Anda di halaman 1dari 4

Ciri–Ciri Perusahaan Kecil

Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Mitzerg dan

Musselman serta Hughes dapat disimpulkan ciri-ciri umum usaha

kecil, yaitu :

1. Kegiatannya cenderung tidak formal dan jarang yang memiliki

rencana usaha;

2. Struktur organisasi bersifat sederhana;

3. Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang

longgar;

4. Kebanyakan tidak melakukan pemisahan antara kekayaan pribadi

dengan kekayaan perusahaan;

5. Sistem akuntansi kurang baik, bahkan sukar menekan biaya


6. Kemampuan pemasaran serta diversifikasi pasar cenderung

terbatas;

7. Margin keuntungan sangat tipis.

Keunggulan Bisnis Usaha Kecil

1. Modal minim. Jelas, modal yang dibutuhkan tidak banyak. Berapa banyak?


Mungkin dari ratusan ribu sampai ratusan juta masih terhitung usaha kecil. Namun,
pendapat saya, kecilnya modal bukan alasan untuk tidak segera ACTION mulai
usaha. Seberapa pun modal yang dimiliki, anda bisa segera memulai usaha sendiri.
Apalagi di bisnis internet, modal yang kecil bisa dikembang-biakkan sampai
mendapatkan income yang sangat besar.

2. Tahan banting. Usaha kecil memiliki kemampuan untuk bertahan. Terbukti di


masa krisis lalu, usaha kecil tetap survive dan mampu membantu menggerakkan
ekonomi bangsa. Sifat tahan banting dari usaha kecil ini memang sejalan
dengankarakter entrepreneur yang melekat pada diri pemilik usaha.

3. Cepat ACTION. Sebab anda pemilik usaha kecil, maka tak perlu tunggu lama
untuk ambil keputusan. Andalah sang decision maker. Anda pengambil keputusan
apa saja yang harus di-ACTION-kan untuk memajukan usaha anda. Kecepatan
ACTION itu juga bermanfaat dalam merespon kebutuhan pasar yang terus berubah.

4. Lebih fokus pada konsumen. Usaha kecil biasanya lebih fokus dalam


melayanikonsumen. Mereka kenal siapa pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena
mengenal pelanggan lebih baik, membuat sebuah usaha kecil juga mampu melayani
mereka dengan lebih optimal.

5. Penuh tantangan. Memulai usaha kecil penuh dengan tantangan. Bukan berarti


usaha besar tak ada tantangannya. Tapi usaha kecil dengan segala macam
keterbatasannya, mesti berjuang untuk bisa survive. Mesti memikirkan dan
melakukan banyak hal, yang terkadang banyak tugas dirangkap oleh pemilik usaha.

6. Mudah beradaptasi. Karena tidak berhirarki panjang seperti usaha besar, usaha


kecil punya kemampuan adaptasi yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa
dengan cepat diendus dan diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru,
sekecil apapun itu, biasanya muncul dalam kondisi tersebut.

7. Ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari menyerap lapangan kerja sampai


ikut menggerakkan ekonomi sekitar, usaha kecil berperan penting. Usaha jenis ini
menjadi motor pertumbuhan ekonomi di lingkungannya.

8. Inovasi. Usaha kecil biasanya sarat dengan inovasi dalam mengembangkan


bisnisnya. Inovasi itu dilakukan dalam pengembangan produk, pemasaran, atau
aspek internalnya. Inovasi juga lebih lebih mudah dilakukan ketimbang di usaha
besar yang biasanya memiliki struktur organisasi dan proses kerja yang kompleks.

9. Fleksibel. Usaha kecil punya sifat fleksibel. Ini membuatnya mampu menyesuaikan


dengan kondisi yang sedang terjadi. Daya lentur usaha kecil ini yang membuatnya
mampu bertahan dalam persaingan usaha.

10. Kebebasan. Bagi pemilik usaha kecil, kebebasan adalah hal yang paling
didambakan. Bebas mengatur bagaimana strategi usahanya, bebas untuk
mengambil keputusan terbaik bagi usahanya, serta disertai tanggung jawab untuk
menanggung segala resikonya.

Kelemahan Bisnis Usaha Kecil

Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak
mematuhi ketentuan pembukuan standar.

2. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas
jam kerja standar.

3. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya
perencanaan kas.

4. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang
laku.
5. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-
prinsip manajerial.

6. f. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.

7. g. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah
merumuskan.

8. Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:

9. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi
pemilik.

10. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi
pengelola, serta lemah dalam promosi.

11. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran
uang tunai.

Anda mungkin juga menyukai