NIM :1212070016
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang kita lakukan. Satu pekerjaan berisikan
banyak aspek didalamnya, misalnya dalam belajar kita akan membuka buku, mengangkat
buku, menghitung soal, mengukur benda, dll. Didalam ilmu fisika semua aspek tersebut
dikaji, dan salah satunya ialah mengukur. Didalam aktivitas kita, mengukur adalah suatu
kegiatan yang biasa kita lakukan. Pengukuran adalah penilaian numerik pada fakta-fakta
dari obyek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu (J. Umar,
1991).
Memahami pengukuran terhadap objek yang dikaji akan lebih mudah dimengerti
dengan melakukan praktikum. Praktikum sebagai cara mengajar yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan fakta atau pembuktian fakta yang
penting untuk diketahui (Soekarno et al, 1990 : 14). Dalam “Laporan Praktikum” ini, akan
dipaparkan mengenai pengukuran percepatan dan kecepatan sebuah objek pemancar
cahaya, pada bidang miring dengan menggunakan sensor cahaya pada smartphone.
Cahaya sendiri adalah suatu unit penting yang tidak terpisahkan dalam hidup kita. Oleh
karna itu, patutlah kita mengkajinya jauh lebih dalam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana smartphone bisa digunakan dalam menentukan percepatan dan kecepatan
cahaya pada objek ?
2. Bagaimana dua konsep fisika yang berbeda yaitu percepatan dan pencahayaan dapat
dipadukan dalam praktikum ini ?
3. Apakah alternatif lain untuk pembelajaran praktikum yang sesuai bagi para pelajar
dimasa pandemi covid-19 ?
1.3 Tujuan
1. Siswa mampu menggunakan smartphone dalam menentukan percepatan dan
kecepatan cahaya pada objek.
2. Siswa mampu memadukan dua konsep fisika, yaitu percepatan dan pencahayaan
dalam praktikum.
3. Siswa mampu melakukan “Practical From Home” dengan biaya yang relatif ekonomis
tanpa mengurangi esensi dari materi itu sendiri.
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui kecepatan dan percepatan suatu
cahaya pada objek, mengetahui nilai intensitas cahaya dalam kurun waktu tertentu, dan
dari sini kita bisa mengetahui bahwa smartphone kita bisa dijadikan sebagai “ small
laboratorium. ” untuk keberlangsungan belajar yang efisien dimasa pandemi covid-19.
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Praktikum
Praktikum sebagai cara mengajar yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan fakta atau pembuktian fakta yang penting untuk diketahui (Soekarno et al, 1990)
Sebelum memulai praktikum, lebih baiknya kita mengetahui tentang pencahayaan dan
persamaan gerakan pada percepatan konstan. Pertama-tama pencahayaan objek kita dapat
menemukan dengan rumus : Ev = Iv.d2
Keterangan :
d2 = Distance/Jarak (m).
Posisi objek cahaya diposisikan tegak lurus terhadap sensor cahaya smartphone, agar cahaya
yang dipancarkan objek cahaya tepat mengenai sensor cahaya. Dalam hal ini saya memakai
App “Phyphox” yang bisa diinstal secara gratis dismartphone atau Iphone masing-masing,
yang mana fungsinya untuk mendeteksi nilai pencahayaan dari objek cahaya dan nantinya
akan ditampilkan secara otomatis oleh App Phyphox ini dengan sangat mudah. Sedangkan
untuk objek cahaya sendiri yang dipengarui oleh percepatan konstan, akan kita temukan
dengan persamaan sebagai berikut,
Xf = Xi + Vi.t + ½ a.t2
Vf = Vi + a.t
Keterangan :
11. Untuk lebih memudahkan dalam praktikum, kamu membutuhkan satu orang untuk
membantumu dalam melakukan operasinya.
.( Tahap praktikum )
1. Pastikan cahaya terpancar intensif dari senter.
2. Lakukan ditempat yang gelab, agar penanggkapan nilai cahaya dari App Phyphox
pada smartphone lebih fokus. Seperti pada gambar.1
3. Jarak anatara senter dan App Phyphox pada smartphone adalah 1,55 m
4. Kemudian senter saya nyalakan bersamaan dg tombol play ditekan, maka
mulailah App Phyphox pada smartphone, menunjukkan besar cahaya yang
ditangkap. Saya lakukan dalam kurun waktu 1 menit, dan didapatkan 𝐸𝑣 = 1.673
lux. Dengan jarak 1,55 m dari App Phyphox pada smartphone. Dan dari sini, kita
bisa mengetahui intensitas cahaya dengan rumus 𝐼𝑣 = 𝐸𝑣 𝑑 2 . Maka hasil yang
diperoleh adalah 2,883 cd. Untuk Illuminance dari senter direkam pada App
Phyphox memiliki interval waktu 20.0 s
3.4 Cara mengolah data
1. Saya membagi pengukuran menjadi 3 bagian, yang mana dalam 1 bagian saya
pecah kembali menjadi 3 bagian, oleh karna itu seperti yang sudah saya
sampaikan diatas, terminal pemberhentian ada 9 tempat.
2. Tabel 1, berisikan nilai Illuminance, jarak, dan interval waktu. Jarak 1.a sebesar
1,40 m, yang menangkap nilai cahaya sebesar 1209,0 lux dari App Phyphox pada
smartphone. Begitu seterusnya hingga bagian ke-3 dari pengukuran. Seperti pada
tabel.1
Ev1 (lux) X1(m) Ev2 (lux) X2(m) Ev3 (lux) X3(m) ∆𝑡(𝑠)
1209,0 1,40 662,0 1,30 1113,0 1,10 20.0
1259,0 1,25 1401,0 1,15 1404.0 0,75 20.0
3136,0 0,95 1404.0 0,75 6176,0 0,55 20.0
3. Untuk table.2 adalah lanjutan dari dari table.1, yang berisikan spesifikasi waktu
dan posisi. Maksud dari posisi ini adalah jarak antara titik awal dan titik terminal
pemberhentian, misalnya titik awal adalah 1,55 m karna titik terminal
pemberhentian ada di titik 1,40 m, maka jarak antara keduanya adalah 0,15 m,
Begitu seterusnya hingga bagian ke-3 dari pengukuran. Maka tabel.2 sebagai
berikut
1
Time (s) t1 t1 + 20.0 t1+40.0
Posisi(m) 0.15 0,3 0.6
2
Time (s) t2 t2 + 20.0 t2+40.0
Posisi(m) 0,25 0,4 0,8
3
Time (s) t3 t3 + 20.0 t3+40.0
Posisi(m) 0,45 0,8 1
4. Setelah kita mengetahui nilai dari cahaya, maka selanjutnya kita akan mencoba
kecepatan dan percepatan pada senter. Kita ketahui bahwa kecepatan dan
percepatan pada senter ini konstan. Keuntungan dari penggunaan App Phyphox
pada smartphone adalah kita sudah bisa mengetahui waktu pada setiap percobaan.
Maka persamaan yang bisa kita gunakan adalah
1
𝑋𝑓 = 𝑋𝑖 + 𝑉𝑖 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
Keterangan :
Xf : X2 Xi : X1
1
Maka : 1209,0 = 2 𝑎 . 1,332
a1 = 1,34 m/s2
Vf = Vi + at1
Maka kita bisa membuat Table.3 yang mana berisikan waktu dan kecepatan.
Pengukuran 1
Time (s) 1,33 s 2.70 s 2,58 s
Kecepatan (m/s) 2 m/s 105 m/s 283 m/s
Pengukuran 2
Time (s) 1,23 s 2,50 s 3,58 s
Kecepatan (m/s) 514,8 m/s 1,121 m/s 7,84 m/s
Pengukuran 3
Time (s) 2,33 s 3,58 s 3,71 s
Kecepatan (m/s) 824,4 m/s 7,84 m/s 3.264,45 m/s