KISI DIFRAKSI
LABORATORIUM OPTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
KISI DIFRAKSI
A. Tujuan
1. Mengartikan garis-garis spektra dengan metode Difraksi
2. Menentukan panjang gelombang cahaya tampak dari suatu sumber cahaya dengan
menggunakan Kisi Difraksi Celah Tunggal
B. Dasar teori
Kisi difraksi adalah alat yang terbuat dari pelat logam atau kaca yang pada
permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar. Garis-garis
antara dua goresan dapat dipandang sebagai satu celah, dan inteferensi dari banyaknya
celah membentuk suatu terang dan gelap. Garis terang merupakan gelombang
konstruktif dan garis gelap merupakan hasil dari gelombang destruktif.
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/690/jbptitbpp-gdl-kahfisabar-34473-3-2009ts-2.pdf
1 buah Mistar 30 cm
10
11
12
1 buah Laser
13
14
Penyangga papan layar
3 buah putih, penjepit slide kisi
dan penjepit slit.
D. Langkah kerja
No. Langkah kerja Gambar
Merangkai alat dan bahan seperti
pada gambar. Dengan susunan kotak
1 cahaya yang sudah di hubungkan
dengan catu daya tegangan 12 volt,
slide diagfragma, slide kisi, dan layar
putih.
Percoban 1 : Menggunakan kisi 100
celah/mm
2 Pilih kisi 100 celah/mm pada slide
kisi dengan cara digeser.
E. Data pengamatan
1. Percobaan dengan n = 100 celah/mm
F. Pengolahan data
Nilai d
No. Kisi Nilai d
1 100 celah/mm 1 1
𝑑= =
𝑁 100
= 0,01 × 10−3
= 10−5
2 300 celah/mm 1 1
𝑑= =
𝑁 300
= 0,003 × 10−3
= 3 × 10−6
3 600 celah/mm 1 1
𝑑= =
𝑁 600
= 0,0016 × 10−3
= 16 × 10−7
2 −6 −2
𝑑𝑃 (3 × 10 ) (4,1 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (20 × 10−2 )
Merah
= 615 × 10−9
3 −6 −2
𝑑𝑃 (3 × 10 ) (6 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (30 × 10−2 )
= 600 × 10−9
2 −6 −2
𝑑𝑃 (3 × 10 ) (2,6 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (20 × 10−2 )
Ungu
= 390 × 10−9
3 −6 −2
𝑑𝑃 (3 × 10 ) (3,8 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (30 × 10−2 )
= 380 × 10−9
2 −7 −2
𝑑𝑃 (16 × 10 ) (8,3 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (20 × 10−2 )
Merah
= 664 × 10−9
3 −7 −2
𝑑𝑃 (16 × 10 ) (12,3 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (30 × 10−2)
= 656 × 10−9
2 −7 −2
𝑑𝑃 (16 × 10 ) (5,1 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (20 × 10−2 )
Ungu
= 408 × 10−9
3 −7 −2
𝑑𝑃 (16 × 10 ) (7,6 × 10 )
= =
𝑙𝑚 1 (30 × 10−2 )
= 405 × 10−9
2 −7 −2
𝑑𝑃 (16 × 10 ) (10,1 × 10 )
= =
20 x 10-2
𝑙𝑚 1 (20 × 10−2)
= 808 × 10−9
3 −7 −2
𝑑𝑃 (16 × 10 ) (13 × 10 )
= =
30 x 10-2
𝑙𝑚 1 (30 × 10−2)
= 693 × 10−9
G. Pembahasan
H. Tugas pasca
1. Jelaskan, mengapa terjadi warna pelangi pada pembiasan kisi difraksi?
Karena sumber cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya polikromatik dan saat
cahaya melewati kisi maka cahaya akan terurai berdasarkan panjang
gelombangnya dan terjadi spektrum cahaya tampak (merah, jingga, kuning, hijau,
biru dan ungu)
2. Bagaimana urutan warna-warna dari kisi difraksi? Berikan gambar foto yang
kamu dapat! Jelaskan !
Urutan warna yang terjadi setelah terang pusat adalah ungu, biru, hiju, kuning,
jingga, dan merah. Urutan ini terjadi karena panjang gelombang yang berbeda dari
cahaya tampak. Panjang gelombang dimulai dari uratan terkecil sampai besar (dari
terang pusat)
3. Buatlah grafik perbandingan panjang gelombang pada percobaan dan teori! Dan
berilah penjelasan/deskripsi!
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Garis –garis spektra yang terbentuk pada layar hasil dari kisi difraksi adalah warna
pelangi garis-garis tersebut berurutan sesual panjang gelombangnya
2. Caha yampak merah memiliki panjang gelombang ..... dan cahaya tampak ungu
memiliki panjang gelombang....
K. Daftar pustaka
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/690/jbptitbpp-gdl-kahfisabar-34473-3-2009ts-2.pdf
Lampiran
1. Percobaan dengan kisi 100 celah/mm
Foto
No. l(m)
Merah Ungu
1 30 x 10-2
2 35 x 10-2
3 40 x 10-2
Foto
No. l(m)
Merah Ungu
1 15 x 10-2
2 20 x 10-2
3 30 x 10-2
Foto
No. l(m)
Merah Ungu
1 15 x 10-2
2 20 x 10-2
3 30 x 10-2
1 15 x 10-2
2 20 x 10-2
3 30 x 10-2