MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. I Nengah Mariasa, M.Hum.
Oleh
Elvira Ratna Aisa (19030234006)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila . Penulis sampaikan
Pancasila, Dr. I Nengah Mariasa, M.Hum..dan semua pihak yang turut membantu proses
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan di kemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 3
C. Tujuan Penulisan............................................................... 3
D. Manfaat Penulisan............................................................. 3
BAB II : PEMBAHASAN
A. Simpulan............................................................................... 10
B. Saran...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat Bangsa, sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dan fungsi lainnya,
pada konteksnya. Realisasi secara praksis ini sangat penting karena Pancasila sebagai
dasar filsafat, pandangan hidup dan hakikatnya adalah merupakan suatu sistem nilai,
yang pada gilirannya untuk dijabarkan direalisasikan serta diamalkan dalam kehidupan
pembinaan sikap dan perilaku mahasiswa, dengan harapan dapat menjadi pribadi yang
santun dan beradab. Adapun rumusan capaian pembelajaran sikap yang telah
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
Dalam masalah ini adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila itu benar-benar dapat
dicerminkan dalam sikap dan perilaku dari mahasiswa dan juga seluruh warga negara,
mulai dari aparatur pimpinan nasional sampai kepada rakyat biasa. Aktualisasi nilai-
dapat dicerminkan nilai-nilai pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku yang
sesungguhnya.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
pembudayaan Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
perwujudan nilai nilai Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang realisasi kongkritnya merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia oleh karena itu implementasi Pancasila yang
objektif ini berkaitan dengan norma-norma hukum dan moral, secara lebih luas
dalam bidang kenegaraan dapat terlaksana dengan baik tanpa didukung oleh
pelaksanaan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu,
setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia. Aktualisasi Pancasila
yang subyektif justru lebih penting karena realisasi yang subjektif merupakan
persyaratan bagi Aktualisasi Pancasila yang objektif. Bilamana kita rinci Pemahaman
lengkap dan jelas tentang kebaikan dan kebenaran Pancasila. Kemudian diserapkan
dan dihayati sehingga menjadi suatu kesadaran yaitu orang yang selalu dalam
Pancasila.
Pancasila.
kesatuan lahir batin, kesatuan akal, rasa, kehendak sikap dan perbuatan.
memiliki pengetahuan tentang Pancasila menjadi suatu hal yang sangat vital. Oleh
generasi penerus bangsa. Akibatnya generasi penerus dewasa ini dan keadaan
sebagai suatu kepribadian bangsa oleh karena itu dewasa ini proses pembentukan
harus diletakkan adalah suatu pemahaman terhadap sistem epistimologi yang benar.
dipahami terlebih dahulu bahwa Pancasila itu adalah merupakan suatu sistem nilai di
mana kelima sila merupakan suatu kesatuan yang sistematik. Jadi penjabaran,
realisasi, maupun sosialisasi tidak mungkin hanya berdasarkan salah satu sila saja
terlepas dari esensi sila lainnya. Seluruh sila itu merupakan suatu kesatuan yang
sistematik hierarkis dan bersifat korelatif. Oleh karena itu setiap sila tidak dapat
diamalkan sehingga harus melalui transformasi dari sistem nilai, norma, kemudian
Jikalau kita pahami secara sistematik wujud sistem sosial kebudayaan dalam
pembudayaan Pancasila dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) sistem nilai,
pada kehidupan sosial) dan (3) Wujud fisik, (Pembudayaan Pancasila dalam
wujud budaya fisik). Dalam hubungan ini Pancasila merupakan vote values sistem
sosial kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu suatu esensi nilai kehidupan sosial
Oleh karena itu, dalam proses pembudayaan nilai-nilai Pancasila harus meliputi
Indonesia adalah multikultural, multi etnis, dan multi religius, oleh karena itu nilai-
nilai persatuan dalam suatu keragaman harus dibudayakan dengan berbasis pada
values (nilai). Realitas nilai adalah sesuatu yang hanya dapat dipahami dan
dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu dalam proses pembudayaan harus
memaksakan keyakinan beragama pada orang lain dan lain sebagainya. Sila
kehidupan praksis misalnya, cinta tanah air, bangsa dan negara, memelihara dan
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, cinta terhadap produk nasional, tidak
membedakan suku, ras, etnis maupun golongan dan lain sebagainya. Nilai
Kerakyatan, misalnya selain memberikan pengertian nilai kerakyatan, juga
dihubungkan dengan realitas kongkrit, misalnya memberikan hak yang sama pada
orang lain, menghargai pendapat orang lain, melakukan musyawarah untuk mencapai
suatu mufakat dalam suatu masalah dalam kehidupan masyarakat dan lain
sebagainya. Sila Keadilan Sosial, selain memberikan pengertian keadilan sosial juga
sebagainya.
dengan situasi, kondisi dan keadaan masyarakat. Misalnya dalam lingkungan RT,
rasa, realisasi kemanusiaan, misalnya membantu warga yang sedang kesulitan dan
lain sebagainya. Dewasa ini kehidupan masyarakat semakin kompleks dan semakin
canggih, oleh karena itu pembudayaan pada kehidupan sosial juga dapat dilakukan
melalui IT.
Pembudayaan Pancasila dalam Wujud Budaya Fisik, yaitu pembudayaan
nilai-nilai Pancasila secara langsung dalam wujud kebudayaan fisik. Misalnya pada
sebagainya. Dapat pula dalam suatu cindera mata, yang di dalamnya terkandung
ungkapan, atau icon Pancasila. Secara lebih luas dapat dilakukan pada benda budaya
lain seperti buku, buku cerita, gantungan kunci, patung, parkiran, lukisan, dan
lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran