PRAKTIKUM FISIKA
PENGUKURAN BENDA PADAT
Disusun Oleh :
Daffa Primatifar
NPM. 0516104021
NPM. 0516104019
Sri Mulyani
NPM. 0516104076
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
Penyusun
2016
BAB I
PENDAHULUAN
2016
BAB II
ISI
2016
memiliki
jenis
umum
pengelompokan
yang
2016
2016
Keterangan :
1. Rahang Luar
Digunakan untuk mengukur bagian luar dari suatu benda. Terdiri
atas rahang tetap dan rahang geser.
2. Rahang Dalam
Digunakan untuk mengukur bagian dalam dari suatu benda.
Terdiri dari atas rahang tetap dan rahang geser.
3. Dept Bar
Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda.
4. Step
Digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda.
5. Skala Utama
Dalam cm : pada skala utama, angka 0-17 menunjukan skala
dalam centimeter, sedangkan garis-garis yang lebih pendeknya
dalam milimeter. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm
sehingga dua skala utama yang berdekatan berukuran 0,1 cm
atau sama dengan 1 mm.
2016
memiliki skala
1
20
1
10
5
1000
atau
0,0005cm.
Dalam inchi : menunjukan skala pengukuran fraksi dari inchi.
7. Pengunci
Digunakan untuk menahan bagian-bagian yang bergerak ketika
pengukuran seperti rahang atau dept bar.
bisa
digunakan
untuk
mengukur
tebal
2016
kertas.
Ketelitian
2016
1.
2016
2016
nol skala geser (titik A). Kemudian lihat angka di skala geser
dimana tepat garis bersinggungan dengan garis di skala
diam (titik B).
5. Maka nilai diameter besi adalah A + (0,01 x B).
2016
2016
2016
diukur
diameternya
Bacaan skala
yang tepat
2016
Dari gambar di atas, jelas terlihat bahwa skala nonius dan garis
skala utama berhimpit pada 0,31 mm (31 x 0,01) sedangkan skala
utama menunjukkan 7 mm. Dengan demikian panjang diameter
benda yang diukur adalah :
d = skala utama + skala nonius
d = 7,00 + 0,31
d = 7,31 mm
2.7 Penyelesaian Soal dari Jangka Sorong
Contoh Soal :
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Jika skala pada
pengukuran ditunjukkan pada gambar di bawah ini, maka panjang
benda tersebut adalah.
Pembahasan :
Pada jangka sorong juga terdapat skala utama dan skala nonius.
Perhatikan garis yang berimpit pada skala utama dan skala nonius.
Perhatikan gambar di bawah ini.
2016
Tentukan
skala
utama dan
skala
noniusnya :
Skala utama = 5,6 cm
Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm
Dengan demikian panjang benda adalah :
Panjang benda = skala utama + skala nonius
Panjang benda = 5,6 + 0,06 = 5,66 cm
2.8 Penyelesaian Soal Pengukuran Secara Statis
Contoh soal :
Dilakukan percobaan terhadap silinder besi, dengan uraian sebagai
berikut :
1. Diukur panjang dan lebar silinder besi dengan tempat yang
berlainan (dua kali pengukuran).
2. Diukur tebalnya dengan mikrometer sekrup
dan
diulang
P (cm)Hg
75,5 Hg
75,5 Hg
T (oC)
26oC
26oC
D (cm)
1,580
1,580
1,580
r (cm)
0,790
0,790
0,790
t (cm)
4,040
4,040
4,040
C (%)
75 %
72 %
2016
= 61, 4 gram
massa
volume
61,4 gram
7,924 cm 3
Massa jenis ( p)
7,748 gram/cm 3
x (0,790) 2 x(4,040)
7
7,924 cm 3
2016
1
x ketelitian alat (mikromete r skrup)
2
1
x 0,001 cm
2
0,0005 cm
diameter
Pelaporan ketidakpastian :
(d d) = (1,580 0,0005) cm
(t t) = (4,040 0,0005) cm
Ketelitian Silinder (Besi)
p literatur - p percobaan
x 100%
Ketelitian 1
p
literatur
x 100%
13
7,8
g/cm
99,33 %
2016
2016
Benda
1.
Kunci
Mudara
(gram)
13,6
Mair
(gram)
11,55
Massa jenis ( p )
massa benda
volume benda
13,6 gram
2,05 cm 3
6,63 gram/cm 3
2016
p literatur - p percobaan
x 100%
Ketelitian 1
p
literatur
85,00%
Ketelitian volume
kunci :
BAB III
PEMBAHASAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur
dengan suatu besaran tertentu. Untuk melakukan pengukuran dibutuhkan
alat pengukur. Setiap alat ukur mempunyai ketelitian yang berbeda-beda.
Misalnya jangka sorong memiliki ketelitian 0,1mm sementara mikrometer
sekrup mempunyai ketelitian 0,01mm. Hal inilah yang menyebabkan
perbedaan hasil pengukuran antara alat yang satu dengan yang lainya.
Dalam alat ukur yang mempunyai ketelitian yang tinggi terdapat skala
2016
nonius. Skala nonius adalah skala yang lebih kecil dari skala utama.
Tujuan dari skala nonius adalah agar alat ukur memiliki ketelitian yang
lebih tinggi karena jarak antaraskala akan lebih kecil.
Suatu pengukuran akan selalu dihinggapi ketidakpastian. Adapun
sebab-sebabnya antara lain :
1. Adanya nilai skala terkecil (least count) yang timbul oleh keterbatasan
alat ukur.
2. Adanya ketidakpastian bersistem.
3. Adanya ketidakpastian titik nol.
4. Keterbatasan pengamat.
Untuk menentukan volume benda padat dapat dilakukan dengan
pengukuran dimensi (untuk yang bentuknya beraturan) dan untuk yang
ukurannya tidak beraturan dengan menggunakan prinsip Archimedes.
Cara pengukuran dimensi ini dapat disebut juga dengan metode statis
yaitu dengan mengukur panjang, lebar dan tebal benda di tempat-tempat
yang berlainan serta menentukan massa benda tersebut (untuk massa
benda cukup menimbang satu kali saja). maka setelah diketahui volume
dan massa jenis benda padat tersebut maka massa jenis zat padat
tersebut dapat diketahui. Sehingga dapat diketahui pula bahan tersebut
terbuat dari bahan apa. Sedangkan untuk prinsip Archimedes disebut juga
dengan cara dinamis yaitu dengan mencelupkan zat padat di luar zat cair
yang diketahui massa jenisnya. Dengan menimbang zat padat di luar zat
cair dan di dalam zat cair maka volume zat padat dapat ditentukan.
Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa
dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis
sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa (neraca) dan
alat ukur volume (penggaris untuk benda yang teratur bentuknya atau
gelas ukur).
Cara
lain
untuk
mengukur
volume
benda
2016
adalah
dengan
Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 50,4 ml.
Setelah sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada
skala 54,4 ml. Jadi volume benda tersebut adalah 54,4 ml 50,4 ml atau
4,0 ml.
2016
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
IV.1
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai pengukuran benda padat,
sekrup
digunakan
sedangkan
untuk
jangka
mengukur
sorong
ketebalan
digunakan
untuk
2016
Elastis
3. Ketelitian pengukuran secara statis lebih besar dari pada cara
dinamis.
IV.2
Saran
1. Sebelum
melakukan
percobaan
pengukuran
benda
padat,