Anda di halaman 1dari 20

Sejarah Perkembangan Merkantilisme

Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di


seluruh sekolahEropa pada awal periode modern
(dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana
kesadaran bernegara sudah mulai timbul).
Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya,
intervensi suatu negara dalam mengatur
perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini
pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan
akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme
akhirnya mendorong terjadinya banyak
peperangan dikalangan negara Eropa dan era
imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem
ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada
akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori
ekonomi baru yang diajukan oleh Adam
Smith dalam bukunya The Wealth of Nations,
ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris,
yang notabene saat itu adalah negara industri
terbesar di dunia
Pengertian : Paham yang ditandai dengan adanya
campur tangan pemerintah secara ketat dan
menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna
memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-
banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan
yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan
Negara tersebut.
Latar Belakang :
1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa
(Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)
2. Negara tersebut ingin mempertahankan
kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan
rakyatnya.
3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat
agar tetap mampu bertahan.
4. Ditetapkan logam mulia sebagai standart
ukuran kekayaan suatu Negara.
5. Dibuka jaringan perdagangan, diadakan
pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah
baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi
Merkantilisme :
1. Berusaha mendapatkan logam mulia
sebanyak-banyaknya
2. Meningkatkan perdagangan luar negeri
3. Mengembangkan industri berorientasi ekspor
4. Meningkatkan pertambahan penduduk
sebagai tenaga kerja industry
5. Melibatkan Negara sebagai pengawas
perekonomian
6. Melakukan perlindungan barang dagangan
dengan menggunakan bea masuk yang sangat
tinggi.
7. Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas
jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara
lain.
Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya
persekutuan-persekutuan dagang masyarakat
Eropa, seperti EIC (kongsi perdagangan Inggris di
India) dan VOC (kongsi perdagangan Belanda di
Indonesia). Inggris bangkit sejalan dengan zaman
penjelajahan samudera untuk mencari daerah-
daerah baru yang kemudian dijadikan sebagai
koloni. Begitu juga dengan masyarakat Eropa
lainnya, seperti Prancis, Belanda, dan Spanyol
Perkembangan Merkantilisme Di Berbagai Negara
:
1. Jepang
Jepang sebagai Negara Macan Ekonomi Asia
Ekspansi yang dilakukan jepang selama periode
awal titik api Perang Dunia ke II hingga di bumi
hanguskan-nya Hiroshima dan Nagasaki
mencerminkan betapa prinsip Merkantilis yang
ada yaitu mencari daerah jajahan / object
pemasaran produk serta mencari bahan mentah dan
rempah rempah yang murah / Cuma-Cuma yang
jelas banyak terdapat di Bumi Asia sekaligus
menjadi komoditi terlaku di Eropa dan Amerika
guna mencapai ekonomi yang stabil, kekuasaaan
tak terbatas serta kekuatan militer yang tak
terkalahkan melalui kekayaan yang besar yang
didapat dengan kolonialisasi atau penjajahan
sesuai cita cita yaitu Dai Nippon atau Jepang
Raya.
Setelah kekalahan besar Jepang di Perang Dunia
II, system ekonomi Jepang tidak lah degragasi
walaupun dalam kondisi ricuh, korban perang
dimana mana, banyak warga kehilangan tempat
tinggal nya. Sebaliknya bukan degradasi yang
terjadi melainkan evolusi perekonomian yang
Merkantilis menjadi Neo-merkantilis dengan ciri
dan karakteristik yang defensive, buktinya mulai
dari tahun 1960-an Jepang mengeluarkan
kebijakan kebijakan ekonomi yang jauh
bertentangan dengan prinsip pasar bebas dan
globalisasi. Pemerintah Jepang ingin sector
sector kunci perekonomian untuk berkembang dan
memberikan perlindungan, proteksi dan subsidi
kepada sector sector tersebut dari kompetisi
dengan Negara lain. Pemerintah tetap
mempertahankan hak untuk mengintervensi dan
mengatur kurs mata uang asing, dengan ini dia
dapat membatasi arus investasi asing, hak untuk
mengelola akusisi teknologi asing oleh
perusahaan-perusahaan domestic dan hak untuk
mempengaruhi komposisi perdagangan luar
negri.Bank Ekspor Jepang dan Bank Pembangunan
Jepang di-setup sebagai mesin guna mengaliri
dana kepada perusahaan perusahaan yang dibina
oleh pemerintah.
Yang juga memiliki peran utama dan membuat
Jepang Take Off dari Negara berkembang
menjadi Negara maju adalah ide dimana
Kementrian Industri dan perdangangan
Internasional (MITI) yaitu sebuah departemen
setingkat kementrian di Jepang yang mengatur
produksi dan distribusai barang dan jasa. Badan ini
mengembangkan :
1. Rencana dan rancangan terkait struktur
industry jepang,
2. Mengendalikan perdagangan luar negeri
Jepang
3. Menjamin aliran tetap barang- barang di
dalam perekonomian Nasional
4. Mendorong perkembangan industry di
bidang manufaktur, pertambangan dan distribusi
5. Serta mengawasi usaha usaha untuk
mendapatkan bahan mentah dan sumberdaya
energy yang dapat diandalkan
Oleh karena itu kemajuan dan kesuksesan ekonomi
Jepang merupakan langkah yang digerakkan
secara terpusat dan dipantau oleh pemerintah, serta
pengalokasian sumber sumberdaya tidak
dilepaskan begitu saja kepada Pasar bebas. Hal ini
menunjukkan dengan jelas bahwa Macan Asia
yang menggenggam ekonomi dunia ini tidak
mengikuti ajaran ortodhoks, tetapi justru intervensi
pemerintah-lah yang menggerakkan Jepang untuk
menuju kepada posisi dimana saat ini dia capai.
Perekonomian macan secara prinsip adalah
perekonomian berbasis konsumen, dimana ekspo
merupakan mesin penggerak ekonomi. Tepat
seperti prinsip dalam merkantilisme atau kini
evolusi nya yaitu neo-merkantilisme.
2. Indonesia
Merkantilisme dianut : Perancis, Belanda, Jerman
Paham bertujuan mengumpulkan emas sebanyak-
banyaknya dalam kas negara.
Neraca perdagangan aktif
Ciri ciri :
1. Etatisme
2. Proteksionisme
3. Monopoli Perdagangan
4. Industri dalam negeri
5. Mencari daerah jajahan dengan kekayaan
alam tinggi.
Pengaruh di Indonesia : Belanda yang menganut
paham merkantilisme juga menerapkan paham
tersebut di negeri jajahannya termasuk di
Indonesia.Revolusi industri menyebabkan
perubahan besar dalam memproduksi barang.
Yang melopori perubahan adalah Inggris
v Tahap tahap :
Revolusi industri I : Teknik kuno, (Kayu , batu
bara) di Inggris
Revolusi industri II : Teknik baru, ( listrik, bensin)
Di AS, Jerman
Revolusi Industri III : Biotehnik, (atom, nuklir) Di
Amerika , Uni Soviet
v Akibat :
1. Bidang Ekonomi :Harga barang murah dan
upah buruh murah
2. Bidang social : Urbanisasi besar-besaran
3. Bidang politik : Berkembang imperialisme
modern
3. Spanyol
Spanyol daerah Amerika (terutama Amerika
Tengah dan Amerika Selatan) menjadi sasaran
untuk memperoleh logam mulia sebanyak-
banyaknya, sehingga Amerika mendapat julukan
Eldorado (negeri emas dan perak).
Perang Salib mengakibatkan terjadinya
perdagangan antara negara-negara Eropa dengan
negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur
perhubungan darat ke India (jalur Kafilah) sangat
berbahaya dan mahal. Sampai akhirnya Vasco Da
Gama dari Portugis menemukan jalur laut yang
lebih murah dengan berlayar mengelilingi Afrika.
Suatu perjalanan yang dilakukan oleh Columbus
untuk mencari jalur yang lebih pendek menuju
India berhasil menemukan benua Amerika.
Ekspedisi Columbus tersebut dibiayai oleh
Spanyol, sehingga membuat Spanyol menjadi
negara yang memenangkan perlombaan dalam
persaingan untuk mendapatkan barang dagangan
berupa emas dan perak, juga daerah untuk
memasarkan produknya.
4. Portugis
Di Amerika, Portugis hanya memiliki daerah
Brasilia di Amerika Selatan
5. Perancis
Peletak dasar merkantilisme di Perancis adalah
Raja Louis ke XI. Masa kejayaan merkantilisme di
Perancis terjadi di bawah menteri keuangan Jean
Colbert padan masa pemerintahan Raja Louis
XIV, sehingga merkantilisme di Perancis dikenal
dengan sebutan Colbertisme dengan tujuan utama
memajukan industri. Isi peraturan Colbertisme
adalah:
A. Menghapus daerah bea cukai dalam negeri
sehingga peredaran barang menjadi lebih lancar
dan harganya lebih murah
B. Dilarang mengimpor barang yang dapat
dihasilkan sendiri atau barang impor tersebut
dikenakan pajak yang tinggi.
C. Produksi dalam negeri yang diperlukan
dilarang untuk di ekspor. Namun barang dari luar
negeri yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan ekonomi diberikan keringanan
atau dibebaskan dari pajak impor.
6. Inggris
Peletak dasar merkantilisme di Inggris adalah Raja
Henry VII dengan jalan meningkatkan industri topi
dan meningkatkan perpajakan untuk memajukan
pelayaran/perdagangan. Dari politik merkantilisme
muncul perserikatan dagang seperti "EAST
INDIAN COMPANY" atau EIC. EIC memperoleh
hak istimewa yaitu hak monopoli dagang serta hak
merampas negeri di India, Kanada, dan Amerika
Utara. Merkantilisme di Inggris mengalami masa
kejayaan pada masa perdana menteri Oliver
Cromwell yang mengeluarkan "ACT OF
NAVIGATION" yaitu peraturan tentang pelayaran
dengan tujuan melindungi perdagangan di Inggris
dari negara-negara saingannya.
Isi Act Of Navigation adalah :
A. Barang-barang dari daerah jajahan Inggris
hanya boleh di angkut dengan kapal-kapal Inggris
B. Barang-barang dari negara Eropa hanya
boleh di angkut dengan kapal dari Inggris.
C. Pelayaran di pantai Inggris hanya untuk kapal
Inggris
7. Jerman
Merkantilisme di Jerman dilaksanakan pada masa
pemerintahan Kaisar Frederick Wilhelm I dan di
sebut "KAMERALISME" yang artinya adalah
"kas dari raja". Perekonomian digalakkan dengan
cara menarik pajak setinggi-tingginya.
8. Belanda
Merkantilisme lebih ditekankan pada monopoli
daganga, misalnya:
Di Indonesia dengan nama "Verenigde Oost
Indische Compagnie" atau VOC Merkantilisme
berkembang ketika ekonomi eropa berada dalam
masa transisi. Pusat kekuasaan yang sebelumnya
dipegang oleh para bangsawan digantikan oleh
negara nasional. Perubahan teknologi dalam hal
perkapalan dan pertumbuhan pusat-pusat urban
mendorong meningkatnya perdagangan
internasional. Merkantilisme memusatkan
perhatian pada bagaimana perdagangan ini
memberi keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
negara.
Perubahan penting lainnya adalah penemuan
pencatatan ganda dan akuntansi modern.
Accounting ini membuat aliran perdagangan
masuk dan keluar tercatat dengan jelas, memberi
kontribusi pada pengawasan yang ketat terhadap
keseimbangan perdagangan. Tentu saja penemuan
benua Amerika tak dapat diabaikan. Pasar-pasar
baru dan pertambangan-pertambangan baru
mendorong perdagangan internasional hingga ke
tingkat yang tak dapat dibayangkan sebelumnya.
Pertambangan-pertambangan ini ini mendorong
pergerakan harga dan peningkatan dalam volume
aktivitas perdagangan itu sendiri. Sebagian besar
negara-negara eropa pada abad ke-16 sampai abad
ke-18 menganut sistem ekonomi merkantilisme
ini, seperti Inggris yang pada saat itu merupakan
negara industri terbesar di dunia, Prancis, Belanda,
dan negara-negara lainnya.
Merkantilisme menyulut terjadinya kekerasan di
eropa antara abad ke-17 hingga abad ke-18.
Karena kekayaan dunia dipandang sebagai tetap,
maka satu-satunya cara untuk meningkatkan
kekayaan negara adalah dengan mengambilnya
dari negara lain. Sejumlah perang, yang paling
diingat adalah perang Anglo-Dutch dan perang
Franco-Dutch , dapat dihubungkan secara
langsung dengan teori merkantilisme ini.
Peperangan yang tak ada akhirnya dari periode ini
juga membuat merkantilisme dilihat sebagai
komponen penting dari kesuksesan militer. Ia juga
menyulut era imperialisme, dimana negara
berusaha mengumpulkan koloni yang dapat
menjadi sumber-sumber bahan mentah dan pasar-
pasar eksklusif. Selama masa merkantilis,
kekuasaan eropa menyebar ke seluruh dunia.
Sebagaimana ekonomi domestik, ekspansi ini
sering kali dilakukan di bawah perlindungan dan
dukungan perusahaan dengan monopoli yang
dijamin pemerintah di beberapa bagian tertentu di
dunia, seperti Dutch East India Company atau
Hudsons Bay Company
Tokoh-tokoh Merkantalisme :
1. THOMAS MUN (1571 - 1641)
Seorang saudagar kaya dari Inggris menulis
tentang manfaat perdagangan luar negeri.Dalam
bukunya yang berjudul England Treasure by
Foreign Trade Thomas Mun menulis tentang
manfaat perdagangan luar negeri. Ia menjelaskan
bahwa perdagangan luar negeri akan memperkaya
negara jika menghasilkan surplus dalam bentuk
emas dan perak. Keseimbangan perdagangan
hanyalah perbedaan antara apa yang di ekspor dan
apa yang di impor. Ketika negara mengalami
surplus perdagangan, ini berarti ekspor lebih besar
daripada impor.
Mun mengakui bahwa betapa pentingnya investasi
modal dan Ia memandang keseimbangan
perdagangan merupakan sebuah cara untuk
mengumpulkan modal produktif. Untuk
mendorong surplus ada tiga langkah yang harus
dijalankan :
A. Dengan Kebijakan Harga
Barang yang di ekspor haruslah dijual dengan
harga terbaik yaitu harga yang menghasilkan
pendapatan dan kekayaan yang paling banyak.
Ketika negara memiliki monopoli atau mendekati
monopoli di dunia perdagangan maka barang-
barangnya harus dijual dengan harga tinggi, tetapi
ketika persaingan luar negeri sangat ketat harga
barang harus ditekan serendah mungkin. Hal ini
akan menghasilkan lebih banyak penjualan bagi
negara dan membantu mengalahkan pesaing.
Ketika pesaing asing lenyap, harga ditingkatkan
kembali tetapi tidak sampai pada tingkat dimana
pesaing tertarik untuk kembali ke dalam pasar.
B. Meningkatkan Kualitas Produk
Pemerintah dapat membantu meningkatkan
kualitas produk dengan cara mengatur para
pengusaha pabrik dan membentuk dewan
perdagangan yang akan memberikan nasehat
kepada pemerintah dalam persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan peraturan perdagangan dan
kegiatan industri. Peraturan-peraturan ini harus
tegas agar negara dapat memproduksi barang
dengan kualitas yang tinggi.
C. Kebijakan Pajak Nasional
Dalam hal kebijakan pajak, pemerintah harus
dapat menyeimbangkan kepentingan nasional dan
swasta. Bea ekspor harus lebih kecil karena bea ini
akan dimasukkan dalam biaya penjualan di luar
negeri. Bea impor harus rendah untuk barang-
barang yang kemudian akan di ekspor kembali dan
harus tinggi untuk barang-barang yang cenderung
dikonsumsi oleh warga sendiri.
2. WILLIAM PETTY (1623 1687)
Mengajar di Oxford University dan banyak
menulis tentang politik. Petty menganggap penting
arti bekerja ( labor ) jauh lebih penting dari sumber
daya tanah. Bukan jumlah hari kerja yang
menentukan nilai suatu barang, melasinkan biaya
yang diperlukan untuk menjaga agar [para pekerja
tersebut dapat tetap bekerja.
Dalam bukunya Political Arithmetic pada tahun
1671, Petty memberi sumbangan teori penting
untuk ilmu ekonomi. Ia adalah ahli ekonomi
pertama yang menjelaskan sewa tanah berdasarkan
surplus.
Untuk memahami gagasan surplus ini bayangkan
ekonomi pertanian primitif yang hanya menanam
jagung. Pada saat itu jagung merupakan input
proses produksi dan sekaligus output. Sebagai
input jagung jagung dipakai sebagai benih dan
dimakan oleh pekerja. Pada akhir tahun jagung
akan dipanen dan digunakan sebagai bahan pangan
dan bibit untuk tahun depan.
Petty mendefinisikan surplus sebagai selisih antara
total output dari jagung (saat panen tahunan) dan
input dari jagung yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output tersebut. Menurut Petty
pemilik tanah akan cenderung menerima
pembayaran sewa yang sebanding dengan surplus
surplus yang dihasilkan oleh lahan mereka.
(surplus = total output input)
Tak seorangpun akan menyewakan lahan dengan
biaya sewa melebihi surplus yang dihasilakan
lahan tersebut karena penyewa akan kehilangan
uang/pendapatan.
3. JEAN BODIN (1530 1596)
Adalah ilmuwan Perancis, orang pertama yg
sistematis menyajikan teori tentang uang & harga.
Berdasarkan teori Boudin inilah Irving Fisher
mengembangkan teori Kuantitas Uang.
4. JEAN BABTIS COLBERT (1619 1683)
Adalah pejabat Perancis yaitu menteri utama
dibidang ekonomi & keuangan dlm pemerintahan
Raja Louis xvi. Pada masa ini perdagangan
dianggap sumber utama kemakmuran,
konsekuensinya, kedudukan kaum saudagar
semakin penting. Terjadi aliansi antara saudagar &
penguasa. Kaum saudagar memperkuat &
mendudkung kedudukan penguasa. Penguasapun
memberi bantuan & perlindungan berupa
monopoli, proteksi, dan keistimewaan-
keistimewaan lainnya.
5. DAVID HUME (1711 1776)
Seorang filsuf yg menulis buku of the
balance of trade, membicarakan tentang harga-
harga yg sebagian dipengaruhi oleh jumlah barang
dan sebagian lagi ditentukan oleh

Anda mungkin juga menyukai