SPEKTROMETER
Disusun oleh :
IKMALUL HAKIM
4201406500
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
A. TUJUAN
1. Menentukan panjang gelombang dari sumber cahaya yaitu gas argon
B. LANDASAN TEORI
Spektrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang
dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Dalam pengukuran panjang gelombang
digunakan kisi difraksi atau prisma yang berguna untuk membelokkan sinar-sinar cahaya
yang telah dipisahkan dan mempunyai panjang gelombang yang berbeda. Kisi difraksi
merupakan sejumlah besar celah parallel yang berjarak sama. Kisi difraksi menghasilkan
pola interferensi yang tajam yang berbentuk garis, sehinnga dapat digunakan untuk
mengukur panjamg gelombang dengan telti.
Gambar disamping menunjukkan bahwa beda lintasan antara dua sinar yang berasal
dari celah-celah yang berdekatan adalah d sin θ. Dalamkasus difraksi kisi yang diamati
adalah pola garis-garis terang pada layar. Syarat garis terang ke-n yang dihasilkan kisi
sama seperti interferensi celah ganda yaitu beda lintasan dari d sin θ sama dengan
kelipatan genap dari setengah panjang gelombang.
Garis terang ke-n :
d sinθ =n λ n=0,1,2,3,…
Dengan n disebut nomor orde, terang ke-n disebut garis orde ke-n (n=0 terang pusat,
n=1 garis orde ke-1, n=2 garis orde ke-2) dan θn disebut sudut simpang (sudut deviasi)
orde ke\n. tetapan kisi N adalh tetapan yang menyatakan banyaknya garis atau goresan
tiap satuan panjang, misalnya 1000 garis/cm berarti N = 1000 garis/cm. lebar celah d
adalah lebar satu garis atau goresan. Dengan demikian lebar celah adalah kebalikan dari
tetapan kisi
1
d=
N
Jenis-jenis spektrum
spektrum
The electromagnetic and sound specta and their use for communication
Approximate wavelength (in vacuum) and frequency ranges for the
various colors
Wavelength (nm) Frequency (THz)
D. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan percobaan
2. Merangkai alat seperti gambar dibawah
3. Mengatur posisi teleskop sehingga sinar yang keluar dari kolimator (celah) dapat
diamati dengan jelas dan terletak pada garis lurus vertikal kemudian menyalakan
lampu argon
4. Mengatur skala busur tepat pada 00
5. Meletakkan kisi diantara teleskop dan kolimator
6. Melihat warna sinar yang tampak dari teleskop
7. Menentukan warna teapt pada garis vertikal yang terlihat pada teleskop dengan cara
menggeser-geser teleskop
8. Menghitung sudut θi pada skala sebagai θ untuk cahaya pada orde pertama (n=1)
9. Mengulangi langkah 7-8 untuk warna cahaya berikutnya
E. DATA PENGAMATAN
Hijau 9,16
1
Merah 11,15
1
=0,003
300
Ungu 15,59
Hijau 19,18
2
Merah 22,67
F. ANALISIS DATA
Perhitungan θ
jarak skala nonius
Skala bacaan = nst – banyak skala nonius
θ0 = skala utama + (nilai skala nonius + skala bacaan)
Menentukan λ
d
λ= sinθ
n
a. Ungu ; λ
= 4148,91348 Å = 4479,195216 Å
b. Hijau ; λ
= 5306,399922 Å = 5475,616286 Å
c. Merah ; λ
= 5306,399922 Å = 6423,715827 Å
Menentukan ∆ λ
∂ λ d ∂(sin θ) 1
= ∆ θ= nst
∂ θ n ∂θ 2
d 1
¿ cos θ ∆ θ= 0,50
n 2
d 1
∆ λ= cos θ ∆ θ ∆ θ= 0,250
n 2
∆ θ=0,00138 rad
a. Ungu ;
b. Hijau ;
c. Merah ;
−10 −10
λ́ ungu= 4148,913418 x 10 + 4479,195216 x 10
2
−10
¿ 4314,054317 ×10
−10 −10
λ́ hijau= 5306,399922 x 10 +5475,616286 x 10
2
−10
λ́ hijau=5391,008104 ×10
−10 −10
λ́ merah = 5306,399922 x 10 +6423,715827 x 10
2
λ́ merah =6434,828456× 10 −10
2 2
∆ λ́ ungu=
√(∂ λ́u
∂θ
( )
∆ λu 1 )2 +
∆ λ́ ungu=5,20348615 ×10−10 m x
∂ λ́ u
∂θ ( )
( ∆ λu 2 )
2
2 2
∆ λ́ hijau=
√(∂ λ́ h
∂θ
()∆ λ h 1 )2 +
∆ λ́ hijau=5,08537414 x 10−10 m
∂ λ́ h
∂θ ( )( ∆ λh 2 )
2
2 2
∆ λ́ merah =
√( ∂ λ́m
∂θ
( )
∆ λm 1 )2 +
∆ λ́ merah=8,088141435 ×10−10 m x
∂ λ́ m
∂θ ( )
( ∆ λm 2 )
2
Maka diperoleh panjang gelombang untuk warna-warna pada cahaya Argon adalah
sebagai berikut :
a. λ ungu=( λ́ungu ± ∆ λ́ungu ) m
λ ungu=( 4314,054317 ×10−10 ±5,20348615 ×10−10) m
Dengan
∆ λ́ ungu
Ketelitian λ ungu=100 %− ×100 %
λ́ungu
5,20348615× 10−10
¿ 100 %− × 100 %
4314,054317 ×10−10
¿ 100 %−0,121 %
λ ungu=99,879 %
∆ λ́hijau
Ketelitian λ hijau=100 %− × 100 %
λ́hijau
5,08537414 × 10−10
¿ 100 %− ×100 %
5391,008104 × 10−10
¿ 100 %−0,0094 %
λ hijau=99,906 %
Ungu
λ ungu=( 4314,054317 ×10−10 ±5,20348615 ×10−10) m
Ketelitian ¿ 99,879 %
Sesatan ¿ 2,715 %
Hijau
λ hijau=( 5391,008104 ×10−10 ± 5,08537414 ×10−10 ) m
Ketelitian ¿ 99,906 %
Sesatan ¿ 8,909 %
Merah
λ merah =( 6434,828456 ×10−10 ±8,088141435 ×10−10 ) m
Ketelitian ¿ 99,875 %
Sesatan ¿ 5,488 %
H. KESIMPULAN
Dari percobaan dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut
1. Klfgkdfg
2. Panjang gelombang dari warna :
Ungu
λ ungu=( 4314,054317 ×10−10 ±5,20348615 ×10−10) m
Ketelitian ¿ 99,879 %
Sesatan ¿ 2,715 %
Hijau
λ hijau=( 5391,008104 ×10−10 ± 5,08537414 ×10−10 ) m
Ketelitian ¿ 99,906 %
Sesatan ¿ 8,909 %
Merah
λ merah =( 6434,828456 ×10−10 ±8,088141435 ×10−10 ) m
Ketelitian ¿ 99,875 %
Sesatan ¿ 5,488 %
DAFTAR PUSTAKA
Sears & Zamansky.2000. Fisika Universaitas edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta : Erlangga
Tipler, Paul A.2001. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 2. Jakarta : Erlangga
www.usbyte.com 2009/04
www.wikipedia.com 2009/04
www.chem-is-try.org/author/Redaksi_chem-is-try_org 2009/04
18 klorin ← argon → -
Ne
↑
Lampiran Ar
↓
Argon Kr Tabel periodik
Penampilan
.
Ciri-ciri fisik
Fase gas
83,80 K
Titik lebur
(-189,35 °C, -308,83 °F)
87,30 K
Titik didih
(-185,85 °C, -302,53 °F)
Tekanan uap
pada T/K 47 53 61 71 87
Ciri-ciri atom
Bilangan oksidasi 0
Keberadaan argon di udara sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan oleh
Lord Raleigh dan Sir William Ramsay pada tahun 1894.
Sumber
Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94%
Argon. Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop
Argon 36.
Sifat-sifat
Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan yang sama
dengan oksigen. Argon tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. Argon
dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya seperti halnya
krypton, xenon dan radon.
Isotop
Secara alami, Argon merupakan campuran dari 3 isotop. Diketahui 12 isotop lainnya yang
bersifat radioaktif.
Kegunaan
Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa,
tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. Argon juga digunakan sebagai gas inert
yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur
reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan
germanium.
Keterangan Unsur:
Simbol: Ar
Radius Atom: 0.88 Å
Volume Atom: 24.2 cm3/mol
Massa Atom: 39.948
Titik Didih: 87.45 K
Radius Kovalensi: 0.98 Å
Struktur Kristal: fcc
Massa Jenis: 1.784 g/cm3
Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas: n/a
Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p6
Formasi Entalpi: 1.188 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 0.0177 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 15.759 V
Titik Lebur: 83.95 K
Bilangan Oksidasi: n/a
Kapasitas Panas: 0.52 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 6.506 kJ/mol