Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

OPTIKA FISIS: DIFRAKSI

YOVIELACHICHA KHAIRUNISA
E4401211022
ST13.1

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Abd. Djamil Husin, S.Si, M.Si

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2022
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat menentukan panjang gelombang laser.

TEORI SINGKAT
Difraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat gelombang melalui suatu celah
sempit. Pada difraksi, timbul pola gelap terang dimana intensitas pola terang tidak sama atau
semakin jauh maka semakin kecil intensitasnya (Djuhana 2011). Difraksi merupakan suatu
peristiwa penyebaran cahaya melalui celah sempit. Celah sempit yang dimaksud dapat
diartikan sebagai suatu penghalang dengan lebar harus lebih kecil dari panjang gelombang (Jaja
2014). Pola difraksi dapat terbentuk dengan penghalang celah tunggal, dua celah dan banyak
celah (Sparisoma 2010). Ada beberapa aplikasi difraksi celah dalam dunia ilmu sains seperti
karakterisasi struktur kristal padatan (Indyana dan Murwani 2013), penentuan koefisien
pemuain panjang logam (Wulandari dan Radiyono 2015), pengukuran indeks bias (Hastiani
dan Toifur 2014). Menurut Wahyuni dan Prabawani (2017), difraksi merupakan suatu peristiwa
pembelokan gelombang ketika menjalar melalui celah sempit atau tepi yang tajam. Dalam
peristiwa difraksi dikenal suatu kisi difraksi yang terdiri atas sebaris celah sempit yang saling
berdekatan dalam jumlah banyak. Kisi difraksi biasanya digunakan untuk menentukan panjang
gelombang cahaya. Panjang gelombang cahaya merupakan jarak yang ditempuh oleh suatu
gelombang (Santosa 2012).
Difraksi dapat dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan jumlah celahnya yaitu
difraksi celah tunggal, difraksi celah ganda, difraksi lubang lingkaran, dan difraksi celah
banyak (Usman 2018). Pada difraksi celah tunggal, cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang
akan menghasilkan gelombang baru dan berinterferensi dengan gelombang yang berasal dari
tepi celah lain (Sarojo 2011). Jika gelombang cahaya melewati suatu celah tunggal, maka
cahaya akan terdifraksi sehingga pada layar terlihat pola gelap terang dan semua berkas
mempunyai fasa yang sama sehingga intensitasnya maksimum (Handayani 2014). Pada
difraksi celah ganda, terdapat suatu fenomena kombinasi difraksi dan interferensi yang
kemudian berimbas pada pola gelap terang yang dihasilkan pada layar. Sesuai namanya,
difraksi celah ganda menggunakan penghalang bercelah ganda sehingga dihasilkan empat
gelombang baru karena setiap satu celah menghasilkan dua gelombang baru (Tsalatsin 2014).
Menurut Yanuarief (2016), difraksi lubang lingkaran dan difraksi celah tunggal memiliki
kesamaan yaitu semakin besar celah yang digunakan maka jarak dari terang pusat ke gelap
pertama semakin kecil. Sedangkan menurut Sari (2018), difraksi celah banyak dan difraksi
celah ganda memiliki kesamaan yaitu semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar
sama maka semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar.

DATA
Tabel 1.1 Hasil percobaan pada celah tunggal
Ulangan d (mm) Δd (mm) L (mm) ΔL (mm) y (mm) Δy (mm)
Percobaan 1 0,16 0,001 500 0,5 2 0,5
Percobaan 2 0,08 0,001 500 0,5 4 0,5
Percobaan 3 0,04 0,001 500 0,5 8 0,5

Tabel 1.2 Hasil perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya


Ulangan λ (nm) Δλ (nm)
Percobaan 1 640,00 164,64
Percobaan 2 640,00 88,64
Percobaan 3 640,00 56,64

Tabel 2.1 Hasil percobaan pada celah ganda


m D (mm) ΔD (mm) L (mm) ΔL (mm) y (mm) Δy (mm) λ (nm)
1 0,125 0,001 500 0,5 2,5 0,5 625,000
2 0,125 0,001 500 0,5 5 0,5 625,000
3 0,125 0,001 500 0,5 8 0,5 666,667
4 0,125 0,001 500 0,5 10 0,5 625,000
5 0,125 0,001 500 0,5 13 0,5 650,000
6 0,125 0,001 500 0,5 15 0,5 625,000

Tabel 2.2 Hasil perhitungan rata-rata panjang gelombang dan ketidakpastiannya


𝜆̅ (nm) ̅𝛥𝜆
̅̅̅ (nm)
636,111 18,002

Tabel 3.1 Hasil percobaan lubang lingkaran


d (mm) Δd (mm) L (mm) ΔL (mm) y (mm) Δy (mm)
0,006 0,001 500 0,5 6,5 0,5

Tabel 3.2 Hasil perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya


λ (nm) Δλ (nm)
639,34 73,78
Tabel 4.1 Hasil percobaan kisi difraksi (celah banyak)
d (mm) Δd (mm) L (mm) ΔL (mm) y (mm) Δy (mm) Kerapatan garis (garis/mm)
0,0025 0,001 500 0,5 127 0,5 400

Tabel 4.2 Hasil perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya


λ (nm) Δλ (nm)
635,000 28,535

PENGOLAHAN DATA
1. Perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya pada celah tunggal
a. Percobaan 1
𝑑×𝑦 0,16 × 2
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,00064 mm = 640,00 nm
1 × 500
𝑦 𝑑 𝑑𝑥𝑦
Δλ = 𝐿 ∆𝑑 + ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
2 0,16 0,16 𝑥 2
= 500 (0,001) + (0,5) + (500)2
(0,5)
500

= 0,000164640 mm = 164,64 nm
b. Percobaan 2
𝑑×𝑦 0,08 × 4
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,00064 mm = 640,00 nm
1 × 500
𝑦 𝑑 𝑑𝑥𝑦
Δλ = 𝐿 ∆𝑑 + ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
4 0,08 0,08 𝑥 4
= 500 (0,001) + (0,5) + (500)2
(0,5)
500

= 0,00008864 mm = 88,64 nm
c. Percobaan 3
𝑑×𝑦 0,04 × 8
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,00064 mm = 640,00 nm
1 × 500
𝑦 𝑑 𝑑𝑥𝑦
Δλ = 𝐿 ∆𝑑 + ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
8 0,04 0,04 𝑥 8
= 500 (0,001) + (0,5) + (500)2
(0,5)
500

= 0,00005664 mm = 56,64 nm

2. Perhitungan panjang gelombang serta rata-rata panjang gelombang dan


ketidakpastiannya pada celah ganda
a. m ke-1
𝑑×𝑦 0,125 × 2,5
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,000625 mm = 625,000 nm
1 × 500

b. m ke-2
𝑑×𝑦 0,125 × 5
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,000625 mm = 625,000 nm
2 × 500

c. m ke-3
𝑑×𝑦 0,125 × 8
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,000667 mm = 666,667 nm
3 × 500

d. m ke-4
𝑑×𝑦 0,125 × 10
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,000625 mm = 625,000 nm
4 × 500

e. m ke-5
𝑑×𝑦 0,125 × 13
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,000650 mm = 650,000 nm
5 × 500

f. m ke-6
𝑑×𝑦 0,125 × 15
λ = 𝑚×𝐿 = 6 × 500
= 0,000625 mm = 625,000 nm

g. Rata-rata panjang gelombang dan ketidakpastiannya


625+625+666,667+625+650+625
𝜆̅ = = 636,111 nm
6

𝑛 ̅ 2
̅̅̅ = √∑𝑖=1(𝜆𝑖 − 𝜆) = √1620,370370370370 = 18,002 nm
̅𝛥𝜆
𝑛−1 5

3. Perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya pada lubang lingkaran


𝑑×𝑦 0,06 × 6,5
λ = 1,22 × 𝐿 = 1,22 × 500 = 0,00063934 mm = 639,34 nm
𝑦 𝑑 𝑑𝑥𝑦
Δλ = 𝐿 ∆𝑑 + ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
6,5 0,06 0,06 𝑥 6,5
= 500 (0,001) + (0,5) + (500)2
(0,5)
500

= 0,00007378 mm = 73,78 nm

4. Perhitungan panjang gelombang dan ketidakpastiannya pada celah banyak


𝑑×𝑦 0,0025 × 127
λ = 𝑚×𝐿 = = 0,000635 mm = 635,000 nm
1 × 500
𝑦 𝑑 𝑑𝑥𝑦
Δλ = 𝐿 ∆𝑑 + ∆𝑦 + ∆𝐿
𝐿 𝐿2
127 0,0025 0,0025 𝑥 127
= 500 (0,001) + (0,5) + (500)2
(0,5)
500

= 0,000028535 mm = 28,535 nm
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, diberikan empat data yang berbeda yaitu data hasil percobaan
difraksi pada celah tunggal, celah ganda, lubang lingkaran, dan celah banyak. Pada difraksi
celah tunggal dilakukan tiga kali percobaan dengan lebar celah (d) dan jarak dari pusat terang
(y) yang berbeda-beda. Pada difraksi celah ganda dilakukan enam kali pengulangan dengan
jarak dari pusat terang (y) yang berbeda-beda. Penentuan Panjang gelombang dan
ketidakpastiannya dihitung manual menggunakan rumus yang membutuhkan lebar celah dan
ketidakpastiannya (d ± Δd) untuk celah tunggal, jarak antar celah dan ketidakpastiannya (D ±
ΔD) untuk celah ganda, diameter lubang (d ± Δd) untuk lubang lingkaran, jarak antar garis (D
± ΔD) untuk celah banyak, jarak celah ke layar dan ketidakpastiannya (L ± ΔL), orde difraksi
(m), serta jarak dari pusat terang dan ketidakpastiannya (y ± Δy).
Setelah dilakukan perhitungan, pada data pecobaan difraksi celah tunggal terdapat tiga
nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya yaitu (640,00 ± 164,64) nm, (640,00 ± 88,64)
nm, dan (640,00 ± 56,64) nm. Pada data percobaan difraksi celah ganda dilakukan perhitungan
rata-rata panjang gelombang dan ketidakpastiannya yang mendapatkan hasil yaitu (636,111 ±
18,002) nm. Pada data percobaan difraksi lubang lingkaran didapatkan nilai Panjang
gelombang dan ketidakpastiannya yaitu sebesar (639,34 ± 73,78) nm. Pada data percobaan
difraksi celah banyak didapatkan nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya yaitu sebesar
(635,000 ± 28,535) nm. Percobaan celah tunggal memiliki kemiripan dengan lubang lingkaran
yaitu semakin kecil lebar celah yang dilalui maka semakin besar penyebaran gelombang dan
sebaliknya. Percobaan celah ganda memiliki kemiripan dengan celah banyak yaitu semakin
banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama maka semakin tajam pola difraksi yang
dihasilkan pada layar.
Difraksi gelombang dapat dengan mudah kita jumpai pada kehidupan sehari-hari
contohnya Compact Disk (CD). Permukaan Compact Disk mengkilat dan terdiri dari sejumlah
alur sehingga ketika cahaya jatuh di atas CD, sebagian cahaya tersebut akan terdifraksi
sementara sebagian yang lain akan dipantulkan. Hal ini juga yang menyebabkan adanya pola
seperti pelangi pada permukaan Compact Disk. Selain itu cahaya matahari yang masuk melalui
celah pintu pada ruangan tertutup atau ruangan gelap juga merupakan contoh difraksi. Ketika
pintu ruangan tertutup kemudian ada seseorang yang membukanya sebagian maka dapat dilihat
cahaya akan menyembur ke dalam ruangan dengan tikungan melintasi tepinya. Pintu berfungsi
sebagai penghalang di jalur cahaya.
SIMPULAN
Panjang gelombang laser atau panjang gelombang cahaya merupakan jarak yang
ditempuh oleh suatu gelombang. Panjang gelombang cahaya biasanya ditentukan
menggunakan kisi difraksi. Kisi difraksi merupakan sebaris celah sempit yang saling
berdekatan dalam jumlah banyak yang terjadi pada peristiwa difraksi. Panjang gelombang
dapat ditentukan melalui perhitungan yang membutuhkan beberapa komponen seperti lebar
celah, jarak antar celah, jarak antar garis, jarak celah ke layar, serta jarak dari pusat terang.

DAFTAR PUSTAKA
Djuhana D. 2011. Kuliah Fisika Dasar. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.
Handayani SL. 2014. Analisis pola interferensi celah banyak untuk menentukan Panjang
gelombang laser He-Ne dan laser diode. Jurnal Fisika. 4(1): 26-31.
Hastiani Y, Toifur M. 2014. Pengukuran indeks bias air melalui eksperimen kisi difraksi keping
compact disk (cd). Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika. 4(1): 1.
Indyana M, Murwani KM. 2013. Sintesis dan karakterisasi struktur kristal padatan ca 1-x cu x
f2 dengan difraksi sinar-x. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2): 44.
Jaja K. 2014. Fisika Optik. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia.
Santosa IE. 2012. Pengukuran jarak antar celah kisi difraksi dengan metoda deviasi minimum.
Jurnal Ilmiah. 1(1): 19-22.
Sari NP. 2018. Identifikasi indeks bias minyak kacang tanah dengan metode difraksi faunhofer
celah tunggal, celah ganda, dan celah banyak [skripsi]. Jember: Universitas Jember.
Sarojo AG. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta (ID): Salemba Teknika.
Sparisoma V. 2010. Fisika Dasar. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.
Tsalatsin MN, Masturi. 2014. Penentuan panjang gelombang sumber cahaya berdasarkan pola
interferensi celah banyak. Jurnal Berkala Fisika. 8(2): 37-44.
Usman UK. 2018. Propagasi gelombang radio pada teknologi seluler. Jurnal Sistem Informasi.
6(2): 267-274.
Wahyuni S, Prabawani A. 2017. Kisi difraksi dengan menggunakan batang talas (colocasia
esculenta). Unnes Physics Journal. 6(1): 74-77.
Wulandari PS, Radiyono Y. 2015. Penggunaan metode difraksi celah tunggal pada penentuan
koefisien pemuaian Panjang alumunium (al). Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika.
5(2): 1.
Yanuarief C. 2016. Simulasi pola difraksi fraunhover untuk celah lingkaran dengan modifikasi
fungsi bessel. Intergrated Lab Journal. 4(2): 181-188.

Anda mungkin juga menyukai