Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS GELOMBANG CAHAYA INTERFERENSI MELALU

CELAH GANDA MENGGUNAKAN ALAT LASER MAIANAN


KELOMPOK 6

Penyususn : Fia Sopia Qurotaa’yun

Patner:

Fadillah cahya Nirmala,Ayu Tazkiyatun Nufus,Ai Teti Maryati,Devi


Rahmawati.

Email: fiashopia696@gmail.com

Pendidikan Fisika,Tarbiyah dan Keguruan,UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Bandung,


40292, Indonesia

Abstrak

Pembelajaran Fisika pada materi drifraksi cahaya melalui praktikum analisis gelombang
cahaya interferensi memelalui celah ganda menggunakan alat laser maianan dengan tujuan
mengetahui panjang gelombang cahaya sinar leser maian dan untuk memperluas pemahaman
peserta didik dalam materi difkasi cahaya ini. Interferensi cahaya merupakan suatu fenomena
dimana dua cahaya atau lebih saling bertemu satu sama lain sehingga menghasilkan suatu
keadaan dimana ada sisi yang lebih terang (interferensi maksimum) dan sisi lainya gelap
( interferensi minimum). Dengan menggunakan kisi dipraksi sebagai alat untuk mengetahui
panjang gelombang cahya. Kisi drifasi merupakan rangakaian sejumlah besar celah sejajar,
dengan lebar a yang sama dan yang anatara titik pusatnya dengan jarak d sama, kisi difraksi
yang di gunakan adalah 100,300 dan 60 grs/mm dengan alat bantu leser maian yang banyak di
jumpai di toko mainan untuk melengkapi ekperimen kali ini.

Kata kunci : Interferensi cahaya, kisi difraksi, celah ganda

Abstrak

Physics learning in light drifraction material through practicum analysis of light waves
interference through double slits using maianan laser tools with the aim of knowing the
wavelength of light leser maian rays and to expand the understanding of learners in this light
difkasi material. Light interference is a phenomenon in which two or more light encounter
each other resulting in a state where there is a lighter side (maximum interference) and the
other side is dark (minimum interference). By using the lattice is practiced as a tool to find out
the wavelength of cahya. The drifation grid is a summary of a large number of parallel gaps,
with the same width and between the central points with the same distance d, the diffraction
grid used is 100,300 and 60 grs / mm with leser maian aids that are widely found in toy stores
to complete the experiment this time.

Keywords : Light interference, diffraction grid, double slit

Pendahuluan
Ilmu fisika merupakan ilmu dasar dari perkembangan teknologi saat ini. Perkembangan ilmu
fisika dari zaman dahulu hingga kini semakin pesar pertembanganya dengan banyaknya
penemuan- penemuan baru yang terus bermunculan, sehingga memudahkan bagi pengajar
untuk memberikan ilmu yang telah di berikan kepada setiap peserta didik untuk
memperjarinya lebih mudah dengan perkembangan ilmu fisika semakin pesat. Berbagai
model membelajar di lakukan agar peserta didik mampu memahami dengan baik salah satu
metodenya dengan melakukan percobaan sederhana mengenai interferensi
cahaya(Guswantoro, 2015) Salah satu materi yang sudah di ajarkan sejak SMA hingga
perguruan tinggi salah satunya interferensi celah ganda, pada inti dari penjelasanya adalah
cahaya memiliki sifat gelombang

Interferensi cahaya merupakan suatu fenomena dimana dua cahaya atau lebih saling bertemu
satu sama lain sehingga menghasilkan suatu keadaan dimana ada sisi yang lebih terang
(interferensi maksimum) dan sisi lainya gelap ( interferensi minimum).syarat terjadinya
interferensi cahaya adalah harus koheren yaitu dimana dua cahaya atau lebih memiliki
frekuensi, amplitudo dan beda fase yang tetap (Halliday & Resnick 2003).

Prinsisp interferensi cahaya adalah suatu fenomena dimana jika dua gelombang atau lebih
bergerak lurus kearah yang sama (hampir sama) dengan perbedaan fase yang tetap (konstan)
terhadap waktu, maka dapat terjadi suatu keadaan tersebut sehingga neregi tidak dapat
didistribusikan secara keleuruhan, tetapi pada salah satu titik-titik tertentu mencapai harga
maksimum, dan titik-titik lainya mencapai harga minimum (Halliday & Resnick 2003)

De Raedt et al. (2012) melakukan simulasi ekperimen tiga celah yang dididapatkan dengan
eksplinsit dari solusi persamaan Maxwell. Penelitian tersebut menolak dari anggapat Sinha et
al.(2010) yang menyatakan bahwa interferensi kuantum untuk celah lebih dari dua
mengasilkan nilai nol. Melainkan, hasilnya tidak salah, tetapi pendekatan pada zaman ilmuan
tersebut.

Kisi drifasi merupakan rangakaian sejumlah besar celah sejajar, dengan lebar a yang sama dan
yang anatara titik pusatnya dengan jarak d sama.

Adapun pola drifaksi maksimum : sefase

d sin θ=mλ ;m=0 ,± 1± 2…………1.1


Pola dipraksi minimum : berlawanan fase

( 12 ) λ ; n=± 1± 2 ±3….1.2
d sin θ= n−

Laser mainan merupakan salah satu bahan dalam eksperimen kali ini, laser yang di gunakakan
adalah laser yang biasanya sering kita jumpai dipasar atau toko maian Laser dioda yang dipakai
pada penelitian ini adalah laser dioda berspektrum warna merah. Laser dioda merupakan laser yang
paling banyak aplikasinya dibanding laser jenis lainnya karena laser dioda tersedia secara komersial
dengan berbagai panjang gelombang, bentuk yang kompak, daya yang besar dan harga yang relatif
murah. Laser dioda memiliki kekurangan berupa bentuk berkasnya yang eliptikal dan panjang
gelombang mudah berubah karena perubahan lingkungan (Minarni et al. 2013).

Metode

Penelitian kali ini adalah penelitian kali ini metode yang di gunakan adalah metode kuantitatif
yang pengambilan datanya secara berulang sehingga data yang di hasilkanya banyak, pada
penelitian ini bertujuan untuk mentukan jarak anatar dua celah dengan sumber cahaya sinar
leser maian yang diarahkan pada kisi, konstata kisi 100 grm/mm, 300 grs/mm, dan 600
grs/mm layar di tempatkan di jarak tertentu. Seperti pada gambar di bawah ini

Gambar 2. Kegiatan Ekperimen

dapun langkah-langkah nya di sajikan seperti di bawah ini


Gambar 3. Alur penelitian

Hasil dan pembahasan

Hasil Ekperimen interferensi cahaya 3 celah yang dilakukan mengasilkan pola interferensi
seperti gambar di bawah ini

Gambar 5. Pola interferensi


Pola interferensi tiga celah yang di tunjukan pada gambar di atas dengan menggunakan
kamera smartphone. Terlihat pada gambar tersebut pola yang di tujukan kerapatanya tidak
terlalu rapat kisi yang di guanakanya 100 gms/mm berbeda lagi dengan kisi dengan 300 dan
600 semakin besar nilainya maka semakin besar jarak antara titik pusat dengan n1, n2 dan
seterusnya. Nilai antara titik pusat dengan n1 jaraknya sama begitu juga dengan Nn

Hasil

Disajikan sebuah tabel ,kita dapat mengetahui bahwa dari tiga kisi yang telah dilakukan
menemukan nilai-nilai jarak antar dua celah pada celah yang pertama 100 ,300 dan 600 di
temukan nilai akhir yaitu d (m) dengan menggunakan persamaan

mλL
d= …………………………...1.3
p

dari data awal yang telah kita olah datanya dan memasukan ke rumus persamaan 1.3 tersebut
menghasilkan nilai akhir yang telah kita cari

Tabel 1. Hubungan jarak antara kisi ke layar dan jumlah kisi yang mempengaruhi nilai jarak antara 2 celah
Kisi L
No. P (m) d (m)
(m)

−2 −5
1. 1,54 ×10 0,2 0,889 ×10
−2 −5
2. 100 nm 2,06 ×10 0,3 0,997 ×10
−2 −5
3. 2,76 ×10 0,4 0,994 × 10
−2 −5
4. 4,24 ×10 0,2 0,323 ×10
−2 −5
5. 300 nm 6,16 ×10 0,3 0,332 ×10
−2 −5
6. 8,16 ×10 0,4 0,336 ×10
−2 −5
7. 9,06 ×10 0,2 0,151 ×10
−2 −5
8. 600 nm 13,32× 10 0,3 0,154 × 10
−2 −5
9. 17,66 ×10 0,4 0,155 ×10

Berdasarkan Tabel 1, apabila kisi semakin sedikit, maka jarak antara dua celah semakin besar.
Dan apabila jarak antara kisi dan layar semakin menjauh, maka jarak antara pita pusat ke terang
selanjutnya semakin jauh pula.
Data hasil perhitungan diuji normalitas terlebih dahulu untuk dilakukan analisis lebih lanjut
melalui analisis parametrik.

Tabel 2. Hasil uji analisi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N
8

Normal Parametersa,b Mean


.0000000

Std. Deviation
.25156143

Most Extreme Absolute


.169
Differences
Positive
.117

Negative
-.169

Test Statistic
.169

Asymp. Sig. (2-tailed)


.200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov, data pengukuran yang telah dihitung memperoleh
nilai signifikan 0,200 ¿ 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal.

Kesimpulan

Panjang gelombang leser merah melalaui celah ganda dengan menggunakan persamaan 1.3
kita dapat mengeaui nilai dari jarak anatar dua celah (d) yaitu untuk kisi 100 dengan panjang
0,4 dan nilai celahnya 0,994 × 10−5, untuk kisi 300 deng1an L = 0,336 ×10−5,dan kisi 600 L=
−5
0,155 ×10 . jumlah titik pada sinar laser tidak mempengaruhi panjang gelombang cahaya. Semakin
besar nilai kisinya semakin besar pola yang terbentuk oleh cahaya tersebut.

Referensi

1
Guswantoro, T. (2015) “Distribusi Intensitas Sinar-sinar Hasil Interferensi Young : Koreksi
Lebar Celah Pada Interferensi Young Terhadap Pembentukan Pola Gelap-Terang Pada Layar,”
Seminar Nasional Fisika 2015 "Peningkatan Kualitas Risert Bidang Fisika dan Pendidikan
Fisika untuk Memantapkan Strategi Menghadapi MEA 2015, hal. 264–268.
Handayani, S L et al. (2014) “ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK
MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA,” Jurnal
Fisika Unnes, 4(1), hal. 78867.
Guswantoro, T. (2015) “Distribusi Intensitas Sinar-sinar Hasil Interferensi Young : Koreksi Lebar Celah
Pada Interferensi Young Terhadap Pembentukan Pola Gelap-Terang Pada Layar,” Seminar Nasional
Fisika 2015 "Peningkatan Kualitas Risert Bidang Fisika dan Pendidikan Fisika untuk Memantapkan
Strategi Menghadapi MEA 2015, hal. 264–268.

ndriawati, A. (2020) “Jurnal Fisika FLUX,” 17.

Kholifudin, M.Y. (2017) “Sinar Laser Mainan Sebagai Alternatif Sumbar cahaya Monokromatik Praktikum
Kisi Difraksi Cahaya,” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 8(2), hal. 129–134.
doi:10.26877/jp2f.v8i2.1641

Guswantoro, T. (2015) “Distribusi Intensitas Sinar-sinar Hasil Interferensi Young : Koreksi Lebar Celah
Pada Interferensi Young Terhadap Pembentukan Pola Gelap-Terang Pada Layar,” Seminar Nasional
Fisika 2015 "Peningkatan Kualitas Risert Bidang Fisika dan Pendidikan Fisika untuk Memantapkan
Strategi Menghadapi MEA 2015, hal. 264–268.

Handayani, S L et al. (2014) “ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN
PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA,” Jurnal Fisika Unnes, 4(1), hal. 78867.

Guswantoro, T. (2015) “Distribusi Intensitas Sinar-sinar Hasil Interferensi Young : Koreksi Lebar Celah
Pada Interferensi Young Terhadap Pembentukan Pola Gelap-Terang Pada Layar,” Seminar Nasional
Fisika 2015 "Peningkatan Kualitas Risert Bidang Fisika dan Pendidikan Fisika untuk Memantapkan
Strategi Menghadapi MEA 2015, hal. 264–268.

Handayani, S L et al. (2014) “ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN
PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA,” Jurnal Fisika Unnes, 4(1), hal. 78867.

Anda mungkin juga menyukai