Anda di halaman 1dari 7

Archimedes adalah pencetus hukum daya apung yang dikenal pula sebagai prinsip Archimedes.

Dia adalah seorang pionir dalam bidang fisika dengan karyanya yang mencakup hidrostatik dan penjelasan prinsip kerja tuas. Archimedes merancang banyak mesin inovatif namun sederhana yang mencakup pompa baut dan cakar Archimedes (semacam crane yang bisa mengangkat kapal). Sebagai seorang ahli matematika, dia memberikan nilai perkiraan lebih akurat pada pi. Berikut secara rinci beberapa penemuan terbesar Archimedes:

1. Baut Archimedes (Archimedes Screw) Menurut penulis Yunani, Athenaeus dari Naucratis, Archimedes ditugaskan oleh Raja Hiero II untuk merancang sebuah kapal besar yang bisa dijadikan sebagai kapal pesiar sekaligus kapal angkatan laut. Namun, jenis kapal seperti ini akan sangat besar dan sejumlah air laut berpotensi memasuki lambung kapal. Untuk mengatasi masalah ini, Archimedes merancang sebuah alat yang berbentuk tabung dengan bilah spiral seperti baut (sekrup) di dalamnya sehingga dinamakan Baut Archimedes (Archimedes Screw). Baut Archimedes bisa digerakkan dengan tangan atau dengan kincir angin. Alat ini ditempatkan di dek kapal yang digunakan untuk membuang air dari lambung kapal. Baut Archimedes merupakan penemuan yang terkenal dan masih banyak digunakan untuk keperluan irigasi di seluruh dunia.

2. Cakar Archimedes (Claw of Archimedes)

Cakar Archimedes adalah senjata kuno mirip dengan crane, dilengkapi dengan kait yang bisa mengangkat kapal keluar dari air dan membalikkannya. Alat ini dibuat untuk melindungi tembok kota Syracuse yang berhadapan dengan laut. Ketika kapal musuh mendekati tembok kota pada malam hari, Cakar Archimedes dikerahkan dan berhasil menenggelamkan banyak kapal. 3. Prinsip Archimedes Terdapat kisah termasyur tentang bagaimana Archimedes menemukan metode yang digunakan untuk mengukur volume benda yang berbentuk tidak teratur. Cerita bermula ketika Archimedes diminta memeriksa mahkota baru Raja Hiero II. Archimedes diminta memeriksa apakah mahkota itu terbuat dari emas murni. Jika ternyata terdapat tambahan perak, Archimedes harus pula mengetahui berapa kadar yang telah dicampurkan ke dalam mahkota tersebut. Archimedes diminta memeriksa keaslian mahkota tersebut tanpa merusaknya. Setelah menerima tugas tersebut, saat sedang mandi, Archimedes mengamati bahwa tingkat air naik saat dia memasuki bak mandi. Dari peristiwa tersebut Archimedes lantas menyimpulkan bahwa sebuah benda yang dicelupkan dalam air akan mendapatkan gaya apung yang sama besar dengan berat cairan yang dipindahkan. Ketentuan ini lantas dikenal sebagai Prinsip Archimedes. 4. Penemuan Lainnya Sementara Archimedes tidak menciptakan tuas, dia adalah orang pertama yang menjelaskan prinsip kerja tuas. Archimedes dikenal pernah mengatakan, Beri saya tempat untuk berdiri dan saya akan memindahkan bumi. Prinsip kerja tuas terbukti membantu pelaut mengangkat dan memindahkan beban berat. Selama Perang Punic Pertama, Archimedes berhasil menemukan odometer, sebuah perangkat yang menjatuhkan bola setelah satu mil perjalanan yang digunakan untuk mengukur jarak. Karya lain Archimedes yang terkenal adalah penemuan hubungan antara permukaan dan volume udara, teorema mengenai pusat gravitasi benda pipih, cermin pembakaran, dan nilai pi yang lebih akurat.[]

Sejarah Hidup Archimedes


Sejarah hidup Archimedes sangat sedikit yang bisa diketahui. Dari catatan sejarah yang ada, Archimedes dilahirkan sekitar tahun 287 SM, di kota pelabuhan Syracuse, sebuah perkampungan di pulau Sisilia Yunani. Dia putra dari Phidias, seorang bapak yang juga giat dalam bidang keilmuan. Pada waktu itu, Archimedes juga kenal dekat dengan Raja Syracuse, Hieron. Archimedes memulai kegiatan pengembangan keilmuannya di kota Alexandria, Mesir, tepatnya disekolah yang didirikan oleh matematikawan Yunai, Euclid. Tak lama setelah itu, Archimedes pulang untuk mengabdikan diri di kota kelahirannya, Syracuse. Tugas dari Paduka Raja Hieron Archimedes terkenal sangat giat melakukan berbagai penemuan. Diantara semua penemuannya, yang paling terkenal adalah ketika ia ditugaskan untuk menguji kadar kemurnian emas mahkota Raja Hieron, yang baru saja selesai dibuat oleh pembuat mahkota. Raja Hieron curiga bahwa si pembuat mahkota berbuat curang dengan mencampurkan perak ke mahkotanya. Dari catatan sejarah hidup Archimedes, dijelaskan bahwa Archimedes memecahkan masalah ini ketika dia sedang asyik berendam dalam bak mandinya. Archimedes menyadari bahwa air yang tumpah dari bak mandi ada kaitannya dengan tubuhnya yang terbenam dalam air. Ini memberinya ide untuk memecahkan masalah mahkota. Dia sangat senang hingga tak sadar sedang berlari telanjang menghadap sang Raja sambil berteriak, Eureka (Yunani: saya dapat). Archimedes kemudian segera menerapkan idenya itu untuk menguji mahkota sang Raja. Ia mengambil bongkahan emas dan perak dengan bobot yang sama, kemudian membandingkan bobot keduanya ketika direndam dalam air. Selanjutnya, dengan cara yang sama ia membandingkan mahkota dan perak murni dengan bobot keduanya sama. Perbedaan hasil antara kedua perbandingan ini akan menunjukkan bahwa mahkota sang Raja bukan emas murni. Sumbangan untuk Matematika Pemahaman matematika Archimedes pada waktu sangat dipengaruhi oleh konsep yang telah dibangun oleh Euclid. Tetapi, Archimedes mengembangkan konsep ini dengan menerapkan sebuah metode yang dikenal sebagai Method of Exhaustion. Dengan metode ini ia dapat menentukan daerah dan volume dengan garis lengkung serta permukaan seperti lingkaran, bolam piramida, dan kerucut. Selain itu, Archimedes juga menemukan kalkulus integral. Archimedes juga sangat berjasa ketika menemukan nilai phi, perbandingan nilai antara keliling sebuah lingkaran dengan diameternya. Penemuan-penemuan penting lainnya baca pada tulisan Penerapan Hukum Archimedes Tutup Usia Walaupun telah banyak berjasa dalam melakukan penemuan, Archimedes meninggal dunia dengan sangat tragis. Dia dibunuh oleh prajurit romawi saat sedang asyik bermain dengan gambar lingkarannya. Archimedes meninggal pada 212 SM, dalam usia 75 tahun. Archimedes terkenal dengan pernyataannya, Berikan saya tempat untuk berdiri, maka saya akan mengangkat Bumi.

Sumber : Pustaka Fisika, 29/01/2013

Bunyi Hukum Archimedes. Hukum Archimede adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air. Berikut ini adalah bunyi hukum Archimedes yang sangat terkenal itu.

Bunyi Hukum Archimedes

Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut

Rumus Hukum Archimedes

FA = a x Va x g Keterangan: FA = Gaya keatas yang dialami benda (N) a= Massa Jenis zat cair (kg/m3) Va= Volume air yang terdesak (m3) g = Percepatan Gravitasi (m/det2)

Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum Archimedes yang berbunyi:

1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya

2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama dengan massa jenis zat cairnya

3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya. penerapan hukum Archimedes : 1. Teknologi perkapalan seperti Kapal laut dan kapal Selam Teknologi perkapalan merupakan contoh hasil aplikasi ata penerapan hukum Archimedes yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kapan laut terbuat dari besi atau kayu yang di buat berongga dibagian tengahnya. Rongga pada bagian tengah kapal laut ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan badan kapal besar. Aplikasi ini bedasarkan bunyi hukum Archimedes dimana gaya apung suatu benda sebanding dengan banyaknya air yang dipindahkan. Dengan menggunakan prinsip tersebut maka kapal laut bisa terapung dan tidak tenggelam. Berbeda dengan kapal selam yang memang di kehendaki untuk bisa tenggelam di air dan juga mengapung di udara. Untuk itu pada bagian tertentu dari kapal selam di persiapkan sebuah rongga yang dapat menampung sejumlah air laut yang bisa di isi dan di buang sesuai kebutuhan. Saat ingin menyelam, rongga tersebut di isi dengan air laut sehingga berat kapal selam bertambah. Sedangkan saat ingin mengapung, air laut dalam rongga tersebut di keluarkan sehingga bobot kapal selam menjadi ringan dan mampu melayang di permukaan. 2. Alat pengukur massa jenis (Hidrometer) Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Hidrometer merupakan contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari yang paling sederhana. Cara kerja hidrometer merupakan realisasi bunyi hukum archimede, dimana suatu benda yang dimasukan kedalam zat cair sebagian atau keseluruhan akan mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Seberapa banyak air yang dipindahkan oleh hidrometer akan tertera pada skala yang terdapat pada alat hidrometer. 3. Jembatan Poton

Jembatan poton adalah sebuah jembatan yang terbuat dari kumpulan drum-drum kosong yang melayang diatas air dan diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah jembatan. Jembatan poton disebut juga jembatan apung. Untuk bisa di jadikan sebagai jembatan, drum-drum tersebut harus berada dalam kondisi kosong dan tertutup rapat sehingga udara di dalam drum tidak dapat keluar dan air tidak dapat masuk kedalam. Dengan cara itu berat jenis drum dapat diminimalkan sehingga bisa terapung di atas permukaan air . 4. Teknologi Balon Udara Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Jadi ternyata aplikasi hukum Archinedes tidak hanya berlaku untuk benda cair tetapi juga benda gas. Untuk dapat terbang melayang di udara, balon udara harus diisi dengan gas yang bermassa jenis lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer, sehingga, balon udara dapat terbang karena mendapat gaya keatas, misalnya diisi udara yang dipanaskan. Udara yang dipanaskan memiliki tingkat kerenggangan lebih besar daripada udara biasa. Sehingga masa jenis udara tersebut menjadi ringgan. Description: Hukum Archimedes dan Penerapannya Rating: 9999999 Reviewer: Kiki Raven ItemReviewed: Hukum Archimedes dan Penerapannya
Komentar

Ditulis oleh: Mochammad Fikri Ilmu Pengetahuan Updated at : 9:36 AM Di Terbitkan oleh Kiki Raven 9:36 AM

Kategory Hukum Archimedes dan Penerapannya Fisika , Penemu Pengetahuan Olandsky

Artikel Terkait Yang Mungkin Anda Cari

Albert Einstein - Penemu Teori Rela...

Bunyi Hukum Mendel I dan II

Besaran Pokok dan Besaran Turunan F...

Gelomba

Anda mungkin juga menyukai