Anda di halaman 1dari 22

TEORI ELASTISITAS DAN TEORI PERILAKU KONSUMEN Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi

Dibuat oleh : Rinny Enjeliany Lesawengen Kelas : 01SAKMG Nim : 2011121032

UNIVERSITAS PAMULANG Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Tanggerang Selatan 2011

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul : KONSEP ELATISITAS DAN TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, agar dapat memberikan informasi dan mengkajinya dari berbagai referensi, agar dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisanya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Asma sebagai pengajar mata kuliah Ilmu Ekonomi yang telah memberikan materi perkuliahan kepada kami yang sangat membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi, sehingga makalah ini selesai tepat waktu. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Punyusun

DARTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN 1.1 1.2 Bab II Latar Belakang .............i Maksud dan Tujuan......... i

PEMBAHASAN A. B Konsep Elastisitas ... ...1 Teori Perilaku Konsumen9

Bab III PENUTUP A. B. Kesimpulan ..ii Saran ii

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sebelum memahami akan konsep elastisitas dan teori pasar itu sendiri, kita harus tahu interaksi antara harga permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar. Elastisitas itu pun merupakan reaksi terhadap panjualan dikarenakan perubahan harga kurva-permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan penjual (dalam hal banyak sedikitnya) jumlah yang mau membeli atau dijual terhadap perubahan harga. Dan semua itu tak lepas dari konsumen. Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).

1.2

Maksud dan Tujuan Agar kita dapat memehami arti dari permintaan , penawaran dan apa yang

di inginkan konsumen pada umumnya. Memahami bagaimana proses permintaan , penawaran yang tentunya melibatkan konsumen dalam pasar. Memahami interaksi yang terjadi antara permintaan dan penawaran dalam pasar itu sendiri yang melibatkan komsumen.,

KONSEP ELASTISITAS DAN TEORI PERILAKU KONSUMEN

I.

Teori Elastisitas Elastisitas adalah reaksi terhadap panjualan dikarenakan perubahan harga

kurva-permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan penjual (dalam hal banyak sedikitnya) jumlah yang mau membeli atau dijual terhadap perubahan harga.

1.

Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas Harga Permintaan adalah tingkat perubahan permintaan

terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut yang dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan.

Elastisitas =

sehingga Q2-Q1 Q1 Ed = P2-P1 P1

Dengan mengacu pada hukum permintaan dimana hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta adalah negatif, maka besarnya koefisien elastisitas permintaan Ed adalah negatif. Untuk mengabaikan tanda negatif tersebut, elastisitas harga dianggap positif dengan menambahkan nilai mutlak pada formula elastisitas tersebut atau dikalikan dengan -1. Berikut ini adalah contoh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta untuk beberapa komoditi.

Komoditi

Satuan Kualitas

Harga Awal (Rp)

Harga Baru (Rp)

Kuantitas Awal

Kuanitas Baru

Minyak sayur Liter

Liter

4.500 42.000 1.000.000

5.500 43.000 1.001.000

500.000 10.000 800

460.000 9.700 798

Susu bayi Kaleng Kaleng Handphone Unit Unit

Dengan menggunakan rumus elastisitas di atas maka dapat diperoleh elastisitas permintaan untuk masing-masing komoditi. Langkah-langkah menghitung elastisitas permintaan dari komoditi minyak sayur adalah sebagai berikut: Dimana : Q (perubahan jumlah barang) = 40.000

P (perubahan harga) = 1.000 P (harga awal) = 4.500 Q (kuantitas awal) = 500.000

Macam-macam Elastisitas Permintaan : In Elastis (E < 1) Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. E < 1, artinya perubahan harga hanya di ikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.

Elastis (E > 1) Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.

Unitary (E = 1 ) Permintaan elastis unitery terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan

perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh barang-barang elektronik.

In Elastis Sempurna (E = 0) Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.

Elastisitas Tak Terhingga Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang harganya.

Elastisitas busur (arc elasticity) adalah elastisitas yang diperoleh dengan menghitung titik tengah atau rata-rata harga dan kuantitas. Q (P1 + P2)

Ed = - X P (Q1 + Q2)

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan 1. Benda subtitusi. Makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makininelastis.

2. Keragaman barang. Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barangmakin inelastis.

3. Jangka waktu pertimbangan. Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini tergantung pada apakah barangnya nondurabel. durabel atau

4. Bagian pendapatan yang dibelanjakan. Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih e1astis.

Elastisitas silang (Ec) Prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain

Rumus elastisitas silang

Qx2 Qx1 (Qx1 + Qx2) Ec = Py2 Py1 (Py1 + Py2)

Elastisitas pendapatan (Ey)

Prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan Rumus elastisitas pendapatan Q2 Q1 (Q1 + Q2) Ey = Y2 Y1 (Y1 + Y2)

2. Elastisitas Harga Penawaran Elastisitas penawaran adalah sebuah kepekaan seberapa besar kepekaan penawaran terhadap perubahan harga

Rumus elastisitas penawaran Q2 Q1 (Q1 + Q2) Es = P2 P1 (P1 + P2)

Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran

1. Jenis produksi Tingkat kemampuan produksi sesuatu barang untuk mengikuti perubahanperubahan harga. Barang-barang yang mampu jumlah produksinya mengikuti atau menyesuaikan diri terhadap perubahan harga adalah lebih elastis disbanding barang-barang yang sukar disesuaikan produksinya atau yang tidak mampu mengikuti perubahan harga. Oleh karena usaha pertanian sangat bergantung kepada alam maka sudah barang tentu penyesuaian diri setiap saat dari produksinya akan sangat sukar terlaksana. Dengan demikian dapat dipastikan penawaran lebih kecil disbanding barang-barang industri yang usaha produksinya tidak bergantung pada alam.

2. Sifat perubahan biaya

Selain tergantung pada jenis produknya,elastisitas penawaran dipengaruhi juga oleh sifat perubahan biaya produksi. Penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukandengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila penawaran dapat ditambahdengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau lambatapabila produksi ditambah, tergantung pada beberapa faktor, antara lain: a ) Tingkat penggunaan kapasitas perusahaan. Apabila kapasitasnya telahmencap ai tingkat yang tinggi, investasi baru harus dilakukan untuk

menambah produksi. Dalam keadaan mi kurva penawaran akan menjadi inelastis.

b) Kemudahan memperoleh faktor-.faktor

produksi.

Penawaran

akan menjadiinelastis apabila faktorfaktor produksi yang diperlukan untuk menaik kan produksi sulit diperoleh.

3. Jangka waktu Jangka waktu juga dapat mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran.

II.

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).

A.

PENGERTIAN DAN BEBERAPA ASUMSI UTAMA

1.

Barang Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfat

atau kegunaan. Barang yang dikonsumsi mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh (good), contoh : pakaian. Tetapi ada juga sesuatu yang apabila konsumsinya ditambah justru mengurangi kenikmatan hidup (bad), contoh : penyakit.

2.

Utilitas (Utility) Utilitas (utility) adalh manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang

dan merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif penggunaannya. Utilitas total (total utility) adalah manfaat total dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marginal (Marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.

3.

Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The Law of

Diminishing Marginal Utility)

Hal ini dilihat dari makin menurunnya nilai utilitas marginal. Analisis ini dikenal sebagai analisis marjinal (marginal analysis). Hukum ini disebut Hukum Goosen (Gossen Law). Berasal dari seorang ekonom bernama Herman Heinrich Goosen.

4.

Konsistensi Preferensi (Transitivity) Konsep ini berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun prioritas

pilihan agar dapat mengambil keputusan. Ada dua sikap yang berkaitan yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference).

5.

Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)

Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya, misalnya kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga pasar.

B.

PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Pendekatan untuk mempelajari parilaku konsumen dalam menkonsumsi

suatu barang. Dibagi menjadi dua yaitu : 1.Pendekatan Kardinal Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin besar

jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.

Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat

bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan

(marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

2.Pendekatan Ordinal Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu

meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni:

Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi

Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi

1.) Pendekatan Kardinal a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan

kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai

dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai daya guna marginal.

Skedul Utiliti Total

Qx 0 1 2 3 4 5 6 7

TUx 0 10 18 24 28 30 30 28

MUx 10 8 6 4 2 0 -2

Keseimbangan

konsumen

tercapai

jika

konsumen

memperoleh

kepuasanmaksimum dari mengkonsumsi suatu barang. Syarat Keseimbangan: 1.MUx/Px = MUy/Py = .= MUn/Pn 2.Px Qx + Py QY + + Pn Qn = M

MU = marginal utility P M = harga = pendapatan konsumen

Q MUx MUy

1 16 11

2 14 10

3 12 9

4 10 8

5 8 7

6 6 6

7 4 5

8 2 4

Diketahui

Px = 2

Py = 1

M = 12

Syarat Equilibrium: 1. MUx / Px = MUy / Py 12 / 2 = 6 / 1 2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M (2) (3) + (1) (6) = 12

Total Utility

= MUx QX + MUy QY

= (12) (3) + (6) (6) = 72

2.) Pendekatan Ordinal Kelemahan pendekatan ordinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.

Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva

indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Ciri-ciri kurva indiferens: 1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi) 2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution) 3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal :

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat Analisis cardinal dinyatakan mengunakan alat dalam analisis yang bilangan/angka. dinamakan marginal

utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

Garis Anggaran (Budget Line)

Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh: a) pendapatan yang dimiliki dan b) harga barang yang diinginkan. Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut: PxQx + Py Qy = I Dimana : Px = harga barang X Py = harga barang Y Qx = jumlah barang X Qy = jumlah barang Y I = pendapatan konsumen

BAB IV PENUTUP

A.

Kesimpulan Elastisitas adalah reaksi terhadap panjualan dikarenakan

perubahan harga kurva-permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana

reaksi pembeli dan penjual (dalam hal banyak sedikitnya) jumlah yang mau membeli atau dijual terhadap perubahan harga. Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).

B.

Saran Berdasarkan uraian diatas kiranya kita menyadari bahwa konsep elastisitas

sangat berhubungan dengan teori konsumen, yaitu permintaan dan penawaran yang di pasar. interaksi antara harga permintaan dan penawaran akan

menciptakan keseimbangan pasar. Elastisitas itu pun merupakan reaksi terhadap panjualan dikarenakan perubahan harga kurva-permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan penjual.

DAFTAR PUSTAKA

1. 2. 3 4.

www.endz4shared.cn.cc http://www.scribd.com/TEORI-PERILAKU-KONSUMEN http://paperusadvance.blogspot.com/ http://gak-takut13.blogspot.com/konsep-elastisitas

5. FEUI

Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi,

Anda mungkin juga menyukai