Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM FISIKA KELAS XII IPA

Hari/Tanggal: Jumat, 9 Oktober 2015


Kelas

XII IPA 1

Nama Kelompok
Oleh

A
Karin Adriana / 12

PRAKTIKUM DIFRAKSI
A. TUJUAN
Menunjukkan bahwa cahaya dapat mengalami difraksi/lenturan jika melewati celah sempit(kisi)
Mencari hubungan antara tetapan kisi difraksi(d) dengan jarak antara pita terang ke n dari garis
terang pusat
Menghitung panjang gelombang sinar laser
B. DASAR TEORI
1. DIFRAKSI

Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi adalah peristiwa
pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang berupa celah. Jika
gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi menyebabkan celah tersebut
seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar. yang disebabkan oleh adanya penghalang
berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Jika cahaya monokromatis dilewatkan pada celah sempit maka akan terjadi difraksi yang
menghasilkan bagian gelap dan terang, tetapi jika cahaya polykromatis yang dilewatkan , maka
yang terjadi adalah spektrum warna
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok . Pada layar akan
terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa
interferensi.
Suatu alat optik yang terdiri dari banyak celah sempit pada jarak yang sama disebut kisi difraksi
Bayangan yang dihasilkan akan kelihatan sebagai satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit
Apabila digunakan cahaya nonokromaatis, maka akan terjadi pita terang pada layar menurut
persamaan:
d sin=n

Hubungan tetapan kisi difraksi (d) dengan jumlah garis persatuan panjang (N) adalah

d = 1/N
Hubungan antara sudut elevasi dengan jarak antara terang pusat dengan terang ke n adalah
tan =

y
L

d sin=n
dy
=n
L

LASER

Laser adalah sebuah perangkat yang mengeluarkan cahaya melalui satu proses disebut emisi
terangsang. Laser adalah kepanjangan dari LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation). Laser merupakan perangkat yang menggunakan efek mekanik kuantum, diinduksi atau
merangsang emisi, untuk menghasilkan sinar cahaya koheren. Panjang gelombang laser adalah sekitar
610nm 700nm.
Prinsip Kerja Laser
Laser dihasilkan dari proses relaksasi elektron. Pada saat proses ini maka sejumlah foton akan di
lepaskan berbeda sengan cahaya senter emisi pada laser terjadi dengan teratur sedangkan pada lampu
senter emisi terjadi secara acak. Pada laser emisi akan menghasilkan cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu. berbeda dengan lampu senter emisi akan mengasilkan cahaya dengan banyak
panjang gelombang. proses yang terjadi adalah elektron pada keadaan ground state (pada pita valensi)
mendapat energi kemudian statusnya naik menuju pita konduksi ( keadaan eksitasi) kemudian elektron
tersebut kembali ke keadaan awal (ground state) diikuti dengan beberapa foton yang terlepas.
Kemudian agar energi yang dibawa cukup besar maka dibutuhkan sebuah resonator resonator ini dapat
berupa lensa atau cermin yang sering digunakan adalah lensa dan cermin. ketika di dalam resonator
maka foton-foton tersebut akan saling memantul terhadap dinding resonator sehingga cukup kuat untuk
meninggalkan resonator tersebut. laser cukup kuat digunakan sebagai alat pemotong misalnya adalah
laser CO2 laser yang kuat adalah tingkat pelebaranya rendah dan energi fotonya tinggi.
C. ALAT-ALAT
1. Laser
2. Set alat kisi difraksi
3. Mistar (alat ukur)
D. CARA KERJA
1. Atur set alat kisi difraksi
2. Atur jarak antara layar dengan kisi
3. Arahkan sinar laser ke kisi
4. Tandai dan ukur jarak pita terang pertama ke terang pusat
5. Ulangi langkah 2-4 untuk lebar kisi lain
E. TABEL DATA
d (mm)

L (m)

Y (m)

(m)

1/100

0,15

1/300

1/600

y1 = 1

x 102

6,67 x 107

0,055 x 107

y2 = 2

x 102

6,67 x 107

0,055 x 107

y3 = 3

x 102

6,67 x 107

0,055 x 107

y1 = 3

x 102

6,67 x 107

0,055 x 107

x 10

6,78 x 10

0,1155 x 10 m

y3 = 8,9

x 102

6,593 x 107

0,0715 x 107 m

y1 = 6,2 x 10
y2 =12,2

x 102

6,67 x 10

6,78 x 107
=6,6645 x 107 m

F. ANALISIS DATA
Panjang gelombang () dari masing-masing percobaan
o d = 1/100 mm
y1 = 1 cm
1
x 103 x 1 x 102
d y 1 100
y 1=
=
=6,67 x 107 m
2
nL
1 x 15 x 10

y2 = 2 cm
1
x 103 x 2 x 102
d y 2 100
y 2=
=
=6,67 x 107 m
2
nL
2 x 15 x 10

y3 = 3 cm
1
x 103 x 3 x 102
d y 3 100
y 3=
=
=6,67 x 107 m
2
nL
3 x 15 x 10

o d = 1/300 mm
y1 = 3 cm
1
x 103 x 3 x 102
d y 1 300
y 1=
=
=6,67 x 107 m
2
nL
1 x 15 x 10

y2 = 6,1 cm
1
x 103 x 6,1 x 102
d y 2 300
y 2=
=
=6,78 x 107 m
2
nL
2 x 15 x 10

y2 = 6,1

y3 = 8,9 cm
1
x 103 x 8,9 x 102
d y 2 300
y 2=
=
=6,593 x 107 m
2
nL
3 x 15 x 10

o d = 1/600 mm
y1 = 6 cm

0,055 x 10

0,1155 x 107 m
=0,0721875 m

1
x 103 x 6 x 102
d y 1 600
y 1=
=
=6,67 x 107 m
2
nL
1 x 15 x 10

y2 = 12,2 cm
1
x 103 x 12,2 x 102
d y 2 600
y 2=
=
=6,78 x 107 m
2
nL
2 x 15 x 10

Rata-rata panjang gelombang percobaan


7
7
7
7
7
7
7
7
= 6,67 x 10 +6,67 x 10 +6,67 x 10 + 6,67 x 10 +6,78 x 10 +6,593 x 10 + 6,67 x 10 +6,78 x 10
8
=6,6645 x 107 m
masing-masing percobaan
o d = 1/100 mm
y1 = 1 cm
=| |=|6,67 x 1076,6645 x 107|=0,055 x 107 m

y2 = 2 cm
=| |=|6,67 x 1076,6645 x 107|=0,055 x 107 m

y3 = 3 cm
=| |=|6,67 x 1076,6645 x 107|=0,055 x 107 m

o d = 1/300 mm
y1 = 3 cm
=| |=|6,67 x 1076,6645 x 107|=0,055 x 107 m

y2 = 6,1 cm
=| |=|6,78 x 1076,6645 x 107|=0,1155 x 107 m

y3 = 8,9 cm
=| |=|6,593 x 1076,6645 x 107|=0,0715 x 107 m

o d = 1/600 mm
y1 = 6,2 cm
=| |=|6,67 x 1076,6645 x 107|=0,055 x 107 m

y2 = 12,2 cm
=| |=|6,78 x 1076,6645 x 107|=0,1155 x 107 m

percobaan
7

0,055 x 10 +0,055 x 10 +0,055 x 10 + 0,055 x 10 +0,1155 x 10 + 0,0715 x 10 +0,055 x 10 +0,1155


=
8
=0,0721875 m
G. PEMBAHASAN

Pada hari Jumat, 9 Oktober 2015 saya bersama dengan kelompok saya (Erik dan Della) melakukan
percobaan untuk mengetahui besarnya panjang gelombang melalui percobaan difraksi. Difraksi sendiri
artinya adalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang
berupa celah. Jika gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi menyebabkan celah
tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar. Adapun alat-alat yang kami persiapkan
antara lain adalah laser dan set alat difraksi. Setelah menyiapkannya, kami memastikan alat-alat tersebut
sudah terpasang sebagaimana mestinya. Kami mengatur set alat difraksi itu agar posisinya sesuai dengan
yang seharusnya. Setelah itu, kami mengatur jarak antara layar dengan kisi, jarak (L) yang kami pakai
ada 15 cm atau 0,15 m. Hidupkan laser yang akan dipakai. Lalu, laser tersebut akan diarahkan ke layar
melalui kisi difraksi yang telah ditentukan. Untuk percobaan ini, ukuran dari kisi (d) yang kami pakai
adalah 1/100 mm, 1/300 mm, dan 1/600 mm. Sinar laser yang melewati kisi akan jatuh pada layar atau
dinding. Cahaya yang tampak pada dinding berupa gelombang-gelombang yang terlihat sebagai garisgaris warna. Cahaya pada layar terbagi menjadi dua arah yang pusatnya berada ditengah-tengah dan
memiliki sinar (berupa titik) yang paling terang, yang merupakan terang pusat. Semakin menjauhi pusat
maka titik cahaya pada layar akan semakin redup. Kemudian mengukur jarak Y antara titik terang pusat
pada layar dengan titik terang berikutnya, atau dari titik terang pusat ke terang pada orde pertama (n =
1), dan seterusnya. Setelah mendapatkan semua data, kami menghitung panjang gelombang dengan
menggunakan rumus :
y n=

d yn
nL

Setelah dihitung dan dianalisa, data hasil perhitungan bervariasi. Panjang gelombang yang
7
m . Gelombang
6,78 x 107 m , dan 6,593 x 107
didapatkan antara lain 6,67 x 10 m ,
terpanjang didapat dari kisi 1/300 mm dengan y = 6,1 cm dan kisi 1/600mm dengan y = 12,2 cm.
Sedangkan untuk gelombang terpendek didapat dari kisi 1/300 dengan y = 8,9 cm. Rata-rata panjang
7

gelombang adalah 6,6645 x 10 m . Rata-rata adalah 0,0721875 m


Dari hasil frekuensi yang didapatkan, rata rata hasil frekuensi yang kami dapatkan berada di
interval panjang gelombang laser yang besarnya 610-740 nm. Rentang panjang gelombang yang kami
dapatkan adalah 6 59 ,3 nm
sampai 6 78 n m . Adanya perbedaan antara satu data dengan data
lain disebabkan karena adanhya kesalahan kesalahan dalam percobaan. Adapun kesalahan kesalahan
tersebut antara lain :

Ketidaktelitian pada saat pengukuran jarak, baik jarak antara layar dengan kisi maupun jarak
antara satu titik terang dengan titik terang lainnya
Ketidaktelitian dalam melihat titik terang
Kesalahan perhitungan dengan menentukan angka decimal terkecil
Kesalahan dalam pembulatan angka
Laser atau kisi difraksi yang mungkin tidak bekerja maksimal
dll

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Cahaya dapat mengalami difraksi/lenturan jika melewati celah sempit (kisi)
2. Hubungan antara tetapan kisi difraksi (d) dengan jarak antara pita terang ke n dari garis terang pusat
dapat dilihat dalam rumus :
d yn
yn=
nL

Dari rumus tersebut, dari 8 kali percobaaan yang dilakukan didapatkan rata-rata panjang gelombang
6,6645 x 107 m .
7
3. Panjang sinar laser yang didapatkan dari hasil percobaan adalah 6,6645 x 10 m (rata-rata panjang

gelombang) dengan adalah 0,0721875 m

Anda mungkin juga menyukai