PENGUKURAN
DISUSUN OLEH :
GHIYATS RASYID
1802311084
KELAS 3C
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN TEKNIK MESIN/PRODI D3 TEKNIK MESIN 2019
DOSEN PEMBIMBING
Hamdi, S.T., M.Kom.
KATA PENGANTAR
Ghiyats Rasyid
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
1.2RUMUSAN MASALAH
1.3TUJUAN
BAB 5 KESIMPULAN
1.3 TUJUAN
1. Dapat memahami dan mengetahui cara penggunaan alat ukur dengan baik
dan benar.
2. Dapat mengetahui bagaian apa saja yang dapat diukur dengan alat ukur
tersebut.
3. Dapat menganalisa hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan
menggunakan alat ukur yang berbeda – beda.
BAB II DASAR TEORI
PENGUKURAN
Pengukuran adalah penentuan besaran,dimensi, atau
kapasitas,biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur atau kegiatan
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan
sebagai satuan.
SATUAN UKURAN
Satuan dalam ukuran bisa berbeda-beda tergantung apa yang akan kita
gunakan.Misalnya,untuk mengukur panjang suatu benda maka digunakan
satuan panjang seperti cm,m,mm,dll.
3. Suasana
Suasana tidak kalah berpengaruhnya dalam proses
pengukuran.Karena dalam mengukur kita membutuhkan fokus yang
sangat tinggi agar hasil pengukurannya lebih presisi, maka suasana
pun harus tenang.Jika suasana tidak tenang maka dapat terjadi
hilang fokus pada saat mengukur.
JANGKA SORONG
Jenis jangka sorong terdapat dua,yaitu jangka sorong biasa dan jangka
sorong dial.Perbedaan jangka sorong biasa dengan jangka sorong dial adalah
pembacaan ukuran dapat lebih mudah terbaca pada jangka sorong dial.
BAGIAN – BAGIAN JANGKA SORONG
1. Rahang Dalam
bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap,
digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas,
lebar meja dll.
2. Rahang Luar
juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar
digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter
tabung, cincin dan lain lain
3. Depth Probe (Tangkai Ukur)
Bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda,
musalnya kedalaman tabung
4. Skala Utama dan Skala Nonius
skala utama terletak pada rahang tetap yang berupa skala dalam inchi dan
mm, sedangkan skala nonius terletak pada rahang geser yang terdapat 10
skala yang panjangnya 9 mm
5. Tombol Pengunci
Berfungsi untuk mengunci ukuran jangka sorong agar tidak berubah –
ubah.
PENGUKURAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Pada pengukuran luar, benda kerja ditumpukan pada kaki tetap dan
pergeseran didekapkan dengan tekanan ringan
Ukuran dengan bidang pengukuran yang lebar sedalam mungkin, supaya
bilah ukur tidak menjadi tumpul secara sia-sia
Alur dan parit hendaknya diukur dengan ujung patuk yang menyerupai pisau
supaya tidak terjadi kesalahan pengukuran
Jangka Sorong jangan diseret sepanjang benda kerja tanpa alasan dalam
keadaan penggeser dikencangkan. Sebelum mengangkat jangka sorong,
penggeser harus dilonggarkan untuk menghindarkan keausan bidang
pengukur secara sia-sia.
4. Pengukuran Step
Pengukuran step juga dapat dilakukan dengan menggunakan jangka
sorong.Pengukuran step dapat diukur dengan menggunakan bagian
depan kaki tetap.Tetapi pengukuran step ini sangat jarang dilakukan
atau digunakan.
MIKROMETER SEKRUP
1. JANGKA SORONG
2
Ʃ[(𝑑𝑖 −𝑥𝑖) ]
Rumus : 𝑆𝑑 = √
𝑛 −1
OUTSIDE DIAMETER
Ukuran Kecil
No di [di - xi ] [(di - xi)2]
1 25,000 0.003 0,000009
2 25,005 0.002 0,000004
3 25,005 0.002 0,000004
4 25,005 0.002 0,000004
5 25,005 0.002 0,000004
6 25,005 0.002 0,000004
7 25 0.003 0,000009
8 25,005 0,002 0,000004
9 25,005 0,002 0,000004
Σ 225,035 0.000046
Xi 25,003
Sd 0,00024
D 25,003 ± 0.00024
PLUQ GAUGE 18H7
No Yes/No
20 Yes
37 Yes
40 Yes
41 No
42 No
43 No
44 No
45 No
47 No
48 No
48 No
50 No
51 Yes
52 No
DATA ASLI HASIL PENGUKURAN (SEBELUM DI ANALISIS)
BAB V KESIMPULAN
https://www.studiobelajar.com/mikrometer-sekrup/
https://www.gurupendidikan.co.id/jangka-sorong/