c. Ketahanan Nasional tidak hanya diwujudkan dalam daya tahan dan keuletan
bangsa,tetapi juga sebagai kondisi dinamika yang berisi keuletan dan
ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan.
Ancaman dari dalam negeri yang dihadapi saat ini, kata Luhut adalah
terorisme, narkoba, gerombolan separatis bersenjata, konflik komunal, dan
disintegrasi bangsa. “Sementata dari luar negeri berupa konflik
perbatasan, spionase, cyber war, proxy war, terorisme, dan kejahatan lintas
negara,” kata Luhut dalam kuliah umum di Balai Sidang Universitas Indonesia,
Rabu (20/4). Selain itu, ujar Luhut, Indonesia juga menghadapi ancaman lain
seperti perubahan iklim, bencana alam, dan epidemi.
Menurut Luhut, alat utama sistem pertahanan atau alutsista harus semakin
canggih guna mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Pembelian alutsista,
menurut Luhut akan memberikan banyak keuntungan. “Misalnya, Indonesia bisa
terbebas dari penangkapan ikan ilegal,” ujar Luhut. Untuk itu, dia terus
mengupayakan untuk meningkatkan pembelian alutsista melalui anggaran yang akan
dinaikkan secara bertahap.
Anggaran pertahanan, saat ini sebesar 0,8 persen, hingga 2019 Luhut
berencana akan menaikkannya hingga mencapai di atas satu persen. Luhut juga
membandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan negara tetangga. Indonesia
masih tertinggal dari negara-negara di ASEAN. “Kalau dengan Amerika jelas
sudah terlalu jauh. Dengan Singapura yang seluas Jakarta hampir 10 miliar
dollar AS, Indonesia hanya 8 miliar dollar AS,” ucap Luhut.
· Korupsi
- Menanamkan jiwa anti korupsi diikuti dengan peningkatan iman dan takwa
- Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa serta bebas KKN
- Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintah terutama bidang
keuangan
· Terorisme
- Meningkatkan rasa nasionalisme
- Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
- Melaporkan warga yang diduga teroris
· Pemberontakan
- Mengakui persamaan derajat dan HAM
- Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari Pendidikan
Kewarganegaraan dan Sejarah Perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
- Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai
prinsip
2.5.2 Ancaman Dari Luar
· Agresi militer
- Menjalin hubungan persahabatan antar Negara
- Meningkatkan peralatan, pertahanan militer, dan pertahanan nasional
diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti dari sistem
HANKAMRATA
- Selalu waspada terhadap segala yang dapat membahayakan keutuhan NKRI
· Penorobosan wilayah
- Mengadakan patroli secara rutin pada daerah rawan penerobosan
- Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih kuat
- Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak
bergantung pada Negara lain
· Spionase
- Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
- Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat Negara
- Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
Ada berbagai contoh kasus ancaman dan peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia
dan bahkan ada kemungkinan akan terjadi kembali, diantaranya seperti :
1. Berbagai gerakan separatis :
- PKI di Madiun
- Pemberontakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
- Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
- Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
- Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
- G30S/PKI 1965
- APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
- Republik Maluku Selatan (RMS)
- Organisasi Papua Merdeka (OPM)
- Kelompol Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
2. Agresi Militer.
3. Aksi Teror.
4. Konflik berunsurkan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
5. Spionase.
6. Terorisme.
7. Penyelundupan Senjata.
8. Sabotase.
9. Persengketaan Wilayah.
10. Perang Saudara, dsb
Ada banyak akibat dan dampak yang dapat ditimbulkan dari ancaman di bidang
Pertahanan dan Keamanan, antara lain :
- Terlanggarnya Hak-Hak Asasi Manusia.
- Tercurinya data-data vital dan penting milik pribadi maupun negara.
- Terganggunya stabilitas NKRI.
- Mengancam keselamatan dan martabat bangsa.
- Terganggunya pembangunan infrastruktur Indonesia.
- Berbagai bidang kehidupan terutama ekonomi dan politik menjadi kacau.
- Kerugian korban jiwa.
- Menyebabkan trauma psikologi bagi korban yang mengalami.
- Menyebabkan kehidupan di tengah-tengah masyarakat menjadi terganggu serta
terancam
Dampak Positif Globalisasi diBidang Pertahanan Dan Keamanan
Dengan adannya kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Beberapa negara
khususnya yang memiliki letak geografis yang berdekatan, terutama yang berada
dalam satu kawasan, akan berupaya untuk menjaga stabilitas pertahanan diantara
negara-negara tersebut, hal ini dapat diwujudkan dengan kerja sama dibidang
militer. Melalui tukar-menukar persenjataan militer maupun latihan perang
bersama.
Adanya Penguasaan suatu kepulauan negara oleh negara lain. Akibat semakin
tidak terlihatnya batas suatu negara dengan negara lain, maka suatu negara
akan dengan mudah menguasai bagian negara lain, apalagi jika negara yang
bersangkutan tidak memiliki pertahanan dan keamanan yang tangguh.
Maka dapat disimpulkan bahwa Dampak Negatif Globalisasi Dalam Bidang
Pertahanan Dan Keamanan yaitu adanya Peran masyarakat dalam menjaga keamanan,
kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah
menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi. Serta dengan adanya
Perubahan dunia yang cepat, dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat secara
global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika
tidak dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat
mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman
militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata
dan terorganisasi yang dinilai mampu membahayakan kedauatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Contoh ancaman yang sering terjadi di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah agresi, pelanggaran wilayah,
munculnya kelompok masyarakat yang ingin memisahkan diri, spionase, aksi
terorisme, dan ancaman lain yang melalui udara dan jalur laut. Beberapa contoh
yang pernah terjadi di Indonesia antara lain, pemberontakan opm yang terjadi
di beberapa waktu lalu dengan menyandra warga di sekitar tambang freeport,
negara lain yang mencari ikan di wilayah laut Indonesia, dan aksi terorisme
bom tamrin yang menewaskan polisi dan warga sipil. Hal diatas dapat
diminimalisir dengan cara yaitu, meningkatkan rasa nasionalisme lewat kegiatan
bela negara, meminimalisirkan hal hal yang memicu konflik SARA mengingat
Indonesia terdiri atas berbagai macam keragaman, mendekatkan diri kepada Allah
SWT, menghindari paham paham ekstrime yang mulai bermunculan, dan sebagai
seorang siswa yang baik, kita patut berpikir kritis dengan berbagai macam
peristiwa yang terjadi di Indonesia dengan bekal ilmu pengetahuan yang kita
dapat di sekolah kita ini.
ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK : 5
1. SHELA JENIA SARI
2. SUNI LATALIA
3. MARISA ASRI
4. ROFINA APRIANTI
5. TEGAR DWI SAPUTRA
6. TEGAR FADHLI
G.PEMBIMBING : NOVAYANTHI EKA SAVITRI SP.d