Anda di halaman 1dari 19

TINJAUAN PEMROSESAN TRANSAKSI DAN SISTEM

ENTERPRISE RESOURCE
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Akuntansi
Dosen Pengampu :
Mulia Rahmah, S.Kom, M.Si

Disusun Oleh :
Muhammad Reza Martin (2134031021)
Sekar Dwi Anggraini (2134031011)
YuliusWillibard Guta (2134031010)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala syukur kepada Allah penulis panjatkan yang telah

melimpahkan berbagai karunia-Nya kepada penulis sehingga makalah berjudul “Tinjauan

Pemrosesan Transaksi dan Sistem Enterprise Resource” ini dapat diselesaikan. Shalawat

beriring salampun tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita

mendapatkan syafaatnya di hari nanti, Aamiin.

Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas diskusi mata kuliah Sistem

Informasi Akuntansi, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana.

Tentunya dalam penulisan ini masih banyak kesalahan, baik dalam segi pengetahuan, materi,

maupun penulisan. Maka dari itu, penulis sangat menerima kritik dan saran untuk dapat

mengembangkan makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Mulia

Rahmah, S.Kom, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah

pengetahuan kita bersama serta dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, 10 Oktober 2022

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. Pemrosesan Transaksi : Siklus Pengolahan Data..................................................................4
B. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP).......................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data adalah salah satu komponen penting yang mulai disadari di era digital ini. Tanpa
kita sadari kita sudah berada di era dimana teknologi tersebut diterapkan diberbagai sector
seperti aktivitas transaksi, pendidikan, dan pelayanan masyarakat. Dibalik penggunaan
teknologi tersebut, terjadi pertukaran data yang sangat cepat. Seluruh aktivitas terekam dan
disimpan dalam ruang penyimpanan data atau yang sering kita kenal dengan sebutan
database.

Siklus pengolahan data sangatlah penting untuk dipahami apabila anda adalah seorang
praktisi data. Akuntan dan pengguna sistem lainnya memainkan peranan penting dalam siklus
pengolahan data. Contohnya, mereka berinteraksi dengan analis sistem untuk membantu
menjawab pertanyaan seperti data apa yang sebaiknya dimasukkan dan disimpan oleh
organisasi, dan siapa yang sebaiknya memiliki akses terhadap data tersebut? Bagaimana
sebaiknya data diatur, diperbaharui, disimpan, diakses, dan diambil kembali? Bagaimana agar
penjadwalan dan kebutuhan informasi yang tidak terduga dapat dipenuhi.? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai konsep dari
pengolahan data.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pemrosesan transaksi dari siklus pengolahan data?


2. Apakah yang dimaksud dengan sistem enterprise resource?

C. Tujuan

1. Mengetahui mengenai pemrosesan transaksi dari siklus pengolahan data.


2. Mengetahui mengenai sistem enterprise resource.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemrosesan Transaksi : Siklus Pengolahan Data

Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi perusahaan secara
efektif dan efisien. Dalam sistem manual (tidak berbasis computer), data dimasukkan ke
dalam jurnal dan buku besar yang disimpan dalam bentuk buku. Dalam sistem berbasis
computer, data dimasukkan ke dalam computer dan disimpan dalam file dan database.
Operasi yang dilakukan pada data untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan
yang disebut sebagai siklus pengolahan data.

a. Input Data

Langkah pertama dalam pemrosesan input adalah dengan mengambil data transaksi dan
memasukkanya ke dalam sistem. Proses pengambilan data biasanya dipicu oleh aktivitas
bisnis. Data harus dikumpulkan dari tiga segi setiap aktivitas bisnis.

1. Setiap aktivitas yang menarik

2. Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas

3. Orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas

Contohnya, siklus pendapatan yang paling sering melakukan transaksi adalah penjualan,
baik kas maupun kredit. S&S mungkin perlu untuk mengumpulkan data mengenai transaksi
penjualan sebagai berikut.

 Waktu dan tanggal penjualan terjadi

 Karyawan yang membuat penjualan dan petugas pemeriksaan yang memproses


penjualan

 Register pemeriksaan tempat penjualan diproses

4
 Barang yang terjual

 Kuantitas setiap barang yang terjual

 Membuat daftar harga dan harga actual dari setiap barang yang terjual

 Total jumlah penjualan

 Intruksi pengiriman

 Untuk penjualan kredit : nama pelanggan, tagihan untuk pelanggan, dan alamt
pengiriman

Secara historis, Sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber kertas untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitasa bisnis mereka. Kemudian data dipindah ke dalam
computer. Ketika data dimasukkan menggunakan layar komputer, seringkali menyimpan
nama dan format dasar seperti dokumen sumber kertas yang digantikannya.

Dokumen turnaround (turnaround document) adalah output perusahaan untuk pihak


eksternal, yang seringkali menambahkan data ke dokumen, dan kemudian mengembalikan ke
perusahaan sebagai dokumen input. Dokumen turnaround ada dalam bentuk mesin yang
dapat dibaca untuk mempermudah pemrosesan berikutnya sebagai catatan input. Contohnya
adalah tagihan utilitas yang dikirim ke pelanggan, dikembalikan bersama pembayaran
pelanggan, dan dibaca oleh alat pemindai khusus ketika dikembalikkan.

Alat otomatisasi data sumber (source data automation) mengambil data transaksi dalam
bentuk yang dapat dibaca mesin pada waktu dan tempat asalnya. Beberapa contohnya adalah
ATM yang digunakan oleh bank, pemindai poin penjualan yang digunakan dalam toko ritel,
serta pemindai barcode yang digunakan dalam gudang.

Langkah kedua dalam pemrosesan input adalah memastikan data yang diambil akurat dan
lengkap. Salah satu cara untuk melakukannya adalah untuk menggunakan otomatisasi data
sumber atau dokumen turnaround yang didesain dengan baik dan layar entri data untuk
melengkapi akurasi dan kelengkapan dengan memberikan intruksi data apa yang
dikumpulkan. Layar input data biasanya berisi daftar semua data yang dibutuhkan pengguna
untuk dimasukkan.

5
Pengguna dapat meningkatkan pengendalian dengan menggunakan dokumen sumber
yang sudah diberi nomor atau dengan sistem yang secara otomatis mengurutkan nomor untuk
setiap transaksi baru.

Langkah ketika dalam pemrosesan input adalah untuk meyakinkan kebijakan perusahaan
diikuti, seperti menyetujui dan memverifikasi transaksi.

b. Penyimpanan Data

Data perusahaan adalah salah satu sumber daya yang paling penting. Relevansi data tidak
menjamin bahwa data tersebut berguna. Data harus disimpan dengan baik agar mudah
diakses. Oleh karena itu, akuntan harus mengetahui bagaimana data diatur dan disimpan
dalam SIA dan bagaiman data tersebut dapat diakses.

c. Buku Besar

Informasi akuntansi kumulatif disimpan dalam buku besar umum dan buku besar
pembantu. Buku Besar Umum (General Ledger) berisi ringkasan level data untuk setiap akun
aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban organisasi. Buku besar pembantu
(subsidiary ledger) berisi data mendetail untuk beberapa aku buku besar dengan banyak sub
akun terpisah.

Akun buku besar umum berhubungan dengan buku besar pembantu yang disebut akun
control (control account). Hubungan antara akun control buku besar umum dan total saldo
pada tiap-tiap akun buku besar pembantu membantu menjaga keakuratan data SIA.

d. Teknik Pengodean

Data dalam buku besar disusun secara logis menggunakan Teknik pengodean. Pengodean
(coding) dalah penetapan sistematis dari angka atau huruf pada item untuk mengklasifikasi
dan mengatur item-item tersebut.

1. Dengan kode urutan (sequence code), item yang diberi nomor secara berurutan untuk
akun semua item. Setiap item yang hilang menyebabkan perbedaan dalam urutan
numerik.

6
2. Dengan kode blok, blok angka dicadangkan untuk kategori data tertentu.

3. Kode grup, merupakan dua atau lebih subgroup dari digit yang digunakan untuk kode
item, seringkali digunakan dalam kaitannya dengan kode blok. Jika ingin mengunakan
angka produk tujuh digit, Teknik pengodean grup mungkin diaplikasikan sebagai
berikut.

POSISI DIGIT ARTI

1-2 Lini produk, ukuran, dan corak

3 Warna

4-5 Tahun pembuatan

6-7 Fitur Opsional

4. Dengan kode mnemonic (mnemonic code), huruf dan angka yang diselingi untuk
mengidentifikasi item. Kode mnemonic berasal dari deskripsi item dan biasanya
mudah untuk dihafal. Contohnya, Dry300W05 dapat merepresentasikan low end
(300), putih (W), pengering (Dry) yang dibuat oleh Sears (05).

Pedoman berikut ini menghasilkan sistem pengodean lebih baik. Kode harus :

 Konsisten dengan tujuan penggunaanya, yang mengharuskan pembuat kode


menentukan sistem yang diinginkan dan output sebelum memilih kode.

 Memungkinkan untuk penambahan

 Meminimalkan biaya, memudahkan penghafalan dan inteprestasi

 Konsisten dengan struktur organisasi perusahaan dan antar divisi perusahaan

7
e. Bagan Akun
Contoh yang sangat baik terkait pengodean ini adalah bagan akun (chart of account),
yang merupakan daftar angka yang ditetapkan untuk setiap akun buku besar umum.
Angka-angka akun ini memungkinkan data transaksi dikodekan, diklasifikasikan, dan
dimasukkan ke dalam akun yang sesuai. Bagan akun juga mempermudah laporan
persiapan dan laporan keuangan, karena data yang disimpan dalam tiap-tiap akun
dapat dengan mudah diringkas untuk persentasi.
TABEL 2-2 Sampel Bagan Akun untuk S&S
KODE KODE
AKUN NAMA AKUN AKUN NAMA AKUN
100 - 199 Aktiva Lancar 330 Utang bunga akrual
101 Giro 360 Kewajiban lain-lain
102 Tabungan 400-499 Akun Ekuitas
103 Kas kecil 400 Saham biasa
120 Piutang 410 Laba ditahan
125 Cadangan piutang tidak tertagih 500-599 Pendapatan
130 Wesel tagih 501 Penjualan tunai
150 Persediaan 502 Penjualan kredit
160 Perlengkapan 510 Retur penjualan dan potongan
170 Sewa dibayar di muka 511 Potongan penjualan
180 Asuransi dibayar di muka 520 Pendapatan bunga
200-299 Aktiva Tidak Lancar 530 Pendapatan lain-lain
200 Tanah 600-799 Beban
210 Gedung 600 Harga Pokok Penjualan
215 Akumulasi depresiasi - Gedung 611 Beban upah
230 Peralatan 612 Beban komisi
235 Akumulasi depresiasi - Peralatan 613 Beban pajak gaji
240 Perabot dan perlengkapan gedung 620 Beban sewa
245 Akumulasi depresiasi - Furnitur dan perlengkapan 630 Beban asuransi
250 Aktiva lain-lain 640 Beban perlengkapan
300-399 Kewajiban 650 Beban piutang tidak tertagih
300 Utang usaha 701 Beban depresisasi-Gedung
310 Utang gaji 702 Beban depresiasi-Peralatan
321 Utang pajak penghasilan karyawan 703 Beban depresiasi-Furnitur dan perlengkapan
322 Utang pajak FICA 710 Beban pajak penghasilan
323 Utang pajak pengangguran federal 900-999 Akun Ringkasan
324 Utang pajak pengangguran negara bagian 910 Ikhtisar Laba Rugi

f. Jurnal
Data transaksi sering kali dicatat dalam jurnal sebelum dientri ke dalam buku besar.
Entri jurnal menunjukkan akun dan jumlah untuk didebit dan dikredit. Jurnal umum
(general journal) digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak sering terjadi atau
tidak rutin seperti pembayaran pinjaman dan penyesuaian akhir periode dan jurnal
penutup. Jurnal khusus (specialized journal) mencatat sejumlah besar transaksi yang
berulang seperti penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
g. Jejak Audit
Jalur yang memungkinkan transaksi untuk ditelusuri melalui sistem pengolahan data
dari titik asal ke ouput atau mundur dari output ke titik asal. Ini digunakan untuk
mengecek keakuratan dan validitas posting buku besar dan untuk menelusur
perubahan dalam akun buku besar umu dari saldo awal ke saldo akhir mereka.

8
h. Konsep Penyimpanan Berbasis Komputer
Entitas adalah sesuatu mengenai yang disimpan informasinya, seperti karyawan,
barang persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut, atau karaktertistik
khusus yang disimpan, seperti tingkat pembayaran dan alamat. Setiap entitas memiliki
set atribut yang sama. Contohnya, semua karyawan memiliki nomor karyawan,
tingkat pembayaran, dan alamat rumah. Nilai spesifik untuk atribut-atribut tersebut
akan berbeda. Contohnya, salah satu tingkat pembayaran karyawan mungkin sebesar
$12,00 per jam, sementara karyawan yang lainnya mungkin sebesar $12,25
i. Pengolahan Data
Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan ke dalam system, mereka harus diproses
untuk menjaga arus database. Empat jenis aktivitas pengolahan data yang berbeda
yang disebut sebagai CRUD adalah sebagai berikut.
1. Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data karyawan
yang baru dipekerjakan ke database penggajian.
2. Membaca (reading), mengambil, atau melihat data yang sudah ada.
3. Memperbarui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
4. Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor untuk
semua vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan
perusahaan.
Pembaruan yang dilakukan secara periodik, misalnya harian, disebut sebagai
pemrosesan batch (batch processing). Walaupun pemrosesan batch hanya digunakan
untuk aplikasi, seperti penggajian, yang tidak perlu pembaruan terlalu sering dan
terjadi secara alami atau diproses pada waktu yang tepat.
Sebagaian besar perusahaan memperbarui data pada saat terjadinya transaksi, ini
disebut sebagai pemrosesan online, real time, karena pemrosesan ini menjadikan
informasi yang disimpan selalu baru, yang kemudian akan meningkatkan
pengambilan keputusan yang berguna.
j. Output Informasi
Langkah akhir dalam siklus pengolahan data adalah output informasi. Ketika
ditampilkan pada monitor, output mengacu pada “soft copy”. Ketika dicetak dalam
kertas, langkah akhir mengacu pada “hard copy”. Informasi biasanya disajikan pada
salah satu dari tiga bentuk, yaitu dokumen, laporan, atau respons pertanyaan.
Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lain. Contohnya meliputi
cek, faktur, laporan penerimaan, dan daftar permintaan pembelian.

9
Laporan (report) adalah Output sistem, disusun dengan urutan bermakna, yang
digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional, manajer untuk
membuat keputusan dan mendesain strategi, dan investor dan kreditor untuk
memahami aktivitas bisnis perusahaan.

10
B. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)

Sesuai dengan akronimnya, ERP berasal dari tiga suku kata yaitu Enterprise, Resources,
dan Planning. Dalam bahasa Indonesia, Enterprise berarti organisasi atau perusahaan,
Resources berarti sumber daya, dan Planning berarti perencanaan.

Secara konseptual, Enterprise dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang


mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.
Kata Resource, secara singkat bisa diterjemahkan sebagai sumber daya. Dalam kaitannya
dengan Enterprise, Resource ini dapat berupa asset perusahaan yang meliputi asset keuangan,
sumber daya manusia, konsumen, supplier, order, teknologi, dan strategi. Jadi sebenarnya
kata Resource ini adalah semua hal yang bisa dikelola dan dimanfaatkan oleh Enterprise
untuk mencapai tujuannya (keuntungan). Sedangkan kata Planning dapat didefinisikan
sebagai suatu konsep perencanaan atau strategi yang dipakai untuk mengoptimalkan
Resource yang ada sehingga tujuan Enterprise bisa tercapai.

Jika dilihat dari ketiga suku kata tersebut, memang terlihat agak rancu dan kurang
menggambarkan makna sesungguhnya. Kata yang lebih menggambarkan tujuan dari ERP
adalah Enterprise yaitu bagaimana caranya mengintegrasikan semua department dan fungsi-
fungsi yang ada kedalam satu system yang terkomputerisasi dan dalam satu database
sehingga akan lebih mudah menshare informasi dan mengkomunikasikannya dari satu
department ke department yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Sistem enterprise resource planning (ERP system) mengatasi permasalahan-permasalahan


ini pada saat system ini mengintegrasikan semua aspek dalam operasi perusahaan dengan SIA
tradisional. Sebagian besar organisasi besar dan menengah menggunakan sistem ERP untuk
mengoordinasikan dan mengelola data, proses bisnis, dan sumber daya mereka. Sistem ERP
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data dan memberikan informasi yang
diperlukan manajer dan pihak eksternal untuk mengukur perusahaan.

11
a. Karakteristik ERP

Menurut O’Leary (2000), ERP mempunyai beberapa karakteristik yaitu:

1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3. Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
data sekali saja.
4. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
5. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
6. Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan
oleh perusahaan multinasional.
7. Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa
melakukan pemrograman Kembali.

Sistem enterprise resource planning (ERP) merupakan suatu sistem yang


mengintegrasikan semua aspek aktivitas, organisasi (akuntansi, keuangan, pemasaran, sumber
daya manusia, manufaktur, manajemen persediaan ) ke dalam satu sistem. Sistem ERP
termodulasi sehingga perusahaan dapat membeli setiap modul yang memenuhi kebutuhan
khusus mereka. ERP memfasilitasi arus informasi antara berbagai fungsi bisnis perusahaan
dan mengelola komunikasi dengan para pemangku kepentingan di luar.

Sistem ERP bersifat modular, dengan setiap modul menggunakan praktik bisnis terbaik
untuk mengotomasi proses bisnis standar. Desain modular ini memungkinkan bisnis untuk
menambah atau menghapus modul yang diperlukan. Modul ERP biasanya mencangkup
sebagai berikut.

 Keuangan (sistem buku besar dan pelaporan) seperti buku besar, piutang, utang,
aktiva tetap, penganggaran, manajemen kas, dan persiapan laporan manajerial dan
laporan keuangan.
 Sumber daya manusia dan penggajian seperti sumber daya manusia, penggajian,
imbalan kerja karyawan, pelatihan, waktu dan kehadiran , manfaat, dan laporan
pemerintah.

12
 Memesan ke kas (siklus pendapatan) seperti entri pesanan penjualan, pengiriman,
persediaan, penerimaan kas, perhitungan komisi.
 Membeli untuk membayar (siklus pengeluaran) seperti pembelian, penerimaan dan
inspeksi persediaan, persediaan dan manajemen Gudang, dan pengeluaran kas.
 Manufaktur (siklus produksi) seperti perekayasaan, penjadwalan produksi, daftar
bahan baku, barang dalam proses, manajemen alur kerja, pengendalian kualitas,
manajemen biaya, dan proses manufaktur dan proyek.
 Manajemen proyek seperti penetapan biaya, penagihan, waktu dan biaya, unit kerja,
manajemen aktivitas.
 Manajemen hubungan pelanggan seperti penjualan dan pemasaran, komisi,
pelayanan, kontak pelanggan, dan dukungan pusat panggilan.
 Alat sistem seperti alat untuk membuat data file induk, membuat perincian arus
informasi, pengendalian akses, dan sebagainya.

Sistem ERP, dengan database terpusat, memberikan keuntungan yang signifikan sebagai
berikut.

 ERP memberikan tampilan tunggal atas data organisasi dan situasi keuangan yang
terintegrasi diseluruh perusahaan. Menyimpan semua informasi perusahaan dalam
database tunggal memecah hambatan antara departemen dan arus informasi.
 Input data diambil atau dikunci sekali, dan tidak berkali-kali, saat dimasukkan ke
dalam sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem ke yang lain tidak lagi
diperlukan.
 Manajemen mendapatkan visibilitas yang lebih besar ke dalam setiap area perusahaan
dan kemampuan dalam monitor yang lebih besar. Karyawan lebih produktif dan
efisien karena mereka dapat secara cepat mengumpulkan data dari satu sistem ke yang
lain tidak lagi diperlukan.
 Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik. ERP dapat
mengonsolidasikan berbagai perizinan dan model keamanan ke dalam struktur akses
data tunggal.
 Prosedur dan laporan yang telah distandarisasi antarunit bisnis. Standarisasi ini
khususnya dapat bernilai dengan merger dan akuisisi karena sistem ERP dapat
menggantikan sistem yang berbeda dengan sistem tunggal dan Bersatu.

13
 Pelayanan pelanggan meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses
pesanan, persediaan yang tersedia, mengirimkan informasi, dan detail transaksi
pelanggan sebelumnya.
 Pabrik manufaktur menerima pesanan baru secara real-time, dan otomatisasi proses
manufaktur membuat produktivitas meningkat.

Sistem ERP juga memiliki kerugian yang signifikan sebagai berikut.

 Biaya. Perangkat keras ERP, perangkat lunak, dan biaya konsultasi berkisar dari $50
juta hingga $500 juta untuk perusahaan Fortune 500 dan pembaruan dapat
menghabiskan biaya sebesar $50 juta hingga $100 juta. Perusahaan berukuran sedang
dapat menghabiskan sekitar $10 sampai $20 juta.
 Jumlah waktu yang diminta. Hal ini dapat menghabiskan beberapa tahun untuk
memilih dan mengimplementasikan sistem ERP secara penuh, tergantung pada ukuran
bisnis, jumlah modul yang harus diimplementasikan, tingkat penyesuaian, lingkup
perubahan, dan seberapa baik pelanggan mengambil kepemilikan proyek. Sebagai
hasilnya, implementasi ERP memiliki risiko tinggi atas kegagalan proyek.
 Perubahan proses bisnis. Kecuali perusahaan ingin menghabiskan waktu dan uang
untuk menyesuaikan modul, mereka harus beradaptasi untuk menstandardisasi proses
bisnis sebagai lawan dalam mengadopsi paket ERP untuk proses perusahaan yang
ada. Kegagalan untuk memetakan proses bisnis saat ini terdapat pada perangkat lunak
ERP yang sudah ada adalah penyebab terbesar kegagalan proyek ERP.
 Kompleksitas. Hal ini bersal dari integrasi berbagai aktivitas dan sistem bisnis yang
berbeda, masing-masing memiliki proses, aturan bisnis, semantic data, hierarki
otorisasi, dan pusat keputusan yang berbeda.
 Resistansi. Organisasi yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya
terpisah, misi, laba dan rugi, dan rantai komando mungkin percaya bahwa sistem
tunggal memiliki beberapa keuntungan. Ini juga memerlukan pelatihan dan
pengalaman yang dapat dipertimbangkan untuk menggunakan sistem ERP secara
efektif, dan penolakan karyawan adalah alasan utama mengapa banyak implementasi
ERP tidak sukses. Tidak mudah untuk meyakinkan karyawan agar mengubah cara
mereka melakukan pekerjaan mereka, melatihnya dalam prosedur baru, menguasai
sistem baru, dan meyakinkan mereka untuk membagi informasi sensitive. Penolakan,

14
dan kaburnya Batasan perusahaan, dapat menyebabkan permasalahan dengan moral
karyawan, akuntabilitas, dan garis pertanggungjawaban.

Satu cara untuk memilih sistem yang cocok adalah memilih paket yang didesain untuk
industri. Walaupun biaya menjadi perhatian besar, membeli terlalu murah dapat menjadi
beban dalam jangka panjang jika sistem tidak memenuhi kebutuhan, karena biaya
modifikasi bisa menjadi cukup tinggi.

b. Vendor dan Aplikasi ERP

Sistem ERP adalah system yang sangat kompleks dan tentunya kekompleks-an ini
menjadikan system ERP ini menjadi system yang high cost. Hal ini menjadikan
perusahaan vendor yang mengembangkan system ERP berlomba-lomba membuat system
yang aplikable dengan teknologi yang mutakhir sehingga otomatis bisa mengambil
pangsa pasar ERP dan meraup laba.

Menurut Panorama Consulting (sebuah perusahaan konsultan dalam implementasi


software ERP di USA), vendor ERP itu dibagi menjadi tiga grup yaitu Tier I, Tier II, dan
Tier III. Berikut adalah daftar contoh vendor pada masing-masing group.

Sample Vendor

Tier I Tier II Tier IIII


SAP Epicor ABAS
Oracle Sage Activant Solutions
Oracle eBusiness Infor Inc.
Suite IFS Bowen and Groves
Oracle JD Edwards QAD Compiere
Oracle Peoplesoft Lawson Exact
Misrosoft Dynamics CDC NetSuite
Software Visibility
CGS
Hansa World

15
Consona
Syspro

Seperti yang ditunjukkan dalam Figur 2-6, sistem ERP yang terkoordinasi dengan
baik menggunakan database terpusat untuk berbagai informasi diseluruh proses bisnis
maupun mengoordinasikan aktivitas. Ini penting karena aktivitas yang merupakan bagian dari
satu proses bisnis yang sering kali memicu serangkaian aktivitas yang kompleks melalui
berbagai yang berbeda dalam organisasi. Contohnya, pesanan pelanggan mungkin perlu
menjadwalkan produksi tambahan untuk memnuhi permintaan yang meningkat. Hal ini
mungkin memicu pesanan pembeli bahan baku yang leboh banyak. Mungkin juga perlu untuk
menjadwalkan lembur atau mempekerjakan tenaga sementara untuk membantu. Sistem ERP
yang didesain dengan baik memberikan manajemen akses yang baik untuk memperbarui
informasi mengenai semua aktivitas ini untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengevaluasi proses bisnis organisasi secara lebih efektif.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari Implementasi Enterprise Resource
Planning, antara lain sebagai berikut:

1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem atau framework yang
dirancang untuk mengelola sumber daya perusahaan, manajemen inventaris,
perencanaan distribusi serta produksi barang, mengontrol keuangan dan hal lainnya,
selain itu dapat mengintegrasikan berbagai macam fungsi dan mengolah data secara
digital.
2. Implementasi system ERP pada berbagai jenis usaha dan industri diharapkan mampu
membangun usaha dan industry yang baik memiliki daya saing yang tinggi serta
standarisasi bisnis proses data, dan informasi sehingga menunjang produktivitas yang
berdampak langsung pada kualitas hasil produksi yang baik.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis serta saran yang diberikan oleh narasumber
terhadap implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) antara lain:

1. Implementasi dapat berjalan dengan baik apabila antara penyedia sistem dengan
perusahaan mampu bekerja sama dalam menerapkan teknologi informasi serta biaya
yang lumayan tidak sebanding dengan hasil yang didapat jika penerapan dapat
berjalan dengan baik.
2. Menurut narasumber penerapan teknologi sangat penting bagi usaha yang dimiliki
karena dapat mempercepat proses produksi dan pemasaran. Selain itu,, juga harapan
ke depannya dapat menggunakan sistem informasi sebagai penunjang usaha serta
dapat mempromosikan produk sampai di luar Bali.

17
DAFTAR PUSTAKA

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

SIdik, G. K. (2010). Enterprise Resource Planning. Bogor: Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI).

Taufan Adi Kurniawan. (2020). Sistem Informasi Akuntansi dengan Pendekatan Simulasi.Jakarta:
Deepublish.

18

Anda mungkin juga menyukai