Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN EKSPERIMEN LISTRIK MAGNET DAN GELOMBANG

EKSPERIMEN IV
INTERFEROMETER MICHELSON-MORLEY

Oleh:
Maymunah Zilallah (2000733)

Teman Sekelompok:
Muhammad Nurul Ikhsan (2000614)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
I. Pendahuluan
Interferometer Michelson merupakan salah satu jenis dari interferometer.
Interferometer merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur panjang
gelombang sinar cahaya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip superposisi atau
interferensi. Interferensi cahaya sendiri merupakan perpaduan antara dua gelombang
cahaya. Prinsip kerja interferometer secara garis besar adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Skema Interferometer Michelson

Cahaya akan ditembakkan melalui laser diarahkan ke beam spilter C3,


kemudian sinar akan pecah menjadi dua, sebagian diteruskan ke C2, dan sebagian
lagi diteruskan ke C1. Sinar yang menuju C2 sebelumnya dilewatkan dulu pada pelat
kompensator. Sinar-sinar pantul dari cermin C1 dan dari C2 (melewati kompensator)
ini, kemudian keduanya diteruskan ke C3. Sinar dari C1 oleh C3 diteruskan ke layar
dan sinar dari C2 dipantulkan oleh C3 dan ditangkap oleh layar. Pada layar akan
tampak dua buah titik sinar. Kedua sinar yang dating pada layar ini dapat diatur
supaya berinterferensi, sehingga membentuk pola interferensi lingkaran. Pengaturan
dilakukan dengan cara memutar sekrup pada cermin C1 dan C2 yaitu mengubah
kemiringan masing-masing cermin.
Dengan menggeser C2 ke C2” sejauh d akan dihasilkan perubahan pola
interferensi tersebut. Menggeser cermin C2 dilakukan dengan cara memutar
mikrometer sekrup pada alat. Jika jarak pindahnya diketahui maka panjang
gelombang cahaya dapat ditentukan dengan menggunkan hubungan antara jarak
pergeseran dan banyaknya perubahan pola interferensi lingkaran. Pola gelap terang
yang terjadi yaitu:
2 kd=2 nπ … … …(1)
Untuk menentukan panjang gelombang suatu cahaya dapat ditentukan dari

persamaan (1) dengan nilai k yaitu k = sehingga dapat diperoleh panjang
λ
gelombang:
2 Δd
λ= … … … (2)
n
Dengan n merupakan orde interferensi, n=0 , 1, 2 , 3 ,…
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai panjang gelombang sinar laser
Helium Neon (HeNe). Berdasarkan percobaan sebelumnya diketahui bahwa nilai
panjamg gelombang sinar laser HeNe sebesar 632,816 nm yang pada percobaan ini
akan dijadikan sebagai nilai literature panjang gelombang.

II. Eksperimen
Untuk memperoleh data pada percobaan ini maka diperlukan satu set alat yaitu
perangkat percobaan Interferometer Michelson. Alat ini berguna untuk menghasilkan
pola interferensi yang tertangkap. Jumlah pergantian pola terang dapat digunakan
untuk mengukur panjang gelombang cahaya laser HeNe yang dijadikan sebagai
variabel bebas. Counter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
pola terang yang terbentuk.
Cermin C1 digeser-geser untuk merubah perbedaan lintasan antara kedua sinar.
Variabel terikat pada percobaan ini yaitu jarak pergeseran cermin yang berubah
karena pergantian pola terang. Sedangkan sinar dari laser HeNe yang merupakan
sumber sinar cahaya dijadikan sebagai variabel control. Percobaan ini dilakukan
dengan cara menyalakan laser HeNe lalu mengarahkannya pada C3, C1 dan C2.
Sehingga dapat terlihat pola interferensi pada layar. Dengan mencatat posisi awal
yang terbaca pada mikrometer knob pada alat interferometer, perhitungan pola
interferensi dimulai hingga 200 kali dan mencatat posisi akhir yang terbaca pada
mikrometer knob. Percobaan dilakukan berulang-ulang hingga mendapatkan 3 data
dan mengubah perhitungan pola interferensi hingga 600 kali dan 1000 kali.

III. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil dari pengolahan data, panjang gelombang sinar laser HeNe
pada eksperimen interferensi Michelson Morley, dengan nilai kesalahan dari
metode statistik yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Panjang Gelombang Sinar Laser HeNe dari Metode Statistik
Kesalahan Pengukuran
λ ± ∆ λ (nm)
No. n Relatif Mutlak

1 200 633,3 ± 0,5773 0,09% 0,076%


2 600 700 ± 0,333 0,047 % 10.616%
3 1000 706,6 ± 9,01 1,275% 11,66%
Tabel 3.2 Panjang Gelombang Sinar Laser HeNe dari Metode Grafik
Kesalahan Pengukuran

λ ± ∆ λ (nm)
Relatif Mutlak

724,25 ±5,34 0,737 % 14,448 %

Berdasarkan tabel diatas, nilai panjang gelombang sinar laser HeNe yang
paling mendekati dengan panjang gelombang literatur dalam metode statistik
adalah pada percobaan pola interferensi 200 dengan nilai (633,3 ± 0,5773) nm.
Dengan presentase kesalahan relatif dan mutlaknya 0,09 % dan 0,076%. Namun,
pada pola interferensi 1000 memiliki nilai kesalahan pengukuran yang paling besar
dibandingkan dengan pola interferensi 200 dan 600. Hal ini dikarenakan kurang ketelitian
saat menghitung pola interferensi akibat banyaknya pola interferensi yang diamati dan
sensitivitas knob mikrometer sehingga menghasilkan banyak pola interferensi. Dan untuk
nilai panjang gelombang sinar laser HeNe dalam metode grafik memperleh nilai
sebesar (724,25 ± 5,34) nm. Dengan presentase kesalahan relatif dan mutlaknya
0,737 % dan 14,448%.
Panjang gelombang sinar laser HeNe akan semakin besar apabila beda lintasan
semakin besar dan pola interferensi semakin kecil. Hal tersebut dikarenakan
panjang gelombang sinar laser HeNe berdanding lurus dengann beda lintasan dan
2 Δd
berbanding terbalik dengan pola interferensi, sehingga λ= .
n

IV. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan, bisa diketahui bahwa semakin besar beda
lintasan (perbedaan lintasan antara kedua cermin) dan semakin kecil pola
interferensinya maka semakin besar panjang gelombang sinar laser HeNe. Karena
panjang gelombang sinar laser HeNe berdanding lurus dengann beda lintasan dan
2 Δd
berbanding terbalik dengan pola interferensi, sehingga λ= . Nilai panjang
n
gelombang sinar laser HeNe yang paling mendekati dengan panjang gelombang
literatur dalam metode statistik adalah pada percobaan pola interferensi 200 dengan
nilai (633,3 ± 0,5773) nm. Dengan presentase kesalahan relatif dan mutlaknya 0,09
% dan 0,076%. Namun, pada pola interferensi 1000 memiliki nilai kesalahan pengukuran
yang paling besar dibandingkan dengan pola interferensi 200 dan 600. Hal ini dikarenakan
kurang ketelitian saat menghitung pola interferensi akibat banyaknya pola interferensi yang
diamati dan sensitivitas knob mikrometer sehingga menghasilkan banyak pola interferensi.
Dan untuk nilai panjang gelombang sinar laser HeNe dalam metode grafik
memperleh nilai sebesar (724,25 ± 5,34) nm. Dengan presentase kesalahan relatif
dan mutlaknya 0,737 % dan 14,448%.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, A. Modul Gelombang: Bab 6 Interferensi dan Difraksi. Bandung: Departemen


Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
Harnum, Rahayu Dwi. EKSPERIMEN FISIKA I (FPMIPA UPI): Interferometer Michelson
Petunjuk Praktikum Eksperimen Listrik Magnet dan Gelombang, Departemen
Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Lampiran 1
PENGOLAHAN DATA
EKSPERIMEN INTERFEROMETER MICHELSON

A. Hasil Data Eksperimen


B. Pengolahan Data Metode Statistik
 Perhitungan untuk n = 200
n = 200
No λ=2Δd/n
d 1 (m) d 2 (m) Δd (m) 2Δd (m) ǀλ - λ ǀ ǀλ−λ ǀ
2

(m)
1 0,0119 0,01196 6 x 10-5 1,2 x 10-4 6 x 10-7 3,3 x 10-8 10,89 x 10-16
2 0,001 0,00107 6 x 10-5 1,2 x 10-4 6 x 10-7 3,3 x 10-8 10,89 x 10-16
3 0,00061 0,0068 7 x 10-5 1,4 x 10-4 7 x 10-7 6,7 x 10-8 44,89 x 10-16
Ʃ 19 x 10-7 Ʃ 66,67 x 10-16
λ 633,3 x 10-9 Δλ 0,5773 x 10-9

Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai rata-rata dari panjang gelombang sinar
laser He-Ne untuk n = 200 adalah
∑ λi 19 x 10−7 = 633,3 x 10-9 m , dengan nilai ketidakpastiaan sebesar :
λ= i=1 =
n 3

√ √ √
2
Σ |λ−λ| 66,67 x 10
−16
66,67 x 10
−16
=¿ 0,5773 x 10 m
-9
∆ λ= = =
N −1 3−1 2
maka, λ = (633 ± 0,5773) x 10-9 m
Presentase kesalahan relatif pada percobaan ini adalah
∆λ 0,5773 x 10−9
×100 %= × 100 %=0,09 %
λ 633,3 x 10−9
−9
Presentase kesalahan mutlak dengan harga λ literatur=632,816 x 10 mpada
percobaan ini adalah
|λ−λ literatur| |(633,3−632,816) x 10−9|
×100 %= × 100 %=0,076 %
λ literatur 632,816 x 10−9
 Perhitungan untuk n = 600
n = 600
No
d 1 (m) d 2 (m) Δd (m) 2Δd (m) λ=2Δd/n (m) ǀλ - λ ǀ ǀλ−λ ǀ2

1 0,0119 0,0121 2 x 10-4 4 x 10-4 6,67 x 10-7 3,333 x 10-8 1,111 x 10-15
2 0,0012 0,00141 2,1 x 10-4 4,2 x 10-4 7 x 10-7 0 0
3 0,00076 0,00098 2,2 x 10-4 4,4 x 10-4 7,33 x 10-7 3,333 x 10-8 1,111 x 10-15
Ʃ 21 x 10-7 Ʃ 2,222 x 10-15
λ 700 x 10-9 Δλ 0,333 x 10-9

Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai rata-rata dari panjang gelombang sinar
laser He-Ne untuk n = 600 adalah
∑ λi 21 x 10−7 = 700 x 10-9 m , dengan nilai ketidakpastiaan sebesar :
λ= i=1 =
n 3

√ √ √
2
Σ |λ−λ| 2,222 x 10
−15
2,222 x 10
−15
=¿ 0,333 x 10 m
-9
∆ λ= = =
N −1 3−1 2
maka, λ = (700 ± 0,333) x 10-9 m
Presentase kesalahan relatif pada percobaan ini adalah
−9
∆λ 0,333 x 10
×100 %= −9
× 100 %=0,047 %
λ 700 x 10
Presentase kesalahan mutlak dengan harga λ literatur=632,816 x 10−9 mpada percobaan
ini adalah
|λ−λ literatur| |(700−632,816) x 10−9|
×100 %= −9
× 100 %=10,616 %
λ literatur 632,816 x 10
 Perhitungan untuk n = 1000
n = 1000
No λ=2Δd/n 2
d 1 (m) d 2 (m) Δd (m) 2Δd (m) ǀλ - λ ǀ ǀλ−λ ǀ
(m)
1 0,0119 0.0123 4 x 10-4 8 x 10-4 8 x 10-7 0,934 x 10-8 0,872 x 10-16
0,0014
2 0,0011 3,1 x 10-4 6,2 x 10-4 6,2 x 10-7 0,866 x 10-8 0,749 x 10-16
1
0,0008
3 0,00053 3,5 x 10-4 7 x 10-4 7 x 10-7 0,066 x 10-8 0,004 x 10-16
8
Ʃ 21,2 x 10-7 Ʃ 1,625 x 10-16
λ 706,6 x 10-9 Δλ 9,01 x 10-9

Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai rata-rata dari panjang gelombang sinar
laser He-Ne untuk n = 1000 adalah
∑ λi 21,2 x 10−7 = 706,6 x 10-9 m , dengan nilai ketidakpastiaan sebesar :
i=1
λ= =
n 3

√ √ √
2
Σ |λ−λ| 1,625 x 10
−16
1,625 x 10
−16
=¿ 9,01 x 10 m
-9
∆ λ= = =
N −1 3−1 2
maka, λ = (706,6 ± 9,01) x 10-9 m
Presentase kesalahan relatif pada percobaan ini adalah
∆λ 9,01 x 10−9
×100 %= × 100 %=1,275 %
λ 706,6 x 10−9
Presentasekesalahan mutlak dengan harga λ literatur=632,816 x 10−9 mpada percobaan
ini adalah
|λ−λ literatur| |(706,6−632,816) x 10−9|
×100 %= −9
×100 %=11,66 %
λ literatur 632,816 x 10
C. Pengolahan Data Metode Grafik

λ
Dari hasil grafik diatas, didapatkan nilai =362,125 nm, maka nilai panjang
2
gelombang sinar laser HeNe adalah
λ=2 ( 362,125nm )=724,25nm dengan ketidakpastiannya sebesar
Δλ = 2 (2,67 nm) = 5,34 nm
Maka λ ± Δλ=724,25 ± 5,34 nm
Dengan kesalahan relatif
∆λ 5,34
% kesalahanrelatif = × 100 %= ×100 %=0,737 %
λ 724,25
Dan presentase kesalahan mutlak menggunakan harga λ literatur=632,816 nm
|λ−λ literatur| |724,25−632,816|
% kesalahanmutlak= × 100 % ¿ ×100 %
λ literatur 632,816
¿ 14,448 %
Lampiran 2
JAWABAN TUGAS AKHIR
EKSPERIMEN INTERFEROMETER MICHELSON-MORLEY

1. Berdasarkan data yang anda peroleh tentukanlah Panjang gelombang sinar laser
He-Ne!
JAWAB:
 Untuk n= 200
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai rata-rata dari panjang gelombang sinar
laser He-Ne untuk n = 200 adalah
∑ λi −7
19 x 10 = 633,3 x 10-9 m , dengan nilai ketidakpastiaan sebesar :
i=1
λ= =
n 3

√ √ √
2
Σ |λ−λ| 56 x 10
−15
56 x 10
−15
=¿ 0,5773 x 10
-9
∆ λ= = =
N −1 3−1 2
maka, λ = (633,3 ± 0,5773) x 10-9 m

 Untuk n=600
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai rata-rata dari panjang gelombang sinar
laser He-Ne untuk n = 600 adalah
∑ λi 21 x 10−7 = 700 x 10-9 m , dengan nilai ketidakpastiaan sebesar :
i=1
λ= =
n 3

√ √ √
2
Σ |λ−λ| 2,222 x 10
−15
2,222 x 10
−15
=¿ 0,333 x 10 m
-9
∆ λ= = =
N −1 3−1 9
maka, λ = (700 ± 0,333) x 10-9 m

 Untuk n=1000
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai rata-rata dari panjang gelombang sinar
laser He-Ne untuk n = 1000 adalah
∑ λi 21,2 x 10−7 = 706,6 x 10-9 m , dengan nilai ketidakpastiaan sebesar :
i=1
λ= =
n 3

√ √ √
2
Σ |λ−λ| 1,625 x 10
−16
1,625 x 10
−16
=¿ 9,01 x 10 m
-9
∆ λ= = =
N −1 3−1 2
maka, λ = (706,6 ± 9,01) x 10-9 m

2. Bandingkanlah hasil dengan harga Panjang gelombang laser He-Ne dari literatur
(data pabrik yang tercantum pada sumber sinar laser), bila harganya menyimpang
jauh coba analisis apa penyebabnya!
JAWAB:
 Untuk n=200
Presentase kesalahan relatif pada percobaan ini adalah
−9
∆λ 0,5773 x 10
×100 %= × 100 %=0,09 %
λ 633,3 x 10−9
Presentase kesalahan mutlak dengan harga λ literatur=632,816 x 10−9 mpada
percobaan ini adalah
|λ−λ literatur| |(633,3−632,816)x 10−9|
×100 %= × 100 %=0,076 %
λ literatur 632,816 x 10
−9

 Untuk n=600
Presentase kesalahan relatif pada percobaan ini adalah
∆λ 0,333 x 10−9
×100 %= × 100 %=0,047 %
λ 700 x 10−9
Presentase kesalahan mutlak dengan harga λ literatur=632,816 x 10−9 mpada
percobaan ini adalah
|λ−λ literatur| |(700−632,816) x 10−9|
×100 %= −9
× 100 %=10,616 %
λ literatur 632,816 x 10

 Untuk n=1000
Presentase kesalahan relatif pada percobaan ini adalah
−9
∆λ 9,01 x 10
×100 %= × 100 %=1,275 %
λ 706,6 x 10−9
Presentase kesalahan mutlak dengan harga λ literatur=632,816 x 10−9 mpada
percobaan ini adalah
|λ−λ literatur| |(706,6−632,816) x 10−9|
×100 %= ×100 %=11,66 %
λ literatur −9
632,816 x 10
Hasil yang didapat tidak jauh dari nilai literatur yang digunakan.

3. Bandingkanlah harga Panjang gelombang yang diperoleh dengan mengambil


n=200, n=600, dan n=1000 mana hasilnya yang lebih akurat, jelaskan apa
penyebabnya?
JAWAB :
Kesalahan Pengukuran
λ ± ∆ λ (nm)
No. n Relatif Mutlak

1 200 633,3 ± 0,5773 0,09% 0,076%


2 600 700 ± 0,333 0,047 % 10,616%
3 1000 706,6 ± 9,01 1,275 % 11,66%
Dari tabel diatas hasil yang paling akurat adalah pada saat n=200

4. Buat laporan akhir secara lengkap!


JAWAB :
Pada halaman 1-9

Anda mungkin juga menyukai