Anda di halaman 1dari 9

Satuan, Notasi Ilmiah dan Angka Berarti

Fisika lahir dan berkembang dari hasil percobaan dan pengamatan. Percobaan (eksperimen)
dan pengamatan (observasi) memerlukan pengukuran (measurement) dengan bantuan alat-alat
ukur, sehingga diperoleh data/ hasil pengamatan yang bersifat kuantitatif. Sebagai contoh, hasil
pengukuran pada suatu percobaan diperoleh panjang terukur 4 meter, volume air 10 cm3 pada
suhu 150C.
Dalam fisika, panjang, volume, dan suhu adalah sesuatu yang dapat diukur. Sesuatu yang
dapat diukur itu disebut besaran. Besaran mempunyai dua komponen utama, yaitu nilai dan
satuan. Namun demikian perlu diingat bahwa tidak semua besaran fisika mempunyai satuan,
sebagai contoh indeks bias dan massa jenis relatif.
A. Satuan Standar
Satuan merupakan salah suatu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
Sebuah besaran tidak hanya memiliki satu satuan saja. Besaran panjang ada yang menggunakan
satuan inci, kaki, mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat menggunakan satuan ton, kilogram,
gram, dan sebagainya. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan
menimbulkan kesulitan karena kita harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk
memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk
menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional,
disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta
memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang
timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya,
Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Sistem MKS
menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram
yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut
sistem Centimeter – Gram – Second (CGS).
Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran tahun 1948, tiga satuan yaitu newton
(N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam Satuan Internasional. Akan tetapi, pada
tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan. Ketujuh besaran
pokok itu adalah meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela. Dalam sistem
Satuan Internasional (SI), satuan standar panjang dinyatakan dalam meter (m). Satu meter
adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya kripton-86 dalam ruang hampa selama selang
waktu 1/299.792.458 sekon.
Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). Massa 1 kilogram standar mendekati massa 1
liter air murni pada suhu 40C. Untuk memudahkannya maka dibuatlah prototipe massa standar,
yaitu sebuah silinder logam yang terbuat dari 90% platina dan 10% iridium. Massa standar ini
disimpan dan dikontrol secara ketat di International Bureau of Weight and Measure (IBWM)
yang disimpan di Sevres, Prancis. Prototipe massa standar berbentuk silinder yang memiliki
diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Namun pada 20 Mei 2019, bertepatan dengan Hari
Metrologi Dunia dalam konvensi pengukuran panjang dan berat para ilmuwan menyepakati
cara baru untuk mengukur nilai massa satu kilogram. Mengapa massa standar perlu diubah?
Karena massa standar yang disimpan di IBWM ternyata mengalami perubahan. Meski massa
standar ini disimpan dan dikontrol secara ketat perubahan tak bisa dihidari. Seiring berjalannya
waktu, logam yang disimpan di IBWM itu mudah kehilangan atom atau menyerap molekul
dari udara, yang membuat massanya berubah puluhan mikrogram dalam satu abad terakhir.
Para ilmuwan memutuskan untuk mendefinisikan kilogram ke dalam konstanta fisika, yaitu
konstanta Planck, kecepatan cahaya dan resonansi cesium. Jadi berdasarkan definisi baru,
perhitungan besaran satu kilogram diacu pada besarnya nilai konstanta Planck yakni 6,626069
x 10-34 m2kg/s
Satuan SI waktu adalah sekon (s). Pada tahun 1956 ditetapkan bahwa satu sekon adalah
waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Satuan
arus listrik standar adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai arus tetap, yang
dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak
terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter
dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10 -7
N/m.
Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang
didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan
1/273,16 dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan temperatur dan tekanan saat terdapat
keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan. Titik tripel air adalah 273,16 K dan
611,2 Pa. Jika dibandingkan dengan skala termometer Celsius, titik tripel air adalah 273,16 +
T0Celcius.
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan
intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi
540 × 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu.
Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara dengan jumlah zat yang mengandung
partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 x10-2 kg karbon-12.
B. Satuan Tidak Standar dan Konversi Satuan
Perhatikan pernyataan berikut ini: 1) Televisi di rumah berukuran 14 inci, 2) Truk itu
mengangkut 500 ton beras. Inci dan ton merupakan contoh satuan tidak standar untuk besaran
panjang dan besaran massa. Makna tidak standar adalah tidak mengikuti Sistem Internasional
(SI). Satuan tidak standar seperti ini perlu dikonversi ke satuan standar (SI) sehingga satuannya
konsisten. Konversi satuan dilakukan dengan menyisipkan faktor konversi yang cocok yang
membuat satuan lain ditiadakan, kecuali satuan yang kita kehendaki. Faktor konversi
merupakan perbandingan dua satuan besaran sehingga sama dengan satu. Berikut ini beberapa
contoh konversi satuan untuk besaran panjang, massa, dan waktu.

C. Notasi Ilmiah
Dalam fisika, sering dijumpai bilangan yang sangat kecil atau sangat besar. Misalnya
massa elektron yang sangat kecil dan massa planet Jupiter yang 11,2 kali lipat massa Bumi.
Sebagai contoh massa elektron kira-kira 0,00000000000000000000000000000911 kg dan
massa planet Jupiter 669.800.000.000.000.000.000.000.000.000 kg. Kita tentunya merasa
kesulitan jika harus menuliskan massa elektron dan planet Jupiter tersebut. Ada satu cara
mudah untuk menghitung bilangan tersebut, yaitu menggunakan notasi ilmiah dengan
menuliskannya dalam bentuk:

a,.... x10n
Keterangan: a = bilangan asli dari 1 sampai 9 (bilangan penting)
n = pangkat, dengan n adalah bilangan bulat (orde).
Dengan cara notasi ilmiah tersebut, maka massa elektron dapat ditulis 9,11 x 10-31 kg,
sedangkan massa Jupiter adalah 6,698 x 1029 kg. Untuk mencari a dan n, kita dapat mengikuti
cara berikut:
a. Untuk bilangan ≥ 10, beri tanda koma desimal di akhir bilangan, kemudian pindahkan tanda
koma desimal ke kiri sampai tertinggal 1 angka (a, ...). Hitunglah angka yang terlewati saat
memindahkan tanda koma desimal. Jumlah angka yang terlewati merupakan pangkat (n)
dan bernilai positif (+).
b. Untuk bilangan ≤ 1, pindahkan tanda koma desimal ke kanan sampai ke satu anga yang
bukan nol. Hitunglah angka yang terlewati saat memindahkan tanda koma tersebut.
Jumlah angka yang terlewati merupakan pangkat (n), dan bernilai negatif (-). Untuk lebih
jelasnya, lihat contoh berikut.
Contoh:
Tulislah dengan notasi ilmiah hasil pengukuran berikut:
1. Jarak rumah Adi ke madrasah 1.230 m
2. Dalam fisika permeabilitas ruang hampa adalah 0,000001257 Tm/A
3. Kecepatan cahaya adalah 300.000.000 m/s
4. Massa matahari sebesar 1.990.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kg
5. Muatan elektron adalah 0,00000000000000000016 C
Jawaban:
1. 1.230 m = 1,23 x 103 m
2. 0,000001257 Tm/A = 1,257 x 10-6 Tm/A
3. 300.000.000 m/s = 3,0 x 108 m/s
4. 1.990.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kg = 1,99 x 1030 kg
5. 0,00000000000000000016 C = 1,6 x 10-19C
Untuk menyederhanakan suatu bilangan yang sangat besar maupun kecil, selain dengan
notasi ilmiah, kita juga bisa menggunakan awalan-awalan untuk bilangan 10n.
Tabel 2.1 Awalan dalam SI

D. Angka Berarti
Arman dan 4 orang temannya sedang mengukur panjang buku tulis. Mereka mengukur 10
buku tulis menggunakan mistar. Dari hasil pengukuran, mereka mendapatkan ada 5 buku tulis
yang mempunyai panjang sama, yaitu 30,20 cm. Dari deskripsi tersebut, kalian menemui
adanya angka 4 orang, 10 buku, dan 5 buku. Angka 4, 10, dan 5 di atas disebut angka eksak
yaitu angka yang sudah pasti nilainya dan tidak diragukan lagi. Bilangan eksak didapatkan
dari penghitungan, bukan hasil pengukuran. Contohnya: 5 jeruk, pensil 15, 7 orang, 4 kelas,
dll. Angka 30,20 adalah hasil pengukuran. Angka 30,2 adalah angka yang kalian baca dari
skala mistar, sehingga disebut angka berarti, sedangkan angka 0,00 disebut angka taksiran
(angka tidak pasti) karena angka ini tidak dapat dilihat atau dibaca pada mistar. Angka berarti
adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti
dan angka taksiran.
1. Aturan Angka Berarti
Untuk melihat jumlah angka berarti pada suatu bilangan, kalian dapat mengikuti aturan
angka berarti sebagai berikut:
a. Semua angka bukan nol adalah angka berarti.
Contoh: 12,55 mempunyai 4 angka berarti.
b. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka berarti.
Contoh: 4050,04 mempunyai 6 angka berarti.
c. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa desimal adalah bukan angka berarti,
kecuali diberi tanda khusus (garis bawah).
Contoh: 502.000 mempunyai 3 angka berarti
502.000 angka 4 angka berarti
502.000 angka 5 angka berarti
d. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal, dan di sebelah kiri angka bukan nol adalah
bukan angka berarti.
Contoh: 0,0034 mempunyai 2 angka berarti.
e. Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka
berarti
Contoh: 12,00 mempunyai 4 angka berarti
0,004200 mempunyai 4 angka berarti
Contoh:

Penyelesaian:
Sebelum kita menentukan berapa banyaknya
Berapakah jumlah angka berarti pada hasil angka berarti, ubahlah dulu menjadi bentuk
notasi ilmiah
pengukuran di bawah ini?
1. 456,2 m mempunyai 4 angka berarti
1. Andi berjalan sejauh 456,2 m.
2. 8000 s mempunyai 1 angka berarti
2. Pelari itu telah berlari selama 8000 s.
3. 1310,06 kg mempunyai 6 angka
3. Massa mobil truk 1310,06 kg.
berarti
4. Kecepatan cahaya adalah 3,0 x108 m /s.
4. 3,0 x108 m/s mempunyai 2 angka
5. Suhu di kutub utara dapat mencapai hingga
berarti
0,00250C
5. 0,00250C mempunyai 2 angka
6. Kuat Arus listrik yang dihasilkan sebuah
berarti
baterai sekitar 0,50 ampere
6. 0,50 ampere mempunyai 2 angka
berarti

2. Operasi Angka Berarti


Untuk menyelesaikan operasi bilangan yang melibatkan angka berarti, diterapkan
beberapa aturan yang sedikit berbeda dengan operasi bilangan biasanya. Sebelum
membahasnya lebih lanjut, kita harus tahu prinsip pembulatan angka terlebih dahulu.
a) Pembulatan Angka
Aturan dalam pembulatan angka berarti adalah sebagai berikut:
- Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan.
Contoh: 456,67 dibulatkan menjadi 456,7
456,64 dibulatkan menjadi 456,6
- Apabila angka tepat 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan
dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap.
Contoh: 456,65 dibulatkan menjadi 456,6
456,55 dibulatkan menjadi 456,6.
b) Penjumlahan dan Pengurangan Angka Berarti
Operasi penjumlahan dan turun angka berarti mengikuti aturan: Penulisan hasil operasi
penjumlahan mengikuti jumlah angka taksiran yang sedikit dan pembulatan dilakukan
sekali saja. Agar kalian memahami operasi penjumlahan dan pengurangan angka berarti,
perhatikan contoh berikut
Contoh:
a. Berapakah jumlah dari 16,256g ; 17,19 g; dan 9,3 g?
b. Seorang pendaki telah menempuh jarak dari kaki hingga puncak gunung dengan
waktu 121.234,3233 sekon. Jika selama perjalanan pendaki istirahat selama
2.563,98 sekon, berapa lama pendaki berjalan?

Penyelesaian:

1. 16,256 + 17,19 + 9,3 = .....


16,256 memiliki 3 angka taksiran
17,19 memiliki 2 angka taksiran
9,3 memiliki 1 angka taksiran
Penulisan hasil operasi penjumlahan mengikuti jumlah angka taksiran yang sedikit.
Maka jumlah dari 16,256 + 17,19 + 9,3 = 42,7 g
2. 121.234,3233 - 2.563,98 = 118.670,34 sekon
c) Perkalian dan Pembagian Angka Berarti
Operasi pekalian dan pembagian mengikuti aturan sebagai berikut: Jumlah angka berarti
pada hasil akhir harus mngikuti jumlah angka berarti yang paling sedikit.

Perhatikan contoh berikut:


Dengan menggunakan angka berarti hituglah soal berikut:
a. Berapakah luas sebuah bidang berukuran 0,548 m x 0,2 m?
b. Jika satu kantong pupuk mempunyai massa 8,31 kg, berapakah massa 41 kantng
pupuk?
c. Seorang pedagang membeli 150,6 kg apel. Apel tersebut dimasukkan k dalam 15
karung. Berapakah Massa setiap karung?
Penyelesaian
a. 0,548 (3 angka berarti) x 0,2 ( 1 angka berarti) = 0,1196 maka hasilnya cukup ditulis
0,1 (1 angka berarti)
b. 8,31 (3 angka berarti) x 41 ( angka eksak) = 341 maka hasilnya ditulis 341 (3 angka
berarti)
c. 150,6 : 15 = 10,04, maka hasilnya ditulis 10,04 (4 angka berarti)

E. Tugas
1. Tuliskan dengan notasi ilmiah dan awalan-awalan hasil pengukuran berikut.
a. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.000.000.000 m.
b. Tetapan Stefan Boltzman adalah 0.00000005669 W/K4 m2.
c. Bilangan Avogadro adalah 602.300.000.000.000.000.000.000 mol/gram.
d. Nilai viskositas air pada suhu 00C adalah 1.010 Ns/m2.
e. Waktu paruh dari 84Po214 adalah 0,00016 s.
2. Tentukan jumlah angka berarti hasil-hasil pengukuran di bawah ini.
a. Cepat rambat bunyi pada kaca adalah 5.170 m/s.
b. Indeks bias air adalah 1,333.
c. Luas sebuah bidang yang berukuran 2,74 m × 10,4 m.
d. Konstanta Planck adalah 6,63 × 10-34 Js.
e. Waktu paruh dari 84Po214 adalah 0,00016 s.
f. Bilangan Avogadro adalah 602.300.000.000.000.000.000.000 mol/gram.
g. Nilai viskositas air pada suhu 00C adalah 1.010 Ns/m2
3. Pada perlombaan lari estafet, satu tim terdiri dari 4 orang. Pelari pertama memerlukan
waktu 18,45 s untuk sampai di pelari ke dua. Pelari kedua memerlukan waktu 20,2 s untuk
sampai di pelari ketiga. Pelari ketiga memerlukan waktu 19,39 s untuk sampai di pelari
keempat, dan pelari terakhir memerlukan waktu 17,33 s untuk sampai di garis finish.
Berapa waktu yang dibutuhkan pada perlombaan lari estafet tersebut? (Gunakan aturan
angka berarti).
4. Seorang ibu membeli beberapa perhiasan emas. Ia membeli gelang 6,38 g, cincin 3,768 g,
dan kalung 10,5 g. Berapa gram emas yang telah dibeli ibu tersebut?
5. Lengkapilah titik-titik di bawah ini.
a. 1000 m = . . . cm = . . . dm = . . . dam = . . . hm = . . . km.
b. 2 × 103 g = . . . mg = . . . kg = . . . hg.
c. 1 cm2 = . . . mm2 = . . . dm2 = . . . km2.
d. Untuk V = volt, 1 PV = . . . TV = . . . GV = . . . MV = . . . kV =. . . V.
e. 1 cm = . . . dm = . . . mm = . . . μm = . . . nm = . . . pm
f. 11 inchi = . . . cm
g. 1 mil/ jam = . . . kaki/ sekon

Anda mungkin juga menyukai