Anda di halaman 1dari 30

1

KASUS PERTAMA PELECEHAN LAMBANG NEGARA DI PUBLIK


OLEH SALAH SATU PUBLIK FIGUR DI STASIUN TELEVISI

DISUSUN OLEH :
RIKA FANADA
2001061050

D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021

KASUS PERTAMA PELECEHAN LAMBANG NEGARA DI PUBLIK


OLEH SALAH SATU PUBLIK FIGUR DI STASIUN TELEVISI
..........(Salah Satu Tugas 1, Analisis Kasus pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)

DISUSUN OLEH :
RIKA FANADA
2001061050
3

D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Analisis
Kasus Pertama Pelecehan Lambang Negara di publik oleh salah satu publik figur di
stasiun televisi indonesia dengan tepat waktu.

Makalah Analisis Kasus Pertama Pelecehan Lambang Negara di publik oleh


salah satu publik figur di stasiun televisi disusun guna memenuhi tugas Bapak Susilo
S.pd M.pd selaku Dosen pada bidang studi Pendidikan Pancasila di Universitas
Lampung. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Analisis Kasus Pelecehan pada lambang negara yaitu
Pancasila atau sering dikenal oleh masyarakat dengan kasus “Bebek Nungging “
sebagai kasus penlanggaran terhadap lambang negara. ....
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Susilo
S.pd M.pd selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
4

Pagar Alam,15 Oktober 2020

Rika Fanada

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
.........................................................................................................................................
2
KATA PENGANTAR
.........................................................................................................................................
3
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................................
4

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
.........................................................................................................................................
5
1.2. Tujuan Penulisan
.........................................................................................................................................
6
1.3. Metode Penulisan
.........................................................................................................................................
6

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Uraian Kasus
.........................................................................................................................................
7
2.2. Tanggapan Masyarakat/ Publik
.........................................................................................................................................
9
2.3. Hasil Analisis
.........................................................................................................................................
17
5

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan
.........................................................................................................................................
20
3.2. Saran
.........................................................................................................................................
20

REFERENSI
.........................................................................................................................................

LAMPIRAN
.........................................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Simbol Negara di Dunia memiliki ciri khas dan sejarahnya masing masing, seperti
halnya simbol negara di Indonesia.yang patut dijaga dan dihargai oleh masyarakat,
bahkan warga negara yang tidak melihat status sosial, baik masyarakat lapisan
6

bawah, masyarakat lapisan menengah, hingga lapisan masyarakat atas. Semua


kalangan diwajibkan untuk menjaga dan tidak mencela simbol negara.
Simbol negara diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. UU
No. 24 Tahun 2009 disahkan di Jakarta pada 9 Juli 2009 oleh Presiden RI saat itu
yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2009 ini
juga disebutkan simbol-simbol negara sesuai yang telah diatur dalam UUD 1945
UU tersebut merupakan jaminan kepastian hukum, keselarasan, keserasian,
standardisasi dan ketertiban di dalam penggunaan bendera, bahasa, lambang negara
dan lagu kebangsaan. UU ini mengatur tentang berbagai hal yang terkait dengan
penetapan dan tata cara penggunaan bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
kebangsaan. Termasuk ketentuan pidana bagi yang secara sengaja melakukan
pelanggaran.
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2009 pasal 3, pengaturan bendera, bahasa, lambang
negara dan lagu kebangsaan sebagai simbol negara bertujuan untuk: Memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI. Menjaga kehormatan yang menunjukkan
kedaulatan bangsa dan NKRI. Menciptakan ketertiban, kepastian dan standardisasi
penggunaan bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan
Arti penting simbol negara Bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan
Indonesia mempunyai arti penting sebagai berikut: Menjadi kekuatan untuk
menghimpun serpihan sejarah nusantara yang beragam sebagai bangsa besar dan
NKRI. Merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan
bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya dan kesamaan dalam mewujudkan cita-
cita bangsa dan NKRI. Merupakan sarana pemersatu, identitas dan wujud eksistensi
bangsa.Menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD 1945. Merupakan jati diri bangsa dan identitas NKRI.
Menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara
lain. Menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera, bahasa, lambang
negara dan lagu kebangsaan Indonesia bukan sekadar merupakan pengakuan atas
Indonesia sebagai bangsa dan negara saja. Melainkan menjadi simbol atau lambang
7

negara yang dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia.


Lambang Negara yakni Pancasila merupakan sesuatu yang sakral. Namun, dari
data yang dihimpun sejauh ini ada saja kasus penistaan atau pelecehan terhadap
lambang negara yang berujung di kantor polisi. Pelakunya pun bisa berasal dari
berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat biasa, publik figur bahkan sampai anak
dibawah umur ikut andil menjadi pelaku penistaan atau pelecehan terhadap lambang
negara ,dan penyebab atau faktor yang melatar belakangi kasusu penistaan akan saya
rincikan dalam makala h ini.

1.2. Tujuan Penulisan


→ Mengetahui Contoh Kasus Pelecehan terhadap Lambang Negara Indonesia
→ Mengetahui Hasil Analisi salah satu Kasus Pelecehan terhadap Lambang
Negara Indonesia
→ Menganalisis Tanggapan Masyarakat dan Rekan Mahasiswa terhadap kasus
yang sedang dibahas

1.3. Metode Penulisan


Dalam Pembuatan Makalah ini penulis menggunakan dua Metode, yang
pertama adalah metode pustaka, data dan informasi yang diperoleh sebagai bahan
acuan pembuatan makalah ini bersumber dari media cetak dan elektronik.dan metode
yang kedua dengan menggunakan metode wawancara, yaitu dengan berdiskusi /
bertanya langsung terhadap tokoh masyarakat atau rekan mahasiswa. Data dan
informasi yang digunakan sebagai bahan analisis contoh kasus diatas didapatkan dari
pertanyaan pertanyaan yang sudah diajukan kepada seluruh jumlah partisipan sesuai
dengan tema dari makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Uraian Kasus

Jakarta, CNN Indonesia -- Unit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal


Khusus Polda Metro Jaya berencana menyelidiki dugaan penghinaan dan pelecehan
terhadap lambang negara yang dilakukan oleh artis dangdut Zaskia Gotik dalam
8

acara di stasiun televisi swasta. Zaskia, kata Kepala Unit Cyber Crime Ditreskrimsus
Polda Metro Jaya Komisaris Nico Setiawan, dituding menyebut lambang sila kelima
Pacasila yang bergambar padi dan kapas dengan istilah 'bebek nungging'.
"Setelah patroli cyber, kami (Kepolisian) melihat dan membaca ada keluhan dan
keresahan di masyarakat terkait salah satu artis yang menghina sila kelima
(Pancasila)," ujar Nico di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/3).
Zaskia diduga melanggar Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Pendangdut itu juga
terancam dijerat pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terkait penghinaan.
Kepolisian pun membuat laporan khusus terkait kasus Zaskia. Sementara laporan
lembaga swadaya masyarakat terkait Zaskia akan ditindaklanjuti dan dijadikan
materi penyelidikan.
"Nanti dari pihak LSM akan kami mintakan untuk bukti atau saksi, bisa membantu
kami dalam proses penyelidikan dan penyidikan," ujar Nico.
LSM Komunitas Pengawas Korupsi yang melaporkan tindakan Zaskia menilai apa
yang dilakukan Zaskia tidak menggambarkan profesionalitasnya sebagai publik
figur." seorang artis dangdut Indonesia. Tidak boleh sembarang apalagi menghina
negara kita," ujar Ketua Umum Komunitas Pengawas Korupsi M. Firdaus di Markas
Polda Metro Jaya.Tindakan Zaskia yang menghina sila kelima Pancasila, kata
Firdaus, memperlihatkan Zaskia tidak menghargai perjuangan para pahlawan.
sebagai warga negara Indonesia, Zaskia wajib meghargai segala perjuangan yang
telah dilakukan oleh para pahlawan di masa lalu.
"Bukan masalah maklum-memaklumi. Kita harus lakukan introspeksi, bahwa
perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa dianggap sepele," ujar Firdaus.  
Penyidik Polda Metro Jaya telah menemukan dugaan tindak pidana terkait
tindakan Zaskia Gotik yang dianggap menghina lambang sila kelima Pancasila.
Tindak pidana tersebut berupa pelanggaran Pasal 57 juncto Pasal 68 UU No.24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Akibatnya, Zaskia diancam hukuman penjara lima tahun dan denda sebesar Rp 500
juta.
Penyelidikan tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan LSM Komunitas
Pengawas Korupsi (KPK) terhadap Zaskia Gotik. Berdasarkan Laporan Polisi
Nomor: LP/1275/III/2016/PMJ/Ditreskrimsus, Zaskia dituduh menghina lambang
negara. Hal itu dilakukan Zaskia saat mengikuti acara kuis untuk menjawab
pertanyaan yang ditayangkan salah satu stasiun televisi pada Selasa (15/3).
Di dalam acara tersebut, Zaskia menjawab pertanyaan seputar pengetahuan
kemerdekaan dan lambang negara seperti tanggal Kemerdekaan RI dan lambang sila
kelima Pancasila. Ia menyebut bahwa tanggal Kemerdekaan RI pada 32 Agustus dan
lambang sila kelima bebek "nungging".
Menurut pakar pidana Universitas Indonesia, Gandjar Laksmana, polisi
seharusnya tidak melupakan prinsip utama hukum pidana ketika memeriksa kasus
ini. Gandjar mengatakan, meskipun perbuatan Zaskia Gotik memenuhi unsur pidana,
tetapi belum tentu penyanyi dangdut itu layak dihukum. Sebab, penyidik harus
mampu membuktikan adanya kehendak jahat (mens rea) yang ditunjukan Zaskia saat
melakukan tindakan itu.
“Memang betul, orang bercanda juga harus tahu batasan. Tetapi, harusnya
9

penyidik bisa melihat apakah Zaskia memiliki mens rea atau tidak. Sebab, berbahaya
juga kalau orang bercanda di sebuah acara hiburan kemudian dipidana,” tutur
Gandjar kepada hukumonline, Jumat (18/3).
Lebih lanjut, Gandjar mencontohkan pertunjukan teater yang juga sering kali
melontarkan kritik tajam. Menurutnya, pertunjukan semacam itu bahkan lebih
sengaja sebab sejak awal sudah diskenariokan. Tetapi, ia mengingatkan bahwa harus
dilihat konteksnya apakah untuk melakukan penghinaan atau hanya sekadar sebuah
seni pertunjukan.Gandjar menjelaskan, di dalam hukum pidana tidak semua
perbuatan yang memenuhi unsur pidana harus diberikan sanksi. Ada dua hal yang
menjadi pertimbangan utama. Pertama, apakah dilakukan dengan melawan hukum.
Kedua, apakah orangnya dapat dipersalahkan.
“Dalam hal ini, sekali lagi kita harus melihat konteks untuk bisa menilai apakah
Zaskia Gotik melawan hukum dan bisa dipersalahkan atau tidak. Sebab, apa yang
dilakukan Zaskia tidak lebih hanya sebatas hiburan saja,” tuturnya.
Menurutnya, hukum pidana harus tetap menunjung tinggi prinsip ultimum remedium.
Artinya, sanksi pidana harus dijadikan senjata pamungkas dalam menyelesaikan
suatu kasus. Ia menilai, selama ada jalan keluar lain maka seharusnya pemidanaan
tidak menjadi pilihan utama.
“Ada prinsip permaafan hakim di dalam perkembangan hukum pidana. Jika seorang
hakim melihat bahwa seorang terdakwa layak dimaafkan, meskipun ia bersalah, bisa
saja hakim tidak menjatuhkan hukuman kepadanya,” ungkap Gandjar.
Merujuk pada prinsip itu, Gandjar pun menilai bahwa seharusnya pihak kepolisian
bijak dalam menentukan kelanjutan kasus Zaskia. Ia mengatakan, sekalipun telah
masuk dalam tahap penyelidikan, pihak kepolisian bisa saja menghentikan proses
hukum. Hal ini berdasarkan pada wewenang diskresi yang dimiliki oleh penegak
hukum .
“Sekarang, apa sih pelajaran yang didapat oleh masyarakat jika pada akhirnya
seorang seperti Zaskia itu dihukum? Kalau memang mau memberi pelajaran kepada
masyarakat, seharusnya polisi mencari kasus yang lebih serius. Zaskia kan kalau dia
benar-benar punya mens rea, untuk apa lewat bercandaan,” kata Gandjar.
Gandjar pun menjelaskan, penghentian proses hukum tak perlu didahului oleh
pencabutan laporan oleh pelapor. Sebab, di dalam hukum acara pidana, tidak dikenal
mekanisme pencabutan laporan. Ia mengatakan bahwa penghentian proses hukum
yang berjalan sesungguhnya didasarkan pada wewenang diskresi penegak hukum.
Di sisi lain, Gandjar menuturkan bahwa langkah polisi menindaklanjuti laporan
masyarakat terhadap Zaskia Gotik sudah pada jalur yang benar. Sebab, sebuah
laporan memang selayaknya mendapat tindak lanjut. Hanya saja, menurut Gandjar
10

tindak lanjut laporan itu harus dipertimbangkan apakah perlu diteruskan ke


pengadilan atau tidak.

“Polisi harus bijak juga. Toh selama ini polisi sudah banyak mengambil peran untuk
mendamaikan dalam kasus-kasus pidana lain seperti penculikan, penganiayaan, dan
seterusnya. Menurut saya, dalam kasus ini juga tidak salah jika polisi melakukan
pendamaian itu,” tambahnya.

2.2. Tanggapan Mayarakat/ Publik .

1. Apakah anda mengetahui kasus “bebek nungging” yang dilakukan oleh salah
satu publik figur atas dasar pelecehan lambang sila ke 5 pancasila ?
2. Berdasarkan informasi yang diketahui bahwa Latar belakang pendidikan ZG
ini hanya sampai sebatas pendidikan Sekolah Dasar( SD) menurut pendapat
anda apakah latar belakang pendidikan ini dapat dimaklumi dalam kasus
pelecehan lambang negara?
3. Apakah layak pelecehan lambang negara ini dijadikan suatu hiburan dalam
acara stasiun televisi? Berikan penjelasan!
4. Menurut pendapat anda apa yang bisa kita lakukan agar kasus ini tidak
terulang ? karena kasus Bebek Nungging ini merupakan kasus pertama
pelecehan lambang negara di Televisi
5. Menurut anda Apakah pihak kepolisian telah menjalankan hukum dengan
baik? Mengingat profesi ZG ini adalah seorang publik figur di indonesia.

Dari beberapa pertanyaan yang sudah dibuat oleh penulis diatas penulis mencoba
menanyakan pada 5 orang/responden, dan inilah informasi data dan tanggapan
mereka tentang kasus pelecehan lambang negara di makalah ini :

RESPONDEN 1
Nama : Aztama Rizwanda
Pekerjaan : Taruna POLTEKIM
11

Alamat : Pagar Alam, Sumatera Selatan


Tanggapan :

1. Apakah anda mengetahui kasus “bebek nungging” yang dilakukan oleh salah
satu publik figur atas dasar pelecehan lambang sila ke 5 pancasila ?
Jawaban : Ya, Saya tahu.
2. Berdasarkan informasi yang diketahui bahwa Latar belakang pendidikan ZG
ini hanya sampai sebatas pendidikan Sekolah Dasar( SD) menurut pendapat
anda apakah latar belakang pendidikan ini dapat dimaklumi dalam kasus
pelecehan lambang negara?
Jawaban : Menurut saya dalam kasus ini walaupun melibatkan latar belakang
seperti pendidikan atau ras suku budaya dan lain sebagainya itu tidaklah bisa
dimaklumi mengapa seperti di pendidikan dari TK saja kita sudah diberi
pembelajaran bahwa suatu lambang negara seperti bendera ataupun lambang
Pancasila Bhineka Tunggal Ika itu bukanlah suatu hal yang dapat dijadikan
lelucon atau dihina oleh warga negaranya sendiri sejak dini pun kita diajarkan
bahwa itu bukanlah perilaku yang sopan jadi Latar belakang pendidikan yang
masih sebatas SD itu tidak bisa dijadikan alasan dalam kasus pelecehan
tersebut tetapi Apa salahnya memaafkan seseorang yang berlaku salah di
dalam suatu tindakannya apabila dia telah mengakui bahwa dia salah tidak
ada salahnya jika kita memaafkan tetapi hukuman adalah hukuman tidak bisa
dirubah tidak bisa ditawar
3. Apakah layak pelecehan lambang negara ini dijadikan suatu hiburan dalam
acara stasiun televisi? Berikan penjelasan!
Jawaban : Menurut saya seperti pelecehan lambang negara maupun
penghinaan dan hal-hal negatif lainnya itu tidak layak untuk dijadikan suatu
hiburan di dalam acara stasiun televisi Mengapa karena hal-hal negatif itu
sangat mempengaruhi kehidupan di masyarakat sekitar dan dari perilaku
buruk tersebut dapat menyebabkan seperti orangnya kesopanan dan rasa
hormat kita terhadap negara dan lain sebagainya Apalagi peminat orang-
orang menonton televisi itu tidak sedikit hal itu bisa saja ditiru oleh orang
12

orang lain Hal ini dapat memberikan dampak yang sangat buruk di dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari
4. Menurut pendapat anda apa yang bisa kita lakukan agar kasus ini tidak
terulang ? karena kasus Bebek Nungging ini merupakan kasus pertama
pelecehan lambang negara di Televisi
Jawaban : Banyak cara untuk menghadapi atau memberikan solusi Atas
kejadian ini misalnya memberikan edukasi kepada anak-anak maupun
masyarakat yang ada di Indonesia untuk lebih mencintai atau menghormati
negaranya sendiri belajar tata krama dan sopan santun tidak hanya anak kecil
tapi orang dewasa pun juga harus belajar Bagaimana cara berperilaku sopan
di depan banyak orang apalagi untuk dalam acara yang besar seperti acara di
dalam televisi seharusnya acara-acara di dalam televisi itu adalah
mengedukasi hal-hal positif yang dapat dilakukan Bukan menghina mencela
ataupun menjelek-jelekkan lambang negara dan solusi lain adalah berhati-hati
dalam berbicara karena tidak semua orang itu bisa memahami ataupun
menerima apa yang kita ucapkan apa yang kita lakukan
5. Menurut anda Apakah pihak kepolisian telah menjalankan hukum dengan
baik? Mengingat profesi ZG ini adalah seorang publik figur di indonesia.
Jawaban : Sangat baik, menindak tegas suatu perkara yang mungkin di
anggap sebagai bahan hiburan oleh suatu pihak yang tidak bertanggung
jawab. Dengan itu, maka akan menekan kesadaran dan pelecehan yang
mungkin bisa saja terulang di lain waktu

RESPONDEN 2
Nama : Kahfi Aditya Nugraha
Pekerjaan : Mahasiswa Universitas Lampung
Alamat : Lampung
Tanggapan :

1. Apakah anda mengetahui kasus “bebek nungging” yang dilakukan oleh salah
satu publik figur atas dasar pelecehan lambang sila ke 5 pancasila ?
13

Jawaban : Kasus ini terjadi pada tahun 2016. Kasus ini bermula ketika host
sebuah acara menanyakan apa lambang dari salah satu sila Pancasila kepada
saudara ZG . ZG pun yang kurang memahami apa saja lambang lambang dari
sila Pancasila secara spontan menjawab " bebek nungging " hal ini masih
menjadi bahan bercandaan di dalam acara tersebut. Namun setelah masuk ke
media elektronik tentu hal ini bukan hal yang sepele dikarenakan ZG dengan
sadar melecehkan lambang negara yaitu Pancasila. Tak lama setelah itu
saudara ZG dilaporkan atas dasar pelecehan lambang negara dan melanggar
peraturan undang-undang no 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, lambang
negara, dan lagu kebangsaan. Bukan hal ini saja ZG juga terancam terkena
pidana KUHP atas dasar penghinaan.
2. Berdasarkan informasi yang diketahui bahwa Latar belakang pendidikan ZG
ini hanya sampai sebatas pendidikan Sekolah Dasar( SD) menurut pendapat
anda apakah latar belakang pendidikan ini dapat dimaklumi dalam kasus
pelecehan lambang negara?
Jawaban : Menurut pendapat saya, hal ini bisa dimaklumi dikarenakan ZG
hanya mengenyam pendidikan sampai jenjang SD Namun tindakan yang dia
lakukan di depan dengan terang terang melecehkan lambang negara tidak
dapat dimaklumi. Karena jika di acara tersebut dia mengatakan tidak tau apa
bentuk lambang nya hal itu bisa dimaklumi oleh host acara tersebut. Namun
dia malah dengan sembarang mengatakan " bebek nungging" untuk
menjawab pertanyaan tersebut hal ini yang tidak bisa dimaklumi karena
sudah melanggar peraturan perundangan undangan yang berlaku.
3. Apakah layak pelecehan lambang negara ini dijadikan suatu hiburan dalam
acara stasiun televisi? Berikan penjelasan!
Jawaban : Tidak layak karena banyak hal yang bisa dijadikan bercanda di
dalam televisi. Apalagi acara tersebut dapat ditonton oleh semua umur hal ini
di takutkan dicontoh oleh anak anak yang menonton acara tersebut.
Seharusnya pihak televisi pun dapat menghentikan ataupun mengingatkan ZG
untuk tidak melakukan hal tersebut namun pada saat acara tersebut tidak ada
yang memberi tahu ataupun melarang ZG melakukan hal tersebut.
14

4. Menurut pendapat anda apa yang bisa kita lakukan agar kasus ini tidak
terulang ? karena kasus Bebek Nungging ini merupakan kasus pertama
pelecehan lambang negara di Televisi
Jawaban : Agar kasus ini tidak terulang kembali adalah dengan membuat
peraturan yang ketat di bidang penyiaran mengingat hal ini merupakan yang
pertama terjadi di media televisi . Hal yang lain yang bisa dilakukan adalah
dengan menanamkan pendidikan Pancasila dari sekolah dasar dengan
melakukan ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hal
tersebut terulang.
5. Menurut anda Apakah pihak kepolisian telah menjalankan hukum dengan
baik? Mengingat profesi ZG ini adalah seorang publik figur di indonesia.
Jawaban : Pihak Kepolisian melakukan tugasnya dengan baik. Meskipun ZG
merupakan publik figur tetapi kepolisian tidak pandang bulu dalam menindak
tegas pelanggaran yang terjadi. Dan dalam proses penyelidikan pun
kepolisian memberikan informasi secara lengkap tentang tindak lanjut kasus
ZG tersebut

RESPONDEN 3
Nama : Dandi Alan Setiawan
Pekerjaan : Taruna Akademi Maritim
Alamat : Pagar Alam, Sumatera Selatan
Tanggapan :

1. Apakah anda mengetahui kasus “bebek nungging” yang dilakukan oleh salah
satu publik figur atas dasar pelecehan lambang sila ke 5 pancasila ?
Jawaban : Saya tidak teralalu update jadi saya kurang tau apa yang terjadi di
kehidupan sosial media tetapi pertanyaan ini menarik bagi saya untuk
mengetahui lebih lanjut apa yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir,
yang dimana diduga terjadinya pelecehan lambang sila ke 5 oleh salah satu
publik figur di salah satu acara stasiun televisi
2. Berdasarkan informasi yang diketahui bahwa Latar belakang pendidikan ZG
ini hanya sampai sebatas pendidikan Sekolah Dasar( SD) menurut pendapat
15

anda apakah latar belakang pendidikan ini dapat dimaklumi dalam kasus
pelecehan lambang negara?
Jawaban : Kita seharusnya sadar bahwa sebagai warga negara yang hidup dan
berkembang dalam suatu negara harus memahami serta mengetahui hal hal
yang telah tumbuh dan dihormati seiring berkembangnya zaman. Tak ada
alasan yang lebih baik untuk melanggar hal diluar aturan yang telah
ditetapkan. Namun, terkadang profesi dan pendidikan sering menjadi alasan
utama seperti halnya kasus ini, hukuman tetap berjalan sesuai ketetapan yang
telah ditentukan. Setidaknya menimbulkan efek jera dan lebih berhati-hati
dalam berbuat.
3. Apakah layak pelecehan lambang negara ini dijadikan suatu hiburan dalam
acara stasiun televisi? Berikan penjelasan!
Jawaban : Sangat tidak layak, karena kebanyakan hal yang banyak kita serap
adalah melalui televisi yang banyak menyajikan berbagai informasi.
Terkhusus bagi anak anak yang ditakutkan nantinya bisa menjadi pemahaman
yang berbeda bagi mereka.
4. Menurut pendapat anda apa yang bisa kita lakukan agar kasus ini tidak
terulang ? karena kasus Bebek Nungging ini merupakan kasus pertama
pelecehan lambang negara di Televisi
Jawaban : Kita sebagai masyarakat yang tak bisa lepas dari sosial media
ataupun dunia maya harus bisa memilah dan cerdas dalam bersosial media,
terkhusus bagi yang terjun kedalamnya ataupun kita sebagai penikmat. Harus
ada kesadaran diri yang tinggi yang harus kita tanamkan dalam diri masing-
masing untuk saling menghormati serta menyajikan hal hal yang baik.
5. Menurut anda Apakah pihak kepolisian telah menjalankan hukum dengan
baik? Mengingat profesi ZG ini adalah seorang publik figur di indonesia.
Jawaban : Sudah sangat baik dalam menangani perkara ini

RESPONDEN 4
Nama : Munatus Soleha Aprilia
Pekerjaan : Mahasiswa Universitas Sriwijaya
16

Alamat : Pagar Alam, Sumatera Selatan


Tanggapan :

1. Apakah anda mengetahui kasus “bebek nungging” yang dilakukan oleh salah
satu publik figur atas dasar pelecehan lambang sila ke 5 pancasila ?
Jawaban : Ya, Saya tahu.
2. Berdasarkan informasi yang diketahui bahwa Latar belakang pendidikan ZG
ini hanya sampai sebatas pendidikan Sekolah Dasar( SD) menurut pendapat
anda apakah latar belakang pendidikan ini dapat dimaklumi dalam kasus
pelecehan lambang negara?
Jawaban : Menurut saya , hal ini bisa dimaklumi karna latar belakang
pendidikan ZG yang hanya mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar
Tapi sangat disayangkan seharusnya lambang negara harusnya dipahami tiap
warga negara baik yang berpendidikan tinggi ataupun tidak karena sbg warga
negara yang baik sebaiknya mengerti juga arti lambang negara dan jg
perjuangan para pejuang yang telah memperjuangkan lambang negara yang
dianggap sepele oleh sebagian orang tsbt
3. Apakah layak pelecehan lambang negara ini dijadikan suatu hiburan dalam
acara stasiun televisi? Berikan penjelasan!
Jawaban : Tidak, karena ini bukanlah suatu hal yang pntas dijadikan lelucon
ini menyangkut harga diri bangsa kita yang telah diperjuangkan dengan susah
payah selama berpuluh2 tahun mempertaruhan banyak nyawa manusia maka
tidak sepatutnya ini dijadikan bahan lelucon atau hanya untuk hiburan semata
4. Menurut pendapat anda apa yang bisa kita lakukan agar kasus ini tidak
terulang ? karena kasus Bebek Nungging ini merupakan kasus pertama
pelecehan lambang negara di Televisi
Jawaban : Hukuman bagi pelanggaran ini harus sesuai mulai dari denda ,
wajib lapor selama bbrp bulan hingga hukuman penjara jika diperlukan jika
sudah sangat keterlaluan
5. Menurut anda Apakah pihak kepolisian telah menjalankan hukum dengan
baik? Mengingat profesi ZG ini adalah seorang publik figur di indonesia.
Jawaban : Belum , karena walaupun ZG adalah seorang publik figur ia
17

memiliki status yang sama dengan warga negara yang lain yaitu warga negara
indonesia seharusnya dihukum sesuai hukuman yang ada publik figur tidak
menjadi pembeda antara status warga negara indonesia

RESPONDEN 5
Nama : Husni Ali Akbar
Pekerjaan : POLRI
Alamat : Pagar Alam, Sumatera Selatan
Tanggapan :

1. Apakah anda mengetahui kasus “bebek nungging” yang dilakukan oleh salah
satu publik figur atas dasar pelecehan lambang sila ke 5 pancasila ?
Jawaban : Ya, Saya tahu.
2. Berdasarkan informasi yang diketahui bahwa Latar belakang pendidikan ZG
ini hanya sampai sebatas pendidikan Sekolah Dasar( SD) menurut pendapat
anda apakah latar belakang pendidikan ini dapat dimaklumi dalam kasus
pelecehan lambang negara?
Jawaban : latar belakang pendidikan tidak bisa dijadikan sebagai landasan
hukum agar terbebas dari pidana khusus yang melanggar pelecehan lambang
negara, dan tidak dapat dimaklumi, hukuman dari kasus ini berdasarkan motif
dari pelaku, apakah memang benar diiringi dengan ujaran kebencian
3. Apakah layak pelecehan lambang negara ini dijadikan suatu hiburan dalam
acara stasiun televisi? Berikan penjelasan!
Jawaban : Tidak Layak. Karena meskipun hanya untuk hiburan kasus
pelecehan yang memeliki unsur negatif tidak layak untuk dipertontonkan dan
lambang negara tidak layak untuk diolok olok
4. Menurut pendapat anda apa yang bisa kita lakukan agar kasus ini tidak
terulang ? karena kasus Bebek Nungging ini merupakan kasus pertama
pelecehan lambang negara di Televisi
Jawaban : Edukasi dari lingkungan, baik lingkungan sekolah, Rumah,
Tetangga & Masyarakat
18

5. Menurut anda Apakah pihak kepolisian telah menjalankan hukum dengan


baik? Mengingat profesi ZG ini adalah seorang publik figur di indonesia.
Jawaban : Baik, , hukum pidana harus tetap menunjung tinggi prinsip
ultimum remedium. Artinya, sanksi pidana harus dijadikan senjata
pamungkas dalam menyelesaikan suatu kasus

2.3. Hasil Analisis .

Hasil Analisis dari Pertanyaan Pertanyaan yang sudah diberikan.

1. Kasus “Bebek Nungging” atau kasus pelecehan lambang negara yakni


lambang padi dan kapas yang diubah menjadi bebek nungging oleh zaskia
gotik salah 1 artis ternama di indonesia, kasus ini sempat menjadi
perbincangan hangat didunia maya, dan memegang hastag di twitter selama
beberapa hari . dari ke 5 responden hanya 1 yang tidak mengetahui kasus
pelecehan lambang negara ini yaitu saudara dandi alan setiawan bukan tanpa
alasan karena beliau menjelaskan bahwa tidak terlalu mengikuti informasi
terbaru di sosial media namun tidak terlepas dari itu, kasus ini sangat
booming di jagat raya karena kasus ini merupakan kasus pertama pelecehan
lambang negara di depan publik, yang menyita perhatian warga negara
indonesia pada tahun 2016 lalu.
2. Latar belakang pendidikan Zaskia Gotik menyita perhatian publik banyak
yang berkomentar bahwa wajar beliau tidak begitu memahami Lambang
negara karena jenjang pendidikan beliau hanya sampai SEKOLAH DASAR
tapi menurut bebarapa responden saya dimakalah ini mereka beranggapan
wajar tetapi sangat disayangkan,seharusnya sebagai warga negara yang
tinggal diindonesia setidaknya kita memahami lambang negara pancasila
dengan baik.namun tidak sedikit juga orang yang menentang bahwa latar
belakang pendidikan tidak dapat meringankan tindak pidana kasus pelecehan
lambang negara yang dilakukan oleh aktris ternama di indonesia itu, namun
melihat dari motif kasus ini zaskia mengaku atau beranggapan bahwa dia
memang benar tidak mengetahui lambang negara ke 5, dia berpendapat
19

bahwa pertanyaan itu tidak sangat berat sehingga beliau tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh host di salah satu acara televisi, karena untuk
hiburan dan beliau didesak untuk menjawab pertanyaan oleh para host dan
penonton ,dengan lantang ia menjawab bebek nungging sehingga
mengundang gelak tawa dari penonton, seperti yang dipaparkan oleh
pengacara zaskia gotik bahwa tidak ada unsur ujaran kebencian sehingga
diharapkan dapat meringankan beban hukum terhap saudari ZG tersebut.
3. Dari seluruh tanggapan responden saya tidak menemukan jawaban bahwa
pancasila layak untuk dijadikan bahan hiburan baik di televisi ataupun tidak,
mengingat bahwa pancasila adalah dasar negara yang patut dihargai bukan
hanya sekedar menghafal namun memahami setiap nilai dari pancasila
,sangat disayangkan jika kasus ini terulang karena pancasila tidak pantas
untuk di olok olok dan menjadi bahwan tertawa ,karena dibalik Lambang
Negara Indonesia tersebut memiliki nilai sejarah dan perjuangan yang
sepatutnya sebagai warga negara kita mengetahui sehingga timbul rasa cinta
dan ras untuk menjaga kehormatan lambang negara indonesia yakni Pancasila
4. Berbagai tanggapan dari responden namun setelah saya simpulkan bahwa
maraknya kasus pelecehan lambang negara yang pertama yaitu pengetahuan,
Kurangnya pengetahuan ini menjadi landasan bertambahnya atau maraknya
kasus pelecehan lambang negara sehingga pendapat saya atau solusi dari saya
adalah meningkatkan edukasi dan kualitas tenaga pengajar agar sistem
pembelajaran baik itu materi agama, materi umum dan materi bela negara
hingga pancasila diajarkan dan diterima dengan baik oleh para pelajar.
Menambah target seminar tentang pendidikan pancasila, bela negara, dasar
negara ,serta lambang negara dan lain lainnya secara merata dari desa ke desa
dari kota ke kota sehingga masyarakat umum mengetahui lebih banyak
mengenai lambang negara. Menumbuhkan rasa cinta tanah air sehingga
tumbuh rasa untuk bertanggung jawab dan menjaga lambang negara tersebut.
5. Pihak Kepolisian melakukan tugasnya dengan baik. Meskipun ZG merupakan
publik figur tetapi kepolisian tidak pandang bulu dalam menindak tegas
20

pelanggaran yang terjadi. Dan dalam proses penyelidikan pun kepolisian


memberikan informasi secara lengkap tentang tindak lanjut kasus ZG tersebut
menindak tegas suatu perkara yang mungkin di anggap sebagai bahan hiburan
oleh suatu pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan itu, maka akan
menekan kesadaran dan pelecehan yang mungkin bisa saja terulang di lain
waktu. Meskipun banyak yang perlu dipertimbangkan dalam kasus ini seperti
minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh ZG tersebut namun polisi dan
aparatur negara menjalankan tugasnya dengan baik berdasarkan hukum yang
ada di negara indonesia.

BAB III
PENUTUP
21

3.1. Kesimpulan
Kasus penghinaan terhadap lambang Negara seperti di atas, dapat terjadi
karena kurangnya rasa cinta tanah air, nasionalisme , kesadaran dan
kepedulian kita akan pentingnnya lambang negara sebagai identitas negara, serta
ketidak tahuaan kita tentang sejarah dan perjuangan terciptanya lambang negara
Indonesia sehingga sekarang lambang itu bisa menjadi identitas negara Indonesia.
Dari kasus ini juga kita bisa belajar mengenai pentingnya menjaga apa yang kita
tulis di media sosial karena apabila kita tidak hati – hati bisa saja kita dipidana
karena menulis sesuatu yang sembarangan di media sosial.

3.2. Saran

A. Saran bagi mahasiswa : Untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme bagi diri
sendiri serta meningkatkan rasa tanggung jawab dan memili informasi dalam
menggunakan media sosial
B. Saran bagi masyarakat : Bagi masyarakat apabila kasus ini terjadi kembali
hendaknya langsung melaporkannya kepada pihak yang berwenang langsung
tanpa adanya main hakim sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut
C. Saran bagi pemerintah : Hendaknya pemerintah memberikan edukasi lebih
kepada para warganya mengenai pentingnya menjaga lambang negara. Dan
apabila terjadi masalah seperti ini hendaknya diberikan hukuman yang terbaik
dengan tujuan memberikan efek jera bagi pelaku.

REFERENSI

 https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/170000569/simbol-negara
indonesia.
22

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160317123858-12-118032/zaskia-gotik-
dilaporkan-ke-polisi-dituding-hina-pancasila

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160317123858-12-118032/zaskia-gotik-
dilaporkan-ke-polisi-dituding-hina-pancasila

https://news.detik.com/berita/d-3167919/ini-pasal-yang-diduga-dilanggar-zaskia-
gotik

https://metro.tempo.co/read/755488/kasus-zaskia-gotik-lecehkan-lambang-negara-
ini-kata-kapolri

https://www.merdeka.com/peristiwa/kpi-anggap-kasus-pelecehan-lambang-negara-
zaskia-gotik-selesai.html

LAMPIRAN
Laporan mengenai pelecehan lambang negara ke polisi.
23

Bukti dari jawaban oleh responden yaitu 1 : Aztama Rizwanda


24

Bukti dari jawaban oleh responden 2 yaitu : Kahfi Aditya Nugraha


25
26

Bukti dari jawaban oleh responden 3 yaitu : Dandi Alan Setiawan


27
28

Bukti dari jawaban oleh responden 4 yaitu : Munatus Soleha Aprilia


29
30

Bukti dari jawaban oleh responden 5 yaitu : Husni Ali Akbar

Anda mungkin juga menyukai