oleh :
Kelompok :
1. Arei Yovano (
2. Adam Zizki (2211003)
3. Rohaidi Rezki Ramadhan (2211006)
4.Fadly Muhammad Syah (2211055)
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1
oleh :
Kelompok :
1. Arei Yovano (
2. Adam Zizki (2211003)
3. Rohaidi Rezki Ramadhan (2211006)
4.Fadly Muhammad Syah (2211055)
Dosen Pengampu,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nyakami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum dengan materi
“pengukuran”.Penulisan laporan ini adalah salah satu tugas dan praktikum untuk mata
pelajaran Fisika di INSTITUT TEKNOLOGI BATAM. Dalam penulisan laporan praktikum
ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingatakan kemampuan yang kami miliki.Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaanpembuatan laporan ini.Dalam penulisan
makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang takterhingga kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Ibu
Yopi Mardiansyah, S.Pd.,M.Si yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam
laporan ini.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihakyang membutuhkan, khususnya bagi kita sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….... 1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN .......................................................................... 2
Kata Pengantar..................................................................................................................... 3
Daftar Isi.............................................................................................................................. 4
BAB I Dasar Teori……………………………………………………………………….. 5
BAB II Langkah Kerja…………………………………………………………………… 8
1. Alat dan Bahan……………………………………………………………………. 8
2. Langkah-langkah Percoban……………………………………………………….. 8
3. Tabel pengamatan………………………………………………………………… 8
BAB III Hasil Pengamatan………………………………………………………………. 11
BAB IV Pembahasan…………………………………………………………………… 13
1. Analisi…………………………………………………………………………… 13
2. Diskusi………………………………………………………………………….. 15
BAB V PENUTP………………………………………………………………………... 17
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 17
B. Saran…………………………………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
LAMPIRAN. Data Hasil Praktikum
4
BAB I DASAR TEORI
Pengukuran adalah pekerjaan sangat penting untuk mengetahui data secara pasti.
Pengukuran mempunyai ketidaktentuan atau ketidakpastian. Seberah akurat hasil suatu
pengukuran eksperimen akan dapat dipercaya, maka hal itu sangan ditentukan oleh seberapa
akurat kita dapat menaksir atau memperkirakan harga ketidakpastian pengukuran tersebut.
Selisih ketidakpastian itu biasa disebut dengan “eror” dari pengukuran yang telah dilakukan.
Selanjutnya beberapa jenis alat ukur (Tim Laboratotium Fisika Dasar.2018.Buku Panduan
Praktikum Fisika Dasar I.).
1. Mistar
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian
pengukuran setengan dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan
pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada
mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan
kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebihkecil dari ukuran aslinya.
(Buku Fisika Dasar 1 Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar).
2. JangkaSorong
Alat ukur panjang yang lebih teliti dari mistar adalah jangka sorong. Jangka sorong
dapat mengukur hingga ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong biasanya digunakan untuk
mengukur diameter suatu benda. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yakni rahang
tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pad rahang tetap adalah skala
utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius. Cara
membaca nilai skala nonius dan skala utama pada jangka sorong sebagai berikut.
5
Jika jumlah skala nonius adalah 10 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1 mm/10
=0,1mm
Jika jumlah skala nonius adalah 20 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1 mm/20
=0,05mm
Jika jumlah skala nonius adalah 50 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1 mm/50
=0,02mm
contoh pengukuran dengan menggunakan jangk sorong
Skalautama:1,1cmx10=11mm
Skalanonius:0,6mmx1=0,6mm
Hasil: 11,6 mm ±0,005 mm
(ilmiahku. (2019, 12 1). dasar teori pratikum fisika tentang pengukuran. Retrieved
from ilmiah: https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-
pengukuran.html).
3. MikrometerSekrup
Hasil pengukuran panjang yang lebih teliti lagi adalah mikrometer sekrup.Mikrometer
sekrup dapat mengukur hingga ketelitian 0,01 mm. Namun, jangkauan panjang
pengukurannya sangat terbatas. Bahkan, ada beberapa micrometer sekrup yang hanya
mampu mengukur panjang maksimum 1 inci. Micrometer sekrup terdiri atas dua
bagian, yakni selubung (poros tetap) yang merupakan skala utama dan selubungluar
(polosulir) merupakan skala nonius dan skala utama.hasil dari skala utama dan noius.
Skalautama:1,5x1mm=1,5mm
Skalanonius:30x0,01mm=0,30mm
Hasil: 1,5 + 0,30 = 1,80 mm ±0,005 mm
6
Pengukuran Massa
4. Neracaohaus
Neraca ini mempunyai dua skala, yakni skala N (newton) untuk mengukur berat
benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda. Neraca Ohaus Penen-tuan
masa benda pada neraca ini dilakukan ddengan menggeser sejumlah anak timban-gan
yang telah berada pada lengan neraca. Ketelitian pengukuran ditentukan oleh masa.
Persamaan umum massa jenis (Buku Fisika Dasar 1 Unit Laboratorium Fisika Dasar
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar).
ρ=m/v
Dimana, ρ = massa jenis zat (kg/m3) m = massa zat (kg) v = volume zat (m3)
7
Bab II Langkah Kerja
A. Tujuan Pratikum
Menentukan hasil pengukuran dan massa bola,silinder, dan balok dengan
beberapa alat ukur jangka sorong,penggaris, dan micrometer sekrup.
Membandingkan ketelitian hasil pengukuran. Membandingkan massa jenis
balok,silinder, dan bola.
C. Langkah-langkah Percobaan
1. Mengukur massa benda menggunakan neraca
2. Mengukur panjang,lebar,dan tinggi menggunakan jangka sorong
3. Mengukur diameter selinder,bola,dan benda lainnya menggunakan
mirometer sekrup
4. Mencatat hasil pengamatan
5. Menghitung massa jenis benda berdasarkan data hasil pengukur
D. Tabel pengamatan
1. BALOK
8
2
V= V= P=
2. Silinder
9
3
4
5
V= V= P=
3. Bola
Pengukuran ke Massa (gram) Diameter (cm)
1
2
3
4
5
10
Bab III Hasil Pengamatan
1. Balok
2. Silinder
11
ke (gram)
1 69,65 4,4 6,7
2 69,60 4,4 6,7
3 69,60 4,4 6,7
4 69,60 4,4 6,7
5 69,60 4,4 6,7
3. Bola
Pengukuran Massa (gram) Diameter (cm)
ke
1 87,10 6,1
2 87,15 6,1
3 87,12 6,1
4 87,11 6,1
5 87,20 6,1
12
4 927,117 0,093
5 927,117 0,093
∑v=4.635,585 ∑v2= ∑ρ=0,476
Bab IV Pembahasan
1) Analisis
3. Diskusi
13
Bab V Penutup
1. Simpulan
2. Saran
14
Daftar Pustaka
15