Percobaan ke-1 :
1. Atur slide pada kisi 100 celah/mm
2. Atur jarak kisi difraksi ke layar putih sejauh 30 cm
3. Gunakan tegangan 12Y
4. Hidupkan catudaya
5. Perhatikan pola di layar putih
6. Terjadi pola warna cahaya
7. Ukur jarak antara terang pusat ke pola warna merah, hijau, dan kuning
8. Ulangi percobaan 1 untuk jarak 35cm dan 40cm
Percobaan ke 2 :
1. Gunakan kisi 300 celah/mm
2. Atur jarak antara slide kisi dengan layar putih diatur 15cm, 20cm, dan 30cm
Percobaan ke-3 :
1. Gunakan slide kisi 600 celah/mm
2. Jarak yang digunakan antara slide kisi dengan layar putih adalah 15cm, 20cm,
dan 30cm
Percobaan ke-4 :
1. Gunakan filter warna dan slide kisi 600 celah/mm
2. Filter warna di pasang pada kotak cahaya
3. Atur jarak antara slide kisi dengan layar putih adalah 15cm, 20cm,dan 30cm
F. Landasan Teori : Kisi Difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber
cahaya. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data
banyaknya garis per sentimeter kita dapat menentukan jarak antar celah atau yang
disebut dengan tetapan kisi (d), jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan
1
kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu : d=
N
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difreaksi cahaya
merupakan gejala pembelokan arah rambat gelombang cahay karena cahay itu
melewati celah sempit. Semakin sempit celah yang dilewati cahaya, semakin besar
peruabahan arah rambat cahaya. Perisiwa difraksi cahaya ini diselidiki oleh Augustin
Fresnel pada tahun 1818 (Priyambodo,2009: 289)
Jika berkas cahay monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian akan
diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelentura tersebut, akan
tampak suatu pola difraksi berupa pita-pita terang.
d.p
Persamaan : d sin Ɵ= m⅄ atau m⅄
l
Keterangan : m= orde pola difraksi (0, 1, 2)
⅄= panjang gelomabang cahaya yang digunakan
d= jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
Ɵ= sudut lentur difraksi
P= jarak terang pusat ke orse ke-n
I= jarak kisi ke layar putih
Jika chaya yang digunakan bwerupa cahaya monokhromatis, kita akan melihat suatu
spektrum warna. Spektrum warna yang paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde
pertama (m=1) (Hikam,2005: 156).
2
Kuning 30 x 10−2 5,83 x 10−7 1,75 x 10−2
3
Biru 5,16 x 10−7 1,55 x 10−2
2
Kuning 30 x 10−2 5,72 x 10−7 5,2 x 10−2
3
Biru
5,17 x 10−7 4,7 x 10−2
2
Kuning 30 x 10−2 5,95 x 10−7 10,5 x 10−2
3
Biru 4,8 x 10−7 8,5 x 10−2
1
1
d = N = 100 celah = 10−5
mm
1
1
d = N = 300 celah = 3 , 3.10−6
mm
⅄ = I .m = = 6,29 x 10−7 m
( 30 .10 ) (1)
−2
1
1
d = N = 600 celah = 1 ,7.10−6
mm
- Menentukan panjang gelombang (⅄) warna merah :
d . p ( 1 , 7.10 ) ( 13.10 )
−6 −2
⅄= = −2 = 7,36 x 10−7 m
I .m (30 . 10 )(1)
⅄= = −2 = 5,95 x 10−7 m
I .m (30 . 10 )(1)
⅄= = −2 = 4,8 x 10−7 m
I .m (30 . 10 )(1)
I. Kesimpulan :
Pada Difraksi celah tunggal menggunakan sumber cahya polikromatik, akan
menghasilkan spektrum warna cahaya tampak, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru
dan ungu. Panjang gelombang merah merupakan panjang gelombang paling besar
dibandingkan spektrum warna yang lain
J. Dokumentasi :