Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik, baik secara terang-
terangan (menifest) atau secara tertutup (latent). Ancaman bagi integrasi nasional tersebut
datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi
kehidupan.
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai
suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan".
Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu
unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri
sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara , pertahanan rudal, dll.Tindakan,taktik,
operasi atau strategi pertahanan adalah untuk menentang atau membalas serangan dari dalam
maupun luar negara dengan dukungan alutsista yang semakin canggih dan modern.
Jenis pertahanan:
– Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
– Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman yang mencantum terhadap
integrasi bangsa yang perlu kita waspadai yang mengancam segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan
segenap bangsa dapat berasal dari luar maupun dalam negeri .
Faktor Penyebab Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
1. Kurangnya penerapan dan penegakkan hukum dan HAM
2. Kurangnya penerapan keadlian
3. Adanya suatu kelompok yang bertujuan untuk memecahkan bangsa Indonesia
4. Kurangnya kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah
5. Lambatnya pemulihan ekonomi
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
7. Kemerosotan wibawa para penegak hukum
8. Ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa
tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan)