IPS
Oleh
KELAS : IX A
KEFAMENANU
2017
1. Factor-faktor penyebab perang dunia I
a. Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan
Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan
antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche,
Perancis balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-
1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa
tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan
Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman. Untuk penyebab pertentangan Jerman
dan Rusia karena Jerman dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan
menerobos ke laut tengah.
b. Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut
terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara
tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah
satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya.
Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan
anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah
TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
Sedangkan penyebab secara umum berikutnya adalah
c. Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling
curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.
2. Kronologi perang dunia 1
Berikut merupakan kronologi perang dunia I mulai dari pembunuhan Franz
Ferdinandsampai Perjanjian Versailles pada 1918 :
Pembunuhan putra mahkota Austria (Franz Ferdinand) oleh Gavrilo Principe.
28 Juli 1914, Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia, kemudian
menyerang Beograd. Sementara itu, Rusia segera membantu Serbia sambil melakukan
mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman
Prancis membantu Rusia dalam menghadapi serangan Austria-Hongaria. 30 Juli 1914,
Rusia melakukan ultimatum terhadap Austria-Hongaria agar menarik pasukannya
yang dikirim ke Serbia
1 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang terhadap Rusia. 3 Agustus 1914, Jerman
menyatakan perang terhadap Prancis.
Jerman menyerbu Belgia, karena Belgia merupakan jalan terdekat menuju Prancis. 4
Agustus 1914, Inggris menyatakan perang terhadap jerman.
5 Agustus 1914, 5 negara besar Eropa, yaitu Jerman dan Austria-Hongaria bertempur
melawan Inggris, Prancis, dan Rusia.
Agustus 1914, Jerman berhasil memukul mundur invansi Rusia di Tannanberg, Prusia
Timur.
September 1914, Prancis menghentikan pasukan Jerman di Marne.
Oktober 1914, Turki bergabung dengan negara sentral melawan Rusia. Secara diam-
diam, Sekutu membantu Rusia dengan mengirim armada lautnya ke Dardanella dan
pasukannya ke semenanjung Gallipoli. Setelah pertempuran Gallipoli, Sekutu
menyerangTurki dan menduduki wilayah kekuasaannya di Timur Tengah.
Pasukan Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis berhasil menduduki jajahan-jajahan
Jerman di Afrika, sedangkan Jepang dan Australia merebut jajahan Jerman di
kawasan Asia-Pasifik.
1915, Turki dan Bulgaria bergabung dengan Jerman. Mei 1915, Italia berbalik
bergabung dengan Sekutu dan terlibat dalam pertempuran di Alpen dengan pasukan
Austria.
Pada akhir 1915, Serbia dan Montenegro dikuasai Jerman. Kemacetan militer terjadi
di front barat. Hal tersebut terjadi setelah serangan Jerman di Verdun (Februari 1916)
dan serangan balasan Sekutu di Somme (Juli 1916). Inggris tetap meneruskan blokade
laut terhadap Eropa. Sementara itu, kapal selam Jerman menyerang kapal dagang
sekutu.
Maret 1917, tiga kapal dagang Amerika Serikat ditenggelamkan. Telegram
Zimmerman mendorong Amerika Serikat melibatkan diri dalam perang pada 6 April
1917.
Maret 1917, Tsar di Rusia berhasil digulingkan. November 1917, golongan Bolshevik
merebut kekuasaan, dan Maret 1918 menandatangani perjanjian perdamaian dengan
Jerman di Litovsk.
Pada 1918, terjadi serangan Jerman besar-besaran dan berhasil memukul mundur
Sekutu ke Marne, tapi itu merupakan serangan terakhir bagi Jerman.
September 1918, Garis Hindenburg ditembus dan Jerman terdesak. Negara Sentral
mengusulkan perdamaian, disusul dengan gencatan senjata pada 11 November 1918.
Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan
rampasan perang pada Jerman. Perang Dunia I berakhir dengan kemenangan di pihak
Sekutu.
3. Pengaruh perang dunia pertama terhadap kehidupan politik di Indonesia
Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya
paham-paham baru. Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar
seperti Jerman, Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti
Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan
terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris,
Perancis Jepang dan Australia.Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah
Diktatorisme karena demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik
maupun ekonomi. Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia,
Nasionalisme di di Turki dan Diktatorisme Proktariat di Rusia.
4. Pengaruh perang dunia pertama terhadap kehidupan ekonomi di Indonesia
1. Timbulnya krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan krisis Malaise
2. Munculnya sistem ekonomi baru misalnya korporasi dan etatisme
Adapun penyebab dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
Kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah untuk keperluan perang, dan faktor-
faktor produksi rusak.Over produksi, akibat perdagangan internasional terhenti
oleh proteksi yang dilakukan oleh negara-negara totaliter seperti Jerman, Italia dan
Rusia.
Terhambatnya pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik dopositnya karena
terjadi inflasi yang sangat tinggi serta banyak perbankan yang menarik kembali
pinjamannya.
Terjadinya kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai mata uang
Jerman, Austria, dan Perancis terhadap dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai
mata uang mencapai 1$=4000.000.000 Mark Jerman.
5. Faktor –faktor Penyebab dan menyusun kronologi Perang Dunia II
Sebab Umum Perang Dunia II antara lain :
ahirnya negara-negara fasis, seperti Jerman, Jepang, dan Italia yang sangat berambisi
untuk melakukan politik imperialisme melalui ekspansi wilayah.
Adanya politik Revenge Jerman (Politik balas dendam) dengan tidak mengakui lagi
perjanjian Versailles.
Adanya perlombaan senjata negara-negara maju.
Kegagalan LBB dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.
Adanya plitik mencari kawan (Politik Aliansi), seperti :
a. Blok AS (Poros) : Jerman, Jepang, Italia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan
Finlandia.
b. Blok Sekutu : Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Denmark,
Norwegia, Austria, Cina, dan Kanada.
Adanya politik ekspansi, Jerman dengan semboyannya Jerman Raya (Lebensraum),
Italia dengan semboyan Italia Raya (Italia Irredenta), dan Jepang dengan semangat
Hakko I Chiu.
Beberapa sebab umum perang dunia II memang banyak terjadi akan tetapi sebab khusus
perang dunia II sendiri hanya terdiri dari 2 masalah.
Sebab Khusus Perang Dunia II antara lain :
Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939 di Eropa.
Penyerbuan Jepang terhadap pangkalan armada laut milik Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 (Asia Pasifik).
Sebab khusus perang dunia II memang awal mula pemicu utama meletusnya peperangan
ini.
6. Proses pembentukan PBB dan Organisasi Internasional sejak PD II.
PBB saat ini telah menduduki posisi penting dalam percaturan politik antar negara.
Melalui badan-badan khusus yang berada di bawah naungannya, PBB tidak hanya
bergerak dalam upaya menciptakan perdamaian, akan tetapi juga bidang-bidang lain,
seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Perang Dunia II yang mendatangkan akibat buruk di berbagai bidang. Hal ini kembali
menimbulkan kesadaran akan perlunya dipelihara perdamaian dunia. Kegagalan LBB
dalam menjaga perdamaian dunia menjadi pengalaman yang berharga dalam membentuk
kembali badan perdamaian dunia.
Pada tanggal 14 Agustus 1941 Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt,
mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, di geladak
Kapal Augusta di Teluk New Founland (Laut Atlantik). Pertemuan antara dua tokoh
Sekutu tersebut menghasilkan suatu piagam yang disebut Piagam Atlantik (Atlantic
Charter).
Pokok-pokok pikiran dalam Piagam Atlantik adalah sebagai berikut :
Mulai 10 Januari 1942 tentara Jepang menyerbu pulau-pulau strategis. Dalam waktu
singkat, Jepang dapat mengalahkan Belanda di Indonesia dan kota-kota penting dapat
dikuasai Jepang, seperti Tarakan, Balikpapan, Bali, Rembang, Meraj, Palembang, dan
Pontianak.
Pada tanggal 1 Maret, Jepang telah memasuki Pulau Jawa. Serdadu Belanda yang masih
tersisa mampu bertahan seminggu, namun kemudian menyerah tanpa syarat di Kalijati
pada 8 Maret 1942. Sejak itu Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kecuali Papua. Hal ini
dikarenakan pertahanan Australia dan Sekutu di wilayah itu sulit ditembus oleh tentara
Jepang.