Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI


KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN
PENAWARAN

Disusun Oleh :
Sri Mulyani

NPM. 0516104076

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS WIDYATAMA
KOTA BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai koefisien elastisitas permintaan dan koefisien
elastisitas penawaran beserta case study yang ada di lingkungan PT Hezpharm
Jaya Laboratories Cikarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sesuai dengan kata pepatah Tak Ada Gading yang Tak Retak.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun untuk makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
penulis.

Bandung, Oktober 2016

Penyusun

2 Universitas Widyatama Bandung

Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
2.1 Definisi Elastisitas...................................................................................3
2.2 Elastisitas dari Permintaan......................................................................3
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan....................4
2.4 Macam-Macam Elastisitas Permintaan...................................................5
2.5 Elastisitas dari Penawaran.......................................................................8
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran.....................9
2.7 Macam-Macam Elastisitas Penawaran..................................................10
2.8 Case Study di Lingkungan PT Hexpharm Jaya Laboratories Cikarang
Dikaitkan dengan Arus Lingkar Perekonomian...........................14
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................19
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................20
DAFTAR PUSTAK

21

3 Universitas Widyatama Bandung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi
ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan
penawaran

yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan

penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari
masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan
adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana
pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.
Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan
kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan
penawaran terhadap perubahan harga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang
akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa definisi elastisitas?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan
penawaran?
3. Apa saja macam-mcam elastisitas permintaan dan penawaran?
4. Bagaimana case study mengenai elastisitas permintaan dan penawaran
di lingkungan PT Hexpharm Jaya Laboratories Cikarang yang
dikaitkan dengan arus lingkar perekonomian?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang definisi elastisitas.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran.

3. Untuk

mengetahui

macam-macam

elastisitas

permintaan

dan

penawaran.
4. Untuk mengetahui bagaimana case study mengenai elastisitas
permintaan dan penawaran di lingkungan PT Hexpharm Jaya
Laboratories

Cikarang

yang

dikaitkan

perekonomian.

BAB II
LANDASAN TEORI

dengan

arus

lingkar

2.1 Definisi Elastisitas


Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan dari harga
terhadap jumlah dari barang yang diminta / permintaan atau yang
ditawarkan / penawaran. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala
ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity)
Elastisitas harga atau price elasticity yaitu persentase perubahan
jumlah permintaan barang atau yang ditawarkan, yang disebabkan
oleh persentase perubahan dari harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity)
Elastisitas silang atau cross elasticity adalah persentase
perubahan jumlah permintaan barang x, yang disebabkan oleh
persentase perubahan dari harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan atau income elasticity yaitu persentase
perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh
persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.
2.2 Elastisitas dari Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh
perubahan dari harga terhadap besar kecilnya jumlah permintaan barang
atau tingkat kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang terhadap
perubahan dari harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan
permintaan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka
elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Keterangan:
Q

: perubahan jumlah permintaan

: perubahan dari harga barang

: harga mula-mula

: jumlah permintaan mula-mula

Ed

: elastisitas dari permintaan

Contoh elastisitas dari permintaan:


Pada saat harga Rp400,00 jumlah permintaan barang 30 unit, kemudian
harga turun menjadi Rp360,00 jumlah permintaan barang 60 unit.
Hitunglah soal besar koefisien elastisitasnya!

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar.
b. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut.
c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen.
d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut.
e. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang.
f. Elastisitas akan besar bilamana:
Terdapat banyak barang subtitusi yang baik.
Harga relative tinggi.
Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
g. Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:
Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain.
Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan
dengan harga-harga yang rendah.

Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang


baik dan benda tersebut sangat dibutuhkan.

2.4 Macam-Macam Elastisitas Permintaan


Elastisitas dari permintaan terdiri atas lima macam yaitu
permintaan elastis, permintaan inelastis, permintaan uniter atau permintaan
normal, permintaan elastis sempurna dan permintaan inelastis sempurna.
Macam-macam elastisitas permintaan ini dapat dijelaskan pada gambar
tabel berikut ini :

Keterangan:
%Qd = Persentase perubahan jumlah permintaan akan barang
%Pd = Persentase perubahan dari harga barang
Dari tabel diatas, permintaan elastis memiliki rumus E>1 dimana
permintaan ini biasanya terjadi pada permintaan barang-barang mewah.
Permintaan inelastis memiliki rumus E<1 dimana permintaan ini biasanya
terjadi pada kebutuhan permintaan akan barang-barang pokok atau primer.
Selanjutnya permintaan uniter atau permintaan normal dengan rumus E=1
dimana permintaan ini terjadi pada permintaan barang-barang kebutuhan
sekunder. Pada permintaan elastis sempurna memiliki rumus E=~ dimana
biasanya terjadi pada permintaan barang-barang kebutuhan dunia seperti
gandum dan minyak. Permintaan terakhir yaitu permintaan inelastis
sempurna dimana biasanya terjadi pada permintaan barang-barag
kebutuhan seperti tanah dan air minum dengan rumus E=0.
Kurva Elastisitas Permintaan

BAB III
PEMBAHASAN

Kurva Elastisitas dari Permintaan ; 1. Permintaan permintaan elastis, 2.


Permintaan permintaan inelastis, 3. Permintaan permintaan uniter, 4.
Permintaan permintaan elastis Sempurna, 5. Permintaan permintaan
inelastis sempurna
Menghitung Elastisitas Permintaan Secara Metematis
Dari rumus elastistas:

menunjukkan, bahwa:

adalah turunan pertama dari Q atau Q1.

Contoh 1 fungsi permintaan:


Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50

1
2 P. Tentukan besar elastisitas dari permintaan pada tingkat harga P =
80!
Jawab:

Jika P = 80, maka Q = 50

1
2

(80)

Q = 50 40
Q = 10

Jika Q = 50

1
2 P , maka Q1 =

Jadi, E = Q1 x

P
Q

1
2

Q
P
80
10

1
2

= -4 (elastis)

Contoh 2 fungsi permintaan:


Diketahui fungsi permintaan P = 100 2Q. Hitung elastisitas dari
permintaannya pada tingkat harga P = 50!
Jawab:

2.5 Elastisitas dari Penawaran


Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh
perubahan dari harga terhadap besar kecilnya jumlah penawaran barang
atau tingkat kepekaan perubahan jumlah penawaran barang terhadap

perubahan dari harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas


dari penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
perubahan jumlah penawaran barang dengan perubahan dari harganya.
Besar kecilnya koefisien elastisitas dari penawaran dapat dihitung dapat
dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan:
Q

: perubahan jumlah penawaran

: perubahan dari harga barang

: harga barang mula-mula

: jumlah penawaran mula-mula

Es

: elastisitas dari penawaran

Contoh Elastisitas dari Penawaran


Pada saat harga Rp500,00 jumlah dari barang yang ditawarkan /
penawaran 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah dari
barang yang ditawarkan / penawaran 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien
elastisitas dari penawarannya!
Jawab:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


a. Jenis barang yang ditawarkan

Jika

produk

tersebut

dapat

berproduksi

setiap

saat

maka

kecenderungannya akan mengarah pada penawaran elastis.


b. Sumber daya produksi
Peningkatan penawaran seiring dengan bertambahnya presentasi
perubahan harga hanya dapat terjadi pada industri yang mengolah
produknya menggunakan mesin. Jika masih mengandalkan tenaga
manusia, maka walaupun terjadi peningkatan harga di pasar tapi
produsen memiliki keterbatasan produksi sehingga penawaran tidak
bisa diperbesar. Hal ini akan mengarah pada penawaran inelastis.
c. Banyaknya produsen yang bermain di pasar
Semakin banyak produsen yang menciptakan suatu produk yang sama,
maka penawaran atas produk tesebut akan tinggi dan mudah
ditemukan di pasar. Kondisi ini tergolong penawaran elastis.
d. Terjadi penimbunan barang
Jika suatu ketika harga produk bertambah atau permintaan terhadap
suatu produk meningkat, produsen bisa saja melakukan penimbunan
terhadap produk tersebut dengan harapan memperoleh untung yang
lebih besar. Dengan ditahannya penawaran produk maka harga produk
tersebut akan meningkat disebabkan adanya kelangkaan sedangkan
jumlah penawaran yang dikeluarkan produsen terbatas.
e. Kemampuan produksi perusahaan. Jika penawaran produk yang
selama ini dikeluarkan oleh produsen ke pasar belum mencapai
kapasitas produksi maksimal perusahaan tersebut, maka jenis
penawarannya adalah elastis karena produsen masih sanggup
menambah jumlah produksinya saat terjadi kenaikan harga dengan
persentase tinggi.

2.4 Macam-Macam Elastisitas Penawaran


Seperti halnya elastisitas dari permintaan, elastisitas dari
penawaran juga terdapat lima macam, yaitu penawaran elastis, penawaran
inelastis, penawaran uniter atau penawaran normal, penawaran elastis
sempurna, dan juga penawaran inelastis sempurna. Macam-macam

elastisitas tersebut dapat dijelaskan pada tabel macam penawaran berikut


ini :

Keterangan:
%Qs : Persentase perubahan jumlah dari barang yang ditawarkan
%Ps : Persentase perubahan dari harga barang
Dari

tabel

diatas, penawaran elastis

memiliki

rumus

E>1

dimana penawaran ini biasanya terjadi pada barang-barang mewah.


Penawaran inelastis memiliki rumus E<1 dimana penawaran ini biasanya
terjadi pada kebutuhan

akan

barang-barang

pokok

atau

primer.

Selanjutnya penawaran uniter atau penawaran normal dengan rumus E=1


dimana penawaran ini terjadi pada barang-barang kebutuhan sekunder.
Pada penawaran elastis sempurna memiliki rumus E=~ dimana biasanya
terjadi pada barang-barang kebutuhan dunia seperti gandum dan minyak.
Penawaran terakhir yaitu penawaran inelastis sempurna dimana biasanya
terjadi pada barang-barag kebutuhan seperti tanah dan air minum dengan
rumus E=0.

Kurva Elastisitas dari Penawaran

Contoh kurva elastisitas dari penawaran

Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan Q atau


Q1, yaitu:
1. Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a bQ (fungsi permintaan) dan
P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitas nya adalah
sebagai berikut.

Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 2Q. Hitung elastisitas dari
permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawaban Soal :
Dengan cara biasa
Jika P = 50, maka 50 = 100 2Q
2Q = 50
Q = 25

Contoh 2 :
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas dari
penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 500, maka 500 = 100 + 2Q

-2Q = -400
Q = 200

2. Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a bP (fungsi permintaan) dan


Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus elastisitas nya adalah
sebagai berikut.

Contoh 1 :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50
1/2 P.Tentukan besar elastisitas dari permintaan pada tingkat harga P =
80!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 1/2 (80)
Q = 50 40
Q = 10

Contoh 2:
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 + 2P.
Tentukan besar & elastisitas dari penawaran pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 50, maka Q = 50 + 2(50)
Q = 50 + 100
Q = 150

2.5 Case Study di Lingkungan PT Hexpharm Jaya Laboratories


Cikarang Dikaitkan dengan Arus Lingkar Perekonomian
a.
Pengenalan PT Hexpharm Jaya Laboratories Cikarang
PT. Hexpharm Jaya Laboratories didirikan pada tahun 1971 dan
merupakan perusahaan farmasi yang tergabung dalam Kalbe Farma
Group dengan kantor pusat di Jakarta dan produksi di Cikarang, Jawa
barat.
PT. Hexpharm Jaya Laboratories telah mendapatkan sertifikat
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk produk dikeluarkan
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 1995.
PT. Hexpharm Jaya Laboratories berhasil mendapatkan sertifikat ISO
9001-14001 dari Lylods Register Quality Assurance pada tahun 2005.
PT. Hexpharm Jaya Laboratories telah menjadi perusahaan farmasi
modern yang mampu menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi

dan dapat memasarkan dengan baik serta memiliki daya saing yang
cukup tinggi di pasaran.

Gambar 1.1. Logo PT. Hexpharm Jaya

Visi dan Misi PT. Hexpharm Jaya


Visi Perusahaan
To be a sustainable leading company in budgeted therapy segment
enabled by agility, innovation and operational excellence.
Menjadi perusahaan terkemuka yang berkelanjutan di kalangan
masyarakat menengah dengan kelincahan, inovasi dan keunggulan
operasional.
Misi Perusahaan
To build a healtier society through economical quality health
products.
Membangun masyarakat yang sehat dengan produk yang ekonomis
dan berkualitas.

PT Hexpharm Jaya memproduksi obat-obat generik yang


umumnya digunakan bagi kalangan mayarakat menengah ke bawah.
Dengan misi perusahaan untuk membangun masyarakat yang sehat
dengan produk yang ekonomis dan berkualitas, perusahaan ingin
produknya

laris

dan

menguasai

pasar,

sehingga

perusahaan

menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang

rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat


konsumen.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan
sudah mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi
dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga
naik akibat berbagai faktor.
Waktu/masa bagi perusahaan dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga
tergolong pada waktu The short Run, dimana perusahaan memiliki
periode waktu yang cukup panjang untuk memproduksi produk obat,
tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau
masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat
dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran
adalah Unity.
Pendekatan yang dilakukan perusahaan adalah pendekatan
totalitas, perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum
(maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba
yang

diperoleh.

Hanya

saja

sebelum

mengambil

keputusan,

perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus


diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output
tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

b.
1.

Arus Lingkar Perekonomian di PT Hexpharm Jaya Laboratories


Cikarang
Arus Lingkar Perekonomian 2 Sektor
Pengertian Perekonomian Dua Sektor sendiri atau yang
biasa

disebut

Sistem

Perekonomian yang

Perekonomian

Sederhana

adalah

terdiri dari sektor rumah tangga dan

perusahaan. Dari perekonomian dua sektor ini pendapatannya


didapatkan dari faktor faktor produksi antara lain gaji dan upah,
sewa, bunga, dan untung. PT. Hexpharm Jaya memproduksi

produk generik dengan berbagai jenis sediaan, antara lain:


tablet/kaplet, tablet salut gula, tablet salut selaput, dan tablet salut
enterik. Tetapi PT. Hexpharm Jaya juga melakukan toll out
manufacturing untuk sediaan injeksi, sediaan antibiotika
Lactam dan sefalosporin ke industri lain yang telah memiliki
fasilitas produksi untuk produk tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan PT Hexpharm Jaya tidak menggunakan arus
lingkaran perekonomian 2 sektor, karena pendapatan tidak hanya
didapat dari faktor-faktor produksi.
2. Arus Lingkar Perekonomian 3 Sektor
Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat
pelaku ekonomi ketiga yaitu pemerintah yang memilki fungsi
utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus lingkar
kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi
yaitu konsumen, produsen dan pemerintah. Apabila produksi dan
penyalurannya lancar maka ada kecenderungan harga barang akan
turun atau sekurang-kurangnya stabil. Sehingga rumah tangga
konsumsi akan dapat mengatur kecenderungan konsumsinya dan
semua pendapatannya tidak akan habis dibelanjakan sehingga
masih ada bagian dari pendapatannya yang ditabung sebagai
modal. PT Hexpharm Jaya sendiri diawasi oleh perusahaan
pemerintah yaitu BPOM. BPOM memberikan pengetahuan
kepada konsumen terhadap peredaran obat yang illegal serta
memberikan upaya dalam melindungi masyarakat terhadap
peredaran obat dan makanan yang illegal. BPOM sendiri
melakukan audit di PT Hexpharm Jaya secara berkala. Sehingga
dapat disimpulkan PT Hexpharm Jaya menganut arus lingkar
perekonomian sektor ketiga, karena terdapat hubungan antara
produsen, konsumen, dan pemerintah.
3. Arus Lingkar Perekonomian 4 Sektor

Kegiatan

ekonomi

empat

sektor

sering

disebut

perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan


pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat
ekonomi di luar negeri. PT Hexpharm Jaya sendiri menganut arus
lingkar perekonomian ini, karena PT Hexpharm Jaya juga
melakukan ekspor barang ke Singapura dan Myanmar. Produk
yang di impor adalah produk Daneuron.

BAB III
PEMBAHASAN
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan
barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas
permintaan ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang
diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang
dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam

bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga.
PT Hexpharm Jaya merupakan Perusahan swasta yang dalam arus lingkar
perekonomiannya melakukan 3 dan 4 sektor lingkar perekonomian. Sedangkan
dalam elastisitas perminataan dan penawarannya, PT Hexpharm Jaya cukup stabil
karena produk yang dihasilkan oleh PT Hexpharm Jaya adalah obat-obatan, dan
obat yang diproduksi harus menggunakan resep dokter sehingga konsumen mau
tidak mau harus membeli obat sebanyak yang diberikan dokter dalam resepnya,
artinya konsumen tidak dipengaruhi banyak oleh kenaikan harga obat itu sendiri.

BAB IV
KESIMPULAN
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan
tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, terdapat perbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada
yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
pertambahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran
merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

DAFTAR PUSTAKA

Pelangi, Angel. 2013. Elastisitas dari Permintaan dan Penawaran. (Online).


(http://www.plengdut.com/elastisitas-permintaan-dan-elastisitas/735/).
Diakses 16 Oktober 2016. Pukul 21.15
Purnami, Junia. 2014. Contoh Makalah Elastisitas Permintaan dan Penawaran.
(Online).(http://purnamiap.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalahelastisitas-permintaan.html). Diakses 16 Oktober 2016. Pukul 21.15
Darma, Andri. 2010. Hukum Permintaan dan Penawaran, Konsep Elastis dalam
Ekonomi, Macam-Macam Biaya dan Pendapatan, Struktur Pasar, dan
Pengertian,

dan

Jenis-Jenis

Uang.

(Online).

(http://andrie07.wordpress.com/2010/06/09hukum-permintaan-danpenawaran-konsep-elastis-dalam-ekonomi-macam-macam-biaya-danpendapatan-struktur-pasar-dan-pengertian-dan-jenis-jenis-uang/).
Diakses 16 Oktober 2016. Pukul 21.15

Anda mungkin juga menyukai