Anda di halaman 1dari 12

i

ACARA II

ALAT UKUR MEKANIK

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mempelajari prinsip-prinsip dasar pengukuran
b. Menentukan panjang, diameter dalam, diameter luar dan ketebalan benda.
c. Melakukan pengukuran massa benda.
2. Waktu Praktikum
Sabtu, 19 Januari 2019
3. Tempat Praktikum
Laboratorium Fisika Dasar, Lantai II, Fakultas Teknik Sipil Universitas Palembang

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat – alat Praktikum
a. Jangka Sorong
2. Bahan – bahan Praktikum
a. Kubus ukuran 5x5 cm
b. Tabung
c. Silinder Kayu
d. Baut berbentuk Hexagon
e. Turunan / Reducer
f. Cerucut

C. LANDASAN TEORI
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang kita ukur
menggunakan alat ukur dengan suatu satuan. Suatu pengukuran selalu disertai oleh
ketidakpastian. Beberapa penyebab ketidakpastian yaitu adanya nilai skala terkecil
(NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, adanya gesekan,
kesalahan paralakss,fluktuasi parameter pengukuran dan lingkungan yang saling
mempengaruhi serta keterampilan pengamat, sehinggasangat sulit mendapatkan nilai
sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran (Gunada, 2014 : 5).
Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. pengukuran yang sangat
teliti sangat diperlukan dalam fisika, agar peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi
dengan kuat. Namun ketika kita mengukur suatu besaran fisis menggunakan
instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatka nilai benar x0 melainkan selalu terdapat
ketidakpastian. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur yang pasti memiliki nilai skala
terkecil (NST) (Swatikaningrum, 2013).
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika adalah melakukan
pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum
tidak lengkap apabila tidak ada data yang didapat dalam pengukuran. Kenyataannya
dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran suatu besaran
menggunakan alat ukur yang sudah ditentukan, karena pengukuran sebenarnya adalah
proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang
sudah ditetapkan (Bahtiar, 2010 : 12).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Volume
a. Mengukur panjang, lebar, tinggi/tebal dan diameter benda yang diberikan pada
10 tempat yang berbeda.
b. Memilih alat ukur yang sesuai untuk benda tersebut.
c. Menuliskan hasil pengukuran sesuai dengan aturan angka penting pada tabel
yang sesuai.
d. Menghitung panjang rata-rata, lebar rata-rata, tinggi/tebal rata-rata dan
diameter rat-rata serta menentukan ralat pengukuran untuk masing-masing
benda.
e. Menghitung volume rata-rata, dan menetukan ralat volume untuk masing-
masing benda.
2. Menentukan Rapat Jenis

a. Mengukur massa masing-masing benda sebanyak 10 kali atau sesuai petunjuk


asisten.

xxix
b. Menuliskan hasil pengukuran sesuai dengan aturan angka penting pada tabel
yang sesuai.
c. Menghitung rapat jenis masing-masing benda, dengan membandingkan massa
benda dengan volume benda secara berurutan.
d. Menghitung rapat jenis masing-masing benda, dan menentukan ralat untuk
rapat jenis masing-masing benda.

E. HASIL PENGUKURAN
1. Kubus 5x5 cm

No. Pi (cm) Li (cm) Ti (cm)


1. 5 3 2
2. 2,49 2,33 2
3. 3 1,2 2
4. 3 1,2 2
5. 5 1,2 2
6. 5 1,2 2

xxx
2. Tabung

No Pi (cm) Di (cm) Tebal (cm)


1. 5,17 2,45
2. 5,17 1,5
3. 5,17 0,449

xxxi
3. Silinder Kayu

No Ti (cm) di (cm)
1 1,25 4,1
4. Baut Berbentuk Hexagon

No Pi sisi (cm) Di (cm) Tebal (cm)


1. 2,9 3,6 0,5
2. 2,9 3,6 0,5
3. 2,9 3,6 0,5
4. 2,9 3,6 0,5
5. 2,9 3,6 0,5
6. 2,9 3,6 0,5
5. Turunan / Reducer

No Ti sisi (cm) Di luar (cm) Di dalam Tebal (cm)


1. 1,3 2,8 1,78 0,48
2. 2,6 4,28 3,1 0,585

6. Cerucut

No Ti (cm) Di (cm)
Kseluruhan Sisi
7 4,9
Setengah Sisi
3,5 2,56
F. PEMBAHASAN

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mampu memahami


tentang pengukuran serta alat-alat ukur mekanik, kemudian mampu untuk
menggunakan alat-alat tersebut. Mahasiswa juga diharapkan mampu menentukan nilai
ketidakpastian pada hasil pengukuran yang diperoleh. Tujuan ke depan pun mahasiswa
diharapkan dapat mengaplikasikan konsep ketidakpastian dan angka berarti dalam
pengolahan pada hasil pengukuran.

Seperti yang kita ketahui bahwa pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu
yang kita ukur dengan alat ukur. Alat ukur tersebut harus memiliki suatu satuan
(besaran). Berdasarkan teori di atas, saya melakukan percobaan dengan menggunakan
Jangka Sorong untuk mengukur panjang.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Pengukuran panjang pada benda (Kubus, Tabung, Silinder Kayu, Baut Berbentuk
Hexagon, Turunan / Reducer dan Cerucut) menggunakan jangka sorong digital,
namun dari masing-masing ala akan menghasilkan nilai panjang yang berbeda-beda,
karena adanya perbedaaan ketelitian pada alat-alat tersebut.
b. Pada pengukuran selalu terdapat nilai ketidakpastian dan yang error yang selalu
terjadi, sehingga perlu adanya teori ralat untuk memperhitungkan hal-hal tersebut.
c. Didapatkan nilai rapat jenis dari Kubus, Tabung, Silinder Kayu, Baut Berbentuk
Hexagon, Turunan / Reducer dan Cerucut yang berbeda-beda karena adanya
perbedaan massa benda dan volume benda itu sendiri.

2. Saran
Ketika mengukur panjang, lebar, tebal/tinggi dari bahan hendaknya diperhatikan
ketepatan dalam melihat satuan ukur pada alat ukur.

xlv
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar. 2010. Fisika Dasar I. Mataram. Kurnia Kalam Semesta.
Gunada, I Wayan. 2014. Fisika Dasar Universitas. Mataram: Duta Pustaka Ilmu.
https://umi13sahrun.wordpress.com/2014/05/30/kumpulan-jurnal-praktikum-fisika/.,
November 2014 10: 15.

Anda mungkin juga menyukai