Anda di halaman 1dari 10

Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong

yang terletak di bawah sekat rongga badan.


Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari
makanan diserap.

Daftar isi

 1Struktur
 2Daerah
o 2.1Dinding lambung
o 2.2Kelenjar lambung
 3Enzim
 4Fungsi
o 4.1Absorpsi
o 4.2Kendali sekresi dan motilitas
 5Signifikansi klinis
o 5.1Penyakit
 6Hewan
 7Gambar tambahan
 8Lihat pula
 9Referensi
 10Pranala luar

Struktur

Daerah-daerah lambung manusia

Pada manusia dewasa, volume lambung dalam keadaan santai, hampir kosong, adalah sekitar 75
mililiter.[4] Merupakan organ tubuh yang dapat mengembang (distensible), dapat menampung
sampai sekitar satu liter makanan.[5] Lambung bayi manusia yang baru lahir hanya dapat
menampung sekitar 30 mililiter.

Daerah
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah
1. Kardia.
2. Fundus.
3. Pilorus.
1. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .
2. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering
disebut duodenum.

Dinding lambung
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :

1. Mucosa.
2. Submucosa.
3. Muscularis.
4. Serosa.
1. Mucosa ialah lapisan di mana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam
lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan
antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2. Submucosa ialah lapisan di mana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang
diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini
dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan
ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan
4. gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam
lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-
sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara
perut dengan anggota tubuh lainnya.

Kelenjar lambung
Pada manusia terdapat tiga jenis sel pada lapisan-lapisan mukosa atau kelenjar lambung (gastric
glands):

Lapisan Daerah
Nama Sekresi Pewarnaan(Staining)
lambung lambung

Fundus,
Sel goblet/sel
Isthmus lapisan gel mukus Kardia, Jernih
foveolar
Pilorus

Sel parietal Asam lambung dan faktor Fundus


Badan Asidofilik
(oxyntic) intrinsik saja
kelenjar
(body)

Dasar
Sel chief Fundus
kelenjar Pepsinogen dan lipase Basofilik
(zymogenic) saja
(base)

Hormon gastrin, histamin,


Dasar Sel Fundus,
endorphin, serotonin,
kelenjar enteroendokrin kardia, –
cholecystokinin
(base) (APUD) pilorus
dan somatostatin

Kelenjar kardia (pada kardia manusia)

Kelenjar pilorus (pada pilorus manusia)

Kelenjar fundus (pada fundus manusia)


1. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel
agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang berguna
dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm−3 asam
lambung yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
3. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif.
Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang
dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.

Enzim
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah
lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan
sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin,
dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.

 Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.
 Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
 Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai
kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna
oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam
lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
 HCl(Asam Klorida) merupakan asam yang berfungsi sebagai enzim, yang berguna untuk
membunuh kuman dan bakteri pada makanan.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur,
disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim
sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan
relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.
Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh
kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka,
sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup.
Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.
Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka.
Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi,
makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut
dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
Pada lambung terdapat kelenjar oksintik (bahasa Inggris: oxyntic gland) yang
memproduksi hormon GHS. Hormon lain yang disekresi antara lain adalah GHIH.

Fungsi
Absorpsi
Meskipun absorpsi pada sistem pencernaan manusia terutama merupakan fungsi usus halus,
sejumlah absorpsi molekul kecil tertentu terjadi pada lambung melalui pelapisnya.[6]
Sel parietal lambung manusia bertanggung jawab untuk memproduksi faktor intrinsik, yang
dibutuhkan bagi absorpsi vitamin B12. B12 digunakan dalam metabolisme seluler dan dibutuhkan
untuk produksi sel darah merah, serta fungsi sistem syaraf.

Kendali sekresi dan motilitas


Gerakan dan aliran bahan kimia ke dalam lambung dikendalikan baik oleh sistem syaraf otonom dan
oleh berbagai hormon dalam sistem pencernaan:

Hormon gastrin menyebabkan peningkatan sekresi HCl dari sel-sel parietal, dan
pepsinogen dari sel-sel chief dalam lambung. Juga menyebabkan peningkatan
motilitas lambung. Gastrin dilepaskan oleh sel G dalam lambung sebagai respon
Gastrin
terhadap mengembangnya antrum, dan produk pencernaan (terutama jumlah
besar protein yang belum dicerna sempurna). Dihambat oleh pH yang secara
normal kurang dari 4 (sangat asam), serta hormon somatostatin.

Kolesistokinin (Cholecystokinin; CCK) mempunyai efek terbesar pada kantong


empedu, menyebabkan kontraksi kantong empedu, tetapi juga menurunkan
Kolesistokinin pengosongan lambung dan meningkatkan pelepasan cairan pankreas yang
bersifat basa dan menetralkan chyme. CCK disintesis oleh sel-I dalam epitelium
mukosa usus halus.

Dengan cara yang berbeda dan langka, sekretin, diproduksi dalam usus halus,
Sekretin mempunyai efek terutama dalam pankreas, tetapi juga mengurangi sekresi
asam dalam lambung.

Peptida
Peptida penghambat lambung (Gastric inhibitory peptide; GIP) menurunkan
penghambat
pelepasan asam lambung dan motilitas.
lambung

Enteroglukagon Enteroglukagon menurunkan baik asam lambung maupun motilitas.

Signifikansi klinis

Suatu endoskopi lambung normal seorang wanita sehat berusia 65 tahun.

Penyakit
Lambung harus menghasilkan lapisan mukus baru setiap dua minggu. Kalau tidak, akan terjadi
kerusakan epitelium.
Hewan
Yellow
Esofagus
Green
Epitelium
kelenjar
Purple
Kelenjar
kardia
Red
Kelenjar
lambung
Bl
u
e
Perbandingan daerah kelenjar lambung dari beberapa spesies Kelenjar
mamalia: kangguru (kangaroo); tikus (mouse); pemamah biak (ruminant); babi (pig); pilorus
D
dibandingkan dengan manusia (human). Frekuensi kelenjar dapat bervariasi lebih
a
halus antar daerah dibandingkan yang dilukiskan di sini. Tanda "asterisk" r
pada ruminant menunjukkan omasum, yang tidak terdapat pada Tylopoda (Tylopoda k

juga mempunyai sejumlah kelenjar kardia yang terbuka ke b


ventral reticulum dan rumen[7]) Banyak variasi lain dijumpai pada mamalia.[8][9] l
u
e
Duodenum

Meskipun bentuk dan ukuran lambung berbeda di antara hewan-hewan vertebrata, posisi relatif
pintu esofagus dan duodenum tetap relatif konstan. Akibatnya, organ ini selalu agak melengkung ke
kiri sebelum melengkung kembali untuk bertemu dengan pyloric sphincter.
Namun, lamprey, hagfish, chimaera, lungfish, dan sejumlah ikan teleost tidak mempunyai lambung
sama sekali, dengan esofagus langsung terbuka ke anus. Semua hewan ini mengkonsumsi
makanan yang hanya membutuhkan sedikit tempat penyimpanan, atau tanpa dicerna terlebih
dahulu dengan cairan lambung, atau keduanya.[10]

Lambung adalah sebuah organ yang bentuknya menyerupai kantong besar


yang letaknya di bagian atas rongga perut sebelah kiri dibawah sekat
rongga badan yang memiliki fungsi untuk menyimpan makanan sementara.
Lambung memiliki bentuk mirip dengan kantong dengan dilapisi dinding yang tebal. Ukurannya
kurang lebih sebesar kepalan tangan orang dewasa dan memiliki warna merah muda dan
mengkilap.

Dinding lambung tadi bisa mengembang dan mengempis, jika terisi makanan akan mengembang
dan jika kosong akan mengempis.
Lambung mampu menampung sekitar 1,5 liter makanan.

BAGIAN-BAGIAN LAMBUNG
Lambung terdiri dari 4 bagian yaitu kardiaks, fundus, korpus dan pilorus. Gambarnya bisa kalian
lihat pada gambar dibawah.

Setelah mengetahui bagian-bagiannya, selanjutnya saya akan menjelaskan bagian-bagian


lambung satu persatu, silahkan disimak baik-baik.

1. Kardiaks
Kardiaks merupakan pintu masuk makanan dari kerongkongan melalui gerak peristaltik oleh
kerongkongan.

2. Fundus
Fundus adalah bagian tengah lambung tempat makanan ditampung dan mengalami perlakukan
kimiawi. Fundus bisa menyimpan makanan sementara sekitar kurang lebih satu jam.

3. Korpus
Letak korpus yaitu di pusat organ yang dimana pada tempat itu pencernaan kimia terjadi.

4. Pilorus
Pilorus merupakan bagian bawah lambung dan menjadi tempat keluarnya makanan dari lambung
yang berhubungan secara langsung dengan usus 12 jari pada usus halus.

Pilorus sendiri biasanya bekerja dipengaruhi oleh ph dari suatu makanan. Misalnya jika ph suatu
makanan adalah asam, maka otot-otot pilorus mengendur dan membuat pintu-pintu pilorus
terbuka. Sedangkan jika ph suatu makanan adalah basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi
yang mengakibatkan pintu-pintu pilorus akan tertutup sehingga makanan tidak bisa keluar.
Makanan dari kerongkongan terdorong ke dalam lambung, akibat gerakan peristaltik seperti yang sudah
dijelaskan di atas. Lambung diibaratkan seperti lumbung yang bertugas untuk menyimpan makanan yang telah
ditelan untuk sementara waktu.

Lambung berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga
badan. Dinding lambung sifatnya lentur, dapat mengembang apabila berisi makanan dan mengempis apabila
kosong. Muatan di dalam lambung dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding lambung tersebut
berwarna merah muda dan mengkilap.

Otot penyusun lambung terdiri atas otot memanjang yang terletak di bagian luar, otot melingkar yang terletak di
bagian tengah, dan otot miring yang terletak di bagian dalam. Pada bagian atas terdapat otot lingkaran yang
disebut sfinkter kardial yang tetap menutup kecuali bila ada makanan yang mendekatinya. Di dekat pilorus
terdapat sfinkter yang disebut sfinkter pilori. Otot ini merupakan otot-otot polos, sehingga bekerja tanpa
disadari. Otot- otot lambung bekerja dengan cara berkontraksi sehingga dapat menekan dan memeras
makanan dalam lambung dan mencampurnya dengan getah pencernaan dalam lambung. Lambung terdiri atas
tiga bagian berikut.

1. Kardiaks, merupakan bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.

2. Fundus, adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami perlakuan
kimiawi.

Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan
usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot- otot
pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka
otot-otot pilorus akan berkontraksi yang menyebabkan pintu pilorus menutup. Agar lebih jelas, lihatlah Gambar
berikut!
Lambung/ventrikulus

Waktu mencerna berbeda-beda untuk setiap makanan atau minuman. Makanan yang padat akan
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada zat cair (minuman) sehingga menurut ilmu kesehatan
dianjurkan mengunyah makanan 32 kali agar makanan menjadi lebih lembut, sehingga akan meringankan
beban lambung untuk melumatkan makanan tersebut.

Semakin lumat makanan yang masuk lambung, maka semakin cepat melintasi lambung. Jenis makanan lemak
dan sayuran hijau akan lebih lama berada di dalam lambung sehingga orang akan merasa kenyang lebih lama.
Makanan yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami
serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara
lain Hcl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik.

Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim renin akan mencerna protein susu
menjadi kasein, sedangkan enzim lipase akan mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi
protein pertama kali dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-
enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan. Fungsi HCl, antara lain:

1. membunuh kuman pada makanan yang dimakan;

2. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;.

3. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin;

4. mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3, ingat kembali sistem
kerja pilorus yang sudah dijelaskan di atas!

Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung dari asam lambung.
Sedangkan faktor intrinsik berfungsi untuk menghasilkan vitamin B 12 yang diperlukan untuk membentuk sel-
sel darah dan membantu saraf berfungsi dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini pula, maka vitamin B
12 di dalam lambung dilindungi dari asam lambung sehingga tidak rusak. Khim ini bersifat asam, dan menjadi
netral ketika masuk ke dalam usus 12 jari, karena dinetralkan oleh getah basa yang dihasilkan kelenjar
pankreas yang terdapat di dalam usus dua belas jari.

Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, makanan kemudian bercampur dengan getah lambung membentuk
khim seperti bubur yang lembut. Kemudian khim sedikit demi sedikit dikeluarkan menuju usus dua belas jari.
Otot pilorus berelaksasi karena rangsangan asam dari makanan tiba di pilorus depan, menyebabkan pintu
pilorus terbuka sehingga makanan keluar menuju usus dua belas jari. Apabila makanan asam menyentuh
pilorus bagian belakang, maka pilorus akan menutup kembali. Demikianlah prosesnya.

Setelah makanan sampai di usus dua belas jari, maka makanan yang sifatnya asam akan merangsang usus
dua belas jari mensekresikan hormon sekretin yang dapat memacu pankreas mengeluarkan getah pankreas
yang bersifat basa sehingga mengakibatkan pilorus menutup. Lambung yang dijelaskan di atas dapat juga
bermasalah di antaranya adalah penyakit maag dan kanker lambung. Penyakit maag ini dapat timbul karena
kelebihan Hcl. Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya makanan pedas, alkohol,
kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini
dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada. Berikut ini merupakan
fungsi Lambung :

1. Sebagai Motoris

1. Fungsi reservoir, Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan
bergerak pada saluran cerna.

2. Fungsi mencampur memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya getah
lambung melalui kontraksi otot yang meliputinya.

3. Fungsi pengosongan lambung, Diatur oleh pembukaan sfinkter pilorus, yang dipengaruhi oleh
viskositas, volume, keasaman, dan kerja.

2. Fungsi Sekresi dan Pencernaan

1. Mencernakan protein oleh pepsin dan Hcl.

2. Sintesis dan pengeluaran gastrin dipengaruhi oleh asupan protein, peregangan autrum, dan
alkalinisasi autrum.

3. Sekresi faktor intrinsik memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus bagian distal.

4. Sekresi mukus, yang membentuk selubung pelindung bagi lambung serta memberi pelumasan pada
makanan agar mudah ditranspor.

Anda mungkin juga menyukai