Jika d adalah jarak antara 2 celah, L adalah jarak celah ke layar, dan P2 adalah
jarak garis terang ke-2 dari terang pusat, maka panjang gelombang cahaya
yang digunakan (1Å = 10−10 m) adalah ....
A. 3.000
B. 4.000
C. 5.000
D. 5.500
E. 6.000
Pembahasan
Diketahui:
Sesuai dengan data yang ada, rumus di atas kita sesuaikan menjadi
2λ = 10−6 m
λ = 0,5×10−6 m
= 5×10−7 m
= 5×10−7 × 1010 Å
= 5000 Å
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
Pembahasan
Diketahui:
jarak celah-layar :l=1m
panjang gelombang : λ = 5×10−7 m
orde interferensi :n=3
jarak pola interferensi : p = 7,5×10−3 m
Rumus yang berlaku pada percobaan interferensi celah ganda atau percobaan
Young adalah:
Berdasarkan rumus di atas, jarak antarcelah (d) pada percobaan di atas adalah
= 0,2.10−3 m
= 0,2 mm
[pernyataan 2 benar]
Jarak terang ke-3 dari terang pusat adalah 7,5 mm, berarti:
A. 0,001 mm
B. 0,004 mm
C. 0,012 mm
D. 0,017 mm
E. 0,019 mm
Pembahasan
Diketahui:
d sin θ = nλ
Sehingga lebar celah tunggal (d) tersebut adalah [sin 30° = 0,5]
d × 0,5 = 1 × 5×10−7 m
d = 10−6 m
= 10−3 mm
= 0,001 mm
A. 1 × 10−6 m
B. 4 × 10−6 m
C. 5 × 10−6 m
D. 4 × 10−7 m
E. 8 × 10−7 m
Pembahasan
Diketahui:
d sin θ = nλ
dengan d adalah lebar tiap celah pada kisi yang sering disebut konstanta kisi.
Sehingga nilai tetapan kisi tersebut adalah
Jadi, konstanta kisi yang digunakan pada peristiwa difraksi tersebut adalah 1
× 10−6 m (A).
A. 400 nm
B. 450 nm
C. 480 nm
D. 560 nm
E. 600 nm
Pembahasan
Konstanta kisi 500 garis/cm berarti dalam 1 cm terdapat 500 garis sehingga
lebar tiap garis adalah
d = 1/500 cm
= 2.10−3 cm
= 2.10−5 m
l=1m
n=1
p = 2,4 cm
= 2,4×10−2 m
d sin θ = nλ
Karena diketahui jarak celah ke layar (l) maka berlaku sin θ = p/l sehingga
diperoleh
λ = 4,8×10−7 m
= 4,8×10−7 × 109 nm
= 4,8×102 nm
= 480 nm
Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 480 nm (C).