur jarak kisi ke layar dengan penggaris. .
 Mengukur jarak pola gelap atau terang terhadap terang pusat
 Mengulangi langkah 2-6 dengan jarak laser pointer ke layar yang variatif atau
berbeda, sehingga jarak ini sebagai variabel bebasnya.
 Mengulangi langkah 1-6 untuk percobaan kisi celah ganda
F. Data Pengamatan
Nst penggaris = 0.05 cm
L = jarak kisi ke sumber
P = jarak terang pusat ke gelap pertama
m = orde
λ = 650 nm = 0.000065 cm
 Celah Tunggal
No L (cm) P (cm) m λ (cm)
1. 20.000 ± 0.025 0.100 ± 0.025 1 0.000065
2. 30.000 ± 0.025 0.150 ± 0.025 1 0.000065
3. 40.000 ± 0.025 0.200 ± 0.025 1 0.000065
4. 50.000 ± 0.025 0.250 ± 0.025 1 0.000065
5. 60.000 ± 0.025 0.300 ± 0.025 1 0.000065

 Celah Ganda
No L (cm) P (cm) m λ (cm)
1. 25.000 ± 0.025 12.300 ± 0.025 1 0.000065
2. 30.000 ± 0.025 14.800 ± 0.025 1 0.000065
3. 35.000 ± 0.025 16.800 ± 0.025 1 0.000065
4. 40.000 ± 0.025 19.200 ± 0.025 1 0.000065
5. 45.000 ± 0.025 22.000 ± 0.025 1 0.000065

G. Analisis Data
Dengan menggunakan rumus
dP
=m λ
L
untuk menentukkan lebar celah maka persamaan diatas menjadi
Lmλ
d=
P
Oleh karena itu maka lebar celahnya
 Celah tunggal
No L (cm) P (cm) d (cm)
1. 20.000 ± 0.025 0.100 ± 0.025 0.013
2. 30.000 ± 0.025 0.150 ± 0.025 0.013
3. 40.000 ± 0.025 0.200 ± 0.025 0.013
4. 50.000 ± 0.025 0.250 ± 0.025 0.013
5. 60.000 ± 0.025 0.300 ± 0.025 0.013
0.013+ 0.013+ 0.013+0.013+0.013
d= =0.013 c m
5
∑ d=0.013+0.013+ 0.013+ 0.013+0.013=0.065 c m
2
( ∑ d ) =0.0652 =0.004225
∑ d 2=0.00084 5
2


2
1 n ∑ d −( ∑ d )
∆ d=
n n−1

1 5 ( 0.000845 )−0.004225
∆ d=
5√ 5−1
∆ d=0
∆d 0
Ralat relative = = x 100 %=0 %
d 0.013
Jadi besar lebar celah tunggal adalah (0.013±0) cm dengan ralat relative sebesar 0%
 Celah Ganda
No L (cm) P (cm) d (cm)
1. 25.000 ± 0.025 12.300 ± 0.025 0.000132
2. 30.000 ± 0.025 14.800 ± 0.025 0.000132
3. 35.000 ± 0.025 16.800 ± 0.025 0.000135
4. 40.000 ± 0.025 19.200 ± 0.025 0.000135
5. 45.000 ± 0.025 22.000 ± 0.025 0.000133

0.000132+0.000132+0.000135+0.000135+ 0.000133
d= =0.000134 c m
5
∑ d=0.000132+0.000132+0.000135+0.000135+0.000133=0.00066 8 c m
2
( ∑ d ) =0.0006682 =0.00 0000446
∑ d 2=0.0000000892
2


2
1 n ∑ d −( ∑ d )
∆ d=
n n−1

1 5 ( 0.0000000892 )−0.000000446
∆ d=
5√ 5−1
∆ d=0.0000 00793
∆ d 0.000000793
Ralat relative = = x 100 %=0.6 %
d 0.000134
Jadi besar lebar celah ganda adalah (0.000134±0.000000793) cm dengan ralat relative
sebesar 0.6%

H. Pembahasan
Dalam menentukan lebar celah tunggal maupun ganda kita dapat menggunakan rumus

Lmλ
d= , dimana yang divariasi adalah L (jarak kisi ke sumber) yang akan menghasilkan
P
P (jarak terang pusat ke gelap pertama). Dari data percobaan semakin besar jarak kisi ke
sumber maka jarak terang pusat ke gelap pertama juga akan semakin besar atau lebar.
Pada percobaan pertama lebar celah tunggal yang dihasilkan adalah (0.013±0) cm dengan
ralat relative sebesar 0%. Pada percobaan kedua lebar celah ganda adalah (0.000134±
0.000000793) cm dengan ralat relative sebesar 0.6%

I. Kesimpulan
 Dalam membuat kisi sederhana dalam percobaan kisi difraksi dapat menggunakan
compact disk (CD) yang dibulat tengahnya diberi silet yang sudah dipotong menjadi
dua lalu diberi celah sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu tunggal dan ganda.

 Dalam menentukan lebar celah kita dapat menggunakan rumus


Lmλ
d=
P
Sehingga dari percobaan dapat diperoleh lebar celah tunggal yang dihasilkan adalah
(0.013±0) cm dengan ralat relative sebesar 0% dan lebar celah ganda adalah
(0.000134±0.000000793) cm dengan ralat relative sebesar 0.6%

J. Lampiran
K. Daftar Rujukan
D.K., Sulistiyawati, dkk. Kisi Difraksi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Edi Santosa, Ign . Pengukuran Jarak Antar Celah Kisi Difraksi dengan Metode Deviasi
Minimum . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma . Jurnal online diakses pada 3
Oktober 2020 (https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/pen_fisika/f1l3/FULL-
PENGUKURAN%20JARAK%20ANTAR%20CELAH%20KISI%20DIFRAKSI
%20DENGAN%20METODA%20DEVIASI%20%20MINIMUM.pdf)

Anda mungkin juga menyukai