Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

OPTIKA FISIS : Difraksi

KHOIRUNNISA PUTRI RIFIANA


A3401211023
ST05.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Drs. Sidikrubadi Pramudito, M.Si.
.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan

Praktikum ini bertujuan menentukan panjang gelombang pada laser.

Teori singkat

Difraksi adalah suatu peristiwa pembelokan gelombang ketika menjalar melalui


celah sempit atau tepi yang tajam. Dalam peristiwa difraksi dikenal suatu kisi difraksi
yang terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Kisi
difraksi biasanya digunakan untuk menentukan panjang gelombang cahaya. (Wahyuni &
Prabawani 2017). Terjadinya difraksi disebabkan adanya tumbukkan antara gelombang
dengan penghalang berupa celah, benda tajam, benda tipis, dan benda-benda lainnya
(Fauzi & Trisniati 2016). Berdasarkan jarak antara sumber gelombang , penghalang
dengan layar dan jenis gelombang yang datang pada penghalang, difraksi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu difraksi Fraunhofer dan difraksi Fresnel. Difraksi Fraunhofer
terjadi ketika gelombang yang datang adalah gelombang bidang dan jarak antara sumber
gelombang, penghalang dan layar jauh. Difraksi Fresnel terjadi ketika gelombang yang
datang adalah sferis dan jarak antara sumber gelombang , penghalang dan layar cukup
dekat (Untung 2014).

Difraksi Fraunhofer terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu difraksi celah
tunggal, difraksi celah ganda, difraksi celah banyak, dan difraksi lubang lingkaran. Pada
difraksi celah tunggal dihasilkan pola terang-gelap secara berseling pada layar yang
ditempatkan di belakang celah (Karunawan 2016). Menurut Qadar et al. (2019), untuk
sebuah celah sempit tunggal dengan lebar d, syarat minimum untuk interferensi destruktif
𝑚𝜆
di sebuah titik P pada sudut 𝜃 dapat ditunjukkan dengan 𝑆𝑖𝑛 𝜃 dengan 𝑆𝑖𝑛 𝜃 ≈
𝑑
𝑦 𝑑𝑦
tan 𝜃 = . Jadi, akan didapatkan persamaan λ = (m = 1, 2, …). Sementara itu,
𝐿 𝑚𝐿

menurut Sari (2018) pada celah ganda terjadi gabungan antara difrakasi dan interferensi.
Perbedaan pola difraksi celah tunggal dengan ganda, yaitu menyempitnya pita terang dan
pita maksimumnya lebih terang. Oleh karena itu, lebar D akan lebih besar dari lebar d.
𝐷𝑦
Syarat minimumnya dapat dituliskan dengan λ = (m = 1, 2, …).
𝑚𝐿

Pada difraksi celah banyak, pola terang-gelap akan tampak seperti pada difraksi
celah ganda. Asringsih (2008) menyatakan bahwa terjadinya interferensi maksimum pada
𝐷𝑦
difraksi celah banyak dapat dituliskan dengan persamaan λ = (m = 1, 2, …). Pola
𝑚𝐿

difraksi cahaya lubang lingkaran difraksinya terdiri dari sebuah cakram terang dikelilingi
oleh cincin-cincin gelap dan terang yang bergantian. Dapat dijelaskan pola itu dalam
sudut 𝜃 yang menyatakan sudut setiap cincin. Jika diameter lubang adalah D dan Panjang
gelombang yang lewat λ, maka jejari sudut 𝜃 dari cincin gelap pertama diberikan oleh
λ
𝜃 ≈ sin 𝜃 = 1.22 (Qadar et al. 2019). Maka persamaan yang akan didapatkan adalah
𝐷
𝐷𝑦
λ= .
1.22 𝐿

Data Percobaan

Data difraksi celah tunggal

Tabel 1 Pengukuran jarak antar celah, jarak dari celah ke layar, jarak dari pusat
terang ke minimum pertama, dan panjang gelombang laser.

𝒅 ∆𝒅 𝑳 ∆𝑳 𝒚 ∆𝒚 λ ∆𝛌
0.16 mm 2 mm 640 nm 164.64 nm
0.08 mm 0.001 mm 500 mm 0.5 mm 4 mm 0.5 mm 640 nm 88.64 nm
0.04 mm 8 mm 640 nm 56.64 nm

Data difraksi celah ganda

Tabel 2 Pengukuran jarak antar celah, dan jarak dari celah ke layar

𝑫 ∆𝑫 𝑳 ∆𝑳
0.125 mm 0.001 mm 500 mm 0.5 mm
Tabel 3 Pengukuran jarak dari pusat terang ke garis terang ke n, dan panjang gelombang
laser

𝒏 𝒚𝒏 λ (nm)

1 2.5 625
2 5.0 625
3 8.0 666.667
4 10.0 625
5 13.0 650
6 15.0 625
Rata-rata 636.1667
(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟑𝟔. 𝟏𝟕 ± 𝟏𝟖. 𝟏𝟏) nm

Data difraksi lubang lingkaran

Tabel 4 Pengukuran jarak antar celah, jarak dari celah ke layar, jarak dari pusat terang
ke minimum pertama, dan panjang gelombang laser.

𝒅 ∆𝒅 𝑳 ∆𝑳 𝒚 ∆𝒚 λ ∆𝛌
0.06 mm 0.001 mm 500 mm 0.5 mm 6.5 mm 0.5 mm 639.344 nm 73.78 nm

Data difraksi celah banyak

Tabel 5 Pengukuran jarak antar celah, jarak dari celah ke layar, jarak dari pusat terang
ke minimum pertama, dan kerapatan garis.

Diket : Kerapatan garis = 400 garis/nm


𝒅 ∆𝒅 𝑳 ∆𝑳 𝒚 ∆𝒚 λ ∆𝛌
0.0025 mm 0.0001 mm 500 mm 0.5 mm 127 mm 0.5 mm 635 nm 28.535 nm
Pengolahan Data

Pengukuran pada difraksi celah tunggal

 Pengukuran panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya


(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.16 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 2 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 𝐿
0.16 (2)
λ= 500

λ = 0.000064 mm
λ = 640 nm

𝑦 𝑑 𝑑𝑦
λ= ∆𝑑 + 𝐿 ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
2 0.16 0.16 (2)
λ= (0.001) + (0.5) + (0.5)
500 500 5002
λ = 0.00016464 mm
λ = 164.64 nm
Jadi, panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya adalah
(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟒𝟎 ± 𝟏𝟔𝟒. 𝟔𝟒) nm

 Pengukuran panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya


(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.08 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 4 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 𝐿
0.08 (4)
λ= 500

λ = 0.000064 mm
λ = 640 nm
𝑦 𝑑 𝑑𝑦
λ= ∆𝑑 + 𝐿 ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
4 0.08 0.08 (4)
λ= (0.001) + (0.5) + (0.5)
500 500 5002
λ = 0.00008864 mm
λ = 88.64 nm
Jadi, panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya adalah
(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟒𝟎 ± 𝟖𝟖. 𝟔𝟒) nm

 Pengukuran panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya


(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.04 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 8 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 𝐿
0.04 (8)
λ= 500

λ = 0.000064 mm
λ = 640 nm

𝑦 𝑑 𝑑𝑦
λ= ∆𝑑 + 𝐿 ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
8 0.04 0.04 (8)
λ= (0.001) + (0.5) + (0.5)
500 500 5002
λ = 0.00005664 mm
λ = 56.64 nm
Jadi, panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya adalah
(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟒𝟎 ± 𝟓𝟔. 𝟔𝟒) nm

Pengukuran pada difraksi celah ganda


 Perhitungan panjang gelombang, m = 1
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.125 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 2.5 ± 0.5) mm
𝑑𝑦
λ= 𝑚𝐿
0.125 (2.5)
λ= 1(500)

λ = 0.000625 mm
λ = 625 nm
 Perhitungan panjang gelombang, m = 2
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.125 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 5.0 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ=
𝑚𝐿
0.125 (5.0)
λ= 2(500)

λ = 0.000625 mm
λ = 625 nm

 Perhitungan panjang gelombang, m = 3


(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.125 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 8.0 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 𝑚𝐿
0.125 (8.0)
λ= 3(500)

λ = 0.000666667 mm
λ = 666.667 nm
 Perhitungan panjang gelombang, m = 4
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.125 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 10.0 ± 0.5) mm
𝑑𝑦
λ= 𝑚𝐿
0.125 (10.0)
λ= 4(500)

λ = 0.000625 mm
λ = 625 nm
 Perhitungan panjang gelombang, m = 5
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.125 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 13.0 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 𝑚𝐿
0.125 (13.0)
λ= 5(500)

λ = 0.000650 mm
λ = 650 nm
 Perhitungan panjang gelombang, m = 6
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.125 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 15.0 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 𝑚𝐿
0.125 (15.0)
λ= 6(500)

λ = 0.000625 mm
λ = 625 nm

 Perhitungan rata-rata panjang gelombang


Σλ
𝜆̅ = 𝑚𝐿
625+625+666.667+625+650+625
𝜆̅ = 6
𝜆̅ = 0.0006361667 mm
𝜆̅ = 636.1667nm nm
Gambar 1 Screenshoot perhitungan rata-rata panjang dan ketidakpastiannya

Jadi, panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya adalah


(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟑𝟔. 𝟏𝟕 ± 𝟏𝟖. 𝟏𝟏) nm

Pengukuran pada difraksi lubang lingkaran


 Perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.06 ± 0.001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 6.5 ± 0.5) mm

𝑑𝑦
λ= 1.22 (𝐿)
0.06 (6.5)
λ= 1.22 (500)

λ = 0.000639344 mm
λ = 639.344 nm

𝑦 𝑑 𝑑𝑦
λ= ∆𝑑 + 𝐿 ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
6.5 0.06 0.06 (6.5)
λ= (0.001) + (0.5) + (0.5)
500 500 5002
λ = 0.00007378 mm
λ = 73.78 nm
Jadi, panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya adalah
(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟑𝟗. 𝟑𝟒𝟒 ± 𝟕𝟑. 𝟕𝟖) nm
Pengukuran pada difraksi celah banyak
 Perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya
(𝑑 ± ∆𝑑) = ( 0.0025 ± 0.0001) mm
(𝐿 ± ∆𝐿) = ( 500 ± 0.5) mm
(𝑦 ± ∆𝑦) = ( 127 ± 0.5) mm
Kerapatan garis = 400 garis/mm

𝑑𝑦
λ= 𝐿
0.0025 (127)
λ= 500

λ = 0.00000635 mm
λ = 635 nm

𝑦 𝑑 𝑑𝑦
λ= ∆𝑑 + 𝐿 ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
127 0.0025 0.0025 (127)
λ= (0.0001) + (0.5) + (0.5)
500 500 5002
λ = 0.000028535 mm
λ = 28.535 nm
Jadi, panjang gelombang laser dan ketidakpastiannya adalah
(𝛌 ± ∆𝛌) = (𝟔𝟑𝟓 ± 𝟐𝟖. 𝟓𝟑𝟓) nm

Pembahasan

Praktikum kali ini dilakukan untuk menentukan panjang gelombang pada laser.
Perhitungan panjang gelombang tersebut didapatkan dengan mengamati proses difraksi
yang terjadi pada gelombang cahaya. Proses difraksi ini terjadi karena gelombang cahaya
melewati celah yang sempit atau sesuatu yang tajam. Perambatan arah gelombang yang
diamati pada pola yang dihasilkan di praktikum kali ini adalah ketika cahaya melewati
celah tunggal, celah ganda, celah lingkaran, dan celah banyak. Cahaya yang melewati
celah tunggal dan celah ganda berupa gelombang, dimana pada celah tunggal hanya
terdapat satu celah dan pada celah ganda terdapat dua celah. Hasilnya bergantung pada
perbandingan ukuran panjang gelombang dengan lebar celah yang dilewati.
kisi yang terdiri dari ratusan atau ribuan celah dan diasumsikan memiliki jarak
antar celah yang sama persis menyebabkan garis maksimum tidak terlihat dengan cukup
jelas. Hal ini membuat cahaya yang terbentuk pada difraksi celah banyak hanya berupa
partikel. Sementara itu, cahaya yang melewati celah banyak juga berbentuk gelombang
seperti hal nya yang terjadi pada difraksi celah ganda. Seperti yang telah dijabarkan pada
bagian pengolahan data, bahwa penentuan panjang gelombang pada difraksi celah
tunggal, celah ganda, dan celah banyak didapatkan dengan perbandingan antara besar
jarak antar celah (d) dikali besar jarak dari pusat terang ke minimum pertama (y) dengan
besar jarak dari celah ke layar (L). Bedanya pada celah tunggal dan celah banyak m sama
dengan 1, sedangkan pada celah ganda dilakukan pengukuran berulang dengan variasi
besar nilai m yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Berdasarkan tabel 3, didapatkan salah dua dari enam hasil yang berbeda pada
pengukuran berulang difraksi celah ganda. Hal ini menunjukkan bahwa panjang
gelombang yang terhitung secara manual tidak sepenuhnya benar. Dari enam data
tersebut, kemudian di hitung rata-rata panjang gelombang dan ketidakpastiannya dengan
bantuan aplikasi Microsoft Excel. Didapatkan hasil sebesar (λ ± ∆λ) = (636.17 ±
18.11) nm. Pada pengukuran difraksi celah tunggal, dilakukan tiga kali percobaan
dengan variasi besar jarak antar celah dan besar jarak dari pusat terang ke minimum
pertama. Dengan perhitungan manual, didapatkan hasil ketiga percobaan berturut-turut
sebesar (λ ± ∆λ) = (640 ± 164.64) nm, (λ ± ∆λ) = (640 ± 88.64) nm, dan (λ ±

∆λ) = (640 ± 56.64) nm. Dengan kerapatan garis sebesar 400 garis/mm, dilakukan
pengukuran panjang gelombang yang melewati celah banyak dan didapatkan hasil
sebesar (λ ± ∆λ) = (635 ± 28.535) nm. Pada difraksi lubang lingkaran, cahaya
monokromatik akan terdifraksi sehingga pada layar akan nampak pola gelap terang.
Perbedaan perhitungan dengan difraksi lainnya terletak pada besar jarak dari celah ke
layar (L) yang dikali 1.22. Dengan perhitungan manual, didapatkan hasil sebesar
(λ ± ∆λ) = (639.344 ± 73.78) nm.
Simpulan
Besar panjang gelombang laser dapat ditentukan dengan pengamatan persitiwa
difraksi pada gelombang cahaya yang memiliki pola perambatan beragam. Peristiwa
difraksi merupakan keadaan dimana gelombang cahaya melewati celah yang sempit atau
tajam. Pengukuran pada difraksi celah tunggal, celah ganda, dan celah banyak
menggunakan rumus yang relatif sama, sedangkan pada difraksi lubang lingkaran rumus
yang digunakan sedikit berbeda. Namun, pada dasarnya hal yang mempengaruhi besar
panjang gelombang laser adalah besar jarak antar celah (d), besar jarak dari pusat terang
ke minimum pertama (y), dan besar jarak dari celah ke layar (L).

Daftar Pustaka
Asriningsih. 2008. Pengukuran distribusi intensitas cahaya yang dihasilkan kisi difraksi
menggunakan vernier larpro [Skripsi]. Yogyakarta : Universitas Sanata Sharma.

Fauzi A, Trisnarti MD. 2016. Aplikasi konsep difraksi dalam bidang kesehatan. Jurnal
Materi dan pembelajaran Fisika. 6 (1): 1-6.

Karunawan J. 2016. Pengembangan bahan ajar difraksi dari bahan alam berbasis Project
Based Learning (PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berppikir kreatif
[Skripsi]. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Qadar R, Haryanto Z, Syam M. 2019. Optika. Samarinda (ID) : Mulawarman University


Press.

Sari NP. 2018. Identifikasi indeks bias minyak kacang tanah dengan metode difraksi
Fraunhofer celah tunggal, celah ganda, dan celah banyak [Skripsi]. Jember :
Universitas Jember.

Untung GB. 2014. Eksperimen difraksi Fresnel dengan gelombang mikro pada
penghalang sisi lurus. Magister Scientise. 35 : 100-112.

Wahyuni S, Prabawani A. 2017. Kisi difraksi dengan menggunakan batang talas


(Colocasia esculenta). Unnes Physics Journal. 6 (1): 74-77.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai