MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Parasitologi I
Program Studi Analis Kesehatan
Disusun Oleh :
POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2019
DAFTAR ISI
I
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
NEMATODA FILARIA
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Dapat memahami taksonomi dari Nematoda filaria.
2. Dapat memahami sebaran dari Nematoda filaria.
3. Dapat mengetahui morfologi Nematoda filaria.
4. Dapat mengetahui siklus hidup dari Nematoda filaria.
5. Dapat memahami gejala klinis pasien yang terkena penyakit akibat Nematoda
filaria.
6. Dapat mengetahui bagaimana cara pemeriksaan pasien yang terkena penyakit
akibat Nematoda filaria.
PARASITOLOGI I 2
BAB II
KAJIAN TEORITIS
3
Nematoda filaria
b. Fillum : Nematoda
c. Kelas : Secernentea
d. Ordo : Spirurida
e. Famili : Onchocercidae
f. Genus : Brugia
g. Spesies : Brugia malayi
PARASITOLOGI I 4
Nematoda filaria
mencapai 250 juta orang. Di Asia, filaria endemik terjadi di Indonesia, Myanmar,
India, dan Sri Lanka.
Di bawah ini akan dijelaskan sebaran filariasis di Indonesia dalam sebuah
tabel :
Spesies filaria Daerah sebaran Vektor penular Hospes definitif
An.farauti
An.koliensis
An.subpictus
An.punctulatus
Wuchereria Pedesaan (rural)
Cx.annulirostris Manusia
bancrofti
Culex spp.
Aedes spp.
Mansonia spp.
Perkotaan (urban) Culex fatigans
An.barbirostris
Mansonia spp. Manusia
Brugia malayi Pedesaan Mn.uniformis
Mn.bonneae Manusia,
kucing, kera,
Mn.dives mamalia
Brugia timori Pedesaan An.barbirostris Manusia
Manusia yang mengandung parasit selalu dapat menjadi sumber infeksi bagi
orang lain yang rentan. Biasanya pendatang baru ke derah endemis lebih rentan
terhadap infeksi filariasis dan lebih menderita daripada penduduk asli. Pada
umumnya laki-laki lebih banyak yang terkena infeksi, karena lebih banyak
kesempatan untuk mendapat infeksi (exposure). Juga gejala penyakit lebih nyata
pada laki-laki, karena pekerjaan fisik yang lebih berat.
Tipe B.malayi yang dapat hidup pada hewan merupakan sumber infeksi untuk
manusia. Hewan yang sering ditemukan mengandung infeksi adalah kucing dan
kera terutama jenis Presbytis, meskipun hewan lain mungkin juga terkena infeksi.
PARASITOLOGI I 5
Nematoda filaria
PARASITOLOGI I 6
Nematoda filaria
Gambar 2.1. Mikrofilaria Wuchereria bancrofti pada sediaan darah tebal dengan
pewarnaan giemsa
(sumber : www.cdc.gov)
PARASITOLOGI I 7
Nematoda filaria
Gambar 2.2. Cacing dewasa Wuchereria bancrofti. Kiri : jantan, kanan : betina.
(sumber : www.cdc.gov)
PARASITOLOGI I 8
Nematoda filaria
PARASITOLOGI I 9
Nematoda filaria
PARASITOLOGI I 10
Nematoda filaria
PARASITOLOGI I 11
Nematoda filaria
PARASITOLOGI I 12
Nematoda filaria
1. Limfedema
Pada infeksi W.bancrofti terjadi pembengkakan seluruh kaki, seluruh lengan,
skrotum, penis, vulva vagina dan payudara, sedangkan pada infeksi Brugia
terjadi pembengkakan kaki di bawah lutut, lengan di bawah siku dimana siku
dan lutut masih normal.
2. Lymph Scrotum
Lymph Scrotum adalah pelebaran saluran limfe superfisial pada kulit scrotum,
kadang-kadang pada kulit penis, sehingga saluran limfe tersebut mudah pecah
dan cairan limfe mengalir keluar dan membasahi pakaian. Ditemukan juga
lepuh (vesicles) besar dan kecil pada kulit, yang dapat pecah dan membasahi
pakaian sehingga beresiko tinggi terjadinya infeksi ulang oleh bakteri dan
jamur, serangan akut berulang dan dapat berkembang menjadi limfeda
skrotum. Ukuran skrotum kadang-kadang normal kadang-kadang sangat besar.
3. Killuria
Killuria adalah kebocoran atau pecahnya saluran limfe dan pembuluh darah di
ginjal (pelvis renal) oleh cacing filaria dewasa spesies W.bacrofti sehingga
cairan limfe dan darah masuk ke dalam saluran kemih. Gejala yang timbul
adalah sebagai berikut
a. Air kencing seperti susu karena air kencing banyak mengandung lemak,
dan kadang-kadang di sertai haematuria (kencing berdarah)
b. Sukar kencing
c. Kelelahan tubuh
d. Kehilangan berat badan
4. Hydrocele
Hydrocele adalah pelebaran kantung buah zakar karena tertumpuknya cairan
limfe di dalam tunica vaginalis testis. Hydrocele dapat terjadi pada satu atau
dua kantung buah zakar dengan gambaran klinis dan epidemiologis sebagai
berikut :
PARASITOLOGI I 13
Nematoda filaria
PARASITOLOGI I 14
BAB III
PENUTUP
3.1
28
NEMATODA FILARIA
PARASITOLOGI I 29
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU ILMIAH
B. WEB SITE