Anda di halaman 1dari 11

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

2.1 Pengertian Ancaman


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman bisa berbentuk tindakan fisik
atau nonfisik, baik secara terang-terangan (menifest) atau secara tertutup
(latent). Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun
dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha
untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa
dan negara. Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat
dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya,
kecemasan, dan ketakutan".
Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin
perlindungan dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas,
misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka,
pertahanan udara , pertahanan rudal, dll.Tindakan,taktik, operasi atau
strategi pertahanan adalah untuk menentang atau membalas serangan dari dalam
maupun luar negara dengan dukungan alutsista yang semakin canggih dan modern.
Jenis pertahanan:
– Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
– Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman
nonmiliter/nirmiliter.
Ciri-ciri ketahanan nasional adaalah sebagai berikut :

a. Merupakan kepentingan atau prasyaratan utama bagi negara.

b. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan


kehidupan

c. Ketahanan Nasional tidak hanya diwujudkan dalam daya tahan dan keuletan
bangsa,tetapi juga sebagai kondisi dinamika yang berisi keuletan dan
ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan.

d. Didasarkan pada ajaran ASTRAGATRA,delapan gatra kehidupan nasional

e. Wawasan nasional mengarahkan ketahanan nasional.


2.2 Pengertian Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman yang mencantum


terhadap integrasi bangsa yang perlu kita waspadai yang mengancam segala usaha
untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan
keselamatan segenap bangsa dapat berasal dari luar maupun dalam negeri .
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar
Pandjaitan mengingatkan bahwa pertahanan dan keamanan Indonesia terancam dari
berbagai konflik dan masalah.

Ancaman dari dalam negeri yang dihadapi saat ini, kata Luhut adalah
terorisme, narkoba, gerombolan separatis bersenjata, konflik komunal, dan
disintegrasi bangsa. “Sementata dari luar negeri berupa konflik
perbatasan, spionase, cyber war, proxy war, terorisme, dan kejahatan lintas
negara,” kata Luhut dalam kuliah umum di Balai Sidang Universitas Indonesia,
Rabu (20/4). Selain itu, ujar Luhut, Indonesia juga menghadapi ancaman lain
seperti perubahan iklim, bencana alam, dan epidemi.

Mengatasi ancaman ini, Luhut menuturkan berbagai upaya juga dilakukan


seperti mendorong kemajuan ekonomi dan pendekatan budaya. Selanjutnya Luhut
menyebut belanja militer Indonesia masih inefisien atau tidak tepat. “Masih
banyak belanja pegawai dan barang, sementara alutsista masih kecil,” kata
Luhut.

Menurut Luhut, alat utama sistem pertahanan atau alutsista harus semakin
canggih guna mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Pembelian alutsista,
menurut Luhut akan memberikan banyak keuntungan. “Misalnya, Indonesia bisa
terbebas dari penangkapan ikan ilegal,” ujar Luhut. Untuk itu, dia terus
mengupayakan untuk meningkatkan pembelian alutsista melalui anggaran yang akan
dinaikkan secara bertahap.
Anggaran pertahanan, saat ini sebesar 0,8 persen, hingga 2019 Luhut
berencana akan menaikkannya hingga mencapai di atas satu persen. Luhut juga
membandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan negara tetangga. Indonesia
masih tertinggal dari negara-negara di ASEAN. “Kalau dengan Amerika jelas
sudah terlalu jauh. Dengan Singapura yang seluas Jakarta hampir 10 miliar
dollar AS, Indonesia hanya 8 miliar dollar AS,” ucap Luhut.

Selain alutsista, teknologi juga dianggap penting dalam menjaga pertahanan


dan keamanan Indonesia. Luhut menilai, pertahanan sudah tidak lagi bergantung
pada manusia, melainkan teknologi.

2.3 Faktor Penyebab Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


1. Kurangnya penerapan dan penegakkan hukum dan HAM
2. Kurangnya penerapan keadlian
3. Adanya suatu kelompok yang bertujuan untuk memecahkan bangsa Indonesia
4. Kurangnya kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah
5. Lambatnya pemulihan ekonomi
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
7. Kemerosotan wibawa para penegak hukum
8. Ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan
berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan)
2.4 Faktor Internal dan Eksternal Ancaman Pertahanan dan Keamanan Negara
2.4.1 Faktor Internal
· Aksi Teror, misalnya kejadian teror BOM di Sarinah yang dilakukan
oleh warga Indonesia sendiri
· Konflik Horisontal, yaitu konflik yang terjadi antara individu atau
kelompok organisasi yang memiliki kedudukan yang sama atau setara. Contohnya
tawuran antara mahasiswa fakultas teknik dengan mahasiswa fakultas hukum
· Sabotase, yaitu tindakan pengrusakan terencana terhadap
kelengkapan negara.
· Aksi Kekerasan yang berbau SARA, biasanya terjadi karena adanya egositas
seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan dengan jalan kekerasan
· Gerakan Separatis, yaitu gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri
atau mendirikan Negara sendiri. Misalnya usaha pelepasan Timor-timur dulu ,
waktu pemerintahan Pak Habbie
· Pemberontak bersenjata, misalnya Pemberontakan G-30-S/PKI
· Pengrusakan lingkungan
2.4.2 Faktor Eksternal
· Agresi, yaitu penyerangan militer terhadap suatu negara
· Pelanggaran wilayah oleh negara lain
· Spionase atau mencari dan mendapat rahasia militer dari negara lain
· Sabotas, yaitu tindakan pengrusakan terencana terhadap kelengkapan negara
· Aksi Teror dari jaringan Internasional , yaitu teror yang dilakukan oleh
orang atau kelompok luar negeri kepada suatu negara

2.5 Cara Mengatasi Ancaman


2.5.1 Ancaman Dari Dalam
· Perang antar suku
- Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan
perwakilan setiap pihak yang bertikai
- Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya
pertikaian
- Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku.

· Korupsi
- Menanamkan jiwa anti korupsi diikuti dengan peningkatan iman dan takwa
- Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa serta bebas KKN
- Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintah terutama bidang
keuangan

· Terorisme
- Meningkatkan rasa nasionalisme
- Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
- Melaporkan warga yang diduga teroris

· Pemberontakan
- Mengakui persamaan derajat dan HAM
- Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari Pendidikan
Kewarganegaraan dan Sejarah Perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
- Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai
prinsip
2.5.2 Ancaman Dari Luar
· Agresi militer
- Menjalin hubungan persahabatan antar Negara
- Meningkatkan peralatan, pertahanan militer, dan pertahanan nasional
diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti dari sistem
HANKAMRATA
- Selalu waspada terhadap segala yang dapat membahayakan keutuhan NKRI

· Penorobosan wilayah
- Mengadakan patroli secara rutin pada daerah rawan penerobosan
- Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih kuat
- Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak
bergantung pada Negara lain
· Spionase
- Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
- Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat Negara
- Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi

Ada berbagai contoh kasus ancaman dan peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia
dan bahkan ada kemungkinan akan terjadi kembali, diantaranya seperti :
1. Berbagai gerakan separatis :
- PKI di Madiun
- Pemberontakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
- Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
- Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
- Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
- G30S/PKI 1965
- APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
- Republik Maluku Selatan (RMS)
- Organisasi Papua Merdeka (OPM)
- Kelompol Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
2. Agresi Militer.
3. Aksi Teror.
4. Konflik berunsurkan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
5. Spionase.
6. Terorisme.
7. Penyelundupan Senjata.
8. Sabotase.
9. Persengketaan Wilayah.
10. Perang Saudara, dsb
Ada banyak akibat dan dampak yang dapat ditimbulkan dari ancaman di bidang
Pertahanan dan Keamanan, antara lain :
- Terlanggarnya Hak-Hak Asasi Manusia.
- Tercurinya data-data vital dan penting milik pribadi maupun negara.
- Terganggunya stabilitas NKRI.
- Mengancam keselamatan dan martabat bangsa.
- Terganggunya pembangunan infrastruktur Indonesia.
- Berbagai bidang kehidupan terutama ekonomi dan politik menjadi kacau.
- Kerugian korban jiwa.
- Menyebabkan trauma psikologi bagi korban yang mengalami.
- Menyebabkan kehidupan di tengah-tengah masyarakat menjadi terganggu serta
terancam
Dampak Positif Globalisasi diBidang Pertahanan Dan Keamanan
Dengan adannya kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Beberapa negara
khususnya yang memiliki letak geografis yang berdekatan, terutama yang berada
dalam satu kawasan, akan berupaya untuk menjaga stabilitas pertahanan diantara
negara-negara tersebut, hal ini dapat diwujudkan dengan kerja sama dibidang
militer. Melalui tukar-menukar persenjataan militer maupun latihan perang
bersama.

Adanya upaya setiap negara mempertahankan kedaulatan negara melalui pembuatan


sistem persenjataan maupun pemberdayaan rakyat dan tentaranya. Globalisasi
bidang HANKAM pernah dirasakan masyarakat dunia, yaitu dibentuknya pakta
pertahanan NATO, SEATO, WARSAWA, dsb.
Maka dapat disimpulkan bahwa dampak positif globalisasi dalam bidang
pertahanan dan keamanan yaitu. Semakin menguatnya supremasi hukum,
demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang
memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak. Semakin menguatnya
tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional,
transparan, dan akuntabel. Serta Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan
tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara
yang profesional.

Dampak Negatif Globalisasi diBidang Pertahanan Dan Keamanan


Dampak negatif pengaruh globalisasi terhadap keamanan dan pertahanan negara
dengan adanya reaksi – reaksi keras dari sebagian rakyat terhadap peristiwa
atau tragedi yang terjadi di suatu negara yang dianggap melanggar hak asassi
manusia. Dan juga perlu diwaspadai adalah Ancaman disintegrasi bangsa karena
adanya pengaruh dan dukungan dari negara lain.

Sedangkan dampak negatif Globalisasi yang lain di bidang ini, globalisasi


menjadikan kemajuan teknologi juga juga digunakan oleh jaringan penjahat
internasional untuk beroperasi di berbagai negara. Penjahat-penjahat dari
dalam negeri yaitu setiap warga Negara yang melakukan tindak pidana seperti
korupsi, makar terhadap pemerintahan negara, serta membunuh dan sebagainya,
dapat dengan mudah melarikan diri ke Negara lain dan menetap di sana bahkan
para penjahat politik dapat memperoleh suaka politik. Hal ini sangat merugikan
bagi suatu negara.

Adanya Penguasaan suatu kepulauan negara oleh negara lain. Akibat semakin
tidak terlihatnya batas suatu negara dengan negara lain, maka suatu negara
akan dengan mudah menguasai bagian negara lain, apalagi jika negara yang
bersangkutan tidak memiliki pertahanan dan keamanan yang tangguh.
Maka dapat disimpulkan bahwa Dampak Negatif Globalisasi Dalam Bidang
Pertahanan Dan Keamanan yaitu adanya Peran masyarakat dalam menjaga keamanan,
kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah
menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi. Serta dengan adanya
Perubahan dunia yang cepat, dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat secara
global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika
tidak dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat
mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan
kesatuan bangsa.

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman
militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata
dan terorganisasi yang dinilai mampu membahayakan kedauatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Contoh ancaman yang sering terjadi di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah agresi, pelanggaran wilayah,
munculnya kelompok masyarakat yang ingin memisahkan diri, spionase, aksi
terorisme, dan ancaman lain yang melalui udara dan jalur laut. Beberapa contoh
yang pernah terjadi di Indonesia antara lain, pemberontakan opm yang terjadi
di beberapa waktu lalu dengan menyandra warga di sekitar tambang freeport,
negara lain yang mencari ikan di wilayah laut Indonesia, dan aksi terorisme
bom tamrin yang menewaskan polisi dan warga sipil. Hal diatas dapat
diminimalisir dengan cara yaitu, meningkatkan rasa nasionalisme lewat kegiatan
bela negara, meminimalisirkan hal hal yang memicu konflik SARA mengingat
Indonesia terdiri atas berbagai macam keragaman, mendekatkan diri kepada Allah
SWT, menghindari paham paham ekstrime yang mulai bermunculan, dan sebagai
seorang siswa yang baik, kita patut berpikir kritis dengan berbagai macam
peristiwa yang terjadi di Indonesia dengan bekal ilmu pengetahuan yang kita
dapat di sekolah kita ini.
ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK : 5
1. SHELA JENIA SARI
2. SUNI LATALIA
3. MARISA ASRI
4. ROFINA APRIANTI
5. TEGAR DWI SAPUTRA
6. TEGAR FADHLI
G.PEMBIMBING : NOVAYANTHI EKA SAVITRI SP.d

SMK KARYA SEMBAWA

TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai