DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2022
I. Tujuan
Praktikum pemakaian alat-alat ukur dasar panjang dan massa bertujuan menentukan
kesalahan pada pengukuran beserta penjalarannya.
III. Data
𝜋𝑙𝐷 2
V= 4
(3.14)(6.390)(1.600)2
= 4
= 12.848
𝜋𝐷 2 𝜋𝐿𝐷
∆𝑉 = ∆l + ∆𝐷
4 2
3.14 (1.600)2 3.14 (6.390)(1.600)
= (0.005) + (0.005)
4 2
= 0.090
𝑚
𝜌= 𝑉
97.560
= 12.848
= 7.594
1 𝑚
∆𝜌 = 𝑉 ∆𝑚 + 𝑉 2 ∆𝑉
1 97.560
= 12.848 (0.005) + (12.848)2 (0.09)
= 0.05
V=p×l×t
= 3.734 × 2.569 × 0.984
= 9.439
= 0.09
𝑚
𝜌= 𝑉
5.300
= 9.440
= 0.561
1 𝑚
∆𝜌 = √(𝑉)2 x (0.9 x ∆m)2 + (𝑉 2 )2 x (∆𝑉)2
1 5.300
=√(9.439)2 x (0.9 x 0.005)2 + (9.4392)2 x (0.09)2
= 0.005
V. Pembahasan
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk
mengukur panjang suatu benda Pada jangka sorong batas ukur yang dimiliki 16 cm atau
1600 mm, nilai skala terkecil 0.05 mm dan nilai ketidakpastian 0.05 mm. Objek yang
besarnya lebih dari 16 cm tidak dapat diukur menggunaka jangka sorong. Keuntungan
penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah
kelereng, diameter tabung, atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Ketelitian dari
jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur
Panjang, Mikrometer sekrup dapat dipergunakan untuk mengukur tebal kertas, diameter
kawat tipis, tebal plat tipis yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Mikrometer
sekrup memiliki batas ukur 2.5 cm atau 25 mm, nilai skala terkecil 0.01 mm dan nilai
ketidakpastian 0.01 mm. Neraca 1 lengan yang digunakan pada praktikum ini adalah neraca
ohaus. neraca ohaus memiliki batas ukur 311 gr, nilai skala terkecil 0.01 gr dan nilai
ketidakpastian 0.005 gr.
Alat ukur jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca ohaus, alat tersebut memiliki
fungsi dan ketelitian yang berbeda beda. Pada tabel 1 pengukuran silinder pejal alat ukur
yang telah digunakan yaitu jangka sorong dan neraca ohaus. Jangka sorong digunakan
untuk mengukur diameter dan panjang dari silider pejal. Sedangkan neraca ohaus untuk
menimbang massa dari silinder pejal tersebut. Sehingga data yang diperoleh untuk massa
yaitu 𝑚 ± ∆𝑚 = (97.560 ±0.005) 𝑔𝑟𝑎𝑚, diameter silinder pejal 𝐷 ± ∆𝐷 = (1.600 ± 0.005)
𝑐𝑚, panjang silinder pejal 𝑙 ± ∆𝑙 = (6.390 ± 0.005) 𝑐𝑚, volume silinderpejal 𝑉 ± ∆𝑉 =
(12.848 ± 0.090) 𝑐𝑐, dan rapat massa yang dimiliki silinder pejal 𝜌 ± ∆𝜌 = (7.594 ± 0.054)
𝑔/𝑐𝑐. Metode yang berbeda dalam pengukuran akan menghasilkan data yang berbeda
karena masing – masing alat mempunyai fungsi dan memiliki NST yang berbeda, sehingga
memberikan tingkat ketelitian yang berbeda untuk hasil suatu pengukuran. Dalam
pengukuran bisa terjadi kesalahan bagi pengamat dan kesalahan alat.
Pengukuran langsung adalah mengukur suatu dimensi menggunakan alat ukur Jangka
sorong atau mikrometer skrup (Loo Kang Wee dan Hwee Tiang Ning 2014). Pengukuran
tidak langsung adalah pengukuran suatu besaran dengan cara tidak langsung
membandingkannya dengan besaran acuan, melainkan dengan membandingan dengan
besaran lainnya (Nurlina et al. 2019). Jenis mikrometer yang dipakai untuk mengukur
kedalaman dan juga ketinggian dalam sebuah benda. Kegiatan manufaktur adalah suatu
aktivitas untuk membuat produk-produk atau komponen-komponen tertentu sesuai dengan
standar yang diinginkan. Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan suatu produk sesuai
dengan kualitas yang diinginkan, perlu keahlian khusus yaitu keahlian dalam memilih
permesinan, keahlian dalam mengoperasikan permesinan, serta keahliahan dalam
melakukan pengukuran, khususnya dalam bidang pengukuran dimensi (Nurhasan Ropii
2019).
VI. Simpulan
Dari praktikum ini kita dapat menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup dan
neraca ohaus dengan benar. Kesalahan dapat terjadi karena keterbatasan keterampilan
penggunaan alat, pengamatan, kesalahan titik nol,dan kelelahan alat. Untuk mengatasi
kelelahan alat harus dilakukan kalibrasi alat atau penerra ulang. Jangka sorong untuk
pengukuran bagian luar benda, mikroskop sekrup untuk mengukur ketebalan benda, neraca
ohaus untuk menimbang berat benda.
VII. Daftar Pustaka
Halliday D,Resnick R, Walker J . 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta (ID): Penerbit
Erlangga.
Tuhayat A. 2013. Uji fisis bata di daerah rawan gempa Rejang Lebong dan implementasi
pembelajaran dengan pendekatan ctl pada materi besaran dan satuan. Tugas Akhir
S2. Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Machin G. 2013. Essential Measurement. journal Measurement and Control. 46(3): 90–
96.
Hia S, Panuluh AH. 2021. Pengukuran modulus geser baja menggunakan analisis osilasi
pegas-massa dengan software logger pro. 09 (01). journal teori dan aplikasi fisika.
Ropi’i N. 2019. Efektivitas penggunaan media peraga ikonik jangka sorong dan
mikrometer sekrup terhadap pemahaman konsep pengukuran siswa. 3 (1): 9-14.
Journal inovasi pendidikan dan riset ilmiah.
Mulyadi et al.2020. Pelatihan penggunaan alat ukur dimensi jangka sorong dan
mikrometer skrup di smk sasmita pamulang . Prosiding . Program Studi Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang Tangerang Selatan. 1(1).